Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Niat Mandi Wajib – Banyak dari kita yang masih belum mengetahui tentang tata cara mandi wajib yang benar sesuai dengan aturannya, padahal mandi wajib merupakan salah satu hal yang diwajibkan untuk menyucikan diri dari hadas besar. Dimana hal ini sendiri di dalam masyarakat menjadi lawan dari mandi biasa. Itu artinya, mandi yang biasa kita lakukan untuk membersihkan diri dari kotoran dan untuk menyegarkan badan merupakan mandi biasa. Sementara mandi wajib merupakan mandi yang harus dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan hadas besar akibat keluar mani ataupun bersetubuh.

Kedua hal tersebut di dalam istilah fiqih disebut sebagai al-jinabat. Sebab, baik itu bersetubuh ataupun keluar mani akan menghalangi seseorang untuk bisa melaksanakan ibadah. Seperti misalnya sholat, baca Al-Quran, thawaf, dan lainnya yang tidak dapat dilakukan sebelum melakukan mandi wajib. Dalam keterangan al–Munawi, kedua hadas tersebut dinamakan sebagai jinabat karena jauh dari suci dan hanya dapat kembali suci setelah mandi.

Yuk, pahami lebih dalam mengenai hal tersebut di bawah ini:

  • Hal-Hal yang Mengharuskan Mandi Wajib
    • 1. Bersetubuh
    • 2. Keluarnya Air Mani Secara Sengaja atau Tidak
    • 3. Berhentinya Darah Haid untuk Perempuan
    • 4. Keluar Darah Nifas
    • 5. Wiladah
    • 6. Meninggal Dunia Selain Mati Syahid
    • 7. Mimpi Basah
  • Hukum Mandi Wajib
  • Syarat Sah Mandi Wajib
    • 1. Lafadz Niat Mandi Wajib
    • 2. Tata Cara Mandi Wajib yang Sempurna
    • 3. Rukun Mandi Wajib
      • a. Membasuh Seluruh Anggota Badan yang Zahir
      • b. Kondisi Rambut Terurai atau Tidak Diikat
      • c. Menggunakan Wewangian Untuk Perempuan Setelah Haid
  • Sunah dalam Mandi Wajib
  • Berbagai Hal yang Sifatnya Makruh Ketika Melakukan Mandi Wajib
    • 1. Menggunakan Air Secara Berlebihan
    • 2. Mandi dari Air yang Mengalir
  • Perbedaan Tata Cara Mandi Wajib Antara Pria dan Perempuan
  • Kesimpulan
      • Apa bedanya mandi junub dan mandi wajib?
      • Apakah boleh langsung shalat setelah mandi wajib?
      • Apakah boleh mandi wajib tidak menggunakan sampo?
  • Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
      • Kategori Ilmu Berkaitan Agama Islam
      • Materi Agama Islam

Hal-Hal yang Mengharuskan Mandi Wajib

Sebelum membahas tentang tata cara yang baik dan benar sesuai dengan aturannya. Kali ini kita akan membahas mengenai sebab-sebab yang mengharuskan kita melakukan mandi wajib, antara lain:

1. Bersetubuh

Seperti yang kita ketahui bahwa mandi junub adalah mandi yang hukumnya wajib apabila telah berhubungan badan atau jimak yang mana mengeluarkan air mani ataupun tidak. Yang dimaksud bersetubuh disini adalah jika bertemu dengan dua khitan yakni kemaluan laki-laki dan kemaluan perempuan, yaitu dengan memasukkan hasyafah atau batasan zakar yang dikhitan ke dalam faraj.

Anjuran setelah bersetubuh ini sudah diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, dimana beliau bersabda: Apabila bertemu dua khitan, maka sesungguhnya wajib mandi,” (H.R Ibnu Majah).

2. Keluarnya Air Mani Secara Sengaja atau Tidak

Keluarnya air mani yang dimaksud disini adalah cairan yang berasal dari alat kelamin laki-laki ataupun perempuan, baik itu karena mimpi basah ataupun karena mempermainkannya, dan juga karena gairah yang ditimbulkan dari pikiran dan penglihatan.

3. Berhentinya Darah Haid untuk Perempuan

Allah SWMereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran”.Oleh T berfirman di dalam Surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran”.

Oleh karena itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka bersuci. Apabila mereka telah bersuci, maka campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.”

Di dalam tafsir tersebut, yang dimaksud dengan suci di dalam ayat tersebut yaitu suci dengan cara mandi wajib. Di dalam satu kesempatan, salah seorang sahabat Fathimah binti Abi Jaisy RA pernah bertanya mengenai darah yang keluar, kemudian Rasulullah SAW menjelaskan:

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

“Bila keadaan haid itu datang maka tinggalkanlah shalat. Bila ia telah pergi maka mandi dan shalatlah,” (HR Bukhari dari Sayyidah Aisyah RA).

4. Keluar Darah Nifas

Sama halnya seperti haid, darah yang keluar ketika bersalin atau nifas juga termasuk wajib disucikan. Biasanya, nifas akan berlangsung selama 40 hari dan maksimal 60 hari. Apabila darah nifas berhenti, maka perempuan tersebut harus melaksanakan mandi wajib.

5. Wiladah

Saat perempuan melahirkan secara normal, maka mereka diwajibkan mandi wajib walaupun yang dilahirkan masih berupa segumpal darah ataupun daging. Sedangkan bila melahirkan melalui operasi caesar, hal tersebut masih menjadi perdebatan antara ulama. Ada yang berpendapat harus melakukan mandi wajib, namun ada pula yang berpendapat tidak perlu.

6. Meninggal Dunia Selain Mati Syahid

Umat Islam yang meninggal dunia selain mati syahid, harus melakukan mandi wajib terlebih dahulu sebelum dikuburkan.

7. Mimpi Basah

Mimpi basah menjadi penyebab mandi wajib berikutnya. Mimpi basah sendiri merupakan kondisi biologis yang normal terjadi akibat perubahan hormonal. Kondisi ini biasanya terjadi pada remaja pria ketika menjelang pubertas, meskipun beberapa pria dewasa juga dapat mengalami mimpi basah. Kondisi mimpi basah turut menjadi penyebab dilakukannya mandi wajib, seperti yang dikatakan Aisyah RA:

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, ‘Dia wajib mandi.’ Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab, ‘Dia tidak wajib mandi’“. (HR. Abu Daud, no. 236, Tirmidzi, no. 113, Ahmad, 6:256).

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Hukum Mandi Wajib

Mandi besar atau mandi wajib (bahasa Arab: الغسل, translit. al-ghusl‎) adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar. Hal itu adalah pengertian dalam syariat Islam. Arti al-gusl secara etimologi adalah menuangkan air pada sesuatu.

Seluruh imam mazhab menyepakati bahwa hukum mandi wajib adalah wajib setelah laki-laki dan perempuan bersetubuh hingga kedua kelaminnya saling bersentuhan. Kewajiban ini berlaku meskipun air mani tidak keluar. Sedangkan menurut Abu Dawud, mandi wajib hanya diwajibkan ketika air mani keluar. Pendapat ini juga dikemukakan oleh beberapa Sahabat Nabi.

Wanita muslimah juga harus menyucikan diri dengan melakukan mandi wajib apabila dia telah selesai dari masa haid. Penerapan hukum mandi wajib menurut Mazhab Sayfi’i, Mazhab Maliki dan Mazhab Hambali adalah sama untuk alat kelamin manusia maupun alat kelamin hewan. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa kewajiban mandi wajib gugur ketika menyetubuhi binatang kecuali air mani keluar.

Mazhab Syafi’i mewajibkan mandi wajib meskipun air mani keluar tanpa adanya kenikmatan. Mazhab Hanafi dan maliki berpendapat bahwa mandi wajib tetap wajib meskipun tidak ada kenikmatan saat air mani keluar. Ketika seseorang selesai mandi wajib dan keluar air mani saat kenciing, maka wandi wajib tidak lagi diwajibkan menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Hambali. Namun, mandi wajib diwajikan jika air mani keluar sebelum kencing. Pada kondisi ini, Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa wandi waji hukumnya mutlak untuk dikerjakan. Sedangkan Mazhab Maliki berpendapat bahwa pada kondisi demikian, tidak diwajibkan sama sekali untuk mandi wajib.

Syarat Sah Mandi Wajib

Sebagai pembeda mandi biasa dengan mandi wajib perbedaannya terletak pada niatnya.

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

1. Lafadz Niat Mandi Wajib

  • Jika mandi besar disebabkan junub Mimpi basah, keluar mani, senggama maka niat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala.
  • Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.
  • Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.

2. Tata Cara Mandi Wajib yang Sempurna

Berikut adalah tata cara mandi yang disunnahkan, ketika seorang Muslim melakukannya, maka akan membuat mandi wajib tadi lebih sempurna. Yang menjadi dalil dari bahasan ini adalah dua dalil yaitu hadits dari ‘Aisyah dan hadis dari Maimunah.

  • Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi;
  • Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri;
  • Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun;
  • Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak salat;
  • Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut;
  • Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri;
  • Menyela-nyela rambut;
  • Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.

3. Rukun Mandi Wajib

Untuk melakukan mandi janabah, maka ada beberapa hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun (pokok), di antaranya adalah:

a. Membasuh Seluruh Anggota Badan yang Zahir

Pada suatu hari, Ummu Salamah RA, aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimana cara mandi, lalu beliau berkata, “Mandilah engkau ambil tiga raup air ke arah kepala. Kemudian ratakannya seluruh badan. Maka dengan cara itu, sucilah engkau” (HR Muslim)

Membasuh semua anggota tubuh termasuk juga kulit dan rambut menggunakan air serta meratakan seluruh air tersebut pada rambut sampai ke pangkalnya. Tak hanya itu saja, kita juga diwajibkan untuk membasahi ke semua badan termasuk juga rambut, kuku, bulu yang ada di seluruh badan, telinga, dan juga kemaluan, baik itu bagian depan ataupun belakang.

b. Kondisi Rambut Terurai atau Tidak Diikat

Untuk melaksanakannya, maka bagian rambut harus dalam kondisi yang terurai atau tidak diikat. Hal tersebut bertujuan untuk mensucikan seluruh tubuh, sementara bila rambutnya terikat, maka hal itu bisa menyebabkan mandi wajib yang dilakukan menjadi tidak sempurna, karena tidak semua bagian terkena air.

Selain itu, setelah selesai haid, para perempuan disarankan untuk segera mencukur bulu kemaluan. Dalam pandangan Islam, mencukur bulu kemaluan adalah sesuatu hal yang sangat disarankan, baik itu untuk perempuan ataupun laki-laki. Dimana hal itu bertujuan untuk menjaga kebersihan agar tidak banyak kotoran yang tersisa dan masih menempel dalam bulu tersebut. Namun, perlu dipahami lagi, meski mencukur bulu dan rambut sangat dianjurkan dalam Islam, tapi berbeda dengan mencukur bulu alis. Terdapat hukum yang mengatur tentang hal tersebut di dalam Islam yang wajib diperhatikan dan dipahami oleh kaum perempuan.

c. Menggunakan Wewangian Untuk Perempuan Setelah Haid

Perlu dipahami lagi, hal tersebut hukumnya tidak wajib atau hanya bersifat sunnah. Untuk para perempuan, bisa menggunakan berbagai macam wewangian yang dapat memberikan aroma harum pada kemaluan, dimana yang sudah terkena darah haid sebelumnya. Di zaman Rasulullah sendiri, biasanya mereka akan menggunakan bunga kasturi. Sementara untuk zaman sekarang, ada banyak sekali sari bunga ataupun wewangian lain yang lebih mensucikan, membuat wangi, dan juga membersihkan.

Dengan seseorang memenuhi rukun mandi di atas, maka mandinya dianggap sudah sah, dengan disertai niat untuk mandi wajib (al ghuslu). Jika seseorang mandi di pancuran (shower) dan air mengenai seluruh tubuhnya, maka mandinya sudah dianggap sah. Kemudian untuk berkumur-kumur (madhmadhoh), memasukkan air dalam hidung (istinsyaq) dan menggosok-gosok badan (ad dalk) adalah perkara yang disunnahkan menurut mayoritas ulama.

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Sunah dalam Mandi Wajib

Pelaksanaan mandi besar disunnahkan diawali dengan membaca bacaan basmalah. Sebelum mandi besar dilakukan, tubuh terlebih dahulu dibersihkan dari najis dan semua kotoran yang menempel pada bagian badan. Mandi besar dilakukan setelag melakukan wudu dan doa setelah wudu. Mandi besar disunnahkan dilakukan dengan menghadap ke arah kiblat. Bagian tubuh yang disiram lebih dahulu ialah bagian kanan kemudian baru bagian kiri. Setiap siraman air pada satu bagian tubuh dilakukan sebanyak 3 kali.

Berbagai Hal yang Sifatnya Makruh Ketika Melakukan Mandi Wajib

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari saat sedang melakukan mandi wajib, antara lain:

1. Menggunakan Air Secara Berlebihan

“Nabi SAW mandi dengan satu hingga lima gayung air serta berwudhu dengan secupak air” (HR Bukhari dan Muslim)

“Cukuplah bagi engkau mandi dengan segantang air. Lalu seorang lelaki berkata, ini tidak mencukupi bagiku. Jabir menjawab, Ia telah mencukupi bagi yang lebih baik serta rambutnya lebih lebat daripada engkau (yakni Rasulullah SAW)” (HR Bukhari dan Muslim)

Jika menurut hadist diatas, bisa disimpulkan bahwa ketika melaksanakan mandi wajib, kita tidak diperbolehkan untuk menggunakan air secara berlebihan. Air yang kita gunakan secukupnya saja agar tidak menyia-nyiakannya.

2. Mandi dari Air yang Mengalir

“Janganlah seseorang untuk yang junub mandi di dalam air yang tenang. Orang banyak bertanya. Wahai abu hurairah bagaimanakah yang seharusnya dia lakukan? Abu hurairah menjawab, ambil air. Dengan tangan atau bekas kecil beserta niat mengambil sekiranya air itu sedikit, supaya tidak terjadi musta’mal yang menyebabkan bersentuhan dengan tangan, ambil sedikit air dari sebelum berniat mengangkat janabah. Kemudian berniat, membasuh tangan, dan ambilah air seterusnya dengan tangannya itu”

Di dalam hadits di atas, sudah dituliskan bahwa sebenarnya seorang muslim yang akan melakukan mandi wajib disarankan untuk menggunakan air yang mengalir.

Perbedaan Tata Cara Mandi Wajib Antara Pria dan Perempuan

Ada sebuah hadits dan juga anjuran yang berbeda mengenai mandi wajib dan tata caranya untuk perempuan dan laki-laki. Jika menurut HR At-Tirmidzi, membasuh pangkal dari rambut hanya dilakukan untuk laki-laki. Sementara untuk perempuan tidak perlu melakukannya.

Hal tersebut merujuk HR At-Tirmidzi yang berbunyi,

“Aku bertanya wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang perempuan yang sangat kuat ikatan rambut kepalanya, apakah boleh mengurainya saat mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, ‘Jangan, sebetulnya bagimu cukup mengguyurkan dengan air pada kepalamu 3 kali guyuran’”

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Kesimpulan

Apa bedanya mandi junub dan mandi wajib?

Mandi besar atau mandi wajib setelah terkena hadas besar hukumnya wajib. Karena jika seorang muslim tidak melakukan mandi besar, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah seperti salat, membaca Alquran hingga tawaf. Mandi besar atau mandi wajib pun kerap disebut mandi junub.

Apakah boleh langsung shalat setelah mandi wajib?

Anggota Akademi Riset Islam Mesir, Syekh Khalid Al-Jundi, mengingatkan dilarang menunda mandi junub selama satu atau dua hari. Karena, orang yang berada dalam keadaan junub itu tidak bisa melakukan sholat selama sedang junub kecuali sudah mandi junub.

Apakah boleh mandi wajib tidak menggunakan sampo?

Penggunaan sabun ataupun sampo saat mandi wajib tidak diperlukan. Sebab, hal ini tidak dijelaskan secara khusus dalam dalil shahih ataupun fatwa ulama kitab kajian fiqih. Dikutip dari ceramah Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah, menyatakan bahwa sampo tidak ada hubungannya dengan mandi junub.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Tata cara mandi wajib karena keluar air mani

Air mani keluar sendiri apakah harus mandi wajib?

Baik pria maupun wanita yang mengeluarkan air mani, maka wajib hukumnya untuk membersihkan dan mensucikan diri dengan mandi wajib. Baik keluar dalam keadaan terjaga maupun tidur, disengaja maupun tidak disengaja, ada sebab atau tidak ada sebab dan disertai syahwat atau tidak.

Menonton film 18+ apakah harus mandi wajib?

Kedua, hukum mandi wajib karena menonton video. Menonton film dewasa atau porno termasuk zina mata yang karenanya harus dijauhi. Meskipun tidak sampai pada hubungan seksual. Namun, larangan zina bukan hanya pada hubungan yang terjadi.