Apa penyebab setelah makan langsung tidur

Setelah makan, beberapa orang kerap diserang rasa kantuk. Hal inilah yang akhirnya membuat banyak orang ‘terpaksa’ tidur setelah makan. Bahkan ada beberapa orang yang justru dengan sengaja makan sebelum tidur agar bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.

Jika Anda termasuk dalam kategori ini (langsung tidur setelah makan), sebaiknya hentikan. Pasalnya, jika diteruskan akan ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi pada Anda. 

Penyebab Munculnya Rasa Kantuk Setelah Makan

Munculnya rasa kantuk setelah makan bisa disebabkan karena banyak faktor, salah satunya dari makanan yang dikonsumsi. Contohnya makanan yang mengandung asam amino triptofan tinggi, seperti kedelai, tahu, ikan, keju, bayam dan lainnya.

Selain triptofan, rasa kantuk kerap menyerang ketika Anda mengkonsumsi makanan tinggi gula, seperti nasi putih, biskuit, roti putih, dan lainnya, dan makanan tinggi lemak, seperti daging merah, kulit unggas, dan lainnya. 

Kenapa bisa menyebabkan kantuk? Pasalnya makanan tinggi gula, triptofan, dan lemak dapat merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi hormon serotonin dan melatonin yang dapat menimbulkan rasa kantuk. Hal inilah yang akan mendorong Anda untuk tidur setelah makan.

Selain itu, makanan-makanan tersebut cenderung lebih lambat dicerna tubuh. Untuk mempercepat proses mencerna makanan, darah akan terfokus di area lambung, sehingga aliran darah ke otak menjadi berkurang. Kondisi ini pada akhirnya dapat menimbulkan rasa kantuk.

Penyebab lainnya, munculnya rasa kantuk setelah makan bisa juga disebabkan penyakit tertentu, seperti diabetes, anemia, sleep apnea, hipotiroidisme dan penyakit celiac. Untuk memastikannya, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan

Seperti dijelaskan di atas, langsung tidur setelah makan bisa menyebabkan banyak dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah obesitas. Kondisi ini disebabkan oleh metabolisme tubuh yang cenderung melambat saat tidur, sehingga kalori yang masuk akan disimpan sebagai cadangan lemak. 

Selain itu, langsung tidur setelah makan beresiko menyebabkan masalah lambung. Hal ini disebabkan karena setelah makan lambung secara otomatis akan memproduksi asam lambung untuk segera mencerna makanan tersebut, dan mengalirkannya ke usus halus. 

Dalam kondisi lambung penuh, otot stingfer esofagus akan tertekan, dan berpeluang besar terbuka. Di sisi lain, gaya gravitasi akan membuat asam lambung yang memenuhi area lambung akan terdorong naik ke kerongkongan, dengan melewati otot stingfer esofagus tersebut. 

Paparan asam lambung inilah yang akan menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan, termasuk masalah asam lambung, munculnya heartburn, bau mulut, dan berbagai gejala sakit maag lainnya. Resiko ini cenderung meningkat jika Anda terbiasa langsung merokok setelah makan. 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah, mengetahui penyebab utama kenapa rasa kantuk tersebut muncul setelah makan. Jika karena faktor makanan, sebaiknya konsumsi makanan tersebut dalam porsi yang tidak terlalu banyak. 

Selain itu, ada beberapa trik lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah kantung setelah makan.

  • Batasi makanan yang mengandung lemak, karbohidrat sederhana, dan gula tinggi. 
  • Ubah kebiasaan makan dengan pola makan sedikit tapi sering. 
  • Jangan lupa untuk mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup. Minimalnya minum segelas air putih sebelum dan sesudah makan. 
  • Hindari berbaring setelah makan, merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
  • Konsumsi makanan dengan kandungan gizi yang seimbang
  • Lakukan aktivitas lainnya yang dapat mengalihkan Anda dari rasa kantuk. Minimalnya tahan diri agar tidak tidur atau berbaring selama 1-2 jam setelah makan. 

Seperti yang disebutkan di atas, jika kondisi ini terus terjadi sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat solusi sesuai dengan penyebab utamanya. 

Gridhype.id- Langsung tidur setelah makan kenyang akan menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.

Jika sudah begini, asam lambung tidak dapat dihindarkan lagi.

Asam lambung menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami semua orang.

Namun masih saja banyak orang yang terlalu abai dan meremehkan penyakit ini.

Seperti dikutip dari Kompas.com, seorang Dokter Spesialis Penyakit dalam Konsultan Gastro Enterologi Hepatologi, Air Fahrial Syam mengatakan jika penyakit asam lambung tidak bisa dianggap sepele.

Mengapa demikian?

Asam Lambung akan Bahaya Bagi Manusia

Komplikasi penyakit serius akan terjadi ketika asam lambung tinggi atau yang biasa disebut dengan gastro esophageal reflux disesase (GERD).

Yang harus diperhatikan sebagai gejala GERD adalah rasa nyeri dan panas di dada seperti terbakar.

Mulut juga biasanya akan terasa pahit karena adanya asam yang naik.

Ari menjelaskan, secara normal, asam lambung berada di lambung.

Ketika asam lambung tinggi, maka ia bisa naik ke atas atau ke tempat lain, seperti rongga hidung, kerongkongan, dan paru-paru yang kemudian menjadi asma atau sesak napas.

Tidak hanya itu, asam lambung tinggi juga bisa menyebar hingga ke gigi serta tenggorokan, ini akan menyebabkan sinus dan pita suara menjadi serak.

Ketika asam lambung naik, itu dapat menyebabkan luka di dinding dalam kerongkongan.

Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, maka daerah yang terluka akan menjadi luas dan kemudian menyebabkan penyempitan di kerongkongan bawah.

GERD ini bahkan bisa membuat perubahan struktur pada dinding dalam kerongkongan yang selanjutnya menjadi penyakit Barrett’s, yaitu lesi pra kanker.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab GERD disebutkan Ari adalah karena kebiasaan mengonsumsi keju dan cokelat, merokok, mengonsumsi alkohol, obesitas, dan kebiasaan langsung tidur sehabis makan.

Penyakit lambung memang bisa menjadi penyakit komplikasi yang serius, untuk itu kita harus mewaspadai gejalanya dan menghindari faktor penyebabnya!

Stop Kebiasan Minum Air Sambil Berdiri, Ini Dampaknya bagi Tubuh

Kalau orang tua sering bilang makan dan minum jangan sambil berdiri itu sebaiknya dituruti.

Walaupun kadang-kadang karena keadaan, kita mau tak mau makan dan minum sambil berdiri seperti saat kondangan atau saat terburu-buru.

Tapi kalau bisa, mulai sekarang hindari makan dan minum sambil berdiri.

Pasalnya selain lebih sopan dan nyaman, itu juga berpengaruh pada kesehatan.

Memang posisi paling aman ketika sedang minum adalah saat kita sedang duduk.

Ketika duduk, saraf-sarat tubuh dalam keadaan tenang dan siap untuk menerima air yang masuk dari berbagai jenis minuman yang berbeda.

Ini dia beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi kalau kita minum sambil berdiri.

1. Sakit Perut

Ketika kita minum sambil berdiri, maka tenggorokan mengalami penyempitan dan berkerut yang bisa mempersulit makanan untuk digiling hancur dengan lancar pada jaringan pencernaan.

Kondisi ini mudah banget menyebabkan rasa nyeri di bagian perut.

2. Memicu Arthritis

Penyakit arthritis bisa terjadi karena terganggunya keseimbangan cairan dalam tubuh yang tersalurkan sampai bagian sendi.

Ini bisa memicu peradangan pada sendi.

Selain terjadi peradangan, arthritis menyebabkan kaku sehingga bisa terjadi pembengkakan di bagian sendi.

Penyakit pada sendi seperti arthritis bisa mempersulit penderitanya untuk bergerak bebas.

3. Asam Lambung

Lambung adalah bagian tubuh yang paling terkena dampaknya saat kita sering minum pada posisi berdiri.

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau yang biasa disebut naiknya asam lambung terjadi karena tekanan air yang diminum saat berdiri mengejutkan bagian saluran (spincter) yang menuju ke lambung.

Akibatnya asam dalam lambung tercampur naik ke arah sebaliknya sehingga memberikan sensasi panas di bagian perut.

Minum sambil berdiri juga mengakibatkan terkikisnya dinding lambung.

Padahal, lambung merupakan bagian penting dalam perencanaan sehingga ketika terjadi kerusakan pada bagian lambung bisa berbahaya bagi system pencernaan lainnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul, Sering Dilakukan Orang Indonesia, Langsung Tidur Selesai Makan Justru Bisa Menyebabkan Penyakit Mematikan ini

Apakah baik jika setelah makan langsung tidur?

Dilansir dari Verywell Health, beberapa ahli gizi menyebutkan, jarak setelah makan boleh tidur paling aman sekitar tiga jam. Namun, apabila makanan yang dikonsumsi relatif ringan seperti buah dan sayur, jarak antara waktu makan dan tidur boleh minimal sekitar satu jam.

Apakah habis makan langsung tidur bisa bikin gemuk?

Faktanya setelah dilakukan penelusuran dilansir dari liputan6.com pakar diet dr.Grace Judio Kahl mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara tidur setelah makan siang dengan kegemukan atau bertambahnya berat badan.

Apakah tidur setelah makan dapat menyebabkan penyakit gula?

Kadar gula darah akan naik, ketika Anda berbaring atau tidur setelah makan. Jika dibiarkan, kebiasaan ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Bolehkah habis makan tidur duduk?

Jika Anda tertidur sambil duduk seusai makan, mungkin saja risiko Anda mengalami refluks asam lambung akan lebih kecil. Akan tetapi, tetap saja, risiko kelebihan kalori yang Anda konsumsi mengendap dalam tubuh karena tidak dimanfaatkan akan tetap terbuka lebar.