Mengapa dalam memproduksi sebuah benda kerajinan harus memperhatikan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja?

Mengapa dalam memproduksi sebuah benda kerajinan harus memperhatikan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja?
  • Posted: 2021-02-22 11:57:44
  • By: administrator29
  • Readed: 156102

Melindungi dan menjamin semua dari keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. Untuk menjamin setiap sumber dari produksi dapat digunakan secara aman dan efesien. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.

Kesehatan dan keselamatan atau disingkat dengan k3 adalah merupakan instrumen yang melindungi pekerjaan, perusahaan, masyarakat dan lingkungan dari hal-hal merugikan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas pekerja. Bagi pekerja, k3 akan melindungi mereka dari bahaya yang akan terjadi selama proses bekerja dan juga efek dari kesehatan dalam jangka panjang.

Bagi perusahaan k3 bertujuan untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja yang dapat menghambat produksi dan produktivitas kerja. Sedangkan, bagi lingkungan masyarakat, k3 bertujuan untuk mencegah timbulnya dampak negatif dari alat atau sumber-sumber produksi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian k3 dan tujuan kesehatan dan keselamatan kerja.

Pengertian dari k3 adalah merupakan upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial pada tingkatan tertinggi untuk semua jenis pekerjaan, mencegah masalah kesehatan akibat pekerjaan, dan melindungi pekerjaan dari resiko kerja.

K3 berperan untuk menjamin setiap tenaga kerja yang mendapat perlindungan dari kesehatan dan keselamatan selama bekerja, menjamin setiap sumber produksi yang layak dan aman digunakan sehingga mengurangi resiko kerugian yang di akibatkan oleh kecelakaan kerja.

Tujuan K3

Adanya kewajiban menyelenggarakan K3 di dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat dari aktivitas di tempat kerja serta melindungi semua sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif.

Pelaksanaan K3 juga memiliki beberapa tujuan khusus seperti poin-poin di bawah ini:

· Mencegah dan melindungi kecelakaan kerja.

· Mencegah timbulnya beragam penyakit akibat kerja, baik itu dalam bentuk fisik, psikis, infeksi, keracunan atau penularan.

· Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan perlindungan terhadap para pekerja baik selama ataupun setelah masa kerja.

· Membuat para pekerja agar optimal dalam bekerja.

· Menciptakan sistem kerja yang aman.

· Memastikan bahwa kondisi alat kerja aman, nyaman dan layak untuk digunakan.

· Mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja.

· Melakukan pengendalian terhadap terhadap resiko-resiko yang ada di lingkungan kerja.

· Memelihara kebersihan, kesejahteraan dan ketertiban lingkungan kerja dan lingkungan sekitarnya.

Tujuan ditetapkannya produser k3 adalah untuk:

Memudahkan pekerja dalam mengikuti arahan dari k3 untuk menghindari hal yang tidak diinginkan;

· Menjamin pekerjaan dapat melaksanakan tugasnya dengan aman dan tertib;

· Menginformasikan secara cepat kepada pihak lain yang terkait jika terjadi masalah saat bekerja;

· Memastikan setiap pekerja memahami pentingnya k3 dan mengikuti produser yang sudah ditetapkan

· Menjamin setiap perlengkapan dan peralatan (alat pelindung diri/APD) dapat digunakan dengan baik dan efektif.

Bagi perusahaan, produser k3 sangat penting untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Peningkatan dari produktivitas akan tercapai jika perusahaan bisa menciptakan di lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan efektif.

Jenis bahaya dalam k3

Perlu di ketahui beberapa istilah bahaya yang sering kita temui dalam lingkungan kerja.

· HAZARD (berkaitan dengan sumber bahaya) adalah suatu keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan, penyakit, dan kerusakan, atau penghambat pekerja dalam menjalankan pekerjaan.

· DANGER (berkaitan dengan tingkat bahaya) adalah peluang bahaya yang sudah terlihat atau kondisi bahaya sudah ada, tetapi masih dapat dicegah dengan berbagai tindakan.

· RISK adalah perkiraan tingkat keparahan yang akan timbul jika terjadi bahaya dalam dalam siklus tertentu.

· INCIDENT adalah merupakan munculnya kejadian bahaya atau kejadian yang tidak diinginkan.

· ACCIDENT adalah merupakan kejadian bahaya yang disertai adanya korban atau kerugian (manusia ataupun benda).

Tanpa melihat jenis perusahaannya, bahaya K3 dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu jenis kimia, fisik, dan proyek/pekerjaan.

Berikut adalah soal mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) kelas X SMA materi Sistem Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Artefak/Objek Budaya Lokal lengkap dengan kunci jawaban.


Soal Essay

  1. Jelaskan kerajinan sebagai fungsi pakai dan fungsi hias!
  2. Jelaskan tentang bahan alami untuk pembuatan produk kerajinan beserta contohnya!
  3. Jelaskan tentang bahan buatan untuk pembuatan produk kerajinan beserta contohnya!
  4. Sebutkan 5 ide produk kerajinan yang terinspirasi dari artefak/objek budaya!
  5. Sebutkan hal-hal yang bisa menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan
  6. Sebutkan langkah-langkah dalam memproduksi kerajinan!
  7. Jelaskan tahapan proses produksi kerajinan!
  8. Jelaskan perlunya memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam proses produksi kerajinan!
  9. Jelaskan mengapa perlu dilakukan evaluasi terhadap suatu produk kerajinan ?
  10. Jelaskan pengertian kemasan!
  11. Jelaskan fungsi kemasan!
  12. Sebutkan jenis-jenis kemasan berdasarkan frekuensi pemakaiannya!

1. Kerajinan sebagai fungsi pakai dan fungsi hias adalah kerajinan yang mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan fungsi pemakaian dari barang tersebut. Kerajinan fungsi hias dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dengan memperhatikan nilai estetika tertentu.

2. Bahan alami untuk pembuatan produk kerajinan merupakan bahan yang didapat langsung dari alam. Bahan alami tersebar di alam, baik di darat, di bawah tanah, maupun di bawah laut. Contoh bahan alam yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu, atau kerang-kerangan.

3. Bahan buatan untuk pembuatan produk kerajinan merupakan bahan yang diolah oleh manusia menggunakan bahan kimia dan campuran lainnya. Paduan dari bahan buatan ini bukan berasal dari alam karena merupakan bentuk duplikasi dari bahan alami itu sendiri. Contoh bahan buatan yang biasa digunakan sebagai bahan kerajinan fungsi hias antara lain seperti lilin, gips, sabun, atau fiberglass.

4. Ide produk kerajinan yang terinspirasi dari artefak/objek budaya, diantaranya:

  • kerajinan hasil anyaman, seperti tikar, tas, sepatu.
  • kerajinan bentuk hiasan hasil laut
  • kerajinan tenun
  • kerajinan batik
  • kerajinan dari bahan pelepah pisang atau pinang

5. Hal-hal yang bisa menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan antara lain Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut

6. Langkah-langkah dalam produksi kerajinan:

  • menentukan bahan dan fungsi kerajinan.
  • menggali ide dari berbagai sumber.
  • membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik.
  • menyiapkan bahan dan alat.
  • membuat karya kerajinan.
  • mengevaluasi karya.

7. Tahapan proses produksi kerajinan antara lain Tahap pembahanan, Tahap pembentukan, tahap perakitan, dan tahap finishing.

8. Dalam proses produksi kerajinan penting memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) karena kelancaran produksi sangat dipengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja. Dengan adanya K3, pekerja akan terhindar dari bahaya yang mengakibatkan terganggunya produksi.

9. Suatu produk kerajinan perlu dilakukan evaluasi karena dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan produk kerajinan tersebut. Dengan demikian maka secara otomatis dapat diketahui pula segala kekurangan dan kelemahan dari

10. Kemasan adalah wadah atau pembungkus yang berguna untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada barang yang dikemas atau dibungkusnya.

11. Fungsi kemasan secara umum adalah:

  • Self Service: kemasan menunjukkan ciri khas dari suatu produk yang dijual sehingga setiap produk satu dengan yang lain harus memiliki kemasan yang berbeda.
  • Consumer Affluence: kemasan yang menarik dapat mempengaruhi konsumen untuk bersedia membayar lebih.
  • Company and Brand Image: kemasan merupakan brand image perusahaan sehingga bisa menjadi salah identitas perusahaan untuk dikenal masyarakat.
  • Inovational Opportunity: Kemasan yang inovatif dapat memberikan manfaat bagi konsumen dan menguntungkan perusahaan.

12. Jenis-jenis kemasan berdasarkan frekuensi pemakaiannya

  • Kemasan Disposable
  • Kemasan Multi Trip
  • Kemasan Semi Disposable