Kurang tidur menyebabkan serangan jantung

Kurang tidur menyebabkan serangan jantung

Pixabay.com

Kurang tidur berisiko munculkan serangan jantung.

GridHEALTH.id - Meskipun merupakan kebutuhan, kebanyakan dari kita ternyata kurang tidur. Apalagi di negara maju, orang begadang semalaman untuk belajar, bekerja, atau bahkan untuk bersenang-senang.

Namun ketahuilah, kurang tidur membawa masalah kesehatan jangka pendek dan panjang yang tidak diinginkan.

Kurang tidur dapat memengaruhi keputusan, suasana hati, kemampuan belajar, dan kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera serius dalam jangka pendek.

Selain itu, dalam jangka panjang, kurang tidur menjadi kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan antara lain obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, bahkan kematian dini.

Penelitian di Swedia pada 2010 menunjukkan bahwa bahkan kurang tidur semalam pada orang yang memiliki riwayat hipertensi dapat menyebabkan hipertensi (atau setidaknya peningkatan) sepanjang hari berikutnya.

Efek ini mungkin mulai menjelaskan hubungan antara kurang tidur dan penyakit kardiovaskular. Selain menjadi faktor penyebab hipertensi, kurang tidur juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular akibat obesitas dan diabetes.

Baca Juga: Hari Tidur Sedunia; Kualitas Tidur Menentukan Sehat Fisik dan Psikis

Baca Juga: 5 Mitos Tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) yang Perlu Diketahui

Riset yang diterbitkan dalam American College of Cardiology juga menemukan efek kurang tidur pada risiko serangan jantung.

Riset dilakukan dengan menganalisis kebiasaan tidur dan catatan medis dari 461.347 orang berusia 40 hingga 69 tahun di Inggris.

Data medis dan kebiasaan tidur yang diteliti dalam riset tersebut dikumpulkan selama tujuh tahun lamanya.

Dari hasil analisis data, terungkap bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam 20% ebih tinggi risikonya untuk mengalami serangan jantung.

Sementara itu, mereka yang tidur lebih dari 9 jam per malam risiko mengalami serangan jantung 34%ebih tinggi.

Peneliti juga menemukan, mereka yang tidur dengan durasi enam hingga sembilan jam permalam justru mengalami pengurangan risiko serangan jantung sebesar 18%.

Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Sebaiknya Kita Mandi Setelah Kehujanan

Baca Juga: Obat Batuk Dapat Membantu Melawan Diabetes Tipe 2? Ini Faktanya

"Riset ini membuktikan bahwa durasi tidur ideal adalah faktor kunci untuk kesehatan jantung," ucap Celine Vetter, pemimpin riset.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Kurang tidur menyebabkan serangan jantung
Ilustrasi. Kualitas tidur yang buruk bisa menjadi salah satu pemicu masalah jantung. (Foto: Istockphoto/Zinkevych)

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu sore (11/9). Habibie wafat di usianya yang ke-83 usai menjalani perawatan intensif. Habibie disebut memiliki masalah kesehatan jantung sejak usia muda. Saat usia bertambah, kondisi jantung pun kian melemah.

Masalah jantung memang tak mutlak dalami oleh orang tua. Gaya hidup dinilai membuat penyakit jantung kini dialami oleh orang-orang sejak usia muda. Salah satu kebiasaan meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang muda ialah kualitas tidur yang menurun.

Mengutip Harvard Medical School, sebuah penelitian menyebutkan remaja yang tak memiliki cukup tidur berisiko menderita penyakit jantung saat dewasa.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics mengamati kebiasaan tidur 829 remaja di AS antara usia 12 hingga 16 tahun. Peneliti mendapatkan bahwa sepertiga dari remaja memiliki waktu tidur kurang dari tujuh jam setiap malam dan setengah dari remaja juga tidur di bawah waktu yang direkomendasikan.

Selama 20 tahun terakhir, jumlah tidur yang didapat remaja telah menurun secara signifikan. Hanya sekitar setengah dari remaja di dunia yang secara teratur tidur lebih dari tujuh jam sehari. Semakin bertambahnya usia, jumlah tidur mereka pun kian menurun. Padahal, remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.

Para peneliti menemukan bahwa remaja yang kurang tidur lebih cenderung memiliki risiko metabolik yang tinggi. Mereka lebih cenderung memiliki lemak perut, tekanan darah tinggi, kolesterol buruk, resistensi insulin, yang semuanya meningkatkan risiko diabetes.

Tidak hanya itu, remaja yang kurang tidur juga lebih mungkin untuk berprestasi buruk di sekolah, depresi, mengalami kecelakaan berkendara, dan lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung ketika dewasa.

Ada sejumlah hal yang menjadi alasan mengapa remaja banyak yang mengalami kurang tidur. Studi longitudinal yang dilakukan terhadap 1.101 siswa sekolah menengah berusia 13 hingga 16 tahun di Australia menemukan, aktivitas chatting, media sosial, serta percakapan telepon larut malam membuat kualitas tidur remaja menjadi buruk.

"Ini membuktikan bahwa perlu adanya pembatasan penggunaan gawai pada remaja saat malam hari," kata Lynette Vernon, Peneliti utama studi dari Murdoch University di Perth, dikutip dari The Guardian.

Remaja, kata Vernon, membutuhkan waktu delapan hingga sepuluh jam untuk memiliki tidur yang sehat.

"Cahaya terang di gawai juga mengganggu ritme otak yang membuat orang sulit untuk tidur. Sedangkan pesan singkat yang diterima sebelum tidur memicu rangsangan kognitif dan emosional," jelasnya.

[Gambas:Video CNN] (dir/ayk)

Apakah kurang tidur bisa kena serangan jantung?

Mereka yang tidur kurang dari 6 jam semalam memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit kardiovaskular daripada mereka yang tidur 7 hingga 8 jam, menurut sebuah hasil studi di Spanyol.

Kenapa kurang tidur menyebabkan penyakit jantung?

"Orang yang kurang tidur memiliki kadar hormon stres dan zat yang lebih tinggi dalam darah yang mengindikasikan peradangan, pemain kunci dalam penyakit kardiovaskular," kata Dr. Susan Redline, seorang profesor kedokteran tidur di Harvard Medical School.

Apa yang akan terjadi jika kita kurang tidur?

dr. Yolanda melanjutkan bahwa umumnya gejala yang kita rasakan ketika tubuh kekurangan tidur adalah terus-menerus merasa lelah di siang hari, sering menguap, hingga mudah lupa akan hal-hal kecil yang sebenarnya gampang diingat.

Apakah kurang tidur bisa menyebabkan kematian?

10. Meningkatkan risiko kematian dini Hasilnya, yang diterbitkan pada 2007, menunjukkan bahwa mereka yang kurang tidur dari 7 menjadi 5 jam atau kurang dalam semalam hampir 2 kali lipat berisiko mengalami kematian dini. Secara khusus, kurang tidur melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.