Mudah kaget apakah sakit jantung

“Kaget karena suara keras mungkin sudah biasa. Lalu, bagaimana dengan kaget karena suara yang pelan dan kecil? Perlu diketahui bahwa kondisi ini sebenarnya bukan menjadi hal yang normal.”

Mudah kaget apakah sakit jantung

Halodoc, Jakarta – Memang sebuah hal yang normal ketika kita terkejut saat mendengar suara yang terlalu keras. Namun, bagaimana jika mudah kaget meski mendengar bunyi atau suara dengan volume pelan dan rendah? 

Ternyata, kondisi ini mungkin bisa dibilang tidak normal. Sebenarnya, apa yang membuat seseorang menjadi gampang terkejut karena suara yang pelan? Mungkin, kamu pernah melihat bayi baru lahir yang gampang kaget, saat mendengar suara yang terbilang pelan bagi orang dewasa biasa.

Dokter Kirtly Parker Jones, seorang pakar kesehatan di Health University of Utah School of Medicine, Amerika Serikat, menyebutkan, bayi yang mudah kaget karena suara pelan bisa jadi disebabkan oleh tingginya hormon stres pada ibu selama masa kehamilan. 

Jadi, bayi akan lebih mudah mendapatkan stimulasi dan menjadi sangat waspada, karena pengalaman yang didapat selama berada di dalam rahim ibu. 

Kondisi Lain Penyebab Mudah Kaget

Dokter Jones turut menjelaskan bahwa mudah kaget bahkan oleh suara kecil, juga bisa dihubungkan dengan kondisi yang disebut hyperarousal. Sebenarnya, hyperarousal lebih sering dihubungkan dengan tanda psikologi yang kerap dialami oleh pengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). 

Kondisi tersebut berupa kesiagaan tubuh saat melihat atau mengingat kembali berbagai hal yang menyebabkan terjadinya trauma. Nah, mudah kaget karena suara atau bunyi kecil juga menjadi tanda hyperarousal. Sebab, ketika mendengar suara pelan, tubuh seharusnya tidak merespon berlebihan seperti saat mendengar suara yang begitu keras.

Namun, ada kondisi lain yang dapat menyebabkan keadaan hyperarousal, misalnya kafein. Orang-orang berusia muda cenderung mengonsumsi kafein dalam kadar yang sangat tinggi. Ketika kamu minum kopi atau minuman lain yang mengandung kafein dalam jumlah berlebihan, tubuh cenderung akan merasa seperti kelebihan energi, dan cenderung menjadi lebih mudah tersinggung.

Ini berarti, suara dengan volume pelan yang tidak mengganggu orang lain ternyata mengganggu mereka. Ini berlaku pula dengan suara yang keras atau paparan cahaya yang berlebihan. Selain itu, kondisi hyperarousal juga bisa terjadi pada orang-orang dengan kondisi hipertiroid. 

Tidak Berkaitan dengan Kelainan Organ

Jadi, meski perlu diwaspadai, kondisi mudah kaget sebenarnya tidak ada hubungannya dengan masalah kesehatan tertentu, misalnya kelainan jantung atau otak.

Otak dapat mengalami hiperstimulasi karena obat-obatan atau kondisi tiroid. Seseorang dengan kondisi kelainan jantung, misalnya memiliki detak jantung yang sangat cepat dapat memicu kecemasan. Ketika jantung berdetak tidak teratur dengan cepat, hal ini dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah terkejut. 

Artinya, secara tidak langsung, orang yang memiliki detak jantung sangat cepat, dan mungkin memiliki masalah pada irama jantung dapat merasa sangat cemas. sebab jantungnya berdetak cepat, dan dapat dengan mudah terkejut.

Dengan demikian, mudah kaget dengan suara kecil bisa terjadi karena kondisi bawaan lahir, karena kelebihan asupan kafein, dan gejala dari masalah hipertiroidisme. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga merupakan konsekuensi dari episode traumatis yang belum selesai, terutama bagi pengidap PTSD.

Menjadi hyperarousal bukanlah hal yang mudah. Jadi, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan guna mendapatkan solusi maupun penanganan yang tepat. Kamu bisa buat janji berobat ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, segera download Halodoc di ponselmu, ya!

Referensi:Health University of Utah. Diakses pada 2022. I’M EASILY STARTLED – AM I NORMAL?Healthline. Diakses pada 2022. Are You Experiencing Hyperarousal?HealthCentral. Diakses pada 2022. Hyperarousal.

Apakah Anda tipe orang yang mudah kaget ketika mendengar suara keras atau disapa seseorang tiba-tiba? Rasa kaget adalah reaksi alami yang muncul ketika Anda mendapati suatu kejadian yang tak disangka-sangka terjadi.

Namun, normalkah kondisi mudah kaget dan apa saja penyebab serta ciri-cirinya? Ketahui selengkapnya berikut ini.

Ciri-ciri orang gampang kaget

Sebagian orang memang cenderung lebih ekspresif saat bereaksi terhadap hal-hal yang mengejutkan. Secara umum, gampang kaget merupakan hal yang wajar.

Namun, mudah kaget bisa menjadi salah satu ciri dari sindrom hypervigilance atau sindrom kewaspadaan berlebihan. Sindrom ini umum dialami oleh orang dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Ada gejala fisik, perilaku, dan emosional yang menandakan sindrom kewaspadaan berlebihan. Berikut ini adalah sejumlah ciri-ciri orang mudah kaget.

1. Gejala fisik

Gejala fisik gampang terkejut mungkin mirip dengan kecemasan. Tanda-tandanya mungkin termasuk:

  • berkeringat,
  • detak jantung yang cepat, dan
  • pernapasan cepat dan pendek.

Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan (fatigue) dan kelemahan pada tubuh.

2. Gejala perilaku

Gejala perilaku termasuk respons gelisah dan reaksi spontan terhadap lingkungan di sekitar, terkadang diiringi respons seperti latah.

Jika Anda gampang terkejut, Anda mungkin akan bereaksi berlebihan jika mendengar ledakan keras. Anda mungkin akan lebih mudah marah dan tersinggung dari biasanya.

3. Gejala emosional

Gejala emosional ini bisa berwujud ketakutan berlebihan akan penilaian orang lain terhadap diri Anda.

Terkadang Anda mungkin berbalik menilai orang lain dengan sangat keras. Pemikiran ini bisa berkembang menjadi kebiasaan yang menghakimi orang lain.

Anda juga bisa gampang menjadi emosional. Tidak jarang salah satu ciri-ciri orang gampang kaget adalah mengalami perubahan suasana hati atau ledakan emosi.

Penyebab sering kagetan

Mudah kaget apakah sakit jantung

Berikut ini adalah sejumlah penyebab yang mungkin membuat seseorang cenderung lebih mudah kaget.

1. Gangguan kecemasan

Apabila memiliki gangguan kecemasan, Anda mungkin sangat waspada dalam situasi atau lingkungan baru yang tidak Anda kenal.

Jika memiliki kecemasan sosial, Anda mungkin sangat waspada saat bertemu orang lain, terutama dengan orang baru atau orang yang tidak Anda percayai.

2. PTSD

PTSD (post-traumatic stress disorder) adalah gangguan mental yang disebabkan oleh peristiwa traumatis.

Kondisi ini dapat menyebabkan Anda menjadi merasa was-was terus-menerus.

Selain itu, PTSD akan membuat seseorang menjadi sering waspada dengan lingkungan sekitar demi mengantisipasi ancaman yang nyata.

3. Pemicu umum

Ada beberapa pemicu umum lainnya yang menyebabkan seseorang menjadi mudah terkejut atau kewaspadaan yang berlebihan. Penyebab tersebut di antaranya:

  • merasa ditinggalkan,
  • mendengar suara keras , seperti teriakan, barang jatuh, dan ledakan tiba-tiba,
  • merasa dihakimi atau tidak disukai,
  • merasakan sakit fisik,
  • merasa sesak napas,
  • merasakan tekanan emosional, dan
  • teringat trauma masa lalu.

Bahaya menjadi mudah kaget

Reaksi kaget merupakan respons alami tubuh ketika Anda menghadapi sesuatu yang mengejutkan atau menakutkan.

Jadi, normalnya reaksi kaget tidak membahayakan Anda. Reaksi ini juga hanya muncul sesaat dan menghilang dengan cepat.

Kaget merupakan respons yang muncul ketika tubuh mengaktifkan mode psikologis bernama fight or flight untuk lebih waspada terhadap bahaya.

Untuk orang yang sering kaget, bereaksi secara berlebihan saat terkejut, atau memiliki kondisi jantung yang lemah, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai.

Begini, pada mode fight or flight tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Hal ini akan menimbulkan reaksi stres seperti meningkatnya detak jantung, tekanan darah, dan melambatnya proses pencernaan.

Orang yang mudah kaget atau lemah jantung bisa menunjukkan reaksi kaget yang berlebihan. Hal ini bisa mengarah pada dampak buruk kaget.

Jika biasanya detak jantung yang meningkat akan kembali normal setelah kaget mereda, detak jantung mereka mungkin masih belum teratur selama beberapa saat.

Meskipun jarang terjadi, detak jantung yang tidak teratur ini mungkin saja menyebabkan henti jantung (cardiac arrest) atau serangan jantung karena kaget.

Melatih diri agar tidak gampang kaget

Apakah seseorang bisa mengurangi reaksi gampang kaget ketika mengalami hal-hal mengejutkan?

Menurut Seth Norrholm, seorang Profesor Psikiatri dari Wayne State University, sebenarnya tubuh manusia tidak memiliki banyak kendali terhadap reaksi spontan.

Namun, Anda bisa berlatih untuk membiasakan diri bereaksi lebih tenang terhadap sesuatu yang mengagetkan.

Sebagai contoh, mintalah teman Anda untuk sering membuka dengan membanting pintu atau menyapa Anda dengan suara keras.

Perlahan-lahan tubuh akan mulai menganggap suara keras tersebut tidak begitu mengejutkan. Anda pun tidak kaget berlebihan.

Segera konsultasikan kepada dokter atau psikiater, apabila kebiasaan mudah terkejut Anda sudah dirasa mengganggu.

Sering kaget Apakah penyakit jantung?

Dari ciri-ciri di atas, ternyata gampang kaget bukanlah gejala jantung lemah, ya, teman-teman. Pada umumnya rasa kaget yang dialami seseorang disebabkan karena orang tersebut tidak siap untuk merasakan dan mengalami hal muncul secara tiba-tiba.

Sering kaget gejala penyakit apa?

Secara umum, gampang kaget merupakan hal yang wajar. Namun, mudah kaget bisa menjadi salah satu ciri dari sindrom hypervigilance atau sindrom kewaspadaan berlebihan. Sindrom ini umum dialami oleh orang dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Apa ciri ciri penyakit jantung lemah?

Gejala lemah jantung yang umum dirasakan pasien antara lain:.
Pembengkakan bagian tubuh tertentu, biasanya kaki atau perut bawah, karena kelebihan cairan..
Kelelahan..
Susah bernapas, terutama saat beraktivitas berat..
Kepala terasa ringan..
Pusing..
Pingsan tiba-tiba saat beraktivitas..

Apa Penyebab gampang kaget dan jantung berdebar?

Biasanya, ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti olahraga, stres atau cemas berlebihan, dehidrasi, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, atau efek dari obat-obatan tertentu. Namun, jantung berdebar kencang juga bisa terkait dengan detak jantung tidak teratur, yang menjadi tanda dari suatu kondisi medis.