Asi perah bertahan berapa lama dalam suhu ruangan

ASI yang disimpan bisa bertahan hingga 12 bulan

Memiliki ASI berlimpah atau karena tuntutan pekerjaan yang memaksa Moms tidak bisa memberikan ASI secara langsung pada bayi memang bisa disiasati dengan ASI pompa. Lalu sebenarnya, ASI bertahan berapa jam ya, Moms?

Jawabannya tergantung dengan tempat yang Moms gunakan untuk menyimpan ASI tersebut.

Mari simak penjelasan mengenai pertanyaan ASI bertahan berapa jam di bawah ini agar Moms lebih paham.

ASI Bertahan Berapa Jam?

Asi perah bertahan berapa lama dalam suhu ruangan

Foto: Orami Photo Stock

Baik memompa secara manual atau menggunakan pompa ASI elektrik keduanya sama-sama memiliki manfaat yang baik. Namun perlu Moms ketahui, The Indian Journal of Pediatrics menyebutkan bahwa teknik memerah ASI yang terbaik adalah dengan pompa elektrik.

Menurut para peneliti dalam studi tersebut, penggunaan pompa ASI dinilai lebih efisien daripada sistem pompa manual pada ibu yang bayinya tidak langsung disusui.

Jika Moms lebih suka menggunakan cara manual, Moms tetap bisa terus memeras ASI sebanyak mungkin, tapi selanjutnya disarankan untuk melanjutkan pemompaan dengan pompa ASI.

Usai mengetahui cara yang tepat, Moms pun bertanya-tanya, ASI bertahan berapa jam, ya?

Kebanyakan ASI perah tetap dalam kondisi segar saat disimpan dalam suhu kamar (60-85 derajat Fahrenheit atau 15-29 derajat Celsius) selama 3-4 jam. Namun, ASI dengan kadar bakteria yang rendah mampu bertahan 6-8 jam ketika di simpan dalam ruangan bersuhu dingin.

Moms bisa menyimpan ASI perah di dalam kulkas hingga maksimal 3-5 hari dan bisa lebih lama disimpan dalam freezer.

ASI yang beku mampu bertahan cukup lama, tetapi sebelum diberikan kepada bayi tentu ASI harus terlebih dahulu dicairkan dan disimpan dalam kulkas selama 24 jam (jangan sampai membeku lagi).

Saat bepergian, Moms bisa menyimpan ASI perah di dalam cooler bag dalam waktu maksimal 24 jam.

Baca Juga: 9 Tanda Bayi Cukup ASI yang Wajib Moms Ketahui!

Asi perah bertahan berapa lama dalam suhu ruangan

Foto: Orami Photo Stock

Setelah mengetahui jawaban atas pertanyaan ASI bertahan berapa jam, Moms juga perlu memahami media penyimpanan ASI yang tepat.

Umumya, terdapat banyak ragam media penyimpanan ASI perah yang aman digunakan, tidak terkecuali kulkas atau freezer yang Moms miliki di rumah.

Untuk lebih jelasnya Moms bisa menyimak rekomendasi media yang bisa digunakan menyimpan ASI perah/ASI pompa secara aman di bawah ini:

  • ASI beku memiliki daya tahan yang cukup lama, yakni mencapai sekitar 2 minggu. Penyimpan yang aman untuk membekukan ASI adalah kulkas 1 pintu atau kulkas 2 pintu.
  • Dalam freezer kulkas 2 pintu, ASI beku bisa bertahan antara 3 hingga 6 bulan.
  • Dalam deep freezer yang tidak sering Moms buka, ASI beku bahkan memiliki kemampuan untuk tetap segar dalam kurun waktu mencapai 6 sampai dengan 12 bulan.

Secara umum, penyimpanan ASI yang paling disarankan untuk membuatnya tetap segar serta bertahan lama adalah freezer khusus atau freezer yang ada dalam kulkas pada umumnya.

Baca Juga: Panduan Ibu Menyusui dan Memompa ASI, Penting Memilih Pompa ASI yang Berkualitas!

Cara Memompa ASI yang Benar

Asi perah bertahan berapa lama dalam suhu ruangan

Foto: Orami Photo Stock

Bukan hanya mengetahui jawaban dari pertanyaan ASI bertahan berapa jam dan cara menyimpan ASI perah saja yang penting untuk Moms perhatikan.

Dalam memastikan agar ASI pompa mampu bertahan lama dan tetap segar juga dipengaruhi proses memompa ASI yang Moms lakukan.

Adapun beberapa hal penting yang harus Moms perhatikan demi mendapatkan ASI perah yang mampu bertahan lama di antaranya: 

  • Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum Moms mulai memompa ASI.
  • Pastikan alat-alat yang digunakan seperti pompa ASI dan botol atau wadah penyimpanan hasil ASI perah yang Moms gunakan dalam kondisi bersih sekaligus higienis.
  • Cuci bagian dalam dan luar botol menggunakan mesin cuci piring (jika ada) atau rendam dalam air panas yang sudah dicampur sabun untuk memastikan kehigienisannya.
  • Langsung dinginkan atau simpan ASI perah Moms tepat setelah selesai memompanya. Terlalu lama berada dalam suhu kamar ASI cenderung cepat basi dan rasanya asam. Suhu kamar juga sebenarnya tidak cocok digunakan menyimpan susu formula bayi.

Jangan lupa untuk bersihkan, sanitasi, dan simpan peralatan pompa, botol bayi, dan peralatan makan bayi lainnya dengan hati-hati untuk melindungi ASI dari kontaminasi bakteri.

Baca Juga: Menyimpan ASI Perah, Ini Kelebihan dan Kekurangan Kantong Plastik ASI dan Botol ASI

Cara Menyimpan ASI yang Tepat

Asi perah bertahan berapa lama dalam suhu ruangan

Foto: twinniversity

Jika Moms sudah mempraktikkan cara memerah ASI yang benar, ada baiknya Moms juga mencari tahu cara menyimpan ASI yang tepat. Berikut hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan ASI menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC):

  • Gunakan tas penyimpanan ASI atau wadah food grade yang bersih untuk menyimpan ASI perah. Pastikan wadah terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki tutup yang rapat.
  • Hindari botol dengan simbol daur ulang nomor 7, yang menunjukkan bahwa wadah mungkin terbuat dari plastik yang mengandung BPA.
  • Jangan pernah menyimpan ASI dalam wadah botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak dimaksudkan untuk menyimpan ASI.
  • Jangan menyimpan ASI di pintu lemari es atau freezer. Hal ini akan menyebabkan ASI mengalami perubahan suhu ketika Moms membuka dan menutup pintu.
  • Jika Moms merasa tidak akan menggunakan ASI yang baru diperah dalam 4 hari, segera bekukan. Cara ini akan membantu menjaga kualitas ASI.
  • Simpan ASI dalam jumlah kecil untuk menghindari pemborosan susu yang mungkin tidak habis. Simpan dalam 2 hingga 4 ons atau jumlah yang ditawarkan pada 1 kali menyusui bayi.
  • Sisakan sekitar 2-3 cm ruang di bagian atas wadah karena ASI akan mengembang saat membeku.

Baca Juga: 9+ Rekomendasi Kulkas ASI untuk Menyimpan Stok ASI Perah dan Harganya, Catat!

Cara Memberikan ASI Perah

Asi perah bertahan berapa lama dalam suhu ruangan

Foto: Orami Photo Stock

Memberikan ASI perah pada bayi pun ada caranya, lho. Dengan cara yang tepat, Si Kecil pun akan memeroleh ASI yang segar dan berkualitas.

Sebenarnya, ASI perah tidak perlu dihangatkan. Moms bisa menyajikannya dalam suhu ruangan atau dingin pada bayi. Namun, jika Moms ingin menghangatkan ASI berikut beberapa tipsnya:

  • Jaga agar wadah tetap tertutup.
  • Tempatkan wadah tertutup ke dalam mangkuk berisi air hangat atau tahan di bawah air hangat, tetapi tidak panas, selama beberapa menit.
  • Uji suhu susu sebelum memberikannya kepada bayi dengan meletakkan beberapa tetes di pergelangan tangan Moms.
  • Jangan memanaskan ASI langsung di atas kompor atau microwave.
  • Aduk ASI untuk mencampur lemak yang mungkin telah terpisah.

Jika bayi tidak menghabiskan ASI perah, gunakan sisa susu dalam waktu 2 jam setelah bayi selesai menyusu. Setelah 2 jam, sisa ASI harus segera dibuang.

Baca Juga: 4 Trik Menyiapkan ASI Perah Bagi Ibu Bekerja

Itu dia penjelasan mengenai pertanyaan ASI bisa bertahan berapa jam, berikut tips memompa, menyimpan, dan memberikan ASI perah.

Semoga jawabannya bisa membuat Moms semakin paham tentang pemberian ASI perah untuk Si Kecil, ya.

  • https://link.springer.com/article/10.1007/BF02823873
  • https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm

Jakarta -

Memberikan ASI eksklusif adalah salah satu cara untuk memenuhi nutrisi si Keci, terutama di 6 bulan pertama kehidupannya. Namun, tak semua Bunda bisa menyusui eksklusif dengan lancar.

Beberapa Bunda terpaksa harus beralih ke ASI perah untuk tetap menyusui bayinya. sama seperti menyusui eksklusif, memberikan ASI perah ke bayi enggak boleh sembarangan ya.

Bunda perlu mempelajari teknik memerah dan cara menyimpan ASI perah dengan benar. Bile perlu, Bunda juga bisa konsultasi ke konselor laktasi.


"Teknik memerak merupakan salah satu langkah menuju keberhasilan menyusui. Ibu menyusui yang baru melahirkan sebaiknya memahami cara memerah ASI, sehingga dapat terus mempertahankan pemberian ASI saat terpisah dengan bayi karena beberapa kondisi," kata F.B. Monika, dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui.

ASI yang diperah dapat disimpan selama waktu yang ditentukan untuk kemudian diberikan ke bayi. Meski berasal dari payudara Bunda, ASI perah ternyata memiliki tampilan yang berbeda lho.

Tak seperti susu homogen, ASI perah akan terpisah menjadi beberapa lapisan ketika didiamkan selama beberapa waktu di dalam pendingin. Warna ASI bisa berubah menjadi kuning dan mengental.

"Lemak ASI akan naik ke bagian atas, sehingga tampak lebih kental dan kuning seperti krim. Itu bukan berarti ASI perah telah rusak atau basi. Ibu cukup menggoyang pelan wadah ASI perah agar ASI bercampur kembali," ujar Monika.

Untuk menghindari ASI perah rusak, Bunda memang perlu memilih wadah khusus. Selain itu, ASI perah perlu disimpan dengan baik di suhu yang tepat ya.

Selain bentuk dan warna, ASI perah juga bisa meninggalkan bau yang berbeda seperti sabun. Bisanya ini terjadi setelah proses pembekuan, Bunda.

Bila menggunakan freezer yang dapat melakukan pencairan sendiri (self defrosting), struktur lemak bisa berubah dan menimbulkan bau seperti sabun. Penyebab bau pada ASI perah kemungkinan karena kadar enzim lipase berlebih. Enzim ini berfungsi memecah lemak ASI yang telah diperah.

Bunda dapat menggunakan teknik scalding bila si Kecil menolak ASI perah karena berbau. Teknik ini dilakukan dengan memanaskan ASI perah pada suhu tertentu, lalu didinginkan dengan air. Pemanasan ASI perah harus dilakukan dengan benar agar tidak menghilangkan kandungan nutrisinya ya, Bunda.

Daya tahan penyimpanan ASI perah

ASI perah memiliki daya tahan yang berbeda tergantung dari tempat penyimpanannya, Bunda. Mengutip berbagai sumber, berikut daya tahan penyimpanan ASI:

Suhu kamar

ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga 8 jam, Bunda. Menurut konselor laktasi Kelly Bonyata, IBCLC, pada ruang hangat bersuhu 27 hingga 32 derajat celsius, daya tahan ASI perah adalah 3 sampai 4 jam.

Sementara itu, di suhu ruang 16 sampai 26 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan 4 hingga 8 jam. Idealnya ASI perah bertahan 3 sampai 4 jam di suhu ruang.

Cooler bag

ASI perah dapat disimpan di dalam cooler bag tertutup atau tas insulator yang telah diisi ice pack. Di dalam cooler bag dengan suhu sekitar minus 4 derajat celsius, ASI perah bisa bertahan selama 24 jam.

Kulkas

Di dalam kulkas atau lemari es yang bersuhu 4 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan selama 5 hari. Namun, ASI perah sebaiknya bisa segera digunakan dalam waktu 3 hari. Penyimpanan di kulkas sebaiknya tidak dicampur dengan bahan makanan ya.

Freezer

ASI perah dapat disimpan dalam beberapa jenis freezer. Pada freezer dengan lemari es satu pintu dan suhu minus 15 derajat celsius, ASI perah hanya bertahan sekitar 2 minggu.

Sementara penggunaan freezer dengan lemari es dua pintu yang memiliki suhu minus 18 derajat celsius, daya tahan ASI perah adalah 3 sampai 6 bulan. Pada bagian belakang (deep freezer), ASI perah mampu bertahan hingga 12 bulan.

Asi perah bertahan berapa lama dalam suhu ruangan
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Do and Don'ts ASI perah

Proses penyimpanan dan penggunaan ASI perah tidak boleh sembarangan dilakukan ya, Bunda. Kandungan nutrisi di ASI bisa rusak bila kita sembarangan menyimpannya.

Melansir dari buku ASI untuk Bayi Prematur oleh Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), berikut do and don'ts ASI perah yang perlu Bunda ketahui:

1. Wadah penyimpanan ASI perah harus bebas BPA (bisphenol A), yakni zat kimia yang terdapat pada plastik atau wadah makan dan minum bayi. BPA dapat menyebabkan masalah kesehatan anak di kemudian hari, seperti gangguan reproduksi hingga kanker.

2. Pastikan wadah penyimpanan ASI perah bersih dan steril ya. Selain itu, wadah perlu kedap udara atau terbuat dari kaca, plastik keras, atau kantong plastik khusus.

3. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, ASI perah sebaiknya ditampung dalam wadah yang terbuat dari plastik keras atau kaca. Sementara itu, untuk jangka pendek atau kurang dari 72 jam dapat menggunakan kantong plastik khusus.

4. Jangan lupa tutup dan beri label (tanggal dan jam) pada wadah ASI perah.

5. Hindari penggunaan kantong plastik biasa atau botol susu disposable karena mudah bocor dan terkontaminasi.

6. ASI perah yang akan digunakan dalam waktu lebih dari 24 jam sebaiknya dibekukan dalam freezer ya, Bunda.

7. Gunakan ASI perah yang telah lama disimpan. Untuk memudahkan, Bunda bisa meletakkannya di bagian depan lemari es atau freezer.

8. ASI perah yang disimpan di kulkas tidak boleh dicampur dengan daging atau bahan makanan lain.

9. ASI perah yang telah diberikan ke si Kecil tidak boleh disimpan kembali untuk pemberian selanjutnya ya.

10. Hindari penggunaan microwave untuk mencairkan ASI perah karena bisa merusak kandungan antibodi di dalamnya.

(ank/som)

Simak Video di Bawah Ini, Bun: