Berikut yang bukan jenis start jongkok adalah start

Posisi start dalam lari jarak pendek adalah jongkok atau crouch start. Aturan ini berbeda dengan posisi start (mulai) untuk lari jarak menengah yang disebut melayang dan berdiri bagi pelari jarak jauh.

Dikutip dari repository Universitas Negeri Jakarta (UNJ), posisi start ternyata sangat penting bagi pelari. Posisi start sendiri merupakan momen awal saat otot-otot melakukan gerakan secara mendadak dengan kekuatan penuh.

Oleh karena itu, pelari wajib pemanasan lebih dulu sebelum start untuk mencegah terjadinya cedera. Untuk mengetahui lebih detail seputar jenis dan macam start jongkok yang digunakan dalam lari jarak pendek, simak penjelasannya di bawah ini ya.


Start jongkok atau crouch start pada lari jarak pendek bertujuan agar setiap pelari dalam kondisi yang sama. Posisi kedua kaki dan tangan sama-sama menyentuh tanah saat melakukan start.

Pada posisi start jongkok diperlukan teknik tertentu. Dimulai dari aba-aba bersedia, siap, dan ya para pelari siap meluncur berlari dengan kecepatan maksimal.

Berikut teknik-teknik yang bisa diperhatikan:

1. Gerakan Start Saat Aba-aba 'Bersedia'

  • Tangan diletakkan tepat di garis, ibu jari dan jari yang lain membentuk huruf V terbalik. Kemudian posisi bahu condong ke depan, dan lengan dalam posisi lurus.
  • Pada aba-aba 'bersedia', posisi badan agak maju ke depan, tangan tetap lurus dan usahakan posisi kepala rileks agar leher tidak tegang, dan pandangan sekitar 2 meter ke depan.
  • Tak hanya tubuh yang rileks, tapi pikiran juga harus konsentrasi pada aba-aba 'ya' atau bunyi pistol.

2. Gerakan Start Saat Aba-aba 'Siap'

  • Angkat pinggul ke atas lebih tinggi dari bahu sehingga badan lebih condong ke depan.
  • Pandangan tetap lurus ke depan dan usahakan tangan tetap lurus.
  • Saat mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
  • Fokus dan konsentrasi pada aba-aba 'ya' atau bunyi pistol.

3. Gerakan Start Saat Aba-aba 'Ya' atau Bunyi Pistol

  • Ayunkan lengan kanan ke belakang dan lengan kiri ke depan secara kuat. Bersamaan dengan itu, kaki kanan melangkah secepat mungkin dan kaki kiri menolak kuat-kuat untuk menambah kecepatan. Usahakan langkah ini dilakukan sampai dengan 70 sentimeter di depan garis start.
  • Posisi badan meluncur lurus ke depan dan langkah kaki dipercepat.
  • Langkah kaki harus semakin lebar untuk mendapatkan kecepatan penuh, pandangan ke depan, serta konsentrasi ke garis finish.

Setelah mengetahui teknik start pada tiap aba-aba lari jarak pendek, kamu perlu tahu tiga jenis start jongkok yang ada. Perbedaan dari masing-masing variasi start jongkok ini ada pada jarak longitudinal antara kaki depan dan belakang.

Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan karangan Irwansyah, berikut ini tiga jenis start jongkok yaitu:

1. Long Start atau Start Panjang

Jenis start panjang ini jarang dilakukan oleh para pelari sekarang. Pada start jenis ini jarak antara ibu jari kaki depan dan belakang sekitar 50-70 cm.

Dengan penempatan kaki yang agak terlalu jauh itu, maka biasanya akan lebih sulit untuk mempercepat gerak lari usai start.

2. Medium Start atau Start Menengah

Start jenis ini merupakan sikap standar yang digunakan pada lari jarak pendek. Keseimbangan badan dapat terjamin, dan posisi panggul tidak terlalu tinggi.

Pada start jenis ini jarak antara ibu jari kaki depan dan belakang sekitar 40-55 cm. Pada waktu melakukan start, posisi ini bisa membuat badan meluncur dengan baik ke arah depan.

3. Bunch Start atau Start Pendek

Teknik start ini dinilai sangat baik untuk gerakan meluncur. Teknik ini paling banyak disukai para pelari profesional tingkat internasional.

Pada start jenis ini jarak antara ibu jari kaki depan dan belakang sekitar 25-30 cm. Kemudian saat aba-aba 'siap', panggul pelari akan terangkat tinggi, pelari akan berposisi tegak dahulu, kemudian melesat berlari dengan kecepatan maksimal.

Kecepatan Saat Sprint

Faktor utama yang dominan pada sprint atau lari jarak pendek adalah kecepatan. Tak hanya kecepatan, dibutuhkan juga koordinasi antara kekuatan otot dan kecepatan reaksi saat start.

Jurnal Universitas Jambi menyebut pada cabang olahraga atletik khususnya pada lari jarak pendek (sprint) membutuhkan kekuatan, kecepatan, daya ledak otot tungkai serta kecepatan reaksi pada saat start. Kekuatan yang dimaksud di sini yakni kekuatan otot lengan yang akan membantu mendorong laju kecepatan.

Lalu ada daya ledak otot tungkai yang dinilai penting karena berperan dalam melakukan akselerasi dan untuk mendapatkan dorongan yang kuat saat berlari.

Penjelasan tentang kecepatan dijelaskan repository UNJ sebagai salah satu komponen biomotor dasar yang dibutuhkan mayoritas cabang olahraga untuk meningkatkan kemampuan kecepatan bergerak. Ada dua jenis kecepatan menurut Ozolim yakni general speed (kecepatan umum) dan spesifik speed (kecepatan khusus).

Kecepatan umum adalah kemampuan untuk menunjukkan gerakan apapun dengan sangat cepat, sedangkan kecepatan khusus adalah kemampuan yang menunjukkan suatu bentuk pelatihan atau keterampilan pada kecepatan tertentu.

Dalam lari jarak pendek atau sprint, kecepatan yang berlaku adalah kecepatan reaksi (speed reaction), kecepatan percepatan, dan kecepatan maksimal. Kecepatan reaksi dapat dilihat pada fase start dalam jarak 10-20 meter, kecepatan percepatan dapat dilihat dalam jarak 30-40 meter, dan kecepatan maksimal pada fase maintenance sampai finis dalam jarak 60-70 meter.

Nah itu dia penjelasan mengenai start dalam lari jarak pendek yang perlu kamu tahu. Selamat praktik dan mencoba ya detikers!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(ams/fds)

KOMPAS.com - Teknik start jongkok merujuk pada posisi permulaan pelari ketika mengawali lomba yang menempatkan diri dengan posisi jongkok (crouching) di garis mula (start).

Seperti dikutip dari buku Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari (2018) karya Suratmin, teknik awalan crouching start atau start jongkok umumnya digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek.

Start jongkok terdiri atas tiga macam, yaitu start jongkok pendek, menengah, dan panjang.

Menguasai teknik awalan atau start dalam olahraga lari, khususnya lari jarak pendek, bisa menentukan prestasi seorang pelari dalam perlombaan.

Perbedaan yang mencolok antara lari jarak pendek dengan jarak menengah terletak pada posisi start karena lari jarak menengah secara umum menggunakan awalan berdiri (standing start).

Baca juga: Atletik: Sejarah, Cabang-cabang, dan Tokoh di Era Modern

Selain start, teknik berlari pada lari jarak menengah memiliki sedikit perbedaan dengan teknik berlari pada lari jarak pendek atau lari sprint.

Perbedaannya terletak pada cara menapakkan kaki ke tanah. Teknik menapakkan kaki pada lari jarak menengah sering disebut dengan istilah ball hell ball.

Terlepas dari perbedaan tersebut, untuk perlombaan lari jarak pendek atau sprint bentuk awalan jongkok bisa dibedakan kembali menjadi tiga tipe, serta dibantu menggunakan balok mula (starting block).

Pada saat melakukan start jongkok pada lari sprint, jari-jari kedua tangan diletakkan tepat di belakang garis start pada permukaan tanah, dengan posisi ibu jari berada segaris dan seakan membentuk huruf ‘V’.

Baca juga: Jenis-jenis Start dalam Lomba Lari

Adanya perbedaan serta pengertian masing-masing tipe start jongkok dalam lari jarak pendek dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ragam start pendek atau disebut juga bunch start banyak dilakukan atlet berpengalaman dalam perlombaan lari jarak pendek.

Pelari jarak pendek akan mengambil jarak sekitar 0,40 meter atau 16 inci dari garis start sampai bagian depan balok.

Untuk melakukan tipe start pendek, lutut kaki belakang berada di depan ujung kaki lainnya dalam posisi berdekatan.

Baca juga: Cara Melakukan Lompat Jongkok

Tipe start menengah atau medium start merupakan teknik umum bagi pelari jarak pendek (sprinter) saat mengawali lomba.

Dalam menerapkan jenis start jongkok menengah para pelari mengambil jarak sekitar 0,53 meter atau 21 inci dari garis start hingga bagian depan balok.

Letak ujung kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan adalah sikap start medium atau menengah ini.

Baca juga: Cara Melakukan Lari Estafet

Jenis start panjang yang memiliki sebutan lain long start ini biasanya dilakukan oleh pelari dengan kaki jenjang.

Tipe start panjang membuat pelari mengambil jarak sekitar 21 inci atau 0,53 meter antara garis start dengan balok bagian depan, sedangkan jarak antar starting block berkisar 26 inci atau 0,66 meter.

Ketika mengambil start panjang, para pelari akan meletakkan kedua telapak kaki secara berjauhan dengan lutut kaki belakang berada di samping tumit kaki depan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta, IDN Times - Dalam lari terdapat berbagai macam jenis start. Salah satunya yaitu start jongkok. Start jongkok atau biasa yang dikenal dengan crouching start biasanya digunakan dalam lari jarak pendek alias sprint. Teknik ini dipakai karena bisa menentukan kemenangan seorang sprinter

Macam-macam start jongkok yaitu ada tiga, pertama pendek, menengah, dan panjang. Terdapat jenis dan klasifikasi untuk lari jarak pendek dengan start jongkok.Yaitu, jarak tempuh 100, 200, hingga 400 meter .

Berikut pembahasan terkait tiga macam start jongkok dalam lari jarak pendek. Disimak ya

Berikut yang bukan jenis start jongkok adalah start

Ilustrasi Start Pendek (Pinterest.com)

Jenis short start atau pendek biasanya digunakan pada pertandingan atletik dengan jarak 150 meter. Hal tersebut memang biasa dipakai oleh atlet berpengalaman dalam perlombaan sprint. 

Teknik melakukan start dalam lari jarak pendek yaitu, posisikan lutut kaki belakang di samping tumit atau ujung telapak kaki. Fokus dan kerahkan tenaga merupakan kunci sukses untuk menerapkan start pendek ini dalam perlombaan lari.

Berikut yang bukan jenis start jongkok adalah start

Ilustrasi Start Menengah (Pinterest.com)

Selanjutnya, medium start merupakan salah satu jenis start jongkok yang biasa digunakan dalam perlombaan jarak lintasan atletik 500 meter. Dalam menerapkan start ini, pelari memposisikan badannya sekitar 0,53 meter dari garis start hingga bagian depan balok.

Teknik melakukan start menengah ini yaitu letakan lutut ujung kaki belakang segaris dengan tumit depan.

Baca Artikel Selengkapnya

Lihat Foto

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Pelari memacu kecepatan saat Final nomor lari 10.000 m putra Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (26/8/2018). Hassan Chani mencapai finish diurutan pertama dengan catatan waktu tercepat 28.35.54. Keywords

KOMPAS.com - Teknik melakukan start atau mengawali perlombaan dalam olahraga lari bisa menentukan prestasi seorang atlet ketika menyentuh garis finis.

Jenis start pada sebuah perlombaan olahraga lari sendiri berbeda untuk sejumlah kategori baik jarak pendek, menengah, dan nomor estafet.

Macam-macam start yang digunakan dalam lomba lari adalah jongkok (crouching start), berdiri (standing start), dan start melayang.

Berikut ini terdapat penjelasan singkat bagaimana perbedaan serta penerapan jenis start dalam lomba lari, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Teknik start jongkok atau crouching start umumnya dilakukan oleh para pelari jarak pendek dengan menggunakan starting blocks.

Adapun dalam teknik start jongkok bisa dibedakan ke dalam tiga posisi yang umum dilakukan para pelari jarak pendek (sprinter) di garis mula, seperti dikutip dari buku Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari (2018) karya Sutarmin.

Pada saat melakukan start jongkok pada lari sprint jari-jari kedua tangan diletakkan di belakang garis belakang start.

Baca juga: Sejarah dan Macam-macam Nomor Lari di Olimpiade

  1. Pertama adalah tipe start pendek yang dilakukan pada jarak sekitar 0,40 meter dari garis start hingga blocks bagian depan, dengan menempatkan lutut kaki belakang dan ujung kaki depan secara berdekatan. Dalam hal ini, kaki terkuat sebaiknya digunakan sebagai kaki yang berdiri.
  2. Kedua adalah start

    menengah yakni menempatkan lutut kaki belakang pada samping tekukan telapak kaki depan, dengan jarak sekitar 0,53 meter dari garis start hingga bagian depan block.

  3. Terakhir adalah start

    panjang yakni dengan menempatkan lutut kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan, pada posisi

    block

    berjarak hingga 0,66 meter.

Start Berdiri (Standing start)

Jenis start berdiri dilakukan dalam memulai perlombaan lari jarak menengah dan tidak disertai bantuan starting blocks atau balok awalan.

Tujuan digunakannya start jenis ini adalah pada kategori lomba jarak menengah tidak dibutuhkan ledakan energi saat awal lomba dibandingkan nomor lari jarak pendek (atau sprint).

Start jongkok dilakukan dengan menempatkan kaki terkuat sebagai tumpuan di depan, berdekatan dengan garis mula.

Baca juga: Mengenal Lari Estafet: Teknik Dasar dan Peraturannya

Berikut yang bukan jenis start jongkok adalah start

Lihat Foto

Rio 2016

Usain Bolt dalam lomba lari 100 meter di Olimpiade Rio

KOMPAS.com - Teknik start jongkok merujuk pada posisi permulaan pelari ketika mengawali lomba yang menempatkan diri dengan posisi jongkok (crouching) di garis mula (start).

Seperti dikutip dari buku Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari (2018) karya Suratmin, teknik awalan crouching start atau start jongkok umumnya digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek.

Start jongkok terdiri atas tiga macam, yaitu start jongkok pendek, menengah, dan panjang.

Menguasai teknik awalan atau start dalam olahraga lari, khususnya lari jarak pendek, bisa menentukan prestasi seorang pelari dalam perlombaan.

Perbedaan yang mencolok antara lari jarak pendek dengan jarak menengah terletak pada posisi start karena lari jarak menengah secara umum menggunakan awalan berdiri (standing start).

Baca juga: Atletik: Sejarah, Cabang-cabang, dan Tokoh di Era Modern

Selain start, teknik berlari pada lari jarak menengah memiliki sedikit perbedaan dengan teknik berlari pada lari jarak pendek atau lari sprint.

Perbedaannya terletak pada cara menapakkan kaki ke tanah. Teknik menapakkan kaki pada lari jarak menengah sering disebut dengan istilah ball hell ball.

Terlepas dari perbedaan tersebut, untuk perlombaan lari jarak pendek atau sprint bentuk awalan jongkok bisa dibedakan kembali menjadi tiga tipe, serta dibantu menggunakan balok mula (starting block).

Pada saat melakukan start jongkok pada lari sprint, jari-jari kedua tangan diletakkan tepat di belakang garis start pada permukaan tanah, dengan posisi ibu jari berada segaris dan seakan membentuk huruf ‘V’.

Baca juga: Jenis-jenis Start dalam Lomba Lari

Adanya perbedaan serta pengertian masing-masing tipe start jongkok dalam lari jarak pendek dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengin ikutan acara lomba lari sekeluarga? Bisa lho, sekarang kamu bisa ikut kategori Family Run di MILO Jakarta International 10K (MILOJI10K) 2018. (Ilustrasi: Pexels.com)

Bola.com, Jakarta - Start jongkok merupakan satu di antara teknik yang harus dikuasai dalam perlombaan atletik. Satu di antara lomba atletik yang membutuhkan posisi start ialah lari.

Lari merupakan jenis olahraga yang sering dilombakan dalam berbagai event, baik nasional maupun internasional. Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam olahraga lari, mulai dari start, cara berlari hingga finis.

Posisi start didefinisikan sebagai posisi awal perlombaan akan dimulai. Adapun start yang biasanya dilakukan ialah start jongkok.

Start jongkok di atletik memiliki peran penting untuk menentukan hasil akhir. Start jongkok biasanya dilakukan dalam lari jarak pendek.

Lari jarak pendek atau sering disebut sprint merupakan satu di antara nomor lari cepat dalam cabang olahraga atletik.

Jenis lari tersebut sudah dilombakan sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa Yunani. Ada bermacam-macam lari jarak pendek.

Macam-macam lari jarak pendek dibedakan sesuai jarak tempuh, yaitu 100 meter, 200 meter hingga 400 meter.

Meski jarak yang ditempuh terbilang pendek, teknik berlari tetap harus diperhatikan. Selain kecepatan, cara atau teknik dalam berlari juga menjadi satu di antara pertimbangan.

Maka dari itu penting memahami dan memperhatikan teknik start dalam lari, terutama start jongkok. Ada beberapa macam start jongkok yang perlu diketahui, baik dalam lari jarak pendek, menengah maupun jauh.

Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam start jongkok berserta tekniknya, seperti dilansir dari laman gudangpelajaran dan gurupenjaskes.com, Minggu (27/9/2020).

Pelari Kenya, Beatrice Chepkoech, saat beraksi pada nomor 3000m halang rintang Kejuaraan Atletik Intenasional di Stadion Olympic, Jerman, Minggu (13/9/2020). (AFP/Odd Andersen)

Saat akan melakukan suatu gerakan pada start jongkok dengan posisi pendek, sebaiknya bisa memposisikan lutut kaki belakang berada disamping ujung telapak kaki depan. Biasanya, gerakan start jongkok pada posisi pendek dilakukan pada pertandingan atletik yang memiliki ukuran jarak pertandingan berlari sekitar 0-150 meter.

Jarak yang tidak terlalu jauh, membuat pemain harus betul-betul berhasil dalam gerakan start jongkok pada posisi pendek. Jika ada yang salah, bukan tidak mungkin akan tertinggal oleh pemain lainnya.

Berikut beberapa langkah yang harus diketahui para atlet pada posisi start jongkok pendek dalam olahraga atletik.

  • Para atlet bisa memposisikan tangan membuka sejauh dengan lebar garis bahu.
  • Kemudian pastikan posisi ibu jari ada di depan tangan, sejajar dengan lutut kaki belakang, hal ini dilakukan sekaligus untuk manfaat peregangan otot yang didapatkan.
  • Setelah itu, ibu jari kaki depan diposisikan secara sejajar pada lutut kaki belakang serta tangan, sehingga bisa atau dapat memiliki posisi secara agak mundur kurang lebih sekitar 30 cm.
  • Selanjutnya posisikan kepala sedikit menunduk, dengan pandangan mata lurus ke depan, kemudian lakukanlah berlari dengan jarak pendek.

Jika teknik ini berhasil dilakukan, tolakan yang dihasilkan dari posisi ini akan menghasilkan lari dengan kecepatan tinggi.

Delapan sprinter saat start pada final atletik Asian Games 2018 nomor 100 meter putra di Stadion Utama GBK, Jakarta (26/8). Sprinter Lalu Muhammad Zohri lari di lintasan no 7. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Pada saat seorang atlet akan melakukan lari dengan posisi start jongkok menengah biasanya dilakukan dalam jarak sekitar 500 meter. Dengan jarak yang lumayan jauh, maka posisi start lagi-lagi memegang peranan penting.

Seorang atlet perlu mahir dalam posisi start jongkok tersebut. Jika salah saat posisi start, maka risiko cedera lebih tinggi dan akan cukup sulit mengejar langkah lawan lainnya.

Berbeda dengan start pendek, pada start medium ini letak lutut kaki belakang berada sejajar dengan tungkai kaki depan atau sedikit lebih kebelakang dari kaki depan.

Beberapa langkah atau cara untuk melakukan sebuah start jongkok menengah ini di antaranya sebagai berikut:

  • Seorang atlet harus memposisikan awal, dengan melakukan posisi tangan dibuka sekitar selebar bahu.
  • Kemudian, lakukan posisi lutut kaki belakang secara sejajar pada tungkai kaki depan.
  • Setelah itu seorang atlet memposisikan lutut kaki di belakang secara sejajar, kemudian mundurkan sedikit ke belakang sampai tangan kira-kira sekitar 20-30 cm.
  • Lalu posisikan kepala sedikit ke bawah serta pandangan ke depan, kemudian berlari saat aba-aba start dibunyikan.

Atlet asal Bali, Dewi Ayu Agung Kurnia (tengah) saat berlaga di kelas lari 400 meter putri senior Kejurnas Atletik U18, U20 dan Senior 2019 di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Jumat (2/8/2019). Dewi Ayu Agung Kurnia meraih posisi pertama dengan catatan waktu 55,56 detik. (Liputan6.com/Helmi Fithriansya

Pada saat ingin melakukan suatu perlombaan lari dengan baik, maka bisa melakukan gerakan start jongkok merupakan kunci. Dalam perlomban lari jarak jauh, biasanya berjarak tempuh kurang lebih 1.000 meter.

Dengan jarak lari sejauh itu, tentu membutuhkan stamina yang baik dan start yang sukses. Itulah sebabnya mengapa penting memahami bagaimana memposisikan start jongkok secara baik, agar tidak didiskualifikasi dari perlombaan.

Berikut ini beberapa langkah teknik start jongkok pada lari jarak jauh yang benar.

  • Posisikanlah letak tangan anda secara sejajar dengan garis di lapangan. Posisikan juga bahu anda secara sejajar dengan garis tersebut.
  • Kemudian, posisi lutut condong ke belakang tubuh anda, dan perhatikan bahwa posisi kaki depan harus ditungkaikan.
  • Setelah itu, posisikan pula lutut anda condong ke belakang juga terhadap tungkai kaki depan. Hal inni dilakukan agar posisi lutut agak jauh dari tangan, sehingga membuat seorang atlet akan lebih leluasa pada saat akan melakukan start lari jarak jauh.

Para pelari beradu cepat saat tampil pada Kejurnas Atletik 2019 nomor 4x100 meter estafet senior putra di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (8/8). Kejurnas Atletik berlangsung dari 3-7 Agustus. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Ada tiga jenis aba-aba dalam lari yang menggunakan start jongkok seperti yang akan dijelaskan berikut ini:

1. Bersedia

Pada aba-aba ini, pelari telah menempati posisi startnya masing-masing.

Kedua kaki berada pada balok tumpuan, lutut menyentuh tanah, telapak tangan dan jari-jari terbuka menapak tanah, pandangan atau kepala melihat ke depan dengan posisi rileks untuk memetakan jalur yang akan dilalui, bernafas rileks dan konsentrasi pada tubuh.

2. Siap

Pada aba-aba ini, lutut dan pantat diangkat naik hingga setinggi bahu, kepala menunduk agar tidak hilang keseimbangan, atur pernafasan serileks mungkin, konsentrasi terfokus pada aba-aba berikutnya.

3. Yak/Letusan pistol

Pada aba-aba ini, pelari mulai menolakkan kakinya dengan kekuatan penuh dan berlari dengan kecepatan penuh hingga menuju garis akhir/finis.

Posisi tubuh pada aba-aba ini adalah condong ke depan, tangan menekuk membentuk sudt 90 derajad dan berayun seirama dengan gerakan tubuh.

Ayunan lengan ke belakang tak terlalu jauh melebihi pinggul belakang dan ayunan ke depan tak terlalu tinggi dan kepalan tangan hanya sebatas tinggi bahu.

Sumber: gurupenjaskes, gudangpelajaran