Berikut ini adalah keinginan Muhammadiyah yang disebutkan dalam Khittah di Palembang kecuali

Berikut ini adalah keinginan Muhammadiyah yang disebutkan dalam Khittah di Palembang kecuali

Tak terasa waktu begitu cepat, Penilaian Tengah Semester (PTS) yang digelar awal bulan, kini sudah selesai dilaksanakan. Mapel Kemuhammadiyahan diujikan senin 20 September 2021.

Dua hari sebelum materi diujikan, saya sudah membagikan kisi-kisi via group whatsapp, dan soal yang kemarin saya berikan ada di postingan berikut ini,  silahkan kalian bisa mencocokan kira-kira benar nggak yah kalian menjawab? :-) 

Kelas X

1. Sebuah pergerakan yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta yang diberi nama organisasi Muhammadiyah, yang bertumpu pada Al-quran dan As-Sunah. Pernyataan di atas merupakan pengertian pendidikan Kemuhammadiyahan secara...

A. Bahasa

B. Istilah

C. Hakikat

D. Umum

E. Khusus

Jawaban: B

2. Dalam rangka menumbuh kembangkan, serta menyuburkan amal usahanya persyarikatan Muhammadiyah telah berupaya merawat dan memupuk nilai-nilai tersebut secara terstruktur dan sistematis, karena itu mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan merupakan mata pelajaran....diseluruh lembaga pendidikan kemuhammadiyahan

A. Pokok

B. Tambahan

C. Pelengkap

D. Penyempurna

E. Selingan

Jawaban: A

3. Tujuan diselenggarakan pendidikan Kemuhammadiyahan secara umum adalah mendidik siswa yang cerdas, beriman dan bertaqwa, dengan demikian salah satu fungsi pendidikan Muhammadiyah adalah ditetapkan sebagai wahana...

A. Harmonisasi

B. Kaderisasi

C. Kompetisi

D. Elaborasi

E. Eksistensi

Jawaban: B

4. Faktor yang mendorong KH. Ahmad Dahlan mendirikan pendidikan Muhammadiyah antara lain yaitu...

A. Kebodohan yang melanda bangsa Indonesia

B. Banyaknya berdiri ormas Islam di Indonesia

C. Banyaknya pengangguran di Indonesia

D. Maraknya persaingan bisnis antar bangsa

E. Sering terjadinya kekerasan antar remaja

Jawaban: A

5. Dalam mendirikan lembaga pendidikan, KH. Ahmad Dahlan mengembangkan dua sistem pendidikan, antara lain yaitu...

A. Pendidikan dalam negeri dan luar negeri

B. Pesantren tradisional dan sekolah Belanda

C. Pesantren tradisional dan sekolah Jepang

D. Sekolah Belanda dan sekolah Jepang

E. Pesantren tradisional dan pesantren moderen

Jawaban: B

Kelas XI

6. Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan amar ma’ruf nahi munkar didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada...

A. 19 November 1912

B. 18 November 1912 

C. 17 November 1912

D. 18 Oktober 1912

E. 19 Oktober 1912

Jawaban: B

7. Geliat dinamika persyarikatan juga sekaligus menggambarkan denyut nadi kontribusi yang dihasilkan dari masing-masing periode kepemimpinan. Periode  K.H. AR. Sutan Mansyur misalnya  ditandai dengan penyusunan...

A. langkah dua belas 

B. khittah Ujung Pandang

C. khittah Denpasar

D. khittah Surabaya

E. khittah Palembang

Jawaban: E

8. Basis rintisan jarum jam sejarah tersebut terus berjalan, sampai kemudian dibentuklah angkatan muda Muhammadiyah di bawah payung   KOKAM yang punya makna kepanjangan dari ...

A. Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah 

B. Komando Kesetiaan Angkatan Muda Muhammadiyah 

C. Komando Kesaktian Angkatan Muda Muhammadiyah 

D. Komando Keteladanaan Angkatan Muda Muhammadiyah 

E. Komando Kekuatan Angkatan Muda Muhammadiyah 

Jawaban: A

9. Sistematisasi penyusunan dan perumusan nilai-nilai tersebut tersusun rapi dan paradigmatik, pokok pikiran pertama MADM  berbunyi... 

A. Hidup manusia itu bermasyarakat 

B. Manusia harus mengikuti hukum Allah

C. Hidup manusia harus bertauhid

D. Manusia harus berjuang

E. Manusia hidup di dunia sebagai khalifah

Jawaban: C

10. Andil para tokoh persyarikatan di dalam  memberikan sumbangsihnya terhadap umat ataupun bangsa tidak pernah terhenti sampai detik ini, tokoh Muhammadiyah yang ikut merumuskan UUD 1945 adalah...

A. K.H. AR. Fakhruddin

B. K.H. Ibrahim

C. K.H. Hisyam

D. K.H. Mas Mansyur

E. Ki Bagus Hadikusumo 

Jawaban: E

Kelas XII

11. Secara bahasa (lughowi) khittoh berasal dari bahasa arab khiththatun yang berarti...

A. Pasal

B. Dasar

C. Garis

D. Pokok

E. Usaha

Jawaban: C

12. Sebagai tuntunan, pedoman dan arahan untuk berjuang bagi anggota persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini merupakan……khittah perjuangan Muhammadiyah

A. Pengertian 

B. Landasan perjuangan

C. Fungsi 

D. Isi 

E. Maksud dan tujuan

Jawaban: E

13. Dalam gerak  Muhammadiyah tidak melupakan hikmah, dan hendaklah disendikan kepada kitabullah dan sunnah Rasullulah. Hal ini termasuk langkah dua belas dalam…

A. Menuntun amalan iqtiqod

B. Menegakkan keadilan

C. Melakukan kebijaksanaan

D. Mengadakan konferensi bagian

E. Mengawaskan gerakan dalam

Jawaban: C

14. Berikut ini adalah keinginan Muhammadiyah yang disebutkan dalam khittah di Palembang, kecuali…

A. Mempererat  ukhuwah antar sesama muslim

B. Melaksanakan uswatun hasanah

C. Memperbanyak anggotan dan pimpinan

D. Menuntun penghidupan anggota

E. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi

Jawaban: D

15. Sesuai khittah Ponorogo dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar seperti yang dimaksudkan harus dilakukan melalui 2 (dua) saluran/bidang yang simultan yaitu saluran politik kenegaraan dan…

A. Saluran pemerintah

B. Saluran birokrasi

C. Saluran masyarakat

D. Saluran idependent

E. Saluran dewan perwakilan

Jawaban: C

Matan Khittah Palembang

Muhammadiyah pertama kali memperkenalkan konsep khittah Khittah Palembang dirumuskan pada masa kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur tahun 1956 – 1959.

Isi Matan Palembang 

1.       1. Menjiwai pribadi anggota dengan ibadah, iman, akhlak dan ilmu pengetahuan

2.       2. Melaksanakan uswatun khasanah

3.       3. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasI

4.       4. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amaL

5.       5. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader

6.       6. Mempererat ukhuwah islamiyah

7.       7. Menuntun penghidupan anggota

Matan Khittah Ponorogo

Setelah dekade-dekade sebelumnya, 20-50 an masih mencari bentuk berbagai landasan ideologisnya, pada dekade 60-an tepatnya tahun1969 Muhammadiyah menghasilkan produk yang memuat tentang politik.

Ya, dalam sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo lahirlah Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1969 singkatnya disebut “Khittah Ponorogo”. Khittah ini lahir sebagai amanah dari Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta.

Khittah Ponorogo merupakan penegasan peran Muhammadiyah dalam dakwah amar ma’ruf nahi mungkar yang dilakukan melalui jalur politik.

Berikut ini adalah keinginan Muhammadiyah yang disebutkan dalam Khittah di Palembang kecuali
 isi (matan) Khittah Ponorogo!

Matan (teks) Khittah Ponorogo dibagi menjadi dua bagian yaitu program dasar perjuangan dan pola dasar perjuangan yaitu :

Pola Dasar Perjuangan

Muhammadiyah berjuangan untuk mencapai atau mewujudkan suatu cita-cita dan keyakinan hidup yang bersumber dari ajaran Islam.

Dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Rosululloh SAW adalah satu-satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup.

Dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar seperti yang dimaksud harus dilakukan melalui dua saluran/bidang secara simultan yaitu :

a. Saluran politik kenegaraan (politik praktis)

b. Saluran Masyarakat

Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi mungkar seperti yang dimaksud di atas dibuat alatnya masing-masing yang berupa organisasi.

a. Untuk saluran/bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik (partai)

b. Untuk saluran/bidang masyarakat dengan organisasi non partai

Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dalam bidang masyarakat. Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.

Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan obyek dan wajib membinanya.

Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada hubungan organisatoris, tetapi tetap mempunyai hubungan ideologis

Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri menurut caranya sendiri-sendiri, tetapi dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang satu.

Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya perangkapan jabatan, terutama jabatan pimpinan antara keduanya demi tertibnya pembagian pekerjaan (spesialisasi).

Berikut ini adalah keinginan Muhammadiyah yang disebutkan dalam Khittah di Palembang kecuali

Program Dasar Perjuangan

Dengan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dengan arti dan proporsi yang sebenarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan secara kongkrit bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menjadi masyarakat yang adil, makmur, sejahtera bahagia materiil dan spirituil yang diridhoi Allah SWT.

 Sumber : Buku Kemuhammadiyahan