Bagaimana hubungan runtuhnya Tembok Berlin dengan proses reunifikasi Jerman

Bagaimana hubungan runtuhnya Tembok Berlin dengan proses reunifikasi Jerman
Tembok Berlin. babalublog.com

JATIM | 3 Oktober 2021 06:00 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Reunifikasi Jerman (Deutsche Wiedervereinigung) adalah proses yang terjadi pada tahun 1990 di mana Republik Demokratik Jerman (GDR) menjadi bagian dari Republik Federal Jerman (FRG) untuk membentuk negara bersatu Jerman.

Akhir dari proses penyatuan antara Jerman Barat dan Timur tersebut secara resmi disebut sebagai persatuan Jerman (Deutsche Einheit), dan dirayakan setiap tahun pada 3 Oktober sebagai Hari Persatuan Jerman (Tag der deutschen Einheit).

Berlin Timur dan Barat pada 3 Oktober ini resmi bersatu kembali menjadi satu kesatuan kota, dan kembali menjadi ibu kota Jerman yang seutuhnya.Kejatuhan Republik Demokratik Jerman yang cepat dan tak terduga dipicu oleh keruntuhan rezim komunis lainnya di Eropa Timur dan Uni Soviet.

Sejak tahun 1945 ketika pasukan Soviet menduduki Jerman timur, dan Amerika Serikat serta pasukan Sekutu lainnya menduduki bagian barat negara itu pada akhir Perang Dunia II, Jerman yang terpecah menjadi dua telah menjadi salah satu simbol Perang Dingin yang paling terkenal.

Berikut sejarah lengkapnya mengenai perjalanan reunifikasi antara kedua Jerman ini, yang berakhir pada tanggal 3 Oktober 1990, dilansir dari history.com.

2 dari 3 halaman

Tag der deutschen Einheit atau Hari Persatuan Jerman adalah Hari Nasional yang dirayakan oleh rakyat Jerman setiap 3 Oktober dan diakui sebagai hari libur umum. Tanggal 3 Oktober ini memperingati reunifikasi Jerman pada tahun 1990 ketika Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) bersatu, sehingga untuk pertama kalinya sejak 1945 Jerman kembali bersatu menjadi satu negara tunggal.

Hari Persatuan Jerman pada 3 Oktober telah menjadi Hari Libur Nasional Jerman sejak tahun 1990, ketika reunifikasi secara resmi selesai. Pilihan alternatif untuk memperingati reunifikasi bisa jadi dijatuhkan pada hari runtuhnya Tembok Berlin, yakni pada 9 November 1989, yang bertepatan dengan peringatan proklamasi Republik Jerman pada tahun 1918, dan kekalahan kudeta pertama Hitler pada tahun 1923.

Namun, 9 November juga merupakan peringatan pogrom skala besar pertama yang dipimpin Nazi terhadap orang Yahudi pada tahun 1938 (Kristallnacht), sehingga hari itu dianggap tidak pantas sebagai hari libur nasional. Oleh karena itu, 3 Oktober 1990, hari reunifikasi resmi, dipilih sebagai gantinya dan menggantikan "Hari Persatuan Jerman" pada 17 Juni, hari libur nasional Republik Federal Jerman dari tahun 1954.

3 dari 3 halaman

Beberapa episode paling dramatis dari Perang Dingin terjadi di negara Jerman. Blokade Berlin (Juni 1948–Mei 1949), di mana Uni Soviet memblokir semua perjalanan darat ke Berlin Barat, dan pembangunan Tembok Berlin pada tahun 1961 mungkin adalah peristiwa yang paling terkenal.

Dengan memudarnya kekuasaan Soviet secara bertahap pada akhir 1980-an, Partai Komunis di Jerman Timur mulai kehilangan cengkeramannya pada kekuasaan. Puluhan ribu orang Jerman Timur mulai meninggalkan negara itu, dan pada akhir tahun 1989 Tembok Berlin mulai runtuh.

Tak lama kemudian, pembicaraan antara pejabat Jerman Timur dan Barat, yang diikuti oleh pejabat dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet, mulai menjajaki kemungkinan reunifikasi.

Dua bulan setelah reunifikasi, pemilihan umum di seluruh Jerman berlangsung dan Helmut Kohl menjadi kanselir pertama Jerman yang telah bersatu kembali. Meskipun tindakan ini terjadi lebih dari setahun sebelum pembubaran Uni Soviet, bagi banyak pengamat reunifikasi Jerman telah secara efektif menandai berakhirnya Perang Dingin.

(mdk/edl)

Bagaimana hubungan runtuhnya Tembok Berlin dengan proses reunifikasi Jerman

Siapa di antara Squad yang dukung Jerman di Piala Dunia? Tim nasional Jerman ini hebat lho, Squad. Mereka sudah pernah empat kali memenangi Piala Dunia. Buat memenangkan ajang itu, tentunya butuh usaha dan kegigihan. Nah, kegigihan Tim Nasional Jerman ini tidak lepas dari kisah Jerman di masa lalu yang tentunya menarik untuk diikuti. Salah satu peristiwa Bangsa Jerman yang melekat adalah runtuhnya Tembok Berlin. Kok bisa runtuh, ya? Coba cari tahu sejarah lengkapnya di bawah ini, ya, Squad!

Pasca perpecahan Uni Soviet, banyak negara di Eropa Timur yang meninggalkan ideologi komunis. Begitu pula Jerman yang menurut Perjanjian Postdam (1945) wilayahnya dibagi menjadi empat wilayah pendudukan, yaitu wilayah milik Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Uni Soviet. Dalam perkembangannya, wilayah Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris menjadi satu wilayah pada 1949, sedangkan wilayah milik Uni Soviet (USSR) tidak ikut bergabung. Akibatnya, wilayah Jerman kemudian dipecah menjadi dua bagian, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur yang “dimiliki” oleh Uni Soviet berhaluan komunis, sedangkan Jerman Barat berhaluan liberal-kapitalis.

Bagaimana hubungan runtuhnya Tembok Berlin dengan proses reunifikasi Jerman

Pembagian wilayah Jerman menjadi empat bagian. (Sumber: timetoast.com).

Baca juga: Peristiwa Kontemporer Dunia: Perpecahan USSR

Pemecahan wilayah tersebut semakin jelas saat dibangunnya Tembok Berlin pada 13 Agustus 1961. Tembok Berlin adalah simbol terjadinya Perang Dingin di Jerman karena perbedaan ideologi tersebut. Dampak dari adanya Tembok Berlin yang paling dirasakan adalah larangan berkunjung di antara dua negara tersebut. Pemerintah Jerman Timur melarang warganya untuk migrasi ke Jerman Barat, begitu juga pemerintah Jerman Barat melarang warganya pindah ke Jerman Timur.

Bagaimana hubungan runtuhnya Tembok Berlin dengan proses reunifikasi Jerman

Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur tahun 1961. (Sumber: news.usc.edu)

Ketegangan ini mulai reda saat pemimpin Jerman Timur, Willi Stoph, melakukan kunjungan politik pertama tahun 1969, yang berdampak cukup baik bagi hubungan kedua negara. Tahun 1972, ditandatangani perjanjian kerja sama ekonomi, politik, dan kebudayaan, walaupun penduduk kedua negara masih belum bisa untuk saling berkunjung.

Pada tahun 1981, kanselir Jerman Barat, Helmut Schidmit, melakukan kunjungan balasan dan menandakan perbaikan hubungan kedua negara Jerman ini. Lagi-lagi, perjanjian tidak menjamin kebebasan warganya. Meski pelarangan migrasi masih berlaku, kenyataannya ada sekitar 35.000 warga Jerman Timur yang menjadi imigran gelap di Jerman Barat.

Menjelang tahun 1990-an, keadaan politik mulai tidak stabil, serta Jerman Timur dilanda isu tentang keterbukaan dan restrukturisasi ekonomi. Hal itu dipicu kemerosotan ekonomi Jerman Timur dan daya tarik perkembangan pesat ekonomi Jerman Barat. Dampaknya adalah menimbulkan gerakan warga untuk menyatukan kembali Jerman Timur dengan Jerman Barat.

Sejarah Tembok Berlin

Gerakan penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur mulai tampak sejak 4 November 1989, saat lebih dari 500.000 warga Jerman Timur berdemonstrasi di Berlin Timur. Peristiwa ini disusul dengan bubarnya Kabinet Jerman Timur dan Politbiro Partai Komunis sebagai lembaga tertinggi di Jerman Timur. Setelah itu, warga Jerman bergabung untuk meruntuhkan Tembok Berlin pada 9 November 1989. Warga Jerman merasa bahwa keduanya berasal dari akar yang sama, sehingga tidak perlu dibeda-bedakan. Pasca runtuhnya Tembok Berlin, banyak warga Jerman Timur yang datang ke Jerman Barat.

Bagaimana hubungan runtuhnya Tembok Berlin dengan proses reunifikasi Jerman

Peristiwa runtuhnya Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. (Sumber: commons.wikimedia.org).

Walaupun Tembok Berlin telah diruntuhkan, penyatuan Jerman secara resmi pertama kali muncul pada Pertemuan Ottawa. Pertemuan ini diikuti oleh pejabat-pejabat tinggi Jerman Barat, Jerman Timur, serta 4 negara pemenang Perang Dunia II (Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis), sehingga dikenal dengan Rumus Dua Plus Empat. Pada 14 Februari 1990, Kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk menyiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Akhirnya, pada 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi. Hal ini berlanjut dengan menetapkan Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman.

Kegigihan warga Jerman untuk “melawan” pemerintah kedua negara akhirnya membuahkan hasil. Pada 3 Oktober 1990, parlemen Jerman setuju untuk menetapkan hari itu sebagai hari penyatuan kembali Jerman. Usulan ini didukung 294 suara, menolak 62 suara, dan 7 suara abstain. Akhirnya, pada 3 Oktober 1990, kedua negara Jerman resmi bersatu.

Runtuhnya Tembok Berlin ini bisa jadi salah satu bukti kegigihan warga Jerman, Squad. Bisa banget kamu contoh kegigihannya. Dengan kegigihan, mereka bisa mencapai apa yang diinginkan, seperti warga Jerman dan tentunya Tim Nasional Jerman. Kalau kamu mau menguji pengetahuan kamu tentang peristiwa-peristiwa kontemporer di dunia, kamu bisa klik RuangUji.

Bagaimana hubungan runtuhnya Tembok Berlin dengan proses reunifikasi Jerman

Referensi:

Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.

Sumber Foto:

'Germany Divided'. (daring) Tautan: https://www.timetoast.com/timelines/cold-war-7fb0fb37-4f1e-4523-9766-32894ce53fa1 (Diakses: 26 April 2018)

East German workers near the Brandenburg Gate reinforce the Berlin Wall in 1961' (daring) Tautan: https://news.usc.edu/71860/remembering-the-night-the-berlin-wall-went-up-and-when-it-came-down/ (Diakses: 26 April 2018)

West and East Germans at the Brandenburg Gate in 1989'. (daring) Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:West_and_East_Germans_at_the_Brandenburg_Gate_in_1989.jpg (Diakses: 26 April 2018)

Artikel terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2020.