Kenaikan harga di sekitar hari raya tak dapat digolongkan sebagai inflasi karena

perhatikan skema penyaluran energi listrik di bawah ini! jelaskan proses penyaluran energi listrik sesuai dengan ururtan nomornya!​

Tugas Proyek Lakukan penggambaran kurva keseimbangan harga dan analisanya di mana diketahui adanya permintaan dan penawaran mengenai beras merah yang … disajikan dalam bentuk tabel berikut. P (Harga Rp) Harga! 250 200 500 300 450 Qd (Jumlah yang Diminta) 70 75 45 65 50 Qs (Jumlah yang Ditawarkan) 40 30 90 50 80​

1.Diversifikasi pertanian adalah... 2. Contoh diversifikasi pertanian adalah... 3. Intensifikasi pertanian adalah .. 4. Contoh intensifikasi pertanian … adalah... 5. Ekstensifikasi Pertanian adalah...

apa saja yang dapat meningkatkan cara berkolaborasi dalam dunia kerja agar berhasil​

manfaat teknik kolaborasi dalam dunia kerja ​

apa makna kolaborasi jabatan yang ada di dunia kerja dan seberapa jauh dapat mempengaruhi keberhasilan kita setelah lulus smk​

mengapa informasi tentang jabatan dan struktur organisasi yang ada di dunia kerja dapat menunjang persiapan kerja kita​

tolong bantu jawab!!​

TOLONG BUAT KAN KATA² PROMOSI TENTANGKERUDUNG TIE DAYUNTUK MANARIK MINAT PEMBELI TOLONG BANGET KAK/BANGnanti aku kasih jawaban terbaik+follow akun bra … inly Kaka atau abang#NO NGASAL#NO COPAS/GOOGLE#SINGKAT#SECEPAT NYA YA KAK DAN ABANG MAU DI KUMPULKAN SEKARANG​

apa kesimpulan dari artikel tersebut?​

Kenaikan harga di sekitar hari raya tak dapat digolongkan sebagai inflasi karena

Kenaikan harga di sekitar hari raya tak dapat digolongkan sebagai inflasi karena
Lihat Foto

shutterstock.com

Penyebab dan dampak inflasi

KOMPAS.com - Inflasi merupakan keadaan ekonomi di mana harga-harga barang naik secara terus menerus selama kurun waktu tertentu.

Kenaikan harga barang digolongkan secara umum, di mana sebagian besar harga barang khususnya komoditas utama mengalami kenaikan harga. Sedangkan sebagian kecil komoditas yang mengalami penurunan harga.

Inflasi biasanya hanya terjadi pada momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, maupun momen pesta demokrasi.

Kenaikan harga barang atau inflasi tentu disebabkan oleh beberapa faktor.

Penyebab inflasi

Dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, terdapat enam faktor penyebab inflasi, sebagai berikut:

  • Permintaan (demand pull inflation)

Inflasi terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat cenderung kuat pada suatu barang.

Secara umum inflasi ini disebabkan karena adanya penawaran dan permintaan terhadap jasa atau barang di dalam negeri.

Baca juga: BI: Hujan Pengaruhi Harga Komoditas Penyumbang Inflasi

Permintaan tersebut untuk jangka panjang yang dibutuhkan masyarakat dengan jumlah yang besar.

Inflasi ini sering terjadi pada perekonomian negara dengan pertumbuhan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi di sebuah negara menyebabkan tingkat pemasukan masyarakat yang tinggi.

Kemampuan daya beli masyrakat yang berlebih tentu menyebabkan inflasi.

Di Indonesia, inflasi tersebut terjadi karena permintaan terhadap barang atau jasa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediannya.

  • Peningkatan biaya produksi (cost push inflation)

Inflasi yang disebabkan karena adanya suatu dorongan kenaikan bayaran produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus.

Secara umum inflasi ini karena desakan bayaran faktor produksi yang terus naik. Kenaikan biaya faktor produksi biasanya diakibatkan dengan beberapa hal:

  1. Turunnya jumlah nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing atau depresiasi.
  2. Inflasi di luar negeri khususnya negara partner dagang menjadikan barang dan produk dari luar negeri juga semakin mahal.
  3. Ketidakstabilan antara jumlah tenaga kerja dan permintaan barang produksi membuat pemerintah menaikkan harga produksi.

Baca juga: Sri Mulyani Bantah Anggapan Inflasi Rendah Karena Daya Beli Lesu

Inflasi yang dibsebabkan oleh kenaikan biaya produksi biasanya terjadi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang.

Di negara tersebut, supply tenaga kerja terbatas namun permintaan akan suatu barang produksi yang tinggi.

Selain itu, inflasi karena guncangan penawaran juga bisa terjaddi karena adanya faktor lain seperti bencana alam dan lainnya.

Namun juga bisa terjadi karena pemerintah menaikkan harga suatu barang tertentu.

  • Bertambahnya uang yang beredar

Inflasi yang disebabkan bertambahnya dana yang beredar. Atau terdapat hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga.

Bila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih besar, maka harga barang juga menjadi lebih mahal.

Jumlah uang yang beredar di tengah masyrakat dapat bertambah, bila suatu negara menggunakan sistem anggaran defisit.

Sehingga untuk menutupi kekurangan anggaran, negara mencetak uang baru dan menyebabkan harga naik.

Baca juga: Angka Inflasi Catat Rekor, Ini Kata BI

  • Sisi permintaan dan penawaran (demand supply inflation)

Inflasi disebabkan kenaikan permintaan total yang disertai dengan turunnya penawaran. Sehingga harga menjadi lebih tinggi.

Misalnya, menjelang hari raya permintaan masyarakat terhadap barang meningkat. Di sisi lain, hari raya membuat sebagian penjual berhenti berdagang karena akan libur.

Akibatnya, penawaran menurun serta meningkatnya permintaan masyarakat dan menyebabkan inflasi.

Baca juga: BPS: Inflasi 2019 Terendah Sejak 10 tahun Terakhir

Terjadi sebagai akibat dari tingkah laku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan datang menjadi lebih baik.

Namun kondisi ekonomi di masa datang juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau inflasi biaya produksi.

Inflasi ini susah dideteksi karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.

  • Kekacauan ekonomi dan politik

Situasi ekonomi dan politik pada negara bisa memengaruhi munculnya inflasi. Jika suatu negara dalam kondisi tidak aman, maka harga barang cenderung naik.

Hal tersebut pernah terjadi di Indonesia pada 1998. Di mana level inflasi di Indonesia mencapai 70 persen padahal level inflasi yang normal antara 3-4 persen.

Secara umum inflasi menjadi kejadian atau gejolak ekonomi yang tidak dapat dihilangkan secara tunta.

Upaya yang bisa dilakukan pemerintah hanya sebatas mengendalikan atau mengurangi inflasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kita perlu mengetahui istilah-istilah ekonomi dan pastinya sebagai pelaku ekonomi kita memerhatikan tentang naik serta turunnya harga barang. Fenomena ini dikenal dengan sebutan inflasi.

Inflasi sangat berpengaruh karena akan menentukan harga pasar dari semua yang Anda butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Inflasi juga sangat berpengaruh bagi para pengusaha karena berkaitan dengan operasional perusahaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Inflasi diartikan sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.

Sementara pengertian lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.

Adapun kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak termasuk ke dalam inflasi. Secara garis besar, inflasi disebabkan karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

Tingkat inflasi bisa diukur dengan indikator Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi yang diukur IHK kemudian dikelompokkan ke dalam 7 kelompok pengeluaran yang di antaranya sebagai berikut:

  • Kelompok bahan makanan
  • Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
  • Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
  • Kelompok sandang
  • Kelompok kesehatan
  • Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
  • Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Penyebab Inflasi

Meningkatnya Jumlah Permintaan

Penyebab inflasi yang pertama bisa dikarenakan meningkatnya permintaan atau demand pada suatu jenis barang atau jasa tertentu. Ketika permintaan meningkat sementara stok barang yang tersedia tak memadai, maka akan terjadi kenaikan harga.

Meningkatnya Biaya Produksi

Inflasi juga bisa disebabkan karena meningkatnya biaya produksi. Biaya produksi yang baik bisa disebabkan karena beberapa hal seperti naiknya harga bahan baku atau naiknya upah pegawai.

Peredaran Uang

Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, maka inflasi bisa terjadi. Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, harga barang akan ikut mengalami kenaikan. Karena kenaikan daya beli masyarakat sedangkan stok barang statis, maka harga barang akan ikut naik.

Jenis-jenis Inflasi

Inflasi Berdasarkan Dampak Ekonomi

Inflasi Ringan

Inflasi rendah yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu mengganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa secara umum, biasanya di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.

Inflasi Sedang

Inflasi tingkat ini dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Inflasi sedang berada di kisaran kenaikan harga 10%–30% per tahun.

Inflasi Berat

Jenis inflasi ini bisa mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Kondisi ini umumnya membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Kenaikan harga sebab inflasi ini ad di besaran 30%–100% per tahun.

Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)

Di tingkat inflasi ini telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

Demand pull inflation

Inflasi jenis ini terjadi karena permintaan akan barang atau jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.

Cost push inflation

Kemudian cost push inflation terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik.

Bottle neck inflation

Sementara untuk inflasi jenis ini merupakan campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.

Inflasi Berdasarkan Sumbernya

Inflasi Berasal dari Domestik

Inflasi ini terjadi dan bersumber dari dalam negeri. Terjadi karena jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi ini juga dapat terjadi ketika barang atau jasa tertentu berkurang sedangkan permintaan pasar tetap yang membuat harga menjadi naik.

Inflasi Berasal dari Luar Negeri

Inflasi yang berasal dari luar negeri atau imported inflation disebabkan karena harga barang-barang impor atau yang berasal dari luar negeri semakin mahal karena adanya kenaikan harga di negara asal barang itu diproduksi.

Dampak Inflasi

Inflasi memiliki cukup banyak dampak bagi perekonomian suatu negara, diantaranya inflasi bisa menggerus daya beli masyarakat. Jika kondisi ini daya beli menurun, maka masyarakat akan lebih irit berbelanja. Padahal, motor penggerak ekonomi suatu negara salah satunya ditopang melalui konsumsi masyarakat. Jika masyarakat mengurangi belanja, otomatis pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.

Inflasi juga berpengaruh dan merugikan konsumen karena gaji atau penghasilan menjadi stagnan, tetapi biaya pengeluaran atau belanja membengkak karena kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.

Dampak selanjutnya dari inflasi adalah memengaruhi kemampuan ekspor sebuah negara. Akibat inflasi, biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun yang bisa menyebabkan devisa berkurang.

Inflasi juga bisa memengaruhi minat orang menabung di bank. Hal ini disebabkan karena bunga simpanan tabungan menjadi kecil karena tergerus inflasi. Belum lagi, menabung di bank juga mengeluarkan biaya administrasi setiap bulan, sehingga bunga yang diperoleh nasabah semakin minim.

Lebih jauh, inflasi dapat mempengaruhi kestabilan mata uang suatu negara. Kestabilan kurs mata uang mengandung dua aspek, yakni kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Kondisi inflasi pun bisa mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit, karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.

Peran Masyarakat Mengatasi Inflasi

Jika inflasi terjadi, pemerintah biasanya sudah memiliki perencanaan. Ambil contoh pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia (BI) sudah memiliki target tahunan untuk mengatasi terjadi inflasi.

Masyarakat juga ternyata bisa ambil bagian dalam mengatasi inflasi. Beberapa cara diantaranya adalah tidak berlebihan ketika membeli sembako atau kebutuhan lain. Jangan mudah panik jika terjadi sebuah fenomena, misalnya produksi bawang merah merosot sehingga harga melonjak. Jangan sampai Anda membeli dalam jumlah banyak karena panik.

Jika hal ini terjadi, justru bisa menaikkan harga menjadi lebih tinggi karena permintaan yang amat besar.

Inflasi sendiri memang tidak bisa diduga kapan akan terjadi, bisa datang kapan saja. Oleh karena itu Anda bisa mengatasi inflasi dengan mengontrol keuangan secara baik. Pemahaman tentang ilmu ekonomi harus dimiliki untuk mengatasi masalah keuangan yang dihadapi di masa mendatang.

Investasi juga sangat bermanfaat untuk finansial jangka panjang Anda. Karena pertumbuhan uang Anda dapat mengalahkan inflasi sehingga daya beli Anda tidak menurun. Jika Anda sudah memantapkan hati untuk mulai berinvestasi, CIMB Niaga memiliki berbagai jenis investasi termasuk reksadana.

Terdapat beberapa jenis reksadana yang ditawarkan di CIMB Niaga seperti Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Terproteksi, Reksadana Campuran, Reksadana Index (RDI), dan Reksadana Saham yang memiliki berbagai keunggulan dan manfaat.

Manfaat menggunakan reksadana di CIMB Niaga antara lain dikelola oleh manajer investasi yang profesional, diversifikasi investasi, transparansi informasi untuk Anda, likuiditas yang tinggi, biaya rendah, hingga memberi kemudahan akses berinvestasi.


Tersedia pilihan lain Reguler Investment CIMB Niaga yaitu investasi berkala atau Cost Averaging (CA), sebagai strategi investasi yang menginvestasikan dana secara bertahap dan teratur tanpa pertimbangan harga pasar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko volatilitas atau naik turunnya harga instrumen investasi. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Reksadana CIMB Niaga, anda bisa mencarinya di sini.