AKURAT.CO Mandi junub adalah ritual yang wajib dilakukan jika terjadi beberapa hal, di antaranya keluar air mani, bertemunya dua kemaluan walau tidak keluar air mani, dan berhentinya darah haid dan nifas. Show Mandi junub didefinisikan dengan membasuhkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadas besar. Hukum mandi junub adalah wajib, dengan cara meratakan air pada seluruh permukaan tubuh. Disebutkan dalam Kitab I‘anatut Thalibin, juz 1, halaman 91, berikut ini:
وإنما وجب تعميمه لما صح من قوله صلى الله عليه وسلم أما أنا فيكفيني أن أصب على رأسي ثلاثا ثم أفيض بعد ذلك على سائر جسدي ولأن الحدث عم جميع البدن فوجب تعميمه بالغسل Artinya: “Wajib meratakan air (pada seluruh permukaan tubuh) berdasarkan hadits shahih, ‘Adapun aku, cukup bagiku menuangkan air sebanyak 3 kali di atas kepalaku, kemudian aku menuangkannya setelah itu ke seluruh tubuhku;’ dan berdasarkan kenyataan bahwa hadats itu mengenai seluruh tubuh secara merata sehingga wajib diratakan dengan air melalui basuhan." Adapun berkumur dan menghirup air ke dalam hidung adalah tidak wajib. Ini sebagaimana disebut dalam Kitab Fathul Wahhab karya Syekh Abu Zakariya Al-Anshari dari Mazhab Syafi’i. فَعُلِمَ أَنَّهُ لَا تَجِبُ مَضْمَضَةٌ وَاسْتِنْشَاقٌ كَمَا فِي الْوُضُوءِ Artinya: “Dapat dimaklum bahwa kumur dan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung) tidak wajib pada mandi wajib sebagaimana pada wudhu." Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Kitab At-Tajrid li Naf ‘il Abid atau dikenal Hasyiyatul Bujairimi alal Manhaj, juz I, halaman 381, menyebut alasan mengapa berkumur tidak wajib, yaitu karena bagian lubang hidung bukanlah bagian zahir badan. Disebutkan sebagai berikut: قَوْلُهُ (لَا تَجِبُ مَضْمَضَةٌ إلَخْ) أَيْ لِأَنَّ مَحَلَّهُمَا لَيْسَ مِنْ الظَّاهِرِ وَإِنْ انْكَشَفَ بَاطِنُ الْفَمِ وَالْأَنْفِ بِقَطْعِ سَاتِرِهِمَا Artinya: “Redaksi (kumur…tidak wajib) maksudnya karena tempat keduanya bukan termasuk ‘zahir badan’ meski bagian dalam mulut dan hidung terbuka karena organ penutupnya terputus." "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."Redaksi NU Online yang saya hormati, sebelumnya perkenalkan nama saya Ujang Yusup. Saya mau bertanya tentang mandi junub: 1. Apakah mulut dan lubang hidung masih termasuk bagian badan zhahir yang wajib dibasuh? 2. Mohon penjelasannya tentang batas-batas zhahir yang wajib dibasuh di saat mandi. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr.wb. (Ujang Yusup)
Jawaban Wassalamu ‘alaikum wr. wb. Penanya dan pembaca yang budiman. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Pada kesempatan kali ini, kami akan menjawab pertanyaan nomor 2, yaitu perihal batas-batas zahir yang wajib dibasuh dalam mandi junub. Adapun pertanyaan nomor 1 sudah dijawab pada kesempatan sebelumnya.
وإنما وجب تعميمه لما صح من قوله صلى الله عليه وسلم أما أنا فيكفيني أن أصب على رأسي ثلاثا ثم أفيض بعد ذلك على سائر جسدي ولأن الحدث عم جميع البدن فوجب تعميمه بالغسل
قوله (تعميم ظاهر بدن) فلو لم يصل الماء إليه لحائل كشمع أو وسخ تحت الأظفار لم يكف الغسل وإن أزاله بعد فلا بد من غسل محله
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Wassalamu ’alaikum wr. wb.
Source link bahstul masailbahtsul masailBudayaislamkitabkitab kuningKyaiNahdlatul UlamaNUOrganisasiPaham Keagamaantanya jawabTokohUlamawudlu
Related Posts Hari Santri tahun 2021, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal… Jakarta, NU Online Sebelum berkonflik dengan Islam, Prancis memiliki rentang sejarah kelam dengan beragam semitik… Akhlak mulia, cinta, dan kasih sayang yang mewujud adalah fondasi dakwah Nabi dengan mengedepankan akhlaqul… |