Jelaskan mengapa kita perlu mengintegrasikan grafik di lembar kerja

A. RASIONAL Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan salah satu dari delapan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berdasarkan Permendikbud No 24 tahun 2016, pengertian Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti mencakup didalamnya adalah karakter peserta didik sebagai ruh dari proses pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Penguatan pendidikan karakter secara terintegrasi ada pada jabaran KD suatu mata pelajaran. Untuk memudahkan pencapaian KD dalam pembelajaran, maka diberikan penanda yang berupa Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK menjadi prasyarat untuk mendesain acuan pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus. Harapannya, guru mampu menerjemahkan silabus lebih operasional dalam bentuk RPP. Saat ini telah disedikan contoh silabus yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber inspirasi. Guru diharapkan mampu mengembangkan silabus dengan lebih kreatif memperhatikan kebutuhan peserta didik dan daya dukung yang ada. Secara

khusus,

Guru

perlu

difasilitasi

dengan

kemampuan

dalam

mengintegrasikan penguatan karakter peserta didik. Nilai-nilai yang dapat dikuatkan adalah 5 (lima) nilai utama karakter yang terdiri

8

dari Nilai Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas, dsb. Nilai Nasionalisme, diantaranya: cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dsb. Nilai Kemandirian, diantaranya: disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat, dsb. Nilai Gotong Royong, diantaranya: suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dsb. Nilai Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dsb. Penguatan nilai tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan penguatan pendidikan karakter berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Diantara penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah adalah kegiatan literasi, sedangkan diantara penguatan pendidikan karakter berbasis kelas adalah pembelajaran tematik yang menggunakan kompetensi abad 21, terutama 4C yaitu kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi (collaboration), kreativitas

(creativity), dan komunikasi (communication) -serta keterampilan

berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).

B. TUJUAN 1. Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator dengan benar. 2. Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar

muatan pelajaran. 3. Peserta dapat memahami perancangan pembelajaran tematik terpadu yang

terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

8

C. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah guru dapat meningkatkan pemahaman mengenai SKL, KI, KD, dan indikator serta pembelajaran tematik terpadu yang dijiwai oleh penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya. D. BAHAN BACAAN 1. Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya peraturan

presiden nomer 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter, permendikbud terkait PPK dan Kebijakan dan Konsep Dasar tentang PPK. 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. 4. Buku Siswa 5. Buku Guru 6. PPT 5.1. tentang SKL, KI, KD, Silabus, dan Pembelajaran Tematik Terpadu

E. DESKRIPSI MATERI 1. Standar Kompetensi Lulusan Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut. SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Sikap

Rumusan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi

Rumusan sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan

Pengetahuan

alam sekitar, bangsa, dan negara. Memiliki pengetahuan faktual,

konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, dan 4. budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks

diri

sendiri,

keluarga,

sekolah,

masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Keterampilan

dan negara. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan.

2. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi

8

vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan. Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masingmasing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran dengan menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sikap dapat diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

yaitu nilai Religiusitas, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong Royong Dan Integritas. 3. Indikator a. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Dalam mengembangkan IPK perlu dipertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (b) karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan kebutuhan siswa, masyarakat, dan lingkungan/daerah. b. Fungsi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) IPK memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut: 1) Pedoman dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta lingkungan. 2) Pedoman dalam Mendesain Kegiatan Pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan IPK yang dikembangkan,

karena

IPK

dapat

memberikan

gambaran

kegiatan

pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. IPK yang menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.

8

3) Pedoman dalam Mengembangkan Bahan Ajar Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal. 4) Pedoman dalam Merancang dan Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar Indikator

menjadi

pedoman

dalam

merancang,

melaksanakan,

serta

mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. c. Mekanisme Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam KD. IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, termasuk didalamnya karakter siswa. Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah: a. menggunakan kata kerja operasioal yang sesuai, sehingga dapat diukur/diamati b. kata kunci setiap kompetensi dasar. 4.

Pedoman Perancangan Pembelajaran Tematik Terpadu a. Langkah- Langkah Merancang Pembelajaran Tematik Terpadu

1) Menentukan Tema dalam Satu Tahun Ajaran Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih menekankan pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan pada makna belajar, dan

keterkaitan

berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan lainnya. Menentukan tema dalam satu tahun ajaran merupakan langkah pertama dalam merancang pembelajaran tematik. Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama dengan peserta didik. Dalam menentukan tema ada beberapa pertimbangan yang harus dipegang, antara lain adalah : a) Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu. b) Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut. c) Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. d) Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak. e) Tema mencerminkan karakter peserta didik yang dikembangkan. f) Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar. g) Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku. h) Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar. 2) Merumuskan Indikator pada Setiap Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran Sebelum Kompetensi Dasar dipetakan ditiap tema dalam satu tahun ajaran, indikator setiap kompetensi dasar tersebut perlu dirumuskan terlebih dahulu. Indikator dirumuskan dengan memperhatikan kata kunci pada kompetensi

8

dasar dan kata kerja operasional yang merupakan penanda ketercapaian kompetensi dasar. 3) Memetakan kompetensi dasar dari semua mata pelajaran dalam satu tahun pelajaran. Contoh pemetaan KD Matematika kelas 1 semester 1 No

Muatan

KD

Pelajaran 1

Matematika

Dan seterusnya

3.1 3.2 3.3 3.4

ST

Tema 1 ST ST

ST

ST

Tema 2 ST ST

ST

ST

Tema 3 ST ST

ST

ST

Tema 4 ST ST

ST

1 V

2 V

4 V

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

3 V

4) Membuat Jaringan Tema

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

5) Membagi jaringan tema menjadi subtema (contoh pemetaan kelas IV tema 1 subtema 1)

8

6) Membagi jaringan subtema menjadi jaringan harian

Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung 7)3.1 Menyiapkan Materi Pembelajaran yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual. 3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan Materi Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia pendukung setiap paragraf dari teks tulis. 4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan kedalam kerangka tulis. MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD 4.1.1 Menyajikan gagasan utama21 dan gagasan pendukung setiap paragraf dari tekstulis dalam bentuk peta pikiran.

Gagasan utama atau gagasan pokok adalah pernyatan yang menjadi inti dari sebuah pembahasan. Atau dengan bahasa lain gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama biasanya terletak pada kalimat utama yang biasanya terletak di awal dan akhir paragraf. Namun ada pula paragraf yang gagasan utamanya berada di awal dan akhir sekaligus. Kita dapat menyimpulkan gagasan utama sebuah paragraf dengan terlebih dahulu menentukan kalimat utama. Kalimat utama biasanya bersifat lebih umum dan memiliki kalimat penjelas. Gagasan penjelas adalah gagasan yang menjelaskan gagasan utama, gagasan penjelas

paragraf terdapat

di

dalam

kalimat

penjelas. Cara paling

mudah menemukan gagasan utamaparagraf adalah dengan menemukan kalimat utamanya lebih dulu. Cara paling mudah untuk menemukan kalimat utama adalah dengan mencari kalimat yang diperjelas oleh kalimat-kalimat yang lain. Untuk menemukan gagasan utama teks, ada dua alternatif cara, yaitu: 

dengan cara menemukan ide pokok tiap-tiap paragraf (gagasan utama paragraf) lebih dulu, lalu menggabungkan gagasan utama tiap-tiap paragraf tersebut dan menyimpulkannya;

dengan cara memahami maksud pembicaraan seluruh isi teks bacaan tersebut. Materi Muatan Pelajaran IPA 3.6

Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran 3.6.1 Menjelaskan cara menghasilkan bunyi

4.6 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan/atau percobaan tentang sifat-sifat bunyi 8 4.6.1 Menyajikan laporan pengamatan tentang cara menghasilkan bunyi

Apa itu bunyi? Bunyi adalah sebuah bentuk energi yang dihasilkan oleh getaran. Pada saat sebuah benda bergetar, maka ia akan menghasilkan pergerakan dalam partikel udara, pergerakan ini disebut dengan gelombang bunyi. Partikel-partikel ini akan terus berbenturan hingga mereka kehabisan energi. Apabila kuping kita berada dalam radius getarannya, maka kita dapat mendengar bunyi yang dihasilkan. Bunyi adalah getaran atau gelombang yang bergerak melalui perantara sebuah benda (padat, cair, dan gas) dan dapat di dengar. Pernahkah kamu melemparkan batu kedalam air yang tenang? Batu memecah ketenangan air dan nampak lingkaran riak air dari kecil lama-lama membesar. Hal yang sama terjadi pada gelombang bunyi. Gelombang bunyi yang tidak beraturan akan menghasilkan suara, sedangkan

gelombang bunyi yang

beraturan dan berulang akan menghasilkan nada. Apabila getarannya cepat, akan menghasilkan nada tinggi; sedangkan getaran lambat akan menghasilkan nada rendah.

Bagaimana bunyi dihasilkan? Alat musik tiup

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Untuk alat-alat musik tiup seperti seruling, getaran udaralah yang menghasilkan bunyi. Partikel-partikel udara bergerak maju mundur secara beraturan membentuk gelombang bunyi. Alat musik gesek Alat musik gesek dimainkan dengan cara menekan jari-jari tangan pada senar. Perubahan tekanan pada senar membuatnya bergetar pada frekuensi yang berbeda dan menghasilkan suara yang berbeda pula. Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, yang dihasilkan oleh getaran. Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombanggelombang longitudinal ke segala arah. Gelombang bunyi sebenarnya terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju mundur. Pada saat molekul-molekul tersebut berdesakan di beberapa tempat, wilayah tersebut menghasilkan tekanan tinggi. Sedangkan di tempat lain merenggang dan menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.

3.2

Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. 3.2.1 Mengidentifikasi keragaman budaya ,etnis, dan agama dari temanteman di kelas sebagai identitas bangsa Indonesia 3.2.2 Keragaman sosial dan budaya provinsi setempat sebagai identitas Materi Muatan Pelajaran bangsa Indonesia secara tertulis dan IPS lisan

4.2

Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. 4.2.1 Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan keragaman budaya, etnis, dan agama dari teman-teman di kelas sebagai identitas 4.2.2 Menjelaskan Menyajikan keragaman sosial dan budaya provinsi 8 setempat sebagai identitas bangsa Indonesia secara tertulis dan lisan

Tanggal 21 Mei diperingati sebagai Hari Dialog dan Keragaman Budaya di seluruh dunia? Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 21 Mei sebagai Hari Dunia untuk Keragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan sejak 2002. Peringatan ini berawal saat UNESCO telah mengeluarkan Deklarasi Universal tentang Keragaman Budaya. Melalui Resolusi PBB Nomor 57/249, ditetapkanlah 21 Mei sebagai hari untuk merayakan keragaman di seluruh dunia. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara paling beragam di dunia. Indonesia memiliki kekayaan ragam budaya, agama, adat istiadat, serta bahasa. Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa ada 1.128 suku di Indonesia yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau. Suku-suku yang tersebar tersebut mempunyai identitas masing-masing. Mereka juga terikat akan budaya dan bahasa masing-masing. Perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini: a. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Padang, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain. b. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian. c. Kesenian daerah, misalnya Tari Merak, Tari Janger, dan Tari Serimpi. d. Ikatan kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu). e. Mata pencaharian, misalnya suku Madura mata pencahariannya bertani dan berkebun.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Suku Melayu Laut yang tinggal di Kepulauan Riau, Suku Tengger yang tinggal di Jawa Timur, atau Suku Banjar yang tinggal di Kalimantan Tengah. Bangsa Indonesia memiliki semboyan dan simbol yang digunakan untuk menyatukan bangsa ini. Kita memiliki semboyan

Bhinneka Tunggal Ika.

Semboyan ini merupakan simbol persatuan dan kesatuan yang akan menyatukan keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerahnya, namun kita tetap satu bangsa Indonesia. Kita memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia. Selain itu, kita juga mempunyai bendera kebangsaan merah putih. Bendera ini digunakan sebagai lambang identitas bangsa. Kita pun juga mempunyai pedoman dan dasar nilai hidup yaitu Pancasila. Pancasila digunakan sebagai pedoman nilai hidup bangsa kita. Perbedaan budaya yang seharusnya menjadi sumber kekayaan bukan perpecahan. Dialog antar budaya juga harus ditingkatkan, agar tiap kelompok dapat saling memahami. Dialog dapat menghilangkan kesalahpahaman dan membangun perdamaian. Tindakan sederhana mensyukuri keberagaman budaya antara lain dengan mau mempelajari budaya lain.

Misalnya mengunjungi pameran kebudayaan,

mendengarkan musik dari kebudayaan yang berbeda atau menonton film yang berkisah seputar budaya lain. Mau berteman dengan siapa saja dengan cara mengundang tetangga beda agama atau suku untuk makan bersama. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan. Caranya dengan saling menghargai perbedaaan pendapat, walaupun berasal dari suku budaya yang berbeda. Tindakan sederhana di atas merupakan wujud syukur kita kepada tuhan Yang Maha Esa atas keberagaman yang kita miliki. b. Merancang Kegiatan Pembelajaran Harian Berdasarkan Materi yang disiapkan

(Mengacu pada kegiatan siswa di Buku Siswa kelas IV tema 1 PB 1)

8

KETERPADUAN IPS DAN BAHASA INDONESIA Bacaan “Pawai Budaya” digunakan untuk memadukan IPS (Keragaman social budaya Indonesia, dengan Bahasa Indonesia tentang gagasan pokok dan gagasan penjelas)

Penjelasan : Bacaan dengan judul “Pawai budaya” digunakan untuk membuka kegiatan pembelajaran. Bacaan tersebut memuat pesan/topik tentang keragaman sosial , budaya dan etnis yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia.

HOTS Kegiatan ini selain digunakan untuk memahamkan tentang gagasan pokok dan gagasan pendukung, juga sebagai stimulus untukmenumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dimana siswa dilatih untuk menunjukkan pemahamannya dalam bentuk peta pikiran

1 3

2 MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Penjelasan : Pada kegiatan ini ada tiga langkah yang dilakukan secara berkesinambungan, ketiga langkah tersebut pada intinya didesain untuk mencapai keterpaduan pencapain kompetensi Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4. 1 pada indikator 3.1.1 : mengidentifikasikan gagasan pokok dan gagasan pendukung dan 4.1.1 : menyajikan gagasan utama dan pendukung dari teks tertulis dalam bentuk peta pikiran 1. Dari bacaan yang disajikan, siswa mengidentifikasikan topik pembicaraan pada tiap paragraf , identifikasi topik tiap paragraf ini melatih siswa untuk terampil dalam memahami isi bacaan yang disajikan. 2. Topik pembicaraan dari tiap paragraf yang sudah ditemukan, dipresentasikan oleh siswa di depan kelas, selain kompetensi pengetahuan yang dicapai melalui kegiatan ini kompetensi sikap sosial pun dikembangkan. (Keterpaduan Pengetahuan dan Sikap) 3. Siswa menunjukkan pemahamannya tentang gagasan pokok dan gagasan utama melalui peta pikiran yang dibuatnya. Kegiatan ini memadukan ketercapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan Bahasa Indonesia.

8

HOTS Siswa menggunakan keterampilan berpikir tingkat tingginya untuk mengolah data menjadi informasi yang mereka perlukan dalam menjawab pertanyaan

Penjelasan : 1. Siswa mencari informasi dengan menanyakan kepada teman sekelasnya tentang daerah asal dan ciri khas daerah. 2. Siswa menuliskan data yang dia dapatkan dalam bentuk tabel. 3. Dengan menggunakan data tersebut, siswa menjawab pertanyaan yang terkait dengan data yang mereka hasilkan. Pada tahap ini siswa menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi yang mereka gunakan untuk menjawab pertanyaan. 4. Butir pertanyaan no 3. digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang sikap social yang harus ditunjukkan ketika mereka menemukan perbedaan.

KETERPADUAN PENGETAHUAN DAN SIKAP Siswa dibentuk kepeduliannya dalam menunjukkan sikap menghargai perbedaan yang mereka temukan di kegiatan sehari-harinya.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Kegiatan ini memadukan pencapaian pemahaman pengetahuan tentang keberagaman dan penumbuhan sikap sosial

KETERPADUAN ANTARA IPS DAN IPA Kegiatan ini memadukan pencapaian kompetensi IPS tentang keberagaman budaya, yang diwakili dengan keragaman alat music tradisonal dengan pencapaian kompetensi IPA tentang bunyi (bagaimana alat music menghasilkan bunyi )

8

HOTS Siswa distimulus ke`mampuan berpikir tingkat tingginya melalui kegiatan eksplorasi, siswa diminta untuk menemukan cara menghasilkan bunyi dari alat musik tradisional yang tersedia. Apabila ketersediaan alat music tradisional sulit untuk difasilitasi maka bisa menggunakan alat-alat lain yang ada di sekitar siswa sebagai alternatif

KETERPADUAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SPIRITUAL

KETERPADUAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SOSIAL

F. SKENARIO Silabus Pelatihan : Unit V. Analisis SKL, KI, KD, dan Silabus Alokasi Waktu

: 3 JP @ 45 Menit

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Pendahuluan (Doa, dinamika kelompok, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan (gunakan PPT 5.1, slide 1 s/d 5), ice breaking, salam PPK/tepuk PPK/ Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah) (15’)

 Kerja Kelompok (Lk 5.1)  Presentasi perwakilan kelompok  Penguatan oleh fasilitator (gunakan PPT 5.1, slide 6 s/d 12) (30’)

Penutup (Refleksi, kesimpulan, games penyemangat, salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah, motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur) (10’)

Langkah-langkah Kegiatan

8

 Kerja Kelompok (Lk 5.2)  Presentasi perwakilan kelompok  Penguatan oleh fasilitator

(gunakan PPT 5.1, slide 13 dan 14) (40’)

 Kerja Kelompok (Lk 5.3)  Presentasi perwakilan kelompok  Penguatan oleh fasilitator (gunakan PPT 5.1, jelaskan secara garis besar slide 15 s/d 45 (40’)

Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

Pendahuluan 1

Kelas diawali dengan doa

2

Dinamika kelompok : - Perkenalan fasilitator - Bagilah peserta ke dalam kelompok - Setiap kelompok 5-6 orang - Antar anggota kelompok saling berkenalan - Pilihlah ketua kelompok - Bagikan setiap peserta 1 lembar kertas post it - Mintalah peserta menuliskan 1 ide kreatif agar pelatihan berlangsung aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan penuh semangat - Tempelkan kertas plano di depan kelas. Tuliskan di sisi kiri atas ‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan dengan garis tengah - Persilahkan peserta menempelkan ide yang ditulis berdasarkan 2 kriteria tersebut - Bahaslah dengan para peserta, sehingga menjadi ‘kontrak belajar’ - Pilihlah ketua kelas untuk membantu kelancaran jalannya pelatihan Fasilitator mengondisikan peserta dengan motivasi dan ice breaking

3 4

15 menit

Fasilitator menginternalisasi PPK dalam tugas Guru dengan mempraktikkan langsung simbolsimbol PPK antara lain salam PPK/ tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu Daerah

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

 Kertas plano  Post it

Spidol Isolatif

Nomor 5

Uraian Kegiatan

Metode

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan (gunakan PPT 5.1. slide 1 s/d 5)

Inti 1

2

Pembagian kelompok beranggota 5 orang

 Diskusi  Tanya jawab  Praktik langsung (unjuk kerja)

Presentasi PPT 5.1. (Fasilitator menekankan urgensi penguatan penguatan karakter, literasi, 4C dan HOTS).

3

Diskusi kelompok mengenai SKL, KI, KD, dan Indikator (Lk 5.1) :  Pengertian  Keterkaitan Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 5.1, slide 6 s/d 12)

4

Fasilitator menginternalisasi PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

5

Diskusi kelompok untuk merumuskan indikator dari KD yang terdapat pada contoh 1 PB . (Tugas Lk 5.2) Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 5.1, slide 13 dan 14)

6

   

PPT 5.1. Lk 5.1. Lk 5.2. Lk 5.2.

120 menit

Diskusi kelompok tentang pembelajaran tematik terpadu dan kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS. (tugas Lk 5.3) Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 5.1, jelaskan secara garis besar slide 15 s/d 45)

Penutup 1

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan

10 menit

8

Nomor

Uraian Kegiatan

2

Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, internalisasi PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa syukur

3

Metode

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

Tugas dan Lembar Kerja Lk. 5.1 : Tugas Tujuan

: Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan indikator

Petunjuk

pencapaian kompetensi : 1. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud No 24 tahun 2016. 2. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan dan 1 KD Keterampilan)

Lk. 5.2: Tugas Tujuan Petunjuk

: Merumuskan Indikator : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diberikan : 1. Pilihlah satu pasang KD (dari aspek pengetahuan dan keterampilan) dari salah satu mata pelajaran di kelas 1 atau 4. 2.

Cermati pasangan KD tersebut

3.

Rumuskan minimal 2 indikator dari masing-masing KD tersebut

4.

Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain.

5.

Peserta saling memberikan pendapat.

6.

Gunakan poin-poin berikut sebagai panduan dalam memberikan pendapat : -

Apakah penggunaan kata kerja operasional pada indikator sudah tepat?

-

Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?

-

Apakah pencapaian indikator mengarah pada pencapaian kompetensi

KD yang dipilih dari mata pelajaran ……………………… Kelas ………………………. KD Pengetahuan : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………… Indikator : 1. ……………………………………………………………………………………..…………………….. 8 2. …………………………………………………………………………………………………………….

KD Keterampilan : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Indikator : 1. ………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………………………………………………… Pendapat peserta lain tentang indikator yang dirumuskan : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lk 5.3 : Tugas

:

Menyusun kegiatan pembelajaran tematik terpadu yang terintegrasi penguatan karakter melalui literasi, 4 C dan HOTS.

Tujuan

:

Mampu membuat contoh kegiatan pembelajaran tematik terpadu yang terintegrasi penguatan karakter melalui literasi, 4 C dan HOTS.

Petunjuk

:

1. Cermati jaringan harian di salah satu subtema pada tema tertentu dari kelas I atau IV.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

2. Cermati kegiatan pembelajaran yang disajikan di buku pada hari itu. 3. Analisislah keterkaitan jaringan harian dengan kegiatan yang disajikan pada buku. 4. Desainlah kegiatan pembelajaran yang berbeda dengan buku dengan tetap mengacu pada jaringan harian tersebut. 5. Integrasikan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS dalam kegiatan pembelajaran. Kelas……Tema…...................................... Mata Pelajaran

Subtema……………………… PB ……..

KD

Indikator

Kegiatan pembelajaran pada buku siswa:

Hasil analisis : ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… Desainlah kegiatan pembelajaran (yang berbeda dengan yang disajikan pada buku siswa) : ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………

8

LAMPIRAN Silabus Pelatihan

: Unit V. Analisis SKL, KI, KD, Indikator, dan Silabus

Alokasi Waktu

: 3 JP @ 45 Menit

TUJUAN

DESKRIPSI MATERI

URAIAN KEGIATAN

METODE

MEDIA/A LAT/ BAHAN

1

2

3

4

5

-Peserta mampu menganalisis

Pendahuluan (15 menit)

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

TUJUAN

DESKRIPSI MATERI

URAIAN KEGIATAN

METODE

MEDIA/A LAT/ BAHAN

1

2

3

4

5

keterkaitan SKL, -Analisis KI, KD dengan keterkaitan benar SKL, KI, KD -Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar muatan pelajaran -Peserta dapat memahami perancangan pembelajaran tematik terpadu yang terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui kegiatan literasi, 4 C dan HOTS

1. Awali kelas dengan doa 2. Dinamika kelompok : - Perkenalan -Perumusan fasilitator indikator - Bagilah peserta ke dalam kelompok -Rancangan pembelajara - Setiap kelompok 5n tematik 6 orang terpadu - Antar anggota yang kelompok saling terintegrasi berkenalan dengan - Pilihlah ketua penguatan kelompok karakter, - Bagikan setiap literasi, 4 C peserta 1 lembar dan HOTS kertas post it - Mintalah peserta menuliskan 1 ide agar pelatihan berlangsung aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan penuh semangat - Tempelkan kertas plano di depan kelas. Tuliskan di sisi kiri atas ‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan dengan garis tengah - Persilahkan peserta menempelkan ide yang ditulis berdasarkan 2 kriteria tersebut - Bahaslah dengan para peserta, sehingga menjadi ‘kontrak belajar’ - Pilihlah ketua kelas 8

TUJUAN

DESKRIPSI MATERI

URAIAN KEGIATAN

METODE

MEDIA/A LAT/ BAHAN

1

2

3

4

5

 Pengertian  Keterkaitan 3. Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 5.1, slide 6 s/d 12) 4. Diskusi kelompok untuk merumuskan indikator dari KD yang terdapat pada contoh 1 PB . (Tugas lk 5.2) 5. Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 5.1, slide 13 dan 14)

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

TUJUAN

DESKRIPSI MATERI

URAIAN KEGIATAN

METODE

MEDIA/A LAT/ BAHAN

1

2

3

4

5

6.

7.

8.

Diskusi kelompok tentang pembelajaran tematik terpadu dan kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS. (Tugas Lk 5.3) Fasilitator menginternalisasi PPK (salam/tepuk PPK) Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 5.1, jelaskan secara garis besar slide 15 s/d 45)

Penutup (10 menit) 1. Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan 2. Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan

8

TUJUAN

DESKRIPSI MATERI

URAIAN KEGIATAN

METODE

MEDIA/A LAT/ BAHAN

1

2

3

4

5

3. Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, intenalisasi PPK (salam PPK, tepuk PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah), dan doa/rasa syukur

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

ANALISIS SKL, KI, KD, INDIKATOR, PENGEMBANGAN SILABUS, PROGRAM TAHUNAN (PROTA) DAN PROGRAM SEMESTER (PROSEM) MATA PELAJARAN MATEMATIKA

A. RASIONAL Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga

mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin untuk meningkatkan dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini. Dengan belajar matematika peserta didik diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut. a. Mampu berpikir secara sistematis melalui urutan-urutan yang teratur dan

tertentu, terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata, dan bisa menyelesaikan setiap masalah dengan lebih mudah. b. Mampu berpikir secara deduktif dan induktif untuk membangun dan mengembangkan penalaran matematika yang bersifat deduktif.

c. Mampu membentuk sikap yang lebih teliti, cermat, akurat dalam bertindak, taat

pada aturan dan prosedur. d. Mampu menggunakan dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan nyata.

Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Oleh karena itu mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi

8

untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan sangat kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa peserta didik harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, pasal 1 ayat (3) dinyatakan bahwa Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI. Oleh karena itu diperlukan panduan guru dalam memahami Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD), serta merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) mata pelajaran matematika. Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK merupakan prasyarat untuk mendesain pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus dan menerjemahkan yang

lebih operasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika. Untuk menghadapi tantangan global dan abad ke 21, pembelajaran matematika perlu mengintegrasikan pendidikan karakter. Nilai-nilai yang dapat dikuatkan mencakup lima (5) nilai utama karakter yang terdiri dari Nilai Religiusitas, diantaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas. Nilai Nasionalisme, diantaranya cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum. Nilai Kemandirian, diantaranya disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat. Nilai Gotong Royong, diantaranya suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Nilai Integritas, diantaranya jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi. Penguatan pendidikan karakter berbasis kelas untuk mata pelajaran matematika dapat menggunakan kompetensi abad 21, yaitu critical thinking (kemampuan berpikir

kritis),

collaboration

(kolaborasi),

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

creativity

(kreativitas),

dan

communication (komunikasi)- atau 4C serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).

B. TUJUAN Tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai berikut. -

Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator dengan benar.

-

Peserta mampu merumuskan IPK sesuai dengan kompetensi dasar muatan pelajaran.

-

Peserta dapat memahami dan menyusun silabus mata pelajaran matematika terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

-

Peserta dapat memahami dan menyusun program tahunan (prota) untuk mata pelajaran matematika.

-

Peserta dapat memahami dan menyusun program semester (prosem) untuk mata pelajaran matematika.

-

Peserta dapat memahami dan menyusun RPP mata pelajaran matematika terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah peserta pemahaman tentang

dapat meningkatkan

SKL, KI, KD, dan IPK serta pembelajaran matematika

terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

8

D. BAHAN BACAAN -

Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya Peraturan Presiden nomer 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Permendikbud terkait PPK dan Kebijakan dan Konsep Dasar tentang PPK.

-

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

-

Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016 tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. -

Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah. -

Buku Siswa

-

Buku Guru

-

PPT tentang: a. Analisis SKL, KI, KD, IPK Mata pelajaran Matematika b. Pengembangan Silabus Matematika,

c. Penyusunan Prota dan Prosem Matematika. d. Penyusunan RPP Matematika. E. DESKRIPSI MATERI 1. Standar Kompetensi Lulusan

Sesuai Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL),

dinyatakan

setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan

menengah diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut. Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan metakognitif pada masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.

SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Sikap

Rumusan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab,

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi

Rumusan 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

Pengetahuan

sekitar, bangsa, dan negara. Memiliki pengetahuan faktual,

konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, dan 4. budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat Faktual

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. Pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat

Konseptual

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. Terminologi/istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori, prinsip, dan generalisasi berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri,

Prosedural

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat

Metakognitif

dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,

8

SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi

Keterampilan

Rumusan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan.

2

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah, Pasal 2 ayat (1) Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut: 5. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual; 6. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial; 7. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan 8. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan. Pada ayat (2) dinyatakan bahwa Kompetensi Dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran dengan

menumbuhkan

dan

mengembangkan

kompetensi

sikap

dapat

diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a. Pengertian IPK Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional (KKO) yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Dalam mengembangkan IPK perlu dipertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (b) karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan kebutuhan siswa, masyarakat, dan lingkungan/daerah.

8

b. Fungsi IPK IPK memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut: 2) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta lingkungan. 2) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan IPK yang dikembangkan,

karena

IPK

dapat

memberikan

gambaran

kegiatan

pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. IPK yang menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal. 4) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. c. Mekanisme Pengembangan IPK Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam KD. IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, termasuk didalamnya karakter siswa. Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah: a. menggunakan kata

kerja

operasioal

yang

sesuai,

sehingga

dapat

diukur/diamati b.

kata kunci setiap kompetensi dasar.

4. Pedoman Pengembangan Silabus a. Pengertian Silabus adalah rencana pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. b. Prinsip Pengembangan Silabus Dalam mengembangkan silabus, baik oleh Pemerintah, pemerintah Daerah, maupun satuan pendidikan, perlu memperhatikan prinsip berikut: 1) Kompetensi yang dikembangkan hendaknya memberi penekanan bahwa pembelajaran merupakan proses pencapaian kompetensi yang dapat

8

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak demi kehidupan bersama manusia secara damai dan harmonis. 2) Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 3) Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus relevan dengan tingkat perkembangan spiritual, fisik, intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. 4) Komponen-komponen silabus harus sistematis artinya saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi yang dipersyaratkan 5) Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian, serta sumber belajar. 6) Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 7) Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, lingkungan, dan konteks kehidupan sehari-hari. 8) Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi berbagai ragam kurikulum yang memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan serta kehidupan peserta didik, masyarakat, pengembang kurikulum daerah, dan jenjang pendidikan berikutnya. 9) Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Komponen silabus mencakup Kompetensi Dasar, Materi pembelajaran dan Contoh Kegiatan pembelajaran. Dalam pengembangannya perlu memperhatikan: (a) keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum, (b) mudah diajarkan/dikelola oleh guru, (c) mudah dipelajari oleh peserta didik, (d) teramati dan terukur pencapaiannya, (e) bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik. 10)Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan dalam struktur kurikulum pertahun, persemester, dan alokasi waktu mata pelajaran.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

11)Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran dengan alokasi waktu sesuai struktur kurikulum. c. Komponen Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat: 1) Identitas mata pelajaran (Untuk mata pelajaran yang berdiri sendiri); 2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; 3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran; 4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; 5) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 6) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 7) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; 8) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan 9) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. d. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus 1) Menuliskan identitas sekolah, mata pelajaran, pada kelas dan semester tertentu 2) Mengkaji: a) KD pengetahuan dan keterampilan mata pelajaran Matematika sebagaimana tercantum pada dokumen KI/KD (Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI/KD). b) Mengidentifikasi materi pokok yang tercantum pada rumusan KD termasuk keluasan dan kedalamannya sesuai dengan konstruk keilmuan. c) Merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang dipersyaratkan. d) Merancang kegiatan

penilaian

yang

terintegrasi

dengan

kegiatan

pembelajaran. Penilaian atas pembelajaran (assesment of learning) dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran (assesment for learning) memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta

8

didik untuk memperbaiki pembelajaran. Sedangkan penilaian sebagai pembelajaran (assesment as learning) memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar. Penilaian diarahkan untuk menilai seluruh kompetensi baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Penilaian di tingkat satuan pendidikan dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran sudah memuat jenis, teknik, dan instrumen penilaian yang akan digunakan. e) Menetapkan alokasi waktu tatap muka untuk menyelesaikan ketuntasan kompetensi dasar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan sesuai dengan alokasi waktu yang terdapat dalam struktur kurikulum dengan mempertimbangkan keluasan, kedalaman, dan tingkat kesulitan. f) Menentukan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dan materi pokok yang dikembangkan dapat berupa buku (cetak dan digital), media cetak dan elektronik, lingkungan (alam, sosial, dan budaya) sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. e. Pengembang Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah dalam satu gugus sekolah, tim pengembang kurikulum (TPK) baik di tingkat Pusat dan Daerah, kelompok kerja guru (KKG), dan Dinas Pendidikan (Kabupaten/Kota). 1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya. 2. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. 3. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,

dapat

mengembangkan

secara

bersama-sama

dengan

sekolah/madrasah lain, atau melalui forum KKG. 4. Dinas Pendidikan dapat menyelenggarakan forum untuk mengembangkan silabus sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan yang merupakan binaannya. 5. Pedoman Pengembangan Prota dan Prosem a. Program Tahunan (Prota) Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu atau mata pelajaran yang berisi rencana penetapan alokasi waktu satu

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

tahun pembelajaran. Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Langkah-langkah perancangan Program Tahunan: 1.

Menelaah jumlah KD dalam satu tahun pada suatu kelas.

2.

Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.

3.

Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) untuk seluruh KD.

Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut. • Identitas (kelas, muatan pelajaran, tahun pelajaran) • Format isian (Nomor, KD, dan alokasi waktu). Guru diberikan kebebasan menentukan format yang digunakan. b. Program Semester (Prosem) Program semester (Prosem) merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak dapat disusun sebelum tersusun program tahunan. Langkah-langkah perancangan program semester: 1.

Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

2.

Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi: 

Jeda tengah semester

Jeda antar semester

Libur akhir tahun pelajaran

Hari libur keagamaan

Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

Hari libur khusus

3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.

8

4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk semua KD serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan: • Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran) • Format isian (KD, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan

keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Secara sederhana teknik pengisian program semester sama seperti program tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal memindah saja (KD). Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

6. Pedoman Pengembangan RPP Mata Pelajaran Matematika a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. (Permendikbud No. 22 tahun 2016) b. Komponen RPP Komponen RPP sesuai Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 terdiri atas: 1) 2) 3) 4) 5)

identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; identitas mata pelajaran atau tema/subtema; kelas/semester; materi pokok; alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

dalam silabus dan KD yang harus dicapai; 6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; 8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; 9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; 10)media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

8

11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; 12)langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan 13)penilaian hasil pembelajaran. Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan pendidikan diberikan peluang untuk menambah komponen lain, selama komponen tersebut memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran c. Prinsip - Prinsip Penyusunan RPP Mekanisme pelaksanaan pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan (termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan daya dukung. Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Penguatan karakter siswa melalui PPK berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis masyarakat diperkaya dengan literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS. Integrasi ini dapat dilakukan pada indikator, tujuan, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup maupun penilaian. 2) Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa. 3) Partisipasi aktif siswa. 4) Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 5) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 6) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

7) Penekanan pada

keterkaitan dan keterpaduan antara

KD,

materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi d. Langkah – langkah Penyusunan RPP 1) Mengkaji silabus mata pelajaran matematika meliputi: (1) KI dan KD; (2)

materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar. 2) Merumuskan indikator pencapaian KD.

3) Merumuskan tujuan pembelajaran. 4) Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat berasal

dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar

yang dikelompokkan menjadi materi untuk

pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial. 5) Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk

yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi siswa dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar. 6) Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi

waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. 7) Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,

teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran. 8) Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan

penilaian. 9) Menentukan

dengan

Media,

yang

telah

Alat,

Bahan,

dan

Sumber

Belajar disesuaikan

ditetapkan dalam langkah penjabaran proses

pembelajaran. 7. Inspirasi Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika a. Pendahuluan

8

Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin untuk meningkatkan dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini. NCTM (National Council of Teachers of Mathematics, 2000) menyatakan pentingnya matematika dengan pernyataan berikut: “In this changing world, those who understand and can do mathematics will have significantly enhanced opportunities and options for shaping their futures. Mathematical competence opens doors to productive futures. A lack of mathematical competence keeps those doors closed.” Dalam dunia yang terus berubah ini, siapa saja yang memahami dan terampil dalam matematika akan secara signifikan meningkatkan kesempatan dan pilihan untuk membentuk masa depannya. Kompetensi matematis membuka pintu masa depan yang produktif. Ketiadaan kompetensi matematis membiarkan pintu-pintu tersebut tetap tertutup. Bagi seorang peserta didik keberhasilan mempelajari matematika akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara, penguasaan matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat. Bagi suatu negara, kompetensi

matematis

akan

menyiapkan

warganya

untuk

bersaing

dan

berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi. Kurikulum matematika saat ini mendorong agar praktek pembelajaran matematika beralih dari pembelajaran yang bersifat teacher-centered ke pembelajaran yang bersifat student-centered, dan mengubah para peserta didik yang sebelumnya merupakan pembelajar yang pasif (passive learners) menjadi peserta didik merupakan pembelajar yang aktif (active learners) (NCTM, 1989, 2000). Dalam pembelajaran matematika, seperti dikemukakan dalam NCTM (1989, 2000) diharapkan para peserta didik akan meningkat kemampuannya dalam hal penalaran (reasoning), pemecahan masalah (problem solving), komunikasi matematis (mathematical

communication),

koneksi-koneksi

matematis

(mathematical

connections), dan dalam hal menggunakan representasi matematis(mathematical representation). Menurut Brownell (dalam Reys, Suydam, Lindquist, & Smith, 1998),

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

matematika dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas ide, prinsip, dan proses sehingga keterkaitan antar aspek-aspek tersebut harus dibangun dengan penekanan bukan pada memori atau hapalan melainkan pada aspek penalaran atau intelegensi anak. Untuk terbentuknya kemampuan koneksi matematik tersebut, dalam NCTM Standards (2000) dijelaskan bahwa pembelajaran matematika harus diarahkan pada pengembangan kemampuan berikut: (1) memperhatikan serta menggunakan koneksi matematik antar berbagai ide matematik, (2) memahami bagaimana ide-ide matematik saling terkait satu dengan lainnya sehingga terbangun pemahaman menyeluruh, dan (3) memperhatikan serta menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika (Didi Suryadi, 2011). Studi Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) telah menjadi standar baru bagi pembelajaran matematika. Salah satu tujuan studi dari TIMSS dan PISA yaitu mengetahui kemampuan peserta didik dalam penalaran, mengidentifikasi, dan memahami, serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Atau dengan kata lain, peserta didik harus memiliki literasi matematika. Konsep tentang

literasi

matematika

dimaksudkan

kemampuan

individu

untuk

memformulasikan, menggunakan, dan menginterpretasikan matematika dalam berbagai konteks. Hal ini termasuk penalaran matematis dan menggunakan konsepkonsep matematika, prosedur, fakta, dan peralatan untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi penomena atau peristiwa (OECD, 2013). Survei TIMSS yang dilakukan oleh The International Association for the Evaluation and Educational Achievement (IAE) berkedudukan di Amsterdam, mengambil fokus pada domain isi matematika dan kognitif siswa. Domain isi meliputi Bilangan, Aljabar, Geometri, Data dan Peluang, sedangkan domain kognitif meliputi pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Survei dilakukan setiap 4 (empat) tahun yang diadakan mulai tahun 1999, khusus untuk peserta didik berusia 14 tahun. Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu: low mengukur kemampuan sampai level knowing , intermediate mengukur kemampuan sampai level applying, high mengukur kemampuan sampai level reasoning, dan advance

mengukur kemampuan sampai level

8

reasoning with incomplete

information. Sedangkan studi PISA, yang diselenggarakan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebuah badan PBB yang berkedudukan di Paris, bertujuan untuk mengetahui literasi matematika siswa. Fokus studi PISA adalah kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi dan memahami serta menggunakan dasar-dasar matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Studi dilakukan setiap 3 (tiga) tahun yang dilakukan mulai tahun 2000, untuk peserta didik berusia 15 tahun. Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Indonesia telah empat kali mengikuti TIMSS pada tahun 1999, 2003, 2007, dan 2011 dan beberapa kali mengikuti PISA (Sri Whardani, 2011). Laporan hasil studi TIMSS dan PISA secara umum menyimpulkan bahwa: a) Peserta didik belum mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya secara optimum dalam mata pelajaran matematika di sekolah. b) Proses pembelajaran matematika belum mampu menjadikan peserta didik mempunyai kebiasaan membaca sambil berpikir dan bekerja agar dapat memahami informasi esensial dan strategis dalam menyelesaikan soal. c) Dari penyelesaian soal-soal yang dibuat siswa, tampak bahwa dosis mekanistik masih terlalu besar dan dosis penalaran masih rendah. d) Mata pelajaran matematika bagi peserta didik belum menjadi “sekolah berpikir”. Peserta didik masih cenderung “menerima” informasi kemudian melupakannya sehingga mata pelajaran matematika belum mampu membuat peserta didik cerdik, cerdas, dan cekatan. e) Hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, yaitu tidak membebani peserta didik dengan konten namun mengutamakan pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada abad 21.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Studi TIMSS dan PISA tersebut intinya terletak pada kekuatan penalaran matematis peserta didik serta kemampuan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan kelemahan peserta didik dalam menghubungkan konsep-konsep matematika yang bersifat formal dengan permasalahan dalam dunia nyata. Memperhatikan rendahnya kemampuan peserta didik Indonesia dalam survei tersebut, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebenarnya telah mengantisipasinya dengan melakukan beberapa perubahan kurikulum. Kelemahan pembelajaran matematika saat ini para peserta didik tidak dapat menghubungkan konsep-konsep matematika di sekolah dengan pengalaman mereka sehari-hari. Pembelajaran matematika terlalu formal, kurang mengkaitkan dengan makna, pemahaman, dan aplikasi dari konsep-konsep matematika, serta gagal dalam memberikan perhatian yang cukup terhadap kemampuan penalaran dan pemecahan masalah (NCTM, 2014). Sementara Callison (2013) menyebutkan bahwa para peserta didik membutuhkan pengembangan kemampuan praktis matematika seperti pemecahan masalah, membuat hubungan, memahami berbagai representasi dari ide-ide

matematika,

mengkomunikasikan

proses

pemikiran

mereka,

dan

menjelaskan penalaran penalaran yang mereka lakukan. Standar kurikulum matematika seharusnya menekankan hubungan (connection) sebagai salah satu proses penting dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran harus membuat peserta didik dapat mengenal dan menggunakan dalam konteks di luar matematika. Hal ini termasuk membuat hubungan terhadap“dunia nyata”, yaitu dunia di luar kelas. Oleh karena itu, menurut Chapman (2012) guru diharapkan menyiapkan sistuasi dunia real dan konteksnya untuk peserta didik guna membuat ide-ide matematika masuk akal, bisa diterima siswa. Dengan demikian akan memberikan kesempatkan kepada peserta didik untuk mengenal dan mengapresiasi hubungan matematika dengan kehidupannya. Guru sekarang didorong untuk membantu siswanya membuat hubungan yang lebih realistis antara matematika dengan kehidupan sehingga membuat matematika lebih bermakna. Tetapi menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari tidak selalu mudah. Hal ini berarti para guru juga membutuhkan kemampuan untuk dapat mengenali dan memahami tentang hubungan dan aplikasi matematika, yang dapat digunakan untuk

8

mengembangkan pembelajaran matematika. Peserta didik membangun sendiri pengetahuan melalui proses investigasi tersebut. Guru tidak memberikan jawaban langsung, tetapi dengan keahliannya membimbing peserta didik dalam membangun pengetahuan dengan menyediakan aktivitas yang mendukung penyusunan pengetahuan oleh siswa. Oleh karena itu, guru harus ahli dalam membuat pertanyaan-pertanyaan dan memotivasi peserta didik dalam refleksi kognisi yang diperlukan untuk membangun pengetahuan yang diinginkan (Fast dan Hankes, 2011). Dengan belajar matematika peserta didik diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut. a) Mampu berpikir secara sistematis melalui urutan-urutan yang teratur dan tertentu, terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata, dan bisa menyelesaikan setiap masalah dengan lebih mudah. b) Mampu berpikir secara deduktif dan induktif untuk membangun dan mengembangkan penalaran matematika yang bersifat deduktif. c) Mampu membentuk sikap yang lebih teliti, cermat, akurat dalam bertindak, taat pada aturan dan prosedur. d) Mampu menggunakan dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan

nyata. Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Oleh karena itu mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

hidup lebih baik pada keadaan yang selalu

berubah, tidak pasti, dan sangat kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa peserta didik harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika. b. Tujuan

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Setelah mempelajari matematika peserta didik diharapkan dapat: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a) Menafsirkan konsep yang telah dipelajari dalam bahasa atau pengetahuan sebelumnya, b) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan atribut-atribut penting yang bersesuaian dengan suatu konsep, c) mengidentifikasi sifat-sifat konsep, d) menerapkan konsep secara logis, e) memberikan contoh atau contoh penyangkal (bukan contoh) konsep yang dipelajari, f) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik, diagram, model matematika, atau cara lainnya),

g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika, h) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

Termasuk dalam kecakapan ini adalah menggunakan algoritma atau prosedur, yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan konsep-konsep matematika seperti melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar, melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran dan melukis/menggambarkan/merepresentasikan konsep keruangan. Indikatorindikator pencapaian kecakapan ini meliputi: a) menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma, b) memodifikasi atau memperhalus prosedur, c) mengembangkan prosedur, d) menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar) dalam menyelesaikan masalah matematika. 2) Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada. Indikatorindikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a) b) c) d)

menemukan beberapa contoh atau data dan pola hubungan di antaranya, mengajukan dugaan (conjecture) tentang pola hubungan, memverifikasi kebenaran dugaan pola hubungan, menggeneralisasi pola hubungan yang telah diverifikasi kebenarannya.

3) Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisis komponen yang ada dalam

8

pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a) memahami masalah, b) mengorganisasi data dan mengidentifikasi informasi yang relevan dalam c) d)

masalah, merumuskan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk, memilih atau mengembangkan pendekatan dan strategi yang tepat untuk

memecahkan masalah, e) menafsirkan dan mengevaluasi solusi yang diperoleh. 4) Mampu mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau representasi lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a) memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan, b) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture), c) memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran induktif atau deduktif, d) menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduktif, e) menduga dan memeriksa kebenaran dugaan. 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, b) bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika, c) bersikap antusias dalam belajar matematika, d) bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan, e) memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah. 6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten,

menjunjung tinggi

kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama, adil, jujur, teliti, cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki kemauan berbagi rasa dengan orang lain 7) Melakukan kegiatan–kegiatan

motorik

matematika

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

yang

menggunakan

pengetahuan

8) Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan kegiatan-kegiatan

matematika.

Kecakapan

atau

kemampuan-kemampuan

tersebut saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang lain. Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit, kemampuan berkomunikasi muncul dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan gagasan, menyajikan rumusan dan penyelesaian masalah, atau mengemukakan argumen pada penalaran. c. Ruang Lingkup Dalam setiap aspek kehidupan, manusia perlu menyediakan berbagai kebutuhan dengan jumlah tertentu, yang berkaitan dengan aktivitas menghitung dan mengarah pada konsep aritmetika (studi tentang bilangan) serta aktivitas mengukur yang mengarah pada konsep geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi). Saat ini, banyak ditemukan kaidah atau aturan untuk memecahkan masalahmasalah yang berhubungan dengan pengukuran, yang biasanya ditulis dalam rumus atau formula matematika, dan ini dipelajari dalam geometri dan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung misal panjang atau lebar kertas, kebun, atau ruang kelas serta proses pengukuran yang dilakukan secara tak langsung seperti pengukuran peta dengan menggunakan skala. Berdasarkan deskripsi pentingnya materi matematika tersebut, ruang lingkup matematika untuk Sekolah Dasar adalah sebagai berikut. a) Konsep, operasi dan pola bilangan, meliputi: bilangan cacah, bulat dan pecahan, bilangan prima, bilangan berpangkat dan bilangan akar pangkat dua dan tiga, bilangan negatif, lambang bilangan, urutan bilangan, operasi bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). b) Geometri dan pengukuran, meliputi: bangun datar dan ruang sederhana serta sifat dan ciri-cirinya, pengubinan, letak, posisi dan jarak, pola barisan bangun datar dan bangun ruang, ruas garis, keliling dan luas bangun datar, simetri lipat dan putar, volume bangun ruang, satuan baku dan tidak baku (panjang, berat, waktu, luas, dan volume), pengukuran sudut. c) Statistika dan peluang, meliputi: data tunggal, pengumpulan dan penyajian data tunggal (diagram batang), penafsiran data, ukuran pemusatan data tunggal (mean, median, modus).

8

Ruang lingkup dan peta materi matematika SD/MI digambarkan sebagai berikut.

Gambar diagram cakupan materi matematika

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

F. SKENARIO Kegiatan 1 : Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan IPK Alokasi Waktu Pendahuluan (Doa, dinamika kelompok, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan (gunakan PPT 1.1), ice breaking, salam PPK/tepuk PPK/ Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah) (15’)

: 3 JP @ 45 Menit

 Kerja Kelompok (Lk 1.1)  Presentasi perwakilan kelompok  Penguatan oleh fasilitator (gunakan PPT 1.1) (50’)

 Kerja Kelompok (Lk 1. 2)  Presentasi perwakilan kelompok  Penguatan oleh fasilitator

(gunakan PPT 1.1) (60’)

Penutup (Refleksi, kesimpulan, games penyemangat, salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah, motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur) (10’)

8

Langkah-langkah Kegiatan Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

Pendahuluan 1 2

3

Kelas diawali dengan doa Dinamika kelompok : 1. Perkenalan fasilitator 2. Bagilah peserta ke dalam kelompok 3. Setiap kelompok 5-6 orang 4. Antar anggota kelompok saling berkenalan 5. Pilihlah ketua kelompok 6. Bagikan setiap peserta 1 lembar kertas post it 7. Mintalah peserta menuliskan 1 ide kreatif agar pelatihan berlangsung aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan penuh semangat 8. Tempelkan kertas plano di depan kelas. Tuliskan di sisi kiri atas ‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan dengan garis tengah 9. Persilahkan peserta menempelkan ide yang ditulis berdasarkan 2 kriteria tersebut 10. Bahaslah dengan para peserta, sehingga menjadi ‘kontrak belajar’ 11. Pilihlah ketua kelas untuk membantu kelancaran jalannya pelatihan Fasilitator mengondisikan peserta dengan motivasi dan ice breaking

4

Fasilitator menginternalisasi PPK dalam tugas Guru dengan mempraktikkan langsung simbolsimbol PPK antara lain salam PPK/ tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu Daerah

5

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan (gunakan PPT 1. 1)

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Kertas plano Post it Spidol Isolatif

15 menit

Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

Inti 1

2

Pembagian kelompok beranggota 5 orang

 Diskusi  Tanya jawab  Praktik langsung (unjuk kerja)

Presentasi PPT 1.1 (Fasilitator menekankan urgensi penguatan penguatan karakter, literasi, 4C dan HOTS).

3

Diskusi kelompok mengenai SKL, KI, KD, dan Indikator (Lk 1.1) :  Pengertian  Keterkaitan Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 1.1)

4

Fasilitator menginternalisasi PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

5

Diskusi kelompok untuk merumuskan indikator dari KD yang terdapat pada contoh 1 PB . (Tugas Lk 1.2) Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 1.1)

Penutup 1

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan

2

Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, internalisasi PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa syukur

3

 PPT 1.1  Lk 1.1.  Lk 1.2.

120 menit

10 menit

8

Tugas dan Lembar Kerja LK. 1.1 : Tugas Tujuan Petunjuk

LK. 1.2: Tugas Tujuan Petunjuk

: Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan IPK : 6. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud No 24 tahun 2016. 7. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan dan 1 KD Keterampilan) : Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diberikan : 7. Pilihlah satu pasang KD Matematika kelas IV/V/VI (dari aspek pengetahuan dan keterampilan) 8. Cermati pasangan KD tersebut 9. Rumuskan indikator dari masing-masing KD tersebut 10. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain. 11. Peserta saling memberikan pendapat. 12. Gunakan poin-poin berikut sebagai panduan dalam memberikan pendapat : - Apakah penggunaan kata kerja operasional pada indikator sudah tepat? - Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya? - Apakah pencapaian indikator mengarah pada pencapaian kompetensi

KD yang dipilih dari mata pelajaran ……………………… Kelas ………………………. KD Pengetahuan : ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… Indikator : 3. ……………………………………………………………………………………..…………………….. 4. …………………………………………………………………………………………………………….

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

KD Keterampilan : ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Indikator :

3. ……………………………………………………………………………………………………… 4. ……………………………………………………………………………………………………… Pendapat peserta lain tentang indikator yang dirumuskan : ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………

Kegiatan 2 : Pengembangan Silabus Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit

Pendahuluan (Doa, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan, ice breaking)

Diskusi kelompok : Tentang Silabus

(20’)

 Penguatan atas hasil diskusi  Presentasi PPT 2.1

(30’)

(10’)

Penutup

(Refleksi, kesimpulan, games penyemangat, motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur)

(10’)

8

 Setiap kelompok ditugaskan menyusun Silabus Matematika (LK 2.1) Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

(65’)  Praktik Peer Teaching  Diskusi hasil pengamatan  Penguatan

Langkah-langkah Kegiatan Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Pendahuluan 1

Kelas diawali dengan doa

2

Fasilitator mengondisikan peserta dengan motivasi dan ice breaking

3

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

10 menit

Inti 1

Fasilitator memandu diskusi tentang Silabus, dan strategi pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C dan HOTS

2

Fasilitator memberikan penguatan atas hasil diskusi

3

Presentasi PPT 2.1.

4

Setiap kelompok ditugaskan menyusun (LK 2.1) Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

5

 Diskusi  Tanya jawab  Praktik  PPT 2.1  LK .2.1 langsun g (unjuk kerja)

115 menit

Penutup 1

2

3

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, dan doa/rasa syukur

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

10 menit

LK 2.1. Pengembangan Silabus Tugas : Tujuan :

Pengembangan Silabus Mampu menyusun silabus sesuai dengan ketentuan yang ada pada Kurikulum 2013. Petunjuk : 1. Bacalah bahan bacaan, deskripsi mataeri dam suplemen modul Matematika bagian Silabus. 2. Gunakan 1 pasang KD yang telah digunakan pada LK 1.2. 3. Kembangkan KD tersebut menjadi silabus dengan komponen yang sesuai dengan Permendikbud No. 22/2016. 4. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

8

SILABUS Mata Pelajaran Nama Sekolah Kelas/Semester

: Matematika : SD ……………………………… : IV (Empat) / 1

Kompetensi Inti : 1.

…………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………

2.

…………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Alokasi Sumber Waktu Belajar … …

PPK …

Kegiatan 3 : Penyusunan Prota dan Prosem Alokasi Waktu : 5 JP @ 45 Menit

Pendahuluan (Doa, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan, ice breaking)

Diskusi kelompok : Kendala dan solusi dalam menyusun prota, prosem dan pemetaan KD

(10’)

(20’)

Penutup

(Refleksi, kesimpulan, games penyemangat, motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur)

(10’)

 Penguatan atas hasil diskusi  Presentasi PPT 3.1

(20’)

 Setiap kelompok ditugaskan menyusun prota (LK 3.1) dan prosesm (LK 3.2)  Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

(75’)  Praktik Peer Teaching  Diskusi hasil pengamatan

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Langkah-langkah Kegiatan Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Pendahuluan 1 Kelas diawali dengan doa 2

Fasilitator mengondisikan peserta dengan motivasi dan ice breaking

3

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

10 menit

Inti

1

Fasilitator memandu diskusi tentang kendala dan solusi dalam menyusun prota, prosem, dan strategi pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C dan HOTS

2

Fasilitator memberikan penguatan atas hasil diskusi

3

Presentasi PPT 3.1

4 5

Setiap kelompok ditugaskan menyusun prota (LK 3.1) dan prosem (LK 3.2) Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

 Diskusi  Tanya jawab  Praktik langsung (unjuk kerja)

 PPT 3.1  LK .3.1  LK 3.2

115 menit

Penutup 1

2

3

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, dan doa/rasa syukur

8

10 menit

LK. 3.1. Penyusunan Prota Tugas :

Penyusunan Prota

Tujuan :

Mampu menyusun program tahunan mata pelajaran Matematika

Petunjuk : 1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. 2. Cermatilah Kalender Pendidikan yang dimiliki. 3. Hitunglah minggu belajar efektif dan hari belajar efektif. 4. Cermatilah seluruh KD Matematika. 5. Penyusunan prota. 6. Susunlah Prota. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi. PROGRAM TAHUNAN MATEMATIKA Satuan Pendidikan Kelas Mapel Tahun Pelajaran

NO

: SD ……………………………….. : IV (Empat) : Matematika : 2017/2018 Alokasi Waktu (1 JP = 35')

KD

3.1

Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model konkret (T2)

4.1

Mengidentifikasi pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model konkret

Dan seterusnya, dilanjutkan untuk seluruh KD Matematika kelas IV

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

24

LK. 3.2. Penyusunan Prosem Tugas :

Penyusunan Prosem

Tujuan :

Mampu menyusun program semester mata pelajaran Matematika

Petunjuk : 1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. 2. Bacalah suplemen modul Matematika bagian Prosem. 3. Telaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

4. Tandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:

Jeda tengah semester

Jeda antar semester

Libur akhir tahun pelajaran

Hari libur keagamaan

Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

Hari libur khusus

5. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun. 6. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk seluruh KD pengetahuan dan keterampilan. Pertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi. 7. Susunlah Prosem. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

8

PROGRAM SEMESTER MATEMATIKA Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran

: SD ……………………………….. : Matematika : IV (Empat) / I (Satu) : 2017/2018

Kegiatan 4 : Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) Alokasi Waktu : 4 JP @ 45 Menit Pendahuluan (Doa, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan, ice breaking, salam PPK/tepuk PPK/ Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah) (10’)

Telaah contoh RPP Peserta menelaah contoh RPP kelas I dan IV yang ada di modul dan mengaitkannya dengan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS (15’)

Penutup (Refleksi, kesimpulan, games penyemangat, salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah, motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur) (15’)

 Telaah RPP  Presentasi hasil telaah  Penguatan (85’)

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

 Penguatan atas hasil telaah RPP  Presentasi PPT 4.1 (25’)

Finalisasi RPP yang telah dibuat hari sebelumnya (30’)

Langkah-langkah Kegiatan Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Media/Alat/ Bahan

Alokasi Waktu

Pendahuluan 1

Kelas diawali dengan doa

2

Fasilitator mengondisikan peserta dengan dengan motivasi dan ice breaking Fasilitator menginternalisasi PPK dalam tugas Guru dengan mempraktikkan langsung simbolsimbol PPK antara lain salam PPK/ tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu Daerah

3

4 Inti

10 menit

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan

1

Peserta menelaah contoh RPP PJOK yang ada di suplemen modul dan mengaitkannya dengan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS

2

Fasilitator memberikan penguatan atas hasil telaah RPP

3

Fasilitator menginternalisasi PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

4

Presentasi PPT 4.1

5

Tugas mandiri : masing-masing peserta memfinalisasi RPP yang telah disusun pada hari sebelumnya

6

Narasumber menekankan agar para peserta memfokuskan untuk mengintegrasikan PPK, Literasi, 4 C dan HOTS dalam RPP

 Diskusi  Tanya jawab  Presentasi  Tugas mandiri

8

 PPT 4.1  LK 4.1  Kertas flipchart  Spidol

165 menit

Nomor

Uraian Kegiatan

7

Peserta saling menukarkan RPP yang telah difinalisasi dan ditelaah dengan LK. 4.1

8

Perwakilan peserta mempresentasikan hasil telaah yang telah dilakukan

9

Fasilitator menyampaikan penguatan

Metode

Media/Alat/ Bahan

Alokasi Waktu

Penutup 1

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan

2

Fasilitator menekankan kembali pentingnya integrasi PPK, Literasi, 4 C dan HOTS dalam pembelajaran

3

Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, internalisasi PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa syukur

4

15 menit

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Tugas dan Lembar Kerja LEMBAR KERJA 4.1. TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Penelaah

: .......................................................................

Institusi

: .......................................................................

Tujuan:

Peserta mampu : 1. Mengembangkan keterampilan dalam menyusun RPP yang menguatkan karakter siswa, kemampuan literasi, serta pengembangan kompetensi abad 21 sesuai dengan Kurikulum 2013. 2. Meningkatkan keterampilan

dalam

merencanakan

program/aktivitas

pembelajaran dengan mensinergikan tiga pusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) dan tiga jalur pendidikan (formal, informal, nonformal) dengan menggali dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya.

Langkah Kerja: 1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan. 2. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan Pelajari LK telaah RPP ini Cermati maksud dari setiap aspek dalam format. 3. Cermati RPP peserta lain yang akan ditelaah. 4. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP. 5. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP. 6. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom yang tersedia.

8

Petunjuk: 1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda! 2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter peserta didik melalui literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS. 3. Identitas RPP yang ditelaah: Nama : .................................................................................... Institusi : ....................................................................................

Aspek yang Diamati

Ada

A. Identitas 1. Nama Sekolah 2. Mata Pelajaran 3. Kelas/Semester 4. Materi Pokok 5. Alokasi Waktu B. Kompetensi Inti 1. Terdapat KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 C. Kompetensi Dasar 1. Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD dari KI-3) 2. Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD dari KI-4) D. Indikator 1. Indikator dari Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD dari KI-3) 2. Indikator dari Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD dari KI-4) E. Perumusan Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan realistik, dapat dicapai melalui proses pembelajaran 2. Relevan antara KI, kompetensi dasar dan indikator 3. Mencakup pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan 4. Mengandung unsur proses dan hasil pembelajaran. 5. Karakter siswa secara eksplisit dirumuskan dalam tujuan pembelajaran F. Materi Pembelajaran 1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Tidak

Catatan

Saran Perbaikan

Aspek yang Diamati

Ada

kehidupan nyata 2. Materi disusun secara sistematis (dari mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) G. Materi Pembelajaran 1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata 2. Materi disusun secara sistematis (dari mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) H.Media/alat, bahan, dan sumber belajar 1. Memuat jenis media pembelajaran yang relevan 2. Memuat jenis sumber belajar yang relevan I.Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Memuat aktivitas penyiapan fisik dan psikis siswa dengan sapaan, doa dan pemberian salam b. Memuat aktivitas penyampaian kompetensi yang akan dicapai c. Memuat aktivitas pengajuan pertanyaan menantang untuk memotivasi d. Memuat aktivitas penyampaian manfaat mempelajari materi pembelajaran e. Memuat aktivitas penyampaian aspek yang akan dinilai selama proses pembelajaran f. Memuat aktivitas penyampaian rencana/ langkah-langkah kegiatan (misalnya: kerja individual, kerja kelompok, diskusi, melakukan observasi, dll.) g. Memuat kegiatan penguatan karakter siswa dalam bentuk kegiatan brainstorming 2. Kegiatan Inti a. Memuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai b. Memuat aktivitas yang menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran c. Tercermin langkah-langkah dalam pendekatan saintifik/ pendekatan/ model lain yang relevan

8

Tidak

Catatan

Saran Perbaikan

Aspek yang Diamati

Ada

Tidak

d. Memuat berbagai aktivitas pembelajaran secara individu/ kelompok 3. Penutup pembelajaran a. Memuat aktivitas siswa untuk menyimpulkan atau merangkum materi pembelajaran b. Memuat aktivitas siswa untuk merefleksi proses dan materi pembelajaran c. Memuat aktivitas tindak lanjut, khusus bagi peserta didik yang membutuhkan pelayanan khusus diberikan bantuan psiko-edukasi, dan remedial / pengayaan; d. Memuat aktivitas siswa untuk penumbuhan nilai karakter (doa, menyanyikan lagu wajib, lagu daerah, menguatkan kembali sikap spiritual dan sosial) H. Penilaian 1. Terdapat teknik dan instrumen penilaian sikap yang sesuai 2. Terdapat teknik dan instrumen penilaian pengetahuan yang sesuai 3. Terdapat teknik dan instrumen penilaian keterampilan yang sesuai Skor yang diperoleh

Skor yang diperoleh Nilai =

x 100 Skor maksimal …

Nilai =

x 100 = …. 41

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Catatan

Saran Perbaikan

Masukan terhadap RPP secara umum: ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................

......................................................................

8

ANALISIS SKL, KI, KD, PERUMUSAN IPK, PENGEMBANGAN SILABUS, PROGRAM TAHUNAN (PROTA) DAN PROGRAM SEMESTER (PROSEM) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN (PJOK) A. RASIONAL Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan salah satu dari delapan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berdasarkan Permendikbud No 24 tahun 2016, pengertian Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti mencakup didalamnya adalah karakter peserta didik sebagai ruh dari proses pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Penguatan pendidikan karakter secara terintegrasi ada pada jabaran KD suatu mata pelajaran. Untuk memudahkan pencapaian KD dalam pembelajaran, maka diberikan penanda yang berupa Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Sejalan dengan Pasal 1 ayat 1 Permendikbud Nomor 24/2016 yang berbunyi : Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI; maka saat ini telah disediakan contoh silabus PJOK yang terpisah dari silabus tematik. Kemampuan guru dalam memahami SKL, KI, KD, dan IPK menjadi prasyarat untuk mendesain acuan pembelajaran yang sistematis dalam bentuk silabus, Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem) Pembelajaran (RPP).

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

dan Rencana Pelaksanaan

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, silabus harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu materi dan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan mata pelajaran. Dari silabus, guru diharapkan mampu mengembangkan menjadi RPP yang kreatif dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik dan daya dukung yang ada. Secara khusus, Guru perlu difasilitasi dengan kemampuan dalam mengintegrasikan penguatan karakter peserta didik. Nilai-nilai yang dapat dikuatkan adalah 5 nilai utama karakter yang terdiri dari Nilai Religiusitas, diantaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas. Nilai Nasionalisme, diantaranya cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum. Nilai Kemandirian, diantaranya disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat. Nilai Gotong Royong, diantaranya suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Nilai Integritas, diantaranya jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi. Penguatan nilai tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan penguatan pendidikan karakter berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Diantara penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah adalah kegiatan literasi, sedangkan diantara penguatan pendidikan karakter berbasis kelas adalah pembelajaran yang menggunakan kompetensi abad 21- yaitu critical thinking (kemampuan berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), creativity (kreativitas), dan communication (komunikasi)-serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).

8

B. TUJUAN -

Peserta mampu menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Indikator PJOK dengan tepat.

-

Peserta mampu merumuskan indikator sesuai dengan kompetensi dasar PJOK dengan tepat.

-

Peserta dapat mengembangkan

silabus PJOK sesuai dengan Permendikbud

nomor 22 Tahun 2016. -

Peserta mampu merancang prota dan prosem.

-

Peserta mampu merancang RPP yang terintegrasi penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat, dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah guru PJOK dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mengenai analisis SKL, KI, KD, indikator, silabus, prota, prosem, dan RPP yang dijiwai oleh penguatan karakter peserta didik melalui PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat dengan kegiatan literasi, 4 C dan HOTS menjadi strategi implementasinya. D. BAHAN BACAAN -

Dokumen tentang Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

-

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

-

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

-

Menengah. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

-

Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No 24 tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. -

Dokumen PPK. Dokumen Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

-

Buku teks PJOK sesuai Kepmendikbud nomor 147 Tahun 2016.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

-

PPT 1.1 (Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan Indkator), PPT 2.1. (Pengembangan Silabus), PPT 3.1 (Penyusunan Prota dan Prosem), PPT 4.1. (Penyusunan RPP).

E.

DESKRIPSI MATERI 1. Standar Kompetensi Lulusan Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; diharapkan memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut. SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Sikap

Rumusan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

Pengetahuan

sekitar, bangsa, dan negara. Memiliki pengetahuan faktual,

konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, dan 4. budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat Keterampilan

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif,

8

2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan. 2.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan. Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masingmasing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Di dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial terkandung lima nilai utama karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Proses pembelajaran dengan

menumbuhkan

dan

mengembangkan

kompetensi

sikap

dapat

diintegrasikan dengan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. 3.

Perumusan IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi) a. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Dalam mengembangkan IPK perlu dipertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (b) karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan kebutuhan siswa, masyarakat, dan lingkungan/daerah. b. Fungsi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) IPK memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut:

8

3) Pedoman dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta lingkungan. 2) Pedoman dalam Mendesain Kegiatan Pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan IPK yang dikembangkan, karena IPK dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. IPK yang menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry. 3) Pedoman dalam Mengembangkan Bahan Ajar Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal. 5) Pedoman dalam Merancang dan Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar

Indikator

menjadi

pedoman

dalam

merancang,

melaksanakan,

serta

mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. c. Mekanisme Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam KD. IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, termasuk didalamnya karakter siswa. Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan adalah: a. menggunakan kata kerja operasioal yang sesuai, sehingga dapat

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

diukur/diamati b. kata kunci setiap kompetensi dasar. 4.

Silabus a. Pengertian Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu

yang

mencakup

Kompetensi

Inti,

Kompetensi

Dasar,

materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan

pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Oleh karena itu, silabus harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya,

yaitu materi dan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan mata pelajaran.

b. Prinsip Pengembangan Silabus Dalam mengembangkan silabus, baik oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun satuan pendidikan, perlu memperhatikan prinsip berikut: 1) Kompetensi yang dikembangkan hendaknya memberi penekanan bahwa pembelajaran merupakan proses pencapaian kompetensi yang dapat

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah dengan

berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta berkomunikasi

secara efektif dengan berbagai pihak demi kehidupan bersama manusia

secara damai dan harmonis. 2) Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 3) Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi

dalam silabus relevan dengan tingkat perkembangan spiritual, fisik,

intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. 4) Komponen-komponen silabus harus sistematis artinya saling berhubungan

secara fungsional dalam mencapai kompetensi yang dipersyaratkan 5) Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian, serta

sumber belajar. 6) Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

8

7) Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, lingkungan, dan konteks kehidupan sehari-hari. 8) Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi berbagai ragam

kurikulum yang memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan

serta kehidupan peserta didik, masyarakat, pengembang kurikulum

daerah, dan jenjang pendidikan berikutnya. 9) Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi sikap

spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Komponen silabus mencakup Kompetensi Dasar, Materi

pembelajaran

dan

Contoh

Kegiatan

pembelajaran.

Dalam

pengembangannya perlu memperhatikan: (a) keselarasan antara ide,

desain, dan pelaksanaan kurikulum, (b) mudah diajarkan/dikelola oleh guru, (c) mudah dipelajari oleh peserta didik, (d) teramati dan terukur

pencapaiannya, (e) bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk c.

kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Unit Waktu Silabus 1) Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan dalam struktur kurikulum pertahun,

persemester, dan alokasi waktu mata

pelajaran. 2) Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran dengan alokasi waktu sesuai struktur kurikulum. d.

Pengembang Silabus 1) Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, tim pengembang kurikulum (TPK) baik di tingkat Pusat dan Daerah, kelompok musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) atau kelompok kegiatan guru (KKG), dan Dinas Pendidikan (Provinsi/Kabupaten/Kota). 2) Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

3) Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait. 4) Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,

dapat

mengembangkan

secara

bersama-sama

dengan

sekolah/madrasah lain, atau melalui forum MGMP dan/atau KKG. 5) Dinas Pendidikan dapat menyelenggarakan forum untuk mengembangkan silabus sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan yang merupakan binaannya. e. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus 1) Menuliskan identitas sekolah, mata pelajaran, pada kelas dan semester tertentu. 2) Mengkaji Kompetensi dasar pengetahuan, dan keterampilan pada mata pelajaran PJOK. 3) Mengidentifikasi materi pokok yang tercantum pada rumusan kompetensi dasar termasuk keluasan dan kedalamannya sesuai dengan konstruk keilmuan. 4) Merancang kegiatan pembelajaran yang menginspirasi silabus di tingkat daerah dan sekolah sesuai dengan kompetensi dasar yang dipersyaratkan. Di tingkat Pemerintah, prinsip pembelajaran menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani). Di tingkat daerah, pembelajaran dikaitkan dengan konteks daerah, sedangkan di tingkat satuan pendidikan, pembelajaran dikaitkan dengan konteks daerah dan 5)

sekolah. Merancang

kegiatan

penilaian

yang

terintegrasi

dengan

kegiatan

pembelajaran maupun setelah kegiatan pembelajaran. Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap kompetensi

yang

telah

ditetapkan.

Penilaian untuk

pembelajaran

memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk

memperbaiki

pembelajaran.

Sedangkan

penilaian

sebagai

pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar. Penilaian diarahkan untuk

8

menilai

seluruh

kompetensi

baik

sikap,

pengetahuan,

maupun

keterampilan. Penilaian di tingkat Pemerintah hanya berisi penilaian yang bersifat umum yang dideskripsikan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Penilaian di

tingkat

Daerah

dideskripsikan

sesuai

dengan

mata

pelajaran

ditambahkan khas daerah (kalau ada). Penilaian di tingkat satuan pendidikan dideskripsikan sesuai dengan mata pelajaran dengan memuat 6)

jenis, teknik, dan instrumen penilaian yang akan digunakan. Menetapkan alokasi waktu tatap muka untuk menyelesaikan ketuntasan kompetensi dasar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan sesuai dengan alokasi waktu yang terdapat dalam struktur kurikulum dengan

7)

mempertimbangkan keluasan, kedalaman, dan tingkat kesulitan. Menentukan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dan materi pokok yang dikembangkan dapat berupa buku (cetak dan digital), media cetak dan elektronik, lingkungan (alam, sosial, dan budaya) sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

f. Pengembangan Silabus Berkelanjutan Silabus di tingkat daerah dan satuan pendidikan senantiasa dinamis, oleh karena itu harus selalu dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan kondisi faktual pembelajaran. Dalam implementasinya, silabus menjadi rujukan dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

5. a.

Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem) Program Tahunan (Prota) Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran yang berisi rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran. Langkah-langkah perancangan Program Tahunan: 1) Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

2) Menelaah jumlah KD Pengetahuan dan Keterampilan PJOK. 3) Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun. 4) Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam seluruh KD. Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.

b.

Identitas (kelas, mata pelajaran, tahun pelajaran)

Format isian ( KD dan alokasi waktu). Program Semester (Prosem) Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Langkah-langkah perancangan program semester: 1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan. 2. Menandai

hari-hari

libur,

permulaan

tahun

pelajaran,

minggu

pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Harihari libur meliputi: 

Jeda tengah semester

Jeda antar semester

Libur akhir tahun pelajaran

Hari libur keagamaan

Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional 

Hari libur khusus

3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun. 4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk KD Pengetahuan dan Keterampilan dengan mempertimbangkan waktu untuk penilaian harian dan review materi. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan:

8

Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)

Format isian (KD, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi

tanggal pelaksanaan pembelajaran

berlangsung). 6.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Komponen RPP merujuk pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016, terdiri atas: a.

identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

b.

identitas mata pelajaran

c.

kelas/semester;

d.

materi pokok;

e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD yang akan dicapai; h. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; j. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; k. penilaian hasil pembelajaran.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Catatan: Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan pendidikan diberikan peluang untuk menambah komponen lain, selama komponen tersebut memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran 2. Prinsip - Prinsip Penyusunan RPP Mekanisme pelaksanaan pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan (termasuk didalamnya kegiatan evaluasi), dan pertimbangan daya dukung. Tahap pertama, perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Penguatan karakter siswa melalui PPK berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis masyarakat diperkaya dengan literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS. Integrasi ini dapat dilakukan pada indikator, tujuan, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup maupun penilaian. 2) Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa. 3) Partisipasi aktif siswa. 4) Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 5) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 6) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 7) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

8

3. Langkah – langkah Penyusunan RPP a. Mengkaji silabus PJOK meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar. b. Merumuskan indikator pencapaian KD. c. Merumuskan tujuan pembelajaran. d. Mengembangkan materi pembelajaran. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial. e. Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada

silabus dalam

bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi siswa dan satuan guruan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar. f. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus. Selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. g. Mengembangkan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran. h. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian. i. Menentukan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar disesuaikan dengan

yang

telah

ditetapkan dalam langkah penjabaran proses

pembelajaran.

6.

Inspirasi Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik (menyeluruh) dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. PJOK memperlakukan anak sebagai satu kesatuan yang

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

utuh, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. PJOK merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilainilai (sikap spiritual-sosial-mental-emosional), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogik, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak sebagai aktivitas fisik adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang berkembang secara alamiah, berkembang searah dengan kemajuan zaman. Melalui pendidikan jasmani, anak didik akan memperoleh pengalaman untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, keterampilan, dan kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat, memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia. PJOK membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup tentang arti penting hidup sehat, aktif dan mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif. Penelitian telah menunjukkan keterkaitan antara peningkatan aktivitas fisik dan prestasi akademik yang lebih baik, kualitas konsentrasi, serta kualitas perilaku kelas dalam proses belajar. Manfaat lain termasuk perbaikan dalam kesejahteraan psikologis, kemampuan fisik, konsep-diri, dan kemampuan untuk mengatasi stres. Harapannya kurikulum PJOK ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional. Demikian juga pengaruh dari pendidikan jasmani dari sisi kesehatan, di mana siswa akan

8

belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam hidup aktif dan warga yang bertanggung jawab secara sosial. PJOK yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Aktivitas jasmani dan olahraga yang dimaksud adalah seluruh gerak tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot-otot rangka yang secara nyata meningkatkan pengeluaran energi (energy expendicture) di atas level kebutuhan dasar (Wuest and Bucher; 2009; hal. 11). Atau secara sederhana dapat pula diartikan sebagai seluruh gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot besar dan memerlukan suplai energi. Artinya, ketika anak diinstruksikan bergerak, gerak yang dilakukan seharusnya melibatkan kelompok otot besar dan menyebabkan mereka mengolah energi melalui metabolisme otot yang terlibat. Bermain adalah bentuk aktivitas jasmani lainnya yang memiliki makna aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya. Dari kata bermain lalu lahir kata benda permainan, yang dengan tetap mengelompokkannya ke dalam garis lurus yang bersifat fisikal, permainan diartikan sebagai “aktivitas fisik yang di dalamnya sudah mengandung unsurunsur yang menyenangkan.” Unsur ini dapat berupa kompetisi, imaginasi atau fantasi, termasuk adanya modifikasi aturan. Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif (Freeman, 2001). Olahraga adalah aktivitas jasmani yang

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

sudah benar-benar terorganisir dan tingkat kompetisinya tinggi serta didukung oleh peraturan yang mengaturnya. Peraturan menetapkan standar-standar kompetisi dan situasi sehingga individu atlet dapat bertanding scara fair dan mencapai sasaran yang spesifik. Olahraga juga menyediakan kesempatan untuk mendemostrasikan

kompetensi

seseorang

dan

menantang

batas-batas

kemampuan maksimal. Bermain, olahraga dan aktivitas jasmani lainnya melibatkan bentuk-bentuk gerakan untuk tujuan pendidikan. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif, keduanya dapat dan harus beriringan bersama. 3. Tujuan Tujuan mata pelajaran PJOK untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut: a. Mendidik anak untuk mencapai kedewasaan yang memadai menjadi warga negara yang baik, produktif, memiliki karakter positif, serta bertaqwa atas dasar keimanan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai disiplin,percaya diri, sportif, jujur, bertanggungjawab, kerjasama dalam melakukan aktivitas jasmani. c. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, kesehatan dan kesejahteraan. d. Memahami konsep gerak dan menerapkannya dalam berbagai aktivitas jasmani. e. Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, suasana kompetitif, dan rekreasional. f. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat. 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK SD/MI adalah sebagai berikut:

8

a.

Pola Gerak Dasar, meliputi: a) pola gerak dasar lokomotor atau gerakan berpindah tempat, misalnya; berjalan, berlari, melompat, berguling, b) pola gerak non-lokomotor atau bergerak di tempat, misalnya; membungkuk, meregang, berputar, mengayun, mengelak, berhenti, c) Pola gerak manipulatif atau mengendalikan/mengontrol objek, misalnya; melempar bola, menangkap bola, memukul bola menggunakan tongkat, menendang

b.

bola. Aktivitas Permainan Bola Besar misalnya: sepakbola, bolavoli, bolabasket,

c.

bolatangan dan/atau permainan tradisonal dan sederhana lainnya. Aktivitas Permainan Bola Kecil misalnya: rounders, kasti, softball, dan/atau

d.

permainan tradisonal dan sederhana lainnya. Aktivitas Atletik misalnya: jalan, lari, lompat, dan lempar, dan/atau

e.

permainan tradisonal dan sederhana lainnya. Aktivitas Beladiri misalnya: seni beladiri pencak silat, karate, taekwondo,

f.

dan/atau beladiri lainnya. Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani, meliputi sikap tubuh, pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan dan

g. h.

keterampilan, serta pengukurannya secara sederhana. Aktivitas Senam meliputi: pola gerak dominan dengan dan tanpa alat. Aktivitas Gerak Berirama meliputi: pola gerak dasar langkah, gerak dan ayunan lengan, musikalitas serta apresiasi terhadap kualitas estetika

i.

gerakan. Aktivitas Air, meliputi: pengenalan air, keselamatan dan pertolongan di air,

j.

dan beberapa gaya renang. Kesehatan, meliputi; bagian-bagian tubuh, manfaat pemanasan dan pendinginan, kebersihan lingkungan, manfaat istirahat dan pengisian waktu luang, makanan bergizi dan jajanan sehat, jenis cidera dan cara penanggulangannya, perilaku terpuji, kebersihan alat reproduksi, NAPZA, pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular.

F. SKENARIO Kegiatan 1 : Analisis SKL, KI, KD, dan Perumusan Indkator Alokasi Waktu

: 3 JP @ 45 Menit

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

 Kerja Kelompok (Lk 1. 2)  Presentasi perwakilan kelompok  Penguatan oleh fasilitator

(gunakan PPT 1.1) (60’)

Pendahuluan (Doa, dinamika kelompok, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan (gunakan PPT), ice breaking, salam PPK/tepuk PPK/ Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah) (15’)

 Kerja Kelompok (Lk 1.1)  Presentasi perwakilan kelompok  Penguatan oleh fasilitator (gunakan PPT 1.1) (50’)

Langkah-langkah Kegiatan Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Pendahuluan 1

Kelas diawali dengan doa

8

Penutup (Refleksi, kesimpulan, Media/Alat Alokasi games penyemangat, / Bahan Waktu salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah, 15 menit motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur) (10’)

2

3

Dinamika kelompok : - Perkenalan fasilitator - Bagilah peserta ke dalam kelompok - Setiap kelompok 5-6 orang - Antar anggota kelompok saling berkenalan - Pilihlah ketua kelompok - Bagikan setiap peserta 1 lembar kertas post it - Mintalah peserta menuliskan 1 ide kreatif agar pelatihan berlangsung aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan penuh semangat - Tempelkan kertas plano di depan kelas. Tuliskan di sisi kiri atas ‘Strategi Pelatihan’, dan di kanan atas ‘Materi Pelatihan’. Pisahkan dengan garis tengah - Persilahkan peserta menempelkan ide yang ditulis berdasarkan 2 kriteria tersebut - Bahaslah dengan para peserta, sehingga menjadi ‘kontrak belajar’ - Pilihlah ketua kelas untuk membantu kelancaran jalannya pelatihan Fasilitator mengondisikan peserta dengan motivasi dan ice breaking

4

Fasilitator menginternalisasi PPK dengan mempraktikkan simbol-simbol PPK antara lain salam PPK/ tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu Daerah

5

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan (gunakan PPT 1.1)

 Kertas plano  Post it

Spidol Isolatif

Inti 1

Pembagian kelompok beranggota 5 orang

2

Presentasi PPT 1.1 (Fasilitator menekankan urgensi penguatan penguatan karakter, literasi, 4C dan HOTS).

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

 Diskusi  Tanya jawab  Praktik langsung (unjuk kerja)

 PPT 1.1  LK 1.1.  LK 1.2.

120 menit

3

Diskusi kelompok mengenai SKL, KI, KD, dan Indikator (LK 1.1) :  Pengertian  Keterkaitan Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 1.1)

4

Fasilitator menginternalisasi PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

5

Diskusi kelompok untuk merumuskan indikator dari KD yang terdapat pada contoh 1 PB . (Tugas LK 1.2) Fasilitator menyampaikan penguatan (gunakan PPT 1.1)

Penutup 1

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan

2

Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, internalisasi PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa syukur

3

10 menit

8

Tugas dan Lembar Kerja LK. 1.1 : Tugas Tujuan

: Diskusi keterkaitan SKL-KI-KD : Mampu menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, KD, dan indikator

Petunjuk

pencapaian kompetensi : 8. Bukalah Permendikbud No 20 tahun 2016 dan Permendikbud No 24 tahun 2016. 9. Buatlah contoh keterkaitan SKL-KI- dan KD (1 KD Pengetahuan dan 1 KD Keterampilan).

LK. 1.2: Tugas Tujuan Petunjuk

: Merumuskan IPK. : Mampu merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diberikan. : 13. Pilihlah satu pasang KD PJOK kelas IV/V/VI (dari aspek pengetahuan dan keterampilan) . 14. Cermati pasangan KD tersebut. 15. Rumuskan minimal 2 indikator dari masing-masing KD tersebut. 16. Tukarkan hasil kerja dengan peserta/kelompok lain. 17. Peserta saling memberikan pendapat. 18. Gunakan pertanyaan berikut sebagai panduan dalam memberikan pendapat : -

Apakah penggunaan kata kerja operasional pada indikator sudah tepat?

-

Apakah kata kerja operasional bisa diukur pencapaiannya?

-

Apakah pencapaian indikator mengarah pada pencapaian kompetensi

KD PJOK Kelas …… KD Pengetahuan : ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… Indikator : ……………………………………………………………………………………..…………………………….... MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD 6. …………………………………………………………………………………………………………………….. 21 7. ……………………………………………………………………………………………………………………... 5.

KD Keterampilan : ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… Indikator : 5. ………………………………………………………………………………………………………………………….. 6. …………………………………………………………………………………………………………………………. 7. ………………………………………………………………………………………………………………………….

Pendapat peserta lain tentang indikator yang dirumuskan : ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………….

Kegiatan 2 : Pengembangan Silabus Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 Menit LK 2.1. Pengembangan Silabus Tugas :

Pengembangan Silabus

Tujuan :

Mampu merumuskan silabus sesuai dengan ketentuan yang ada pada

8

Kurikulum 2013. Petunjuk : 1. Bacalah bahan bacaan, deskripsi mataeri dam suplemen modul PJOK bagian SIlabus. 2. Gunakan 1 pasang KD yang telah digunakan pada LK 1.2. 3. Kembangkan KD tersebut menjadi silabus dengan komponen yang sesuai dengan Permendikbud No. 22/2016. 4. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi. SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester

: SD ……………………………… : PJOK : IV (Empat) / 1

Kompetensi Inti : 1.

2.

3.

4.

…………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Alokasi Sumber Waktu Belajar … …

PPK …

Kegiatan 3 : Penyusunan Prota dan Prosem Alokasi Waktu : 5 JP @ 45 Menit

Pendahuluan

Diskusi kelompok :

(Doa, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan, ice breaking)

Kendala dan solusi dalam menyusun prota, prosem dan pemetaan KD

(15’)

 Penguatan atas hasil diskusi  Presentasi PPT 3.1

(30’)

(30’)

Penutup

(Refleksi, kesimpulan, games penyemangat, motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur)

(15’)

 Setiap kelompok ditugaskan menyusun prota (LK 3.1) dan prosem (LK 3.2)  Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

(135’)

 Praktik Peer

Langkah-langkah Kegiatan Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Pendahuluan 1

Kelas diawali dengan doa

2

Fasilitator mengondisikan peserta dengan motivasi dan ice breaking

3

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

15 menit

Inti 1

Fasilitator memandu diskusi tentang kendala dan solusi dalam menyusun prota, prosem, dan strategi pegintegrasian PPK, Literasi, 4 C dan HOTS

8

 Diskusi  Tanya jawab  Praktik langsun

 PPT 3.1  LK .3.1  LK 3.2

195 menit

Nomor

Uraian Kegiatan

2

Fasilitator memberikan penguatan atas hasil diskusi

3

Presentasi PPT 3.1.

4 5

Metode

Setiap kelompok ditugaskan menyusun prota (LK 3.1) dan prosem (LK 3.2) Diskusi dan penguatan oleh fasilitator

Media/Alat / Bahan

Alokasi Waktu

g (unjuk kerja)

Penutup 1

2

3

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, dan doa/rasa syukur

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

15 menit

LK. 3.1. Penyusunan Prota Tugas :

Penyusunan Prota

Tujuan :

Mampu menyusun Prota Mata Pelajaran PJOK

Petunjuk : 1.

Kerjakan tugas ini secara kelompok.

2.

Cermatilah Kalender Pendidikan yang dimiliki.

3.

Hitunglah minggu belajar efektif dan hari belajar efektif.

4.

Cermatilah seluruh KD PJOK.

5.

Penyusunan Prota.

6.

Susunlah Prota. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi. PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan Mapel Kelas Tahun Pelajaran

NO

: SD ……………………………….. : PJOK : IV : 2017/2018 Alokasi Waktu (JP) /1 JP = 35'

KD

3.1

Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional*

4.1

Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional*

Dan seterusnya, dilanjutkan untuk seluruh KD PJOK kelas IV

8

16

LK. 3.2. Penyusunan Prosem Tugas :

Penyusunan Prosem

Tujuan :

Mampu menyusun Prosem Mata Pelajaran PJOK

Petunjuk : 1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. 2. Bacalah suplemen modul PJOK bagian Prosem. 3. Telaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan. 4. Tandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi: 

Jeda tengah semester

Jeda antar semester

Libur akhir tahun pelajaran

Hari libur keagamaan

Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

Hari libur khusus

5. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun. 6. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk seluruh KD pengetahuan dan keterampilan. Pertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi. 7. Susunlah Prosem. Format di bawah ini dapat dijadikan inspirasi.

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

PROGRAM SEMESTER Satuan Pendidikan Mapel Kelas/Semester Tahun Pelajaran

: SD ……………………………….. : PJOK : IV/1 : 2017/2018

Kegiatan 4 : Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) Alokasi Waktu : 4 JP @ 45 Menit Pendahuluan (Doa, penyampaian tujuan, motivasi, penjelasan skenario pelatihan, ice breaking, salam PPK/tepuk PPK/ Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah) (10’)

Penutup (Refleksi, kesimpulan, games penyemangat, salam PPK/tepuk PPK/Mars PPK, Lagu Nasional/Lagu Daerah, motivasi, rencana tindak lanjut dan doa/rasa syukur) (15’)

Telaah contoh RPP Peserta menelaah contoh RPP IV yang ada di modul dan mengaitkannya dengan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS (15’)

 Penguatan atas hasil telaah RPP  Presentasi PPT 4.1

 Telaah RPP  Presentasi hasil telaah  Penguatan (85’)

Finalisasi RPP yang telah dibuat hari sebelumnya (30’)

8

(25’)

Langkah-langkah Kegiatan Nomor

Uraian Kegiatan

Metode

Media/Alat/ Bahan

Alokasi Waktu

Pendahuluan 1

Kelas diawali dengan doa

2

Fasilitator mengondisikan peserta dengan dengan motivasi dan ice breaking Fasilitator menginternalisasi PPK dengan mempraktikkan simbolsimbol PPK antara lain salam PPK/ tepuk PPK/ Mars PPK/Lagu Indonesia Raya 3 stanza/LaguNasional/Lagu Daerah

3

4 Inti

10 menit

Fasilitator menjelaskan tujuan dan skenario pelatihan

1

Peserta menelaah contoh RPP PJOK yang ada di suplemen modul dan mengaitkannya dengan penguatan karakter, literasi, 4 C dan HOTS

2

Fasilitator memberikan penguatan atas hasil telaah RPP

3

Fasilitator menginternalisasi PPK (salam PPK/ tepuk PPK)

4

Presentasi PPT 4.1

5

Tugas mandiri : masing-masing peserta memfinalisasi RPP yang telah disusun pada hari sebelumnya

 Diskusi  Tanya jawab  Presentasi  Tugas mandiri

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

 PPT 4.1  LK 4.1  Kertas flipchart  Spidol

165 menit

6

Fasilitator menekankan agar para peserta memfokuskan untuk mengintegrasikan PPK, Literasi, 4 C dan HOTS dalam RPP

7

Peserta saling menukarkan RPP yang telah difinalisasi dan ditelaah dengan LK. 4.1

8

Perwakilan peserta mempresentasikan hasil telaah yang telah dilakukan

9

Fasilitator menyampaikan penguatan

Penutup 1

Fasilitator bersama peserta merefleksikan dan menyimpulkan materi pelatihan

2

Fasilitator menekankan kembali pentingnya integrasi PPK, Literasi, 4 C dan HOTS dalam pembelajaran

3

Fasilitator menyampaikan informasi kegiatan selanjutnya atau tindak lanjut yang dapat dilakukan terkait materi pelatihan Kegiatan ditutup dengan games penyemangat, motivasi, internalisasi PPK (salam PPK/tepuk PPK/Lagu Nasional/Lagu Daerah) dan doa/rasa syukur

4

15 menit

8

Tugas dan Lembar Kerja LEMBAR KERJA 4.1. TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Penelaah

: .......................................................................

Institusi

: .......................................................................

Tujuan: Peserta mampu : 1. Mengembangkan keterampilan dalam menyusun RPP yang menguatkan karakter siswa, kemampuan literasi, serta pengembangan kompetensi abad 21 sesuai dengan Kurikulum 2013. 2. Meningkatkan keterampilan dalam merencanakan program/aktivitas pembelajaran dengan mensinergikan tiga pusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) dan tiga jalur pendidikan (formal, informal, nonformal) dengan menggali dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekitarnya. Langkah Kerja: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kerjakan tugas ini secara berpasangan. Tukarkan RPP antar peserta. Lakukan penelaahan. Pelajari LK telaah RPP ini, cermati maksud dari setiap aspek dalam format. Isilah LK sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom yang tersedia.

Petunjuk: 1. Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” dan “Tidak” pada tiap aspek pengamatan. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda. 2. Fokuskan telaah RPP pada perencanaan penguatan karakter peserta didik melalui literasi, kompetensi abad 21 (4C) dan HOTS. 3. Identitas RPP yang ditelaah: Nama

: ....................................................................................

Institusi

: ....................................................................................

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Aspek yang Diamati

Ada

A. Identitas 1. Nama Sekolah 2. Kelas/Semester 3. Materi Pokok 4. Alokasi Waktu B. Kompetensi Inti 1. Terdapat KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 C. Kompetensi Dasar 1. Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD dari KI-3) 2. Kompetensi Dasar Keterampilan (KD dari KI-4) D. Indikator 1. Indikator dari Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD dari KI-3) 2. Indikator dari Kompetensi Dasar Keterampilan (KD dari KI-4) E. Perumusan Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan realistik, dapat dicapai melalui proses pembelajaran 2. Relevan antara KI, KD dan IPK 3. Mencakup pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan 4. Mengandung unsur proses dan hasil pembelajaran. 5. Karakter siswa secara eksplisit dirumuskan dalam tujuan pembelajaran F. Materi Pembelajaran 1. Materi dikaitkan dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata 2. Materi disusun secara sistematis (dari mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) H. Media dan sumber belajar 1. Memuat jenis media pembelajaran yang relevan 2. Memuat jenis sumber belajar yang relevan I. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Memuat aktivitas penyiapan fisik dan psikis siswa dengan sapaan, doa dan pemberian salam

8

Tidak

Catatan

Saran Perbaikan

Aspek yang Diamati

Ada

b. Memuat aktivitas penyampaian kompetensi yang akan dicapai c. Memuat aktivitas pengajuan pertanyaan menantang untuk memotivasi d. Memuat aktivitas penyampaian manfaat mempelajari materi pembelajaran e. Memuat aktivitas penyampaian aspek yang akan dinilai selama proses pembelajaran f. Memuat aktivitas penyampaian rencana/langkah-langkah kegiatan (misalnya: kerja individual, kerja kelompok, diskusi, melakukan observasi, dll.) g. Memuat kegiatan penguatan karakter siswa dalam bentuk kegiatan brainstorming 2. Kegiatan Inti a. Memuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai b. Memuat aktivitas yang menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran c. Tercermin langkah-langkah dalam pendekatan saintifik/ pendekatan/model lain yang relevan d. Memuat berbagai aktivitas pembelajaran secara individu/ kelompok 3. Penutup pembelajaran a. Memuat aktivitas siswa untuk menyimpulkan atau merangkum materi pembelajaran b. Memuat aktivitas siswa untuk merefleksi proses dan materi pembelajaran c. Memuat aktivitas tindak lanjut, khusus bagi peserta didik yang membutuhkan pelayanan khusus diberikan bantuan psiko-edukasi, dan remedial / pengayaan;

MODUL BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM 2013 DI SD

21

Tidak

Catatan

Saran Perbaikan

Aspek yang Diamati

Ada

Tidak

d. Memuat aktivitas siswa untuk

penumbuhan nilai karakter (doa, menyanyikan lagu wajib, lagu daerah, menguatkan kembali sikap spiritual dan sosial) H. Penilaian 1. Terdapat teknik dan instrumen penilaian sikap yang sesuai 2. Terdapat teknik dan instrumen penilaian pengetahuan yang sesuai 3. Terdapat teknik dan instrumen penilaian keterampilan yang sesuai Skor yang diperoleh

Catatan

Saran Perbaikan

Skor yang diperoleh Nilai =

x 100 Skor maksimal …

Nilai = x 100 = …. Masukan terhadap RPP 36secara umum: ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ...................................................................................................................