Dalam penulisan laporan hasil pengamatan harus menggunakan kata-kata yang baku kata baku adalah

1 Menulis Laporan dengan Menggunakan Bahasa yang Baik dan Benar

2 Indikator Mampu melakukan observasi untuk keperluan penulisan laporan
Mampu menulis kerangka laporan Mampu menulis laporan ke dalam beberapa paragraf dengan bahasa baku Mampu menyunting laporan dengan bahasa baku

3 Pengertian Observasi Observasi adalah pengamatan terhadap keadaan, objek, atau peristiwa yang akan diteliti.

4 Tujuan Observasi Tujuan melakukan observasi adalah untuk menentukan apakah suatu kegiatan itu layak dilakukan atau tidak.

5 Tujuan Membuat Kerangka Laporan
Tujuan membuat kerangka laporan adalah agar laporan hasil pengamatan dapat disampaikan dengan sistematis dan runtut.

6 Bahasa Baku Bahasa baku adalah bahasa dengan kaidah tata bentukan kata, tata makna, tata kalimat, dan tata cara penulisan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

7 Ciri Kata Tidak Baku Menyalahi tata bentukan kata yang standar (mengucapin, dimarahin) Menggunakan ragam lisan (bilang, bikin, nggak) Menggunakan kata dengan penulisan secara tidak tepat (hipotesa, kharisma, analisa)

8 Tercampur dengan kosakata daerah (kayaknya, kok)
Penghilangan imbuhan atau suku kata tertentu (gitu, gini, ngaruh, ngirim, njaring) Pengubahan vokal (dateng, dapet)

9 Pengertian Menyunting
Menyunting adalah kegiatan menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (mencakup ejaan, diksi, dan struktur) (KBBI)

Abidin, Y., dkk. (2014). Kemampuan Menulis dan Berbicara Akademik. Bandung: RIZQI Press.

Alwi, H., dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.

Atmazaki. (2013). Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran bahasa Indonesia: Pola Pikir, Pendekatan Ilmiah, Teks (Genre), dan Penilaian Otentik. Jurnal: Jurnal ISLA Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS Universitas Negeri Padang, ISBN 978-602-17017-2-0.

Djarwowidjodjo, S. (1997). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Gie, The Liang. (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Offset.

Gunawan, I. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hefriyanti, R. (2014). Kesalahan Penggunaan Prefiks dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas XI Semester Genap Madrasah Aliyah Annida Al-Islamy Cengkareng Jakarta Barat Tahun ajaran 2011-2012. (Skripsi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Iswara, P. D. (2007). Pembelajaran Kalimat Bahasa Indonesia dengan Pola Spiral pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurnal: Pendidikan Dasar. No. 8.

Kusumaningsih, D., dkk. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.

Liusti, S. A. (2016). Analisis Kalimat Berdasarkan Pola kLaimat Dasar dan Kalkulus Predikat. Jurnal Addabiyat, Vol. XV No. 2.

Nur’aini, U., & Indriyani. (2008). Bahasa Indonesia 6: untuk SD/MI kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Putrayasa, I. B. (2007). Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan Logika. Bandung: PT Refika Aditama.

Putrayasa, I. B. (2010). Analisis Kalimat: Fungsi, Kategori, dan Peran. Bandung: PT. Refrika Aditama.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, D. & Siti, S. (1996). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pengamatan merupakan kegiatan mengamati sesuatu. Laporan pengamatan adalah hasil melaporkan hal yang sudah diamati. Penulisan laporan pengamatan harus menggunakan kata yang baku sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.