Jelaskan mengapa PENDIDIKAN iman sangat penting urgen dalam keluarga

Urgensi Pendidikan Agama Kristen Kepada anak-anak di dalam keluarga Kristen Marfy simatauw, M.Pd.K ABSTRAK The importance of Christian religious education for children in the family so that they can guide children in the growth of faith in the Lord Jesus Christ, and have strong faith, and also has the value of a life attitude that emulates the life of Jesus Christ, and teaches his child to be able to have a good impact on his friends in the environment where he is because, with the fact that the interaction of children of the millennial generation is increasingly day-to-day, the more free and easily accessible with the sophistication of existing technology that has grown rapidly making children easily build positive and negative relationships with anyone, through existing social media, therefore the need for special attention and good guidance given by parents to their children so that they do not easily fall into the free association that is in the environment. Keywords: Urgency, Education, Relationships, Children, Family. Sangat pentingnya pendidikan agama Kristen bagi anak-anak dalam keluarga supaya dapat membimbing anak dalam pertumbuhan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan memiliki iman yang kuat, dan juga memiliki nilai sikap hidup yang meneladani kehidupan Yesus kristus, serta mengajari anaknya untuk dapat membawa dampak yang baik kepada teman-temanya dilingkungan dimana dia berada karena, dengan kenyataan yang ada bahwa pergaulan anak-anak generasi milenial sekarang ini semakin hari, semakin bebas dan mudah terjangkau dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini yang telah berkembang pesat membuat anak-anak dengan mudah membangun pergaulan yang positif dan negatif dengan siapa aja, melalui media sosial yang ada, maka dari pada itu perlunya perhatian khusus dan membimbing secara baik yang diberikan orang tua kepada anaknya agar mereka tidak mudah terjerumus kedalam pergaulan bebas yang ada di lingkungan sekitar. Kata Kunci: Urgensi, Pendidikan, Pergaulan, Anak, Keluarga

A. Pendahuluan Pendidikan secara umum merupakan usaha secara sadar untuk kembangkan pengetahuan memperbaiki sikap, dan mengembangkan bakat dan minat anak secara terus menerus dan berlangsung seumur hidup, maka dalam falsafah bangsa dan tujuannya diarahkan untuk membentuk watak, dan berbudi pekserti sesuai dengan undang-undang dasar negara republik Indonesia. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkemabang di dalamnya, pendidikan tidak akan ada habisnya sebab pendidikan secara umum mempunyai suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri setiap individu untuk dapat hidup dengan norma-norma kehidupan seperti; disiplin, mengatur dirinya untuk taat, setia, jujur, saling menghargai serta meguasai dirinya sendiri, Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu hal yang sangat penting. Mendidik generasi muda saat ini khususnya anak-anak sangatlah berguna bagi bangsa dan negara karena untuk mempersiapkan generasi ini untuk cinta pada budaya bangsa, serta meningkatkan kecerdasan bangsa yang bermartabat, beriman tehadap Tuhan yang maha esa diharapkan berkualitas, mandiri, mampu membangun masyarakat sekelilingnya, bertanggung jawab untuk pembangunan bangsa. Pendidikan yang pertama kali yang kita dapatkan dilingkungan keluarga, (lingkungan Informal), lingkungan sekolah, (Pendidikan formal). Dan dilingkungan masyarakat (pendidikan nonformal). Maka dapat dikatakan pendidikan itu sangat penting bagi manusia sehingga banyak orang menyebutkannya pendidikan itu perlu seumur hidup karena pendidikan yang dialami dan dirasakan seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir sampai mati, proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup. Sehingga peranan keluarga itu sangat penting bagi anak-anak terutama bagi orang tua dalam mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang yang berikan oleh orang tua tidak ada habisnya dan tidak terhitung nilainya, dalam mendidik putra putrinya untuk dapat memiliki sikap dan sopan santun yang baik dalam bertingka laku. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam meningkatakan sumber daya manusia pada saat ini, karena dapat memberikan dampak dari pendidikan. Pendidikan dapat dikatakan memberikan informasi, kecakapan, dalam kraktif bagi anak-anak dan juga pendidikan

memberikan banyak pengetahuan tentang berbagai hal dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, dan membeikan pandangan bagi kehidupan. Banyak orang berfikir bahwa pendidikan itu penting, tetapi tidak sedikit pula yang berpikir bahwa pendidikan itu tidak penting, apa lagi masyarakat yang tinggal dipedesaan atupun di daerah terpencil mereka beranggapan pendidikan itu tidak penting bagi mereka, sebab lebih baik bekerja dari pada sekolah hanya buang-buang uang saja, ditambah lagi dengan kondisi saat ini yang sangat susah dalam perekonomian keluarga. Peran pendidiikan agama diharapkan dapat menanamkan nilainilai agama yang diyakini kebenarannyan dan menjadi dasar bagi peserta didik agar berguna dan mengembangkan dan mampu mengantisipasi perubahan zaman, perubahan sosial dan globalisasi. Melihat dari tokoh-tokoh Alkitab yang berperan penting dalam mendidik anaknya dalam Takut akan Tuhan seperti; Lois dan Eunike. Lois adalah nenek Timotius dan Eunike adalah ibunya, dan mereka tinggal di Listra (Kisah Parah Rasul 16:1). Dimana Eunike memperkenalkan Alkitab kepada Timotius sejak kecil serta mendidik dan mengarahkan Timotius untuk terus menerus dan dimanapun dia berada selalu mengajari Timotius hidup takut akan Tuhan. Menjadi orang tua dalam mendidik anak untuk beriman dan bersikap yang baik bukanlah hal yang gampang dalam mendidik dalam keluarga dan yang sulit dan memahami hati dan pikiran anak-anaknya, serta kemauanya yang sangat besar maka dari pada itu perlu pendampingan dan pengarahan yang terus menerus dari orang tua supaya memiliki ketaatan dan kedisipilnan dalam keluarga. Alkitab juga mengajari oarng tua akan tugas dan tanggung jawabnya mendidik anak-anaknya maka Allah sendiri banyak berbicara mengenai cara mendidik anak supaya mereka menjadi pribadi yang saleh hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengajar mereka kebenaran Firman Tuhan. mengasihi Allah bisa diperlihatkan orang tua dengan menjadi contoh yang saleh, dengan mengkomitmenkan diri sendiri pada perintah-nya, sehingga kita perlu mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau sedang duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Pendidikan agama Kristen bertujuan untuk menolong generasi muda Kristen untuk tidak ikut arus, tetapi dapat hidup bertumbuh di hadapan Allah dalam Yesus Kristus. Jadi sasaran dalam mendidik adalah supaya orang tua membimbing generasi baru (anakanaknya) untuk hidup dalam kekudusan yaitu mengikuti jalan Tuhan sebagaimana yang telah diajarkan dalam firman Allah (Alkitab). Haruslah engkau juga mengikatkannya sebagai tanda

pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang didahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu dan pada pintu gerbangmu (Ulangan 6:7-9). B. Orang Tua Perlu Mengajarkan Konsep Takut akan Tuhan Ulangan 6:7 Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun Firman Tuhan mengatakan sangat jelas kepada orang tua akan tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya untuk hidup takut akan Tuhan dan haruslah orang tua mengajarkannya berulang-ulang ketika sedang di rumah, dalam perjalanan, ketika berbaring dan saat bangun, inilah yang menjadi tugas utama dalam mendidik anak-anak dalam keluarga. Pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya supaya mereka dapat memiliki nilai sikap hidup yang baik, dalam pergaulan dimanapun mereka berada, orang tua harus dapat memahami secara baik akan tanggung jawab utama yang dalam mendidik anaknya. Kehidupan pergaulan anak-anak saat ini dapat dikatakan pergaulan yang bebas dimana anak-anak dapat membangun persahabatan dengan siapa saja dilingkungan mereka, dan dimana saja dengan mudahnya anak-anak dapat membangun persahabatan melaui mendia sosial antara lain; Facebook, WhatsApp, Instragram, WeChat, Kakao Talk dan Line maka dari pada itu perlunya perhatian dan bimbingan khusus dari orang tua kepada anaknya dalam menerapkan firaman Tuhan agar anaknya tidak mudah terpengaruh dengan hal yang negatif seperti, mengucapkan kata kotor, perilaku yang tidak sopan, borbohong, mencuri, menghina, dan pikiran-pikiran yang negatif serta pergaulan bebas yang dapat mengubah sikap dan perilaku anak-anak dalam kehidupan hari-hari. Mengajarkan anakanak dalam rumah tangga kristen merupakan hal yang sangat penting dalam menerapkan Firman Tuhan karena dengan mendidik anak-anak dalam firman Tuhan mereka memiliki iman yang baik, dan mengajari anak untuk bagaimana bersikap dan bertingkahlaku dan terlebih dari pada itu mengajari anak-anak untuk mengasihi Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam kehidupan setiap hari. Tujuan penerapan firman Tuhan kepada anak dalam keluarga supaya memiliki nilai-nilai kekristenan yang berlandaskan firman Tuhan. Amsal 22: 6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu maka dapat dikatakan bahwa pentingnya untuk mendidik orang muda untuk dapat memiliki sikap

dan nilai hidup yang baik dan dapat menjadi contoh yang baik kepada lingkungan sekitar, maka dengan demikian nilai sikap hidup yang diterapkan maka kelak besar mereka tidak menyeimpang dari jalan-jalan yang telah diajarkan. Pendidikan Keluarga sangat penting dan mendasar karena, di dalam pendidikan keluarga kita memiliki beberapa keuntungan seperti waktu yang paling banyak, pengaruh yang paling besar, menguasai periode yang paling utama, memiliki pengenalan sifat pembawaan yang paling mendalam, kemungkinan monitor yang paling jujur dan terbuka. Mendidik anak dalam keluraga harus disertai dengan mengajari firman Tuhan dimana mengajari mereka untuk beriman kepada Tuhan Yesus, dan mendidik mereka untuk dapat nilainilai kekristenan yang sesuai dengan Alkitab. C. Orang Tua mengajarkan anaknya untuk mengasihi Tuhan Lembaga masyarakat yang paling kecil dalam lingkungan masayarakat adalah keluarga. Ketika Tuhan Yesus hadir di dunia Dia tinggal di sebuah keluarga yang mengasihi Tuhan, memiliki orang tua yang bernama Yusuf dan Maria mendapatkan pendidikan dengan baik oleh keluarga, pentingnya pendampingan untuk meningkatkan kerohanian, Tuhan Yesus juga selain mendapat pendidikan dalam lingkungan keluarga tetapi juga pendidikan formal bahkan mengenal tradisi dan budaya, untuk sekarang ini pentingnya pendidikan dalam keluarga karena tanpa pendidikan yang cukup maka pertumbuhan rohani seorang anak akan mengalami karakter yang jauh dari yang kita harapkan dan dengan mudah terpengaruh berbagai macam tawaran yang dunia berikan seperti; obat-obat terlarang, minuman-minuman keras, dan berjudi. Alkitab menjelaskan sangat jelas dalam, Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Perlu untuk menyadari diri akan kelemahan orang tua dalam mengontrol emosi dan sikap agar dapat membawah dampak yang baik dalam membimbing. Peranan orang tua sangatlah penting dalam mendidik anaknya dalam keluarga maka dari pada itu pendidikan bukan hanya ada disekolah saja tetapi pendidikan itu juga ada di dalam keluarga, lingkungan sekitar untuk mengarahkan anak-anak kita kepada norma-norma agama, sopan santun dan etika. Sekarang ini banyak orang tua kurang menyadari akan pentingnya peranan orang tua dalam memberikan rasa nyaman kepada anak-anaknya dalam keluarga, dan kurangnya

atau tidak peranah sama sekali mengajarkan anaknya untuk selalu mengasihi Tuhan. Mengajarkan anak untuk selalu mengasihi Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan dalam kehidupan hari-hari baik dalam pergaulan dilingkungan masyarakat, di sekolah, keluarga dan dimana pun anak itu berada. Banyak juga anak dari keluarga yang utuh dan ekonominya bagus tapi kurang arahan dan perhatian secara spiritual dalam mendidik mereka dalam keluarga hal ini disebebkan karena kesibukan dan aktivitas orang tua yang terlampau banyak di luar rumah sehingga dampak dalam megarahkan anak dalam keluarga sanggat kurang dalam memberikan bimbingan, arahan, nasihat, perhatian dan kurangnya kasih sayang dalam mendidik anak sehingga peranan orang tua dalam keluarga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga dampaknya pada sikap dan tingkalaku anak dan cara berfikir anak yang tidak baik karena kurangnya perhatian orang tua dalam menanamkan hal-hal kerohanian kepada mereka, perlunya Orang tua selain mengajarkan bagaimana berkomunikasi yang baik kepada anak perlunya kerjasama orang tua ayah dan ibu harus memiliki peranan masing-masing tetapi memiliki satu kesatuan dalam membimbing orang tua tidak membeda-bedakan setiap pribadi anak dan tidak pilih kasih, seorang ayah mempunyai peranan yang penting dalam keluarga. Ayah adalah kepala keluarga yang harus mendidik anak memberikan pendidikan yang terbaik kepada semua anggota keluarga dan termasuk anak dalam kondisi apapun harus menjamin pendidikan anak dan ibu sebagai penolong karena keutuhan keluarga sangat bergantung kepada peranan ayah dan ibu. Anak laki-laki memerlukan model panduan dari ayahnya dan anak perempuan memerlukan model panduan dari ibunya, jika keluarga salah mendidik anaknya maka karakter akan terbawa hingga dewasa dan sulit untuk merubahnya, cara memperlakukan seorang anak sangat penting, gegagalan orangtua dalam memperlakukan seorang anak dapat berakibat fatal, seorang anak perempuan harus diperlakukan pendidikan bagaimana pertumbuhan seorang anak perempuan melalui sikap dan karakternya juga sebaliknya seorang laki-laki harus diperlakukan bagaimana sikap seorang laki-laki bertumbuh dan menerapkan karakter Kristus. Oleh sebab itulah pentingnya, jika seorang remaja masa kini diberikan pengajaran firman Tuhan secara terus menerus, maka dikemudian hari anak tersebut akan memilki perubahan pada segala aspek kehidupannya maka dari pada itu sangatlah penting bagi orang tua dalam mendidik anaknya dalam menerapkan firman Tuhan agar anaknya mengalami perubahan yang sangat baik dan berguna keluarga.

Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangat primer dan fundamental, keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya dalam keluarga, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orangtuanya keluarga merupakan lingkungan yang terutama melakukan pembentukan pikiran dan karakter anak dalam membangun persahabatan dilingkungan sosial di tengah masyarakat, untuk membimbing anak dalam keluarga dan tempat tumbuh kembang yang baik memberikan kasih sayang, rasa aman, ramah anak harus tertanam dalam prinsip dalam keluarga kristen, kelaurga menjadikan tempat yang aman, damai, tentram dan kenyamaan seorang anak agar terjadinya keakraban. Ketika seorang anak merasa terancam dan takut terhadap lingkungan di luar keluarga, keluarga sanggup memberikan perlindungan bagi anaknya dan memberikan rasa nyaman dan tentram kepada mereka. D. Orang tua mengajarkan anak dengan disiplin Orang tua memang perlu mendidik dengan disiplin. Namun, kasih tidak berarti selalu membebaskan. Kasih juga berarti mendisiplinkan. Orang tua perlu mendidik anak dengan disiplin. Jika memang sang anak melakukan kesalahan, anak perlu mendapatkan teguran atau bahkan hukuman jika memang diperlukan. Orang tua perlu bijak dalam menghadapi perilaku sang anak agar anak tidak menjadi pribadi yang manja ataupun berlaku seenaknya. Orang tua dapat belajar menjadi bijaksana itulah peranan orang tua dalam mendidik anak menurut Alkitab. Amsal 13:24 Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. Meskipun hal ini berdasarkan Alkitab, nilai-nilai yang disampaikan juga dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian. Orang tua perlu mendorong anak untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan sosialnya, tetapi tetap sesuai dengan kehendak Tuhan. Hal penting yang perlu diingat adalah orang tua tidak bisa mendidik tanpa memberikan dasar pada anak. Artinya, orang tua harus memastikan sang anak mengerti mengapa ia mendapat didikan tersebut. Orang tua juga perlu membaca alkitab melalui orang tua, segala kemuliaan bagi nama Tuhan. Orang tua tentu harus berusaha dengan segala cara untuk memperlakukan anaknya secara adil, benar dan penuh dengan kasih sayang dan di sertai disiplin. Tuhan Yesus memerintahkan kepada setiap anak untuk mentaati orang tua, baik maupun buruk sikap orang tua, Tuhan juga memperintahkan kepada orang tua untuk mendidik anak dengan didikan yang benar, orang tua

harus adil kepada setiap anak memberikan disiplin yang sama, baik mengertipun buruk keadaannya, normal maupun cacat kondisinya kasih tetap nyata. Pendidikan kepada anak dapat dilakukan dengan hal sederhana misalnya cara berpakaian untuk lebih sopan, penting bagi anak untuk berpakaian, apa lagi seorang anak wanita karena menunjukan kepribadian yang baik dengan berpakaian yang sopan, dan menjauhkan dari tindak kekerasan hal yang mendasar perlu diperhatikan oleh orang tua. Anak yang beretika baik yang akan memiliki keberhasilan hal itu terutama untuk menumbuhkan kerja yang baik. Pendidikan agama dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh pendidikan lainnya, setiap keuarga harus mengajarkan dasar pendidikan yang benar, sejak usia anak-anak harus diajarkan pentingnya pendidikan Agama Kristen ketika seorang anak memeiliki Etika tentang agama kebaikan yang diajarkan sangat penting, kepercayaan yang dipelajari sangat penting, dengan metode melatih membaca Firman Tuhan kepada setiap anak, menjelaskan arti Firman Tuhan mempunyai waktu berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk mengajarkan pentingnya pendidikan agama, dengan begitu anak akan terbiasa hidup seperti Kristus, pendidikan agama berperan penting dasar utama, karena banyak pemimpin yang sekarang memimpin tidak takut akan Tuhan walaupun memiliki kepandaian dalam ilmu pendidikan, tetapi dasar keagamaan tidak menjadi pokok utama sehingga berani menyebabkan kesengsaraan orang lain, terlebih kepada Tuhan. Orang tua harus memiliki sikap kepada setiap anak dengan memperlakukan setiap anak itu sesuai keunikannya, wewenang orangtua mudah disalah gunakan. orangtua tidak boleh mematahkan semangat anak-anak mereka. jangan bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu (Efesus 6 : 4), Alkitab mengajarkan pentingnya orangtua memahami hati setiap anak dengan begitu akan menghindari kesalahan rasa sakit hati, demdam, kepada orangtua didikan yang terlalu tegas dan penuh kekerasan bukan mendidik tetapi menyebabkan semangat anak terhadap orangtua semakin jauh di kontrol, terlalu banyak aturan tetapi terkadang orang tua melakukan hukuman yang sangat keras dan hukuman fisik akan mematahkan semangat anak dan akan memberontak kepada orangtua, orangtua penting untuk memegang janji dan kata-katanya, jika tidak anak-anak dalam keluarga berpendapat orang tua tidak konsisten dalam memegang janji serta apa yang telah di ucapkan. Orangtua bukan bos yang selalu memberikan perintah dan aturan serta kewenangan dalam keluarga bukan untuk melakukan penindasan kepada anak kandung maupun anak adopsi yang Tuhan telah titipkan karena Tuhan akan meminta

pertanggung jawaban kepada orang tua dari setiap perlakuannya. Kekuasaan orang tua penting untuk mengambil setiap keputusan yang benar, tetapi bukan untuk memenuhi kebutuhan egonya. Orang tua juga penting mengontrol serta mendisipinkan perkembanganan anak dalam hal media, acara yang ada di Televisi tidak semua membangun kedewasaan anak, anak memiliki tingkat kedewasaan yang berbeda-beda dengan adanya internet makin banyak pengaruh yang akan mempengaruhi bagaimana seorang anak itu bergaul, kejelian orang tua dalam membangun hubungan sangat penting agar mengetahui apa yang di sukai oleh anak, pengaruh orangtua secara seratus persen terjadi ketika anak masih bayi, tetapi dengan pertumbuhan kedewasaan, mulai memilih pergaulan yang disesuiakan dengan usianya, sekolah juga memperngaruhi, kenakalan remaja dapat terjadi dipengaruhi oleh lingkung, media yang banyak menayangkan kekerasan dan media yang buruk mengakibatkann sifat yang tidak baik. Keluarga yang ingin berhasil, dapat memulainya dengan tiga langkah berikut ini: tidak boleh meremehkan keluarga sendiri, kedua, harus meneliti waktu yang sebenar-benarnya disisihkan untuk keluarga. Ketiga, tiap minggu harus melakukan sesuatu dengan keluarga sebagai suatu keseluruhan, dan dengan masing-masing anggota keluarga secara individu. Anggota keluarga harus memahami, bahwa anggota keluarga berada pada tempat yang tepat, keluarga yang harmonis penuh cinta kasih sayang, anak akan merasanyaman dengan kondisi keluarga yang rukun, sehingga tidak irihati dengan keluarga lain, anak merasa betah dirumah, kebersamaan sangat penting dengan adanya jadwal mingguan. Ada dua hal penting yang harus dilakukan dalam keluarga agar keluarga tersebut dapat bertumbuh secara rohani menuju kepada kedewasaan penuh, yaitu: kebaktian keluarga dan saat teduh kebersamaan sangat penting apalagi dengan hal yang menyenangkan tidak akan membuat jenuh dan bosan dalam keluarga, persekutuan dalam keluarga untuk saling membangun dan memotifasi sangat perlu dilakukan, kebaktian sederhana dalam keluarga perlu dilakukan dengan menentukan waktu yang tepat, agar semua anggota keluarga dapat hadir, dalam seminggu satu kali, hal sangaat membangun kedekatan terutama dengan anak, perlunya permainan dan game untuk menghilangkan kejenuhan, kereatifitas perlu dibangun, saat teduh juga sangat penting untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, setiap pagi hari sangat baik sebelum melakukan aktifitas terlebih dahulu memohon bimbingan Tuhan. Keluarga yang harmonis dan takut akan Allah adalah menjadi

dambaan setiap anggota keluarga, Allah menghendaki umatnya hidup penuh kasih, agar mencerminkan kasih Kristus. E. Orang tua mendidik anak sesuai kepribadian anak Dalam bahasa Ibrani kata mendidik berasal dari kata chenokh. Ayat ini menunjukkan hubungan yang paralel, dilukiskan sebagai seorang pengasuh yang memberi makan anak asuhannya untuk mendapatkan didikan lebih lanjut. Memberi makan disini bukanlah makanan jasmani melainkan makanan rohani. Makanan rohani ialah firman Tuhan. Paulus menggambarkan firman Tuhan itu sebagai air susu murni yang dapat memberikan pertumbuhan rohani (2 Petrus 2:2) Penulis Amsal mengajarkan agar orang bijaksana mendidik (chenokh - melatih dengan disiplin agar anak membaktikan dirinya. Maksudnya adalah supaya orang bijaksana memberikan pendidikan praktis untuk mempersiapkan seorang anak menjadi seorang yang dewasa yang mampu mandiri, mengembangkan segala kemampuannya sesuai dengan yang dianugrahkan Tuhan kepadanya. Bukan saja pendidikan praktis melainkan pendidikan rohani untuk mengenal Kata didiklah ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengabdikan. Orang bijaksana dalam hal ini orang tua diminta untuk mengabdikan dirinya bagi anak-anaknya dengan mendorong anak-anak mencari Allah sehingga mereka menemukan pengalaman spiritual dengan Allah dan dapat menikmati pengalaman itu yang takkan mereka lupakan. 17 Jadi kata didiklah atau mendidik menunjuk kepada hubungan paralel antara orang tua dan anak-anak atau pengasuh dan anak-anak asuhannya, dimana orang tua mengabdikan dirinya untuk melatih (trainup) dengan disiplin kepada anak-anak, supaya mereka membaktikan diri kepada Allah sang pencipta, sumber hikmat dan kehidupanallah yang benar dan membaktikan diri kepada Allah. Sangat penting bagi orang tua untuk mengerti dan memahami kepribadian anaknya. Ini akan membantu orang tua dalam menentukan pola didikan bagi sang anak. Dengan pola didikan yang tepat, orang tua dapat mendidik anak dengan efektif. Hal ini juga akan membantu anak mengembangkan hal yang baik dalam kepribadiannya. Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Melalui perhatian dan didikan yang di terapkan kepada anak-anak hendaknya memperhatikan sikap dan karakter anak itu sendiri sebab dengan memahami karakter anak itu

orang tua dengan mudah mendidik dan menasihatinya, perlunya pembinaan kepada anak sesuai dengan karater anak karena dengan mudah orang tua memahmi anak itu sendiri dan bagaimana cara mendidik dan membimbingnya Menghadapi anak dengan berbagai macam kepribadian ini, orang tua harus melakukan pendekatan komunikasi supaya anak tidak tersinggung. Mereka lebih menghargai kejujuran, apa adanya, keadilan, dan logika. Untuk mengembangkan potensinya, sebaiknya langsung paparkan tujuan tugas yang diberikan orang tua pada anak, tanyalah pada sang anak cara ia menyelesaikannya sehingga orang tua dapat mengira apakah hasil yang nanti akan dicapai oleh anak. Berhasilkah ia mengerjakan tugas tersebut dengan baik. Jadi, tetap pantau buah hati kita. Kenali pribadinya untuk mengembangkan segudang potensi yang ada dalam dirinya. Sikap yang harus dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan sang anak adalah mendukung anak aktif dalam komunitas dengan kegemaran yang sama, misalnya komunitas menulis, komunitas fotografi, sehingga jaringan pertemanan sang anak akan semakin luas. Anakanak berkepribadian sanguinis populer sangat kreatif, sehingga orang tua hanya perlu memberikan garis besar/ petunjuk saja, mereka akan mampu menyelesaikan semuanya dengan baik. Bagaimana cara mendidik psikologi anak yang baik dan benar sebagai orang tua? Penting sekali bagi seorang ibu atau ayah memahami pendidikan yang tepat untuk anak anda kelak, pada dasarnya sifat dan karakter anak ditentukan oleh dua hal yaitu keluarga dan lingkungan tempat ia bermain (sekolah dan masyarakat). Pendidikan diawal ini akan membentuk masa depan anak seperti profesi/karir seperti apa yang akan ia jalani termasuk tipe jodoh seperti apa yang akan ia sukai. Namun, dalam mengajarkan dan mendidik anak tentunya bukan merupakan perkara yang mudah karena setiap anak juga memiliki perbedaan karakter dan kepribadian, oleh karena itu para orang tua harus mengenali kepribadian anaknya dengan baik sejak dini. Berikut ini terdapat empat tipe kepribadian menurut Florance Littauer dalam Personality Plus for Parents, di antaranya: 1. Sanguinis Enerjik, ramah, memberikan kesan ceria dalam kondisi apapun, dan suka memotivasi orang lain. Para Sanguinis memiliki kecenderungan untuk mencari perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengakuan dari orang-orang di sekitar mereka.

Anak dengan tipe Sanguinis juga biasanya akan memulai pembicaraan, bersifat optimis, dan dapat dengan mudah berteman dengan siapapun. Namun, mereka biasanya memiliki pola yang tidak teratur dalam menjalankan aktivitas, emosional, dan sangat sensitif terhadap apa yang orang lain pikirkan tentang diri mereka. 2. Koleris Memiliki sikap tegas, berorientasi pada tujuan, dan dapat mengatur sebuah tindakan dengan cepat. Anak berkeperibadian Koleris cenderung mencari kesetiaan dan penghargaan dari orang lain atas kemampuan dirinya.biasanya anak Koleris juga menyukai tantangan dan dapat dengan mudah menyelesaikan tugas yang sulit sekalipun. Kedisiplinan dan kemampuan mereka untuk tetap fokus terhadap suatu hal membuat dirinya berpotensi menjadi seorang pemimpin yang baik. 3. Melankolis Adalah tipe kepribadian yang memiliki ciri sikap pendiam, pemikir, dan perfeksionis. Sikap perfeksionisnya membuat sang anak mampu menyelesaikan tugas secara sistematis dan tepat waktu, namun tak jarang hal tersebut juga membuat mereka menjadi pesimis, kritis, dan sering kecewa jika hasilnya tidak sesuai dengan usaha yang telah mereka lakukan. Anak dengan tipe kepribadian melankolis cenderung membutuhkan kepekaan dan dukungan dari orang lain. Mereka juga biasanya membutuhkan ruang dan kesunyian untuk memikirkan sesuatu sebelum mereka bertindak, menulis, atau membicarakan apa yang ada di dalam pikirannya. 4. Plegmatis Anak dengan kepribadian ini biasanya memiliki pembawaan yang selalu merasa cukup terhadap apa yang dimiliki, sederhana, mencari kedamaian dengan lebih banyak diam, tidak mudah bergaul walaupun sesungguhnya mereka menyukai berada di dekat orang banyak, dan mampu menyeimbangkan diri mereka sendiri. Bagi orang lain, anak dengan tipe plegmatis terlihat lebih lamban, namun hal tersebut bukan karena mereka tidak sepintar dan setangkas orang lain, melainkan namun ini justru karena mereka memiliki

penguasaan diri yang baik dan awas terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka bahkan mampu mengatakan hal yang tepat pada waktu yang tepat. Pada dasarnya anak dengan tipe ini tidak menyukai resiko dan tantangan, mereka juga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap suatu perubahan. Walaupun mereka cenderung menghindari masalah yang dapat membebankan diri mereka, tetapi mereka dapat menyelesaikan tugas di bawah tekanan. Melalui dari penjelasan diatas sangat jelas akan kepribadian anak-anak untuk di pahami oleh orang tua akan pentingnya pemahaman yang luas dalam mendidik karakter dan kepriadian meraka supaya orang tua dengan mudah untuk membimbing anaknya dalam keluarga, jika orang tua dapat memahami dan mendampingi anak-anaknya dengan pola asuh yang sesuai dengan kepribadian dominannya, maka niscaya hubungan antara orang tua dan anak dapat lebih harmonis. F. Pentingnya penerapan nilai kekristenan kepada anak-anak Kita semua tentu menginginkan anak-anak kita menjadi pribadi yang tidak hanya sehat dan cerdas, tetapi juga berkarakter Kristus, itulah tujuan utama pendidikan Kristen dalam keluarga. Sudah saatnya para pelaku pendidikan (orang tua, guru, dan pembina remaja) menyadari pentingnya Alkitab bagi anak-anak kita. Jangan biarkan mereka menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi jadikan mereka "kristus-kristus kecil" yang hidup selaras dengan firman Tuhan dan menjadi saksi yang hidup di tengah-tengah dunia. Amsal 29 :17 Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu. Maka sangat jelas alkitab memberitahukan kepada orang tua anak tugas dan tanggung jawab mendidik anakanaknya agar membawah ketentraman dan suka cita dalam keluarga. Pengajaran kristen yang sejati harus berdasar pada Alkitab (Sola Scriptura). Untuk itu, cara orangtua, guru, dan pembina untuk menanamkan nilai kristiani adalah dengan mengajarkan Alkitab kepada anak-anak sejak ia masih kecil hingga mereka bertumbuh dewasa. Sebab, apa yang telah diajarkan tentu akan tercermin dalam sikap dan karakter anak ketika mereka bertumbuh dewasa. Berikut ini adalah cara menanamkan nilai-nilai kristiani pada anak dan remaja. 1. Anak (0 -- 12 tahun) a. Memberikan teladan tentang nilai-nilai iman kristiani di atas.

b. Menyediakan bahan-bahan cerita dalam media cetak atau elektronik. c. Menetapkan aturan-aturan dengan prinsip punishment and reward. d. Menyediakan diri untuk menjadi sumber jawaban atas pelbagai pertanyaan mereka, dengan terus belajar dan menyederhanakan jawaban sesuai tingkat pemahaman anakanak. e. Mengajak dan melibatkan anak-anak dalam pelbagai program pelayanan di gereja atau masyarakat sesuai dengan kemampuan mereka. 2. Remaja (12 tahun -- remaja lanjut) a. Memaparkan segala sesuatu secara terbuka, termasuk mengakui kesalahan dan mencoba memperbaikinya. b. Menyediakan bahan-bahan pembinaan rohani, seperti buku renungan remaja c. Mengizinkan mereka bergabung dengan kelompok pergaulan yang baik dan terarah. d. Menyediakan diri untuk menjadi tempat curhat mereka. e. Memberikan argumentasi yang jelas terhadap segala hal yang diperbolehkan atau dilarang. f. Mengizinkan Tuhan sendiri "mengajar" mereka. Dengan pembinaan yang di sertai nilai-nilai agama kristen perlu dipahami oleh orang tua kristen akan pentingnya peranan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai kristiani yang berlandaskan pada Firman Tuhan. Yakobus 1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firamans dan bukanhanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Nilai kristiani yang perlu di terapkan kepada anak-anak dalam keluarga seperti; membimbing anak untuk selalu berdoa ketika waktu makan, belajar, berangkat kesekolah, dan saat tidur supaya mereka terbiasa untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat yang telah diberikan, dan juga mendidik anaknya untuk selalu saling mengasihi kepada semua, dan terlebih dari pada itu orang tua mengadakan persekutuan dalam keluarga dalam membangun mezbah keluarga, agar dapat melatih anak-anak untuk selalu membimbing dan menguatkan iman kepada Tuhan Yesus. Perhatian dan bimbingan nilai kristiani dalam keluarga harus menjadi tugas utama orang tua dalam mendoakan anaknya supaya selain membimbing anaknya perlu di doakan, agar perhatian dan pembinaan yang di terapkan orang tua dapat terlaksana dengan baik. Nilai kristiani yang urgensi yang perlu di terapkan kepada anak antara lain, mengajarkan anak untuk selalu mengucap syukur, hidup saling mengasihi, peduli dan tolong menolong, sabar dan setia dan selalu dapat kerjasama diantara sebaya meraka maka dengan demikian anak dapat menjadi

teladan dimana pun dia berada. Sesuai dengan firman Tuhan orang tua perlu ketahui anak perlu dibina dan perhatian yang khusus sesuai denga firman Tuhan yang terdapat dalam Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Nilai-nilai seperti inilah yang perlu ditanamkan kepada anak-anak dalam keluarga kristen.

Kesimpulan Firman Tuhan mengatakan sangat jelas kepada orang tua akan tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya untuk hidup takut akan Tuhan dan haruslah orang tua mengajarkannya berulang-ulang ketika sedang di rumah, dalam perjalanan, ketika berbaring dan saat bangun, inilah yang menjadi tugas utama dalam mendidik anak-anak dalam keluarga. Pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya supaya mereka dapat memiliki nilai sikap hidup yang baik, dalam pergaulan dimanapun mereka berada, orang tua harus dapat memahami secara baik akan tanggung jawab utama yang dalam mendidik anaknya. Pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya supaya mereka dapat memiliki nilai sikap hidup yang baik, dalam pergaulan dimanapun mereka berada, orang tua harus dapat memahami secara baik akan tanggung jawab utama yang dalam mendidik anaknya. Peranan orang tua sangatlah penting dalam mendidik anaknya dalam keluarga maka dari pada itu pendidikan bukan hanya ada disekolah saja tetapi pendidikan itu juga ada di dalam keluarga, lingkungan sekitar untuk mengarahkan kita kepada norma-norma agama, sopan santun dan etika. Sekarang ini banyak orang tua kurang menyadari akan pentingnya peranan orang tua dalam memberikan rasa nyaman kepada anak-anaknya dalam keluarga, dan kurangnya atau tidak peranah sama sekali mengajarkan anaknya untuk selalu mengasihi Tuhan, pendidikan agama dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh pendidikan lainnya, setiap keuarga harus mengajarkan dasar pendidikan yang benar, sejak usia anak-anak harus diajarkan pentingnya pendidikan Agama ketika seorang anak memeiliki Etika tentang agama kebaikan yang diajarkan sangat penting,

BIBLIOGRAFI Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 2, Cetakan Ketujuh, Yayasan Komunikasih Bina Kasih/OMF, Jakarta 2014. J.M Naigolan, Strategi Mendidik Warga Gereja, Cetakan Pertama, Generasi info media, jawa Barat, 2018 S. Antone, Pendididikan Kontekstual, Cetakan Pertama, PT BPK Gunung Mulia, jakarta 2003 Daniel Stefsnus, Pendidikan Agama Kristen Kemajemukan, Cetakan Pertama, Bina Media Informasi, Jawa Barat 2019 Daniel Nurhama, Pendidikan Agama Kristen Dewasa, Cetakan Pertama, Jurnal Info Media, Jawa Barat, 2008 Daniel Nuhamara, Janse B. Non-Serrano, Oditha R, Hutabarat, Jerry R. Sirait, Yusri Panggabean. Pendidikan Agama Kristen, Cetakan Pertama, Bina Media Informasi, Jawa Barat, 2005. H.M Ridwan Lubis, Sosiologi Agama, Prenada Media Group, Edisi Petama, Jakarta 2015 Hardi Budiyana, Dasar-dasar Pendidikan Kristen,, Cetakan Pertama, Berita Hidup Seminary, Yogyakarta 2011 Daniel Nuhamara, Pembimbingan Pendidikan Agama Kristen, Cetakan Ke Dua, Jurnal Info Media, Jawa Barat, 2009