Jelaskan ketentuan ajaran islam tentang cara berhias diri yang diperbolehkan

Ilustrasi berhias. Foto: Shutterstock/Lissma

Berhias dan tampil seakan sudah menjadi kata yang tidak bisa jauh dari wanita. Namun, sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang solehah. Setuju?

Sesungguhnya Islam adalah agama yang sempurna. Bagaimana tidak, Islam bahkan mengajarkan kepada kita bagaimana cara berhias yang mengikuti syar'i bagi seorang wanita.

Islam pun tidak sepenuhnya melarang seorang wanita untuk berhias. Maka dari itu, Islam mengajarkan kepada muslimah cara berhias yang baik tanpa merugikan, apalagi merendahkan martabah wanita itu sendiri.

Allah SWT bahkan sudah menjelaskan dengan jelas adab berhias dan berpakaian yang tercantum dalam QS. Al-Araf ayat 31 yang artinya:

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

Dijelaskan pula bahwa mengharamkan berhias dan mengingkari atas Muslim karena beranggapan bahwa dunia untuk kaum kafir, sementara untuk kaum Muslim adalah kesalahan besar. Sudah jelas, kalau anggapan tersebut sangat berseberangan dengan apa yang ditegaskan Allah SWT dalam Al-Quran.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A'raf ayat 32 yang artinya:

"Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui."

Dalam sunah, berhias termasuk sunah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Di antara penjelasan sunahnya, diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari, dia berkata, "Rasulullah telah bersabda, "Arba’un min sunanil-mursalina; al-haya-u, watta’athuru, wassiwaku, wannikahu."

Artinya, Empat perkara termasuk sunah para Rasul yakni rasa malu, memakai wangi-wangian, bersiwak, dan menikah," sebagaimana dikuti dari berbagai sumber.

Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa hal yang berkaitan dengan berhias, seperti berhias rambut.

Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, "Barang siapa mempunyai rambut panjang, maka hendaknya dia memuliakan (rambut)-nya."

Lalu, perihal wangi-wangian. Islam pun mengajarkan kepada umat muslim untuk selalu tampil rapi dan wangi. Seperti menggunakan minyak rambut, merapikan jenggot, dan meminyaki alas penutup kepala. Itulah kebiasan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Berhias bukan hanya perihal menggunakan make up saja, tetapi juga penampilan keseluruhan, termasuk cara berpakaian. Muslimah dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang dapat menutupi auratnya. Selayaknya mengenakan jilbab dan menutupi seluruh tubuhnya sebagaimana yang tercantum dalam QS. An-Nur ayat 31 yang artinya:

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya...."

Karena tujuannya adalah menutup aurat, maka mengenakan pakaian tipis dan ketat tidak dibenarkan, meskipun itu menutupi seluruh tubuh atau auratnya kecuali telapak tangan dan wajah. Sebab, pakaian yang dikenakan tampak transparan dan menonjolkan lekuk tubuhnya.

Kemudian, dalam Islam pun dilarang untuk berlebih-lebihan, termasuk dalam berhias dan berpakaian.

"Makan, minum, berpakaian dan bersedekahlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan dan sombong." (HR Nasai)

Memang tidak ada ukuran yang pasti apa maksud dari berlebihan itu. Tetapi, dalam berbusana atau bahkan dalam hal apa pun, yang bertujuan untuk memamerkan, dipuji, dikagumi, atau menarik perhatian orang lain tidak dibolehkan.

Berpakaian menyerupai pakaian wanita, atau sebaliknya pun ddiatur dalam Islam. Pakaian yang menyerupai busana lawan jenisnya, cenderung menimbulkan fitnah.

"Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki." (HR Bukhari)

Nah, itulah beberapa adab dan dalil berhias dalam Islam. Semoga kita tetap dalam aturan yang seharusnya diatur dalam Islam, ya Hijabers.

Bagaimana cara berhias yang diperbolehkan dalam Islam?

Adab berhias dalam Islam..
Tidak berlebihan. Dalam surat Al A'raf ayat 31, Allab berfirman: ... .
2. Tidak Tabbaruj. Allah melarang hambanya untuk bertabarruj. ... .
Menjaga aurat..

Bagaimana aturan dalam berhias dan berpakaian dalam Islam?

ADAB BERPAKAIAN MENURUT ISLAM.
Menutup aurat. Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. ... .
Tidak menampakkan tubuh. ... .
Pakaian tidak ketat. ... .
Tidak menimbulkan perasaan riya. ... .
Lelaki, dan wanita berbeda. ... .
Larangan pakai sutera. ... .
Memanjangkan pakaian. ... .
Memilih warna sesuai..

Aturan berhias terdapat dalam al qur an surat apa ayat berapa dan sebutkan artinya *?

Isi Surat Al-Azhab Ayat 33 Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.

Bagaimana berhias yang tidak diperbolehkan menurut syariat Islam?

Cara berhias dan Perhiasan yang Dilarang Bagi Muslimah.
Menyambung rambut (al-washl) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,; ... .
Menato tubuh (al-wasim), mencukur alis (an-namsh), dan mengikir gigi (at-taflij) ... .
Memanjangkan kuku. ... .
Menyambung kuku. ... .
Menggunakan wewangian bukan untuk suaminya (ketika keluar rumah).