Bagaimana rasanya hidup dengan satu ginjal?

DokterSehat.Com- Ada cukup banyak alasan mengapa seseorang bisa mendonorkan salah satu ginjalnya ke orang lain. Sebagai contoh, ada yang ingin menolong anggota keluarga atau orang yang tercinta yang mengalami penyakit ginjal sehingga harus rutin melakukan cuci darah, namun, ada pula yang mendonorkan ginjalnya karena faktor ekonomi. Sebenarnya, seperti apakah dampak kesehatan yang didapatkan jika kita hidup hanya dengan satu ginjal?

Bagaimana rasanya hidup dengan satu ginjal?
Bagaimana rasanya hidup dengan satu ginjal?

Pakar kesehatan dr. Akbari Wahyudi Kusumah, SpU yang berasal dari rumah sakit Mayapada di Jakarta Selatan menyebutkan bahwa manusia ternyata masih bisa hidup meskipun hanya dengan satu ginjal saja di dalam tubuhnya. Beberapa orang yang hanya memiliki satu buah ginjal memang mengaku mudah merasa lelah setelah melakukan aktifitas harian, namun, menurut dr. Akbari, hal ini hanyalah faktor sugesti saja.

Menurut dr. Akbari, mereka yang hanya memiliki satu buah ginjal bisa tetap beraktifitas seperti biasa, termasuk melakukan olahraga. Hanya saja, pemilik satu buah ginjal harus benar-benar menjalani gaya hidup yang sehat mengingat ginjal yang hanya tinggal satu ini tentu akan bekerja dengan lebih keras dari sebelumnya. Mereka pun harus selalu mencukupi kebutuhan air putih setiap hari, melakukan olahraga dengan teratur, mengkonsumsi makanan yang sehat, dan mengurangi konsumsi obat-obatan yang beresiko memicu gangguan pada ginjal.

Belakangan ini masyarakat Indonesia cukup ramai membahas jual beli organ tubuh karena faktor ekonomi atau karena meningkatnya kebutuhan donor organ bagi para pasien yang membutuhkan. Dalam realitanya, kebutuhan organ untuk transplantasi memang meningkat, namun, jumlah donor masih sangat kurang. Biasanya, dokter akan merekomendasikan donor dari pihak keluarga terdekat jika memang tidak ada organ yang tersedia dengan harapan organ ini cocok bagi tubuh pasien yang membutuhkan.

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi

Yuli Sibarani, seorang ibu rumah tangga, beraktivitas seperti kebanyakan orang. Semua pekerjaan rumah, termasuk merawat dan mengantar anak-anak ke sekolah, dilakukannya sendiri.

Ibu berusia 38 tahun ini secara fisik memang tak ada masalah. Padahal hidupnya selama ini hanya ditopang satu ginjal. Ia terpaksa merelakan satu ginjalnya diangkat pada 2012 karena tak berfungsi dengan baik.

Dokter yang merawatnya di salah satu rumah sakit di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, saat itu memutuskan mengoperasinya. Bila hal itu tak dilakukan, Yuli akan mengalami gagal ginjal.

“Dunia rasanya sudah kiamat bagi saya. Tapi dokter, suami, dan keluarga memberikan dukungan moral, sehingga saya mau dioperasi,” tutur Yuli dalam obrolan dengan detikX di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.

Yuli mengaku memang tidak banyak minum air putih dan sering menahan buang air kecil. Karena itulah ia kerap mengalami sakit pada bagian pinggangnya dan sempat menderita batu ginjal. Setelah itu, ia pun berkonsultasi dengan sejumlah dokter. Berat tubuhnya turun drastis.

Saat berkonsultasi dengan beberapa dokter, Yuli terkejut ketika satu ginjalnya menunjukkan penurunan fungsi begitu cepat. Dokter pun menyarankan dilakukan operasi pada satu ginjalnya, dibuang. Risiko itu harus diambil daripada merusak ginjal yang satu lagi. Kalau tidak dilakukan, hal itu bisa menyebabkan gagal ginjal dan mengharuskannya melakukan cuci darah, yang ujung-ujungnya adalah transplantasi ginjal dengan biaya ratusan juta rupiah. “Sudah biayanya ratusan juta rupiah, ginjal untuk pencangkokan itu kan langka di kita,” katanya.

Setelah menjalani operasi, Yuli diminta tak melakukan pekerjaan berat karena ginjalnya kini tinggal satu. Bahkan dokter menyarankan Yuli tak memiliki anak lagi.

Kenyataannya, pada 2015 Yuli hamil. Walau taruhannya nyawa ibu dan anaknya, Yuli melahirkan dengan cara caesar. Kini Yuli dan anak yang dilahirkannya pun sehat.

Orang dengan satu ginjal wajib menjaga pola makan dan gaya hidup yang baik. Akan tetapi, mayoritas orang dengan ginjal soliter tidak perlu mengikuti diet tertentu. 

Artikel Lainnya: Mengenal Ciri dan Gejala Ruptur Ginjal yang Mesti Diwaspadai

Meski begitu, agar tetap sehat dengan satu ginjal, lebih baik ikuti beberapa cara sehat berikut :

Olahraga teratur memang tak hanya mengontrol berat badan Anda, tetapi dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis. 

Aktivitas fisik juga dapat mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung Anda, yang keduanya penting untuk mencegah kerusakan ginjal.

Anda tidak harus melakukan aktivitas fisik yang berat untuk menuai hasil dari olahraga. Cukup dengan rutin berjalan, berlari, bersepeda, dan bahkan menari sangat baik untuk kesehatan Anda

Minum delapan gelas air sehari merupakan nasehat yang sering Anda dengar, dan memang bertujuan baik guna mendorong tubuh agar tetap terhidrasi. 

Asupan air yang teratur dan konsisten sehat untuk ginjal Anda. Asupan cairan akan membantu membersihkan kelebihan natrium dan racun dari ginjal Anda yang dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

Usahakan setidaknya 1,5 hingga 2 liter dalam sehari. Faktor-faktor seperti iklim, olahraga, jenis kelamin, kesehatan secara keseluruhan, dan apakah Anda sedang hamil atau menyusui penting untuk dipertimbangkan saat merencanakan asupan air harian Anda.

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko mengalami sejumlah kondisi kesehatan yang dapat merusak ginjal, seperti diabetes, penyakit jantung, dan ginjal.

Diet sehat yang rendah sodium, daging olahan, dan makanan lain yang merusak ginjal dapat membantu mengurangi risiko kerusakan ginjal. 

Fokus pada makan bahan-bahan segar yang secara alami rendah sodium, seperti kembang kol, blueberry, ikan, biji-bijian, dan lain-lain.

Individu  dengan satu ginjal juga harus mempertahankan pola diet sehat seperti rendah lemak dan garam. Hindari konsumsi alkohol, kafein, dan makanan berprotein tinggi terlalu banyak. 

Artikel Lainnya: Jenis Pemeriksaan Ginjal yang Perlu Diketahui

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, terutama jika memiliki masalah kesehatan lain seperti diabetes, penyakit jantung, atau hiperkolesterol. 

Perubahan gaya hidup dan pola makan sehat terbukti dapat membantu menjaga tekanan darah Anda agar tetap normal.

Orang dengan diabetes, atau kondisi yang menyebabkan gula darah tinggi, dapat mengalami kerusakan ginjal lebih lanjut. 

Ketika sel-sel tubuh Anda tidak dapat menggunakan glukosa (gula) dalam darah Anda, ginjal Anda dipaksa bekerja ekstra keras untuk menyaring darah. 

Jika terus menerus terjadi selama bertahun-tahun, hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang mengancam jiwa.

Orang dengan ginjal soliter sangat bisa hidup seperti orang normal lainnya. Namun, tetap harus menerapkan gaya hidup yang sehat agar terhindar dari risiko hidup dengan satu ginjal. 

Anda bisa berkonsultasi lebih dalam terkait efek pada orang yang hidup dengan satu ginjal atau masalah kesehatan lainnya lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(PUT/AYU)

Referensi:

  • Healthline. Diakses 2022. 8 Ways to Keep Your Kidneys Healthy.

Halodoc, Jakarta – Fungsi utama dari ginjal adalah menyaring darah dan membuang kotoran yang ada pada tubuh melalui urine. Pada kondisi normal, setiap orang memiliki sepasang atau dua buah ginjal pada tubuh. Meski begitu, tak jarang pula ditemui orang-orang yang hidup dengan satu ginjal karena satu dan lain hal.

Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kelainan medis pada organ ini sehingga harus segera dilakukan pengangkatan. Bisa juga karena faktor genetik atau cacat lahir. Lalu, apakah mereka yang hidup hanya dengan satu ginjal bisa tetap menjalani kehidupan normal seperti layaknya pemilik dua ginjal? Apakah mereka tidak akan terserang penyakit ginjal tertentu? Inilah penjelasannya.

Penyebab Orang Harus Hidup dengan Ginjal Tunggal

Pada dasarnya, ada tiga penyebab utama seseorang terpaksa harus kehilangan salah satu ginjalnya:

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Glomerulonefritis Akut dan Kronis

Bisakah Pemilik Satu Ginjal Tetap Hidup Normal?

Jawabannya adalah bisa. Pemilik ginjal tunggal bisa menjalani kehidupan normal seperti mereka yang memiliki ginjal lengkap. Tetapi, beberapa orang lebih rentan mengalami penyakit ginjal sepanjang hidupnya.

Pada kondisi ketika seseorang memiliki ginjal tunggal karena cacat bawaan atau harus kehilangan salah satu ginjal karena pengangkatan, besar kemungkinan terjadi hilangnya fungsi ginjal di masa mendatang, kira-kira ketika menginjak usia 25 tahun ke atas. Meski begitu, hilangnya fungsi ginjal ini masih terbilang ringan.

Selain itu, besar kemungkinan juga terjadi hipertensi untuk orang-orang yang hidup dengan satu ginjal. Tetapi, orang-orang ini bisa hidup sehat dan berkualitas seperti pemilik sepasang ginjal yang mampu bekerja dengan normal.

Baca juga: 5 Tips Sederhana untuk Mencegah Batu Ginjal

Jaga Kesehatan untuk Pemilik Satu Ginjal

Hidup dengan satu ginjal berisiko untuk terserang penyakit ginjal. Oleh karena itu, pemilik ginjal tunggal harus memperhatikan kesehatannya dengan maksimal, yaitu dengan menerapkan cara berikut ini.

Sekarang, kamu tahu bahwa pemilik satu ginjal juga memiliki kesempatan yang sama seperti orang sehat dengan ginjal yang lengkap untuk memiliki hidup sehat dan berkualitas. Namun, oleh karena hanya memiliki satu ginjal, menjaga kesehatan adalah hal penting dilakukan. Ini karena pemilik satu ginjal rentan terserang penyakit ginjal.

Baca juga: 6 Gejala Infeksi pada Ginjal

Hindari kebiasaan buruk yang bisa memicu terjadinya kerusakan ginjal. Selalu ingat, hanya memiliki satu ginjal yang sudah bekerja dengan keras untuk membantu kamu supaya tetap memiliki metabolisme pembuangan zat kotoran secara normal. Kamu bisa menanyakan pada dokter tentang kesehatan ginjal ini melalui aplikasi Halodoc, yang bisa kamu download langsung di ponsel. Pakai Halodoc untuk memaksimalkan kesehatan kamu, yuk!