Urutan salat yang benar setelah takbiratul ihram adalah

Urutan salat yang benar setelah takbiratul ihram adalah
Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-tima-miroshnichenko

Merdeka.com - Saat melaksanakan salat, terdapat bacaan doa setelah takbiratul ihram yang harus dibaca. Doa setelah takbiratul ihram ini dikenal sebagai doa iftitah. Takbiratul ihram sendiri adalah rukun salat yang wajib dilakukan, karena hal ini mengawali segala gerakan dalam salat.

Saat mengumandangkan takbiratul ihram, Anda dilarang untuk berbicara, makan, minum, dan sebagainya karena Anda diharuskan untuk fokus melaksanakan salat. Untuk itulah hal ini dinamakan takbiratul ihram, atau takbir yang mengharamkan (hal-hal yang dapat membatalkan salat).

Dalam hadist riwayat Al-Bukharino: 6251 dan Imam Muslim no: 397, dari Abu Hurairoh Rasulullah SAW bersabda;“Jika kamu berdiri sholat, maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke Kiblat, kemudian bertakbirlah.”Urutan selanjutnya dalam salat setelah takbiratul ihram adalah doa iftitah.

Bagaimana bunyi doa setelah takbiratul ihram yang disebut dengan doa iftitah ini? Berikut bacaan lengkap disertai artinya yang wajib Anda ketahui sebagai umat Islam.

2 dari 4 halaman

Takbiratul Ihram adalah takbir yang diucapkan pertama kali di awal ketika hendak salat. Takbir ini hukumnya wajib, dan tidak akan sah salat seseorang jika tidak mengucapkan Takbiratul Ihram diawalnya.

Dalam salat, ada takbir lain yang patut diketahui. Takbir lainnya seperti ketika hendak ruku’ dan sujud disebut dengan Takbir Intiqal. Dan Takbir Intiqal ini hukumnya sunnah. Bukan sebuah kewajiban yang harus diucapkan.

Mengutip Muhammad Ajib, Lc., MA dalam buku Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi Ala Madzhab Syafi’iy, dalam masalah Takbiratul Ihram, Madzhab Syafi’iy menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim: 

"Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu mengenai orang yang salatnya dianggap buruk, bahwa Nabi SAW besabda kepadanya: Jika kamu hendak salat maka berwudhulah dengan sempurna, kemudian menghadaplah ke kiblat dan kemudian bertakbirlah." (HR. Bukhari & Muslim).

Madzhab Syafi’iy juga menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan AtTirmidzi:

"Dari sahabat Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: Kunci shalat adalah wudhu, dan permulaan shalat adalah takbir, serta akhir shalat adalah mengucapkan salam." (HR. Abu Dawud & At-Tirmidzi).

Bacaan takbiratul ihram itu sendiri adalah sebagai berikut;

اللَّهُ أَكْبَرُ

Allaahu akbar

Artinya: "Allah Maha Besar"

3 dari 4 halaman

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bacaan doa setelah takbiratul ihram adalah doa iftitah. Iftitah atau doa tsana’, adalah istilah yang menunjuk satu makna yaitu dzikir yang dibaca sebagai pembuka shalat yang biasanya dibaca setelah setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta’awwudz dan surat Al-Fatihah.

Doa iftitah dibaca baik saat melasanakan salat sendirian, berjamaah, menjadi imam, ataupun menjadi makmum. Mayoritas ulama menilai bahwa membaca doa Iftitah hukumnya sunnah. Berikut banyak riwayat yang menyebutkan redaksi doa iftitah.

Dalil pertama berbunyi; "Dari sahabat Ali Radhiyallahu anhu berkata: Nabi SAW ketika berdiri untuk salat mengucapkan: Wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samawati wal ardho hanifan musliman wama ana minal musyrikin. Inna sholati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil aalamin, la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimiin." (HR. Muslim).

Dalil kedua adalah; "Dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: Nabi SAW ketika memulai salatnya berhenti sejenak membaca: Allahumma ba’id baini wa baina khotoyaya kama ba’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqini minal khotoya kama yunaqqots tsaubul abyadhu minaddanas. Allahummaghsil khotoyaya bilma’i watstsalji wal barodi." (HR. Bukhari & Muslim).

Sementara, dalil ketiga berbunyi; "Dari sahabat Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma berkata: ketika kami salat bersama Nabi SAW tiba tiba ada seseorang membaca: Allahu akbar kabiro wal hamdulillahi katsiro wa Subhanallahi bukrotaw wa ashila. Kemudian Nabi setelah salam bertanya: siapa tadi yang mengucapkan kalimat itu? Kemudian berdiri seseorang dan berkata: saya ya Rasulullah. Nabi bersabda: Saya takjub dengan kalimat tersebut karena pintu-pintu surga terbuka karenanya." (HR. Muslim).

4 dari 4 halaman

Berikut ini adalah bacaan doa setelah takbiratul ihram atau doa iftitah yang lengkap beserta artinya yang dibaca ketika salat. Doa iftitah ini terbagi menjadi 3 bagian.

"Alloohumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghribi. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas. Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa’i wats tsalji wal barod"

Artinya: "Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Duhai Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun", (HR Bukhari dan Muslim). 

"Alloohu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa."

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang", (HR Muslim). 

"Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin." 

Artinya: "Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri", (HR Ibnu Majah). [edl]

Baca juga:
Doa Duduk Tahiyat Akhir Lengkap Latin dan Artinya
Bacaan Doa Qunut Witir, Berikut Arti dan Manfaatnya
Doa Qunut Subuh Sendiri Latin dan Artinya, Baik Diamalkan
Doa Ketika Keluar Malam Hari agar Terhindar Kejahatan, Lengkap Arab Latin dan Artinya
Kumpulan Doa Rezeki agar Dimudahkan dan Dilancarkan, Mudah Dihafalkan
Doa Selamat Latin dan Artinya yang Mudah Dibaca

1 dari 5 halaman

1. Niat

Rasulullah SAW bersabda,

“ Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.”

Tata Cara Sholat Qobliyah Dzuhur, Dasar Hukum, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Ada beberapa tata cara dalam berniat. Mazhab Imam Abu Hanifah, Melafadzkan niat sunnah hukumnya untuk membantu kesempurnaan niat di dalam hati. Mazhab Imam Malik bin Anas (Maliki), Niat shalat adalah syarat sah di dalam shalat, sebaiknya niat tidak dilafadzkan kecuali ragu. Mazhab Syafi'i, Sunnah melafadzkan niat menjelang takbiratul ihram dan wajib menentukan jenis shalat yang dilakukan. Mazhab Hanbali, Sunnah melafadzkan niat dengan lisan.

Lafaz niat sebelum takbiratul ikhram (jika dibaca) menurut para ulama hanya untuk membantu menguatkan kesempurnaan niat (menuntun dan menghadirkan hati) tetapi belum masuk kepada niat yang menjadi syarat sah dan rukun sholat, karena sholat itu diawali dengan takbir dan diakhiri sengan salam.

Niat yang menjadi syarat sah dan rukun sholat ditetapkan dalam hati pada saat mengucapkan takbir saat takbiratul ikhram yaitu dengan menetapkan point-point : saya berniat sholat, jenis kewajiban sholat (fardhu atau sunah) dan nama jenis sholat (Maghrib, Isya, Dhuha, Tahajud dsb).

2. Berdiri (bagi yang mampu) Menghadap Kiblat 

Rasulullah SAW bersabda,

“ Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.

Posisi wajah menghadap kiblat dan pandangan mata (jangan memejamkan mata)  menuju tempat sujud. Posisi badan berdiri tegak dan lurus menghadap kiblat. Posisi kedua tangan masing-masing lurus (tidak kaku) berada disamping badan hingga paha dengan jari terlepas (tidak mengepal).

Posisi kaki seimbang dengan lebar bahu (tidak terlalu rapat atau lebar) dan (saat berjamaah) ujung tumit semua makmum sejajar sehingga shaf menjadi lurus dan posisi sisi luar kaki dan bahu dirapatkan dengan jemaah yang berada disamping. 

3. Takbiratul ikhram

Urutan salat yang benar setelah takbiratul ihram adalah
© Foto : Vripmaster.com

Rasulullah SAW bersabda,

“ Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.”

Mengangkat kedua tangan dengan ujung jari agak setinggi dan di depan posisi telinga dengan kedua telapak tangan menghadap kiblat. Sebagian pendapat lainnya mengangkat tangan dengan ujung jari agak setinggi dan didepan bahu dengan kedua telapak tangan menghadap kiblat.

Boleh mengangkat tangan secara bersamaan mengucapkan Takbir, boleh mengangkat tangan terlebih dahulu baru kemudian mengucapkan takbir, boleh pula mengucapkan takbir terlebih dahulu baru kemudian mengangkat tangan.

Posisi rentang siku kedua tangan terbuka (untuk laki-laki) tidak terlalu sangat lebar dan tidak terlalu rapat, untuk sholat berjamaah disesuaikan dengan menjaga rentang siku agar tidak mengganggu jemaah disebelahnya, khusus wanita posisi rentang siku lebih merapat. Posisi antar jari saling merapat ada juga yang berpendapat tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang.

All?hu akbar

" Allah Maha Besar"

Kemudian posisi tangan dalam keadaan bersidekap, yaitu telapak tangan kanan (selalu berada diatas) memegang pergelangan atau setelah pergelangan tangan kiri. Ada juga yang berpendapat sekedar berada diatasnya (tanpa memegang). Posisi kedua tangan yang bersidekap berada diantara dada dan perut. Sebagian ulama berpendapat berada di awal dada.

Kemudian disunahkan Membaca Doa Iftitah,

ALLAAHU AKBARU KABIIRAW-WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAN, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW-WA’ASHIILA. INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS-SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM-MUSLIMAW-WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIINA. INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIINA. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN.

Artinya : " Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)" . 

4. Membaca Al-Fatihah

Urutan salat yang benar setelah takbiratul ihram adalah
© Foto : Vripmaster.com

Rasulullah SAW bersabda,

“ Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah" .

Dilakukan dalam keadaan berdiri setelah takbiratul Ikhram dengan tangan bersidekap. Saat imam membaca Surat Alfatihah, makmum mendengarkan bacaan tersebut (bukan membacanya juga pada saat bersamaan), barulah saat imam melafazkan " Aamiin" , makmum melafazkan " Aamiin" secara bersamaan. Kemudian saat Imam membaca surah Al-Qur'an lainnya, barulah makmum membaca Surat Alfatihah.

Semua bacaan (kecuali lafaz " Aamiin" ) dalam shalat berjamaah, makmum melafazkan dengan pelan, yaitu bukan hanya di dalam hati, tetapi dibaca dengan sangat pelan yang cukup terdengar oleh telinga masing-masing pembacanya.