Apakah cuka apel bisa digunakan setiap hari?

Telah banyak diketahui kalau cuka apel dapat memberikan manfaat dalam menurunkan berat badan. Lantas, kapan waktu terbaik mengonsumsi cuka apel?

Cuka apel atau apple cider vinegar, minuman yang terbuat dari buah apel fermentasi. Minuman ini disebutkan menyimpan beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya dapat menurunkan berat badan.

Dilansir dari Health Line (24/8), sebuah studi menemukan bahwa mengonsumsi cuka apel sebanyak 1-2 sendok teh dalam sehari bisa membantu menurunkan berat badan. Cuka apel bisa mengurangi lemak yang menumpuk di dalam perut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apakah cuka apel bisa digunakan setiap hari?
Waktu terbaik saat minum cuka apel Foto: Getty Images/iStockphoto

Cuka apel mengandung kalori yang rendah, hanya sebesar 3 kalori dalam 1 sendok teh (15ml). Karena kalorinya yang rendah inilah, cuka apel dikonsumsi sebagai minuman detoksifikasi.

Baca Juga: Pose Keren Anggie Jesey yang Viral Beli Tempe Naik Vespa Dior Rp 1.35 M

Dilansir dari Times of India (13/4), kalau kamu mengonsumsinya secara rutin, cuka apel dapat membantu dalam menstabilkan kadar gula darah. Cuka apel juga dapat meningkatkan metabolisme dan mempercepat proses pembakaran lemak. Tak hanya itu, baik juga untuk kesehatan jantung dan menjaga imunitas.

Biasanya banyak orang mengonsumsi cuka apel di pagi hari untuk membantu pembakaran lemak, sehingga berat badan bisa turun dengan cepat. Namun, apakah kalau dikonsumsi pada malam hari juga bisa terasa maksimal?

Sebenarnya tak ada aturan waktu khusus dalam mengonsumsi cuka apel. Pada sebuah studi menunjukkan bahwa cuka apel yang dikonsumsi pagi hari dapat mempercepat proses penurunan berat badan. Karena, cuka apel bekerja sebagai detoksifikasi yang dapat membersihkan racun pada tubuh di pagi hari.

Baca Juga: Sandiaga Uno Bawa Sambal saat Makan di Restoran di Paris Bikin Chef Tersinggung

Apakah cuka apel bisa digunakan setiap hari?
Waktu terbaik saat minum cuka apel Foto: Getty Images/iStockphoto

Cuka apel juga banyak dikonsumsi beberapa saat sebelum memulai olahraga. Banyak orang memepercayai kalau mengonsumsinya dapat menyeimbangkan pH, meningkatkan energi, hingga meminimalkan kelelehan.

Sedangkan, cuka apel juga baik dikonsumsi pada malam hari. Menurut beberapa orang yang mengonsumsinya sebelum tidur, cuka apel dapat menurunkan kadar gula darah.

Ada juga yang mengonsumsi cuka apel sebelum makan. Beberapa orang menyebutkan kalau cuka apel dapat memberi rasa kenyang lebih lama, sehingga baik untuk diet.

Banyak studi menemukan, cuka apel bisa meningkatkan pembakaran lemak, menurunkan berat badan, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan banyak lagi.

Sayangnya, cuka apel juga memiliki efek samping, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.

"Berapa banyak cuka sari apel untuk diminum masih diperdebatkan," ujar ahli diet Juliana Tamayo, RDN.

"Beberapa orang mengonsumsi 1-2 sendok makan cuka apel yang diencerkan dalam air untuk membantu menurunkan berat badan dan mengurangi nafsu makan."

"Untuk mendapatkan manfaat lain seperti membantu mengelola gula darah dan meningkatkan mikrobiota usus, 1 sendok makan air sudah cukup," imbuhnya.

Baca juga: Kenali Manfaat Cuka Sari Apel untuk Mengatasi Masalah Kulit dan Rambut

Namun cuka apel belum tentu cocok dikonsumsi sebagian orang dan dapat memengaruhi kondisi tubuh, tergantung dari banyak faktor.

Apa saja efek samping konsumsi cuka apel terlalu banyak?

1. Gangguan pencernaan

Menurut Trista Best, RD, ahli diet di Balance One Supplements, cuka apel dalam dosis rendah berfungsi untuk memperbaiki usus.

"Cuka sari apel dapat membantu memperbaiki banyak masalah pencernaan karena karakteristik antimikroba, antivirus, antijamur, prebiotik, dan probiotik di dalamnya," kata Best.

Namun, kelebihan cuka sari apel justru menyebabkan sakit perut atau gangguan pencernaan.

Meminum lebih dari 2 sendok makan cuka apel akan membuat cuka tersebut bereaksi dengan penyerapan nutrisi lain, sehingga makanan berada di perut lebih lama dan menunda pengosongan lambung.

"Dalam kasus yang ekstrem, hal itu memicu gastroparesis yang menimbulkan kembung, gangguan pencernaan, mual, muntah, dan banyak lagi," catat Tamayo.

"Hal ini terutama berlaku untuk pasien dengan diabetes tipe 1 yang lebih berisiko mengalami gastroparesis."

Tamayo merekomendasikan untuk mengurangi asupan cuka apel menjadi 1-2 sendok makan per hari dan berkonsultasi dengan dokter.

2. Kerusakan pada email gigi

Cuka apel mengandung 5-6 persen asam asetat. Menurut ahli diet Whitney Stuart, RDN, asam ini secara bertahap dapat mengikis email gigi karena tingkat pH yang rendah.

Semakin rendah pH, semakin tinggi konsentrasi asam tersebut.

Apabila asupan cuka apel mulai merusak email gigi, gigi akan menjadi sensitif terhadap minuman dan makanan panas dan dingin, dan warna gigi menguning.

Pada studi tahun 2014 yang diterbitkan di Clinical Laboratory, ditemukan email gigi bungsu manusia yang direndam dalam cuka jenis pH rendah mengalami kehilangan mineral 1-20 persen setelah empat jam.

Demi melindungi Gigi, Stuart menganjurkan untuk mengencerkan cuka apel dengan air dalam rasio 1:1 sebelum diminum.

Baca juga: Kenali Manfaat Cuka Sari Apel untuk Mengatasi Masalah Kulit dan Rambut

3. Gejala asam lambung

Banyak orang dengan refluks asam mengalami gejala asam lambung setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang asam, termasuk cuka apel.

"Mengonsumsi cuka apel dapat memperburuk refluks asam dengan menyebabkan heartburn yang lebih parah," kata Stuart.

Kondisi ini bisa terjadi jika kita meminum cuka apel dalam jumlah banyak dan tidak diencerkan lebih dulu.

Bagi penderita maag, dianjurkan untuk menghindari cuka apel karena dapat memperburuk kondisi dan menghambat proses pemulihan.

4. Penyerapan kalium lebih rendah

Kalium adalah mineral penting bagi tubuh yang membantu menjaga detak jantung tetap teratur, saraf bekerja dengan baik, dan otot berkontraksi sebagaimana mestinya.

Kalium juga melawan dampak negatif natrium pada tekanan darah, menetralkan asam, dan mengurangi kehilangan kalsium dari tulang.

Namun, cuka apel dapat memengaruhi kemampuan tubuh menyerap mineral tertentu, terutama kalium.

Dalam sebuah studi kasus, seorang wanita muda dirawat di rumah sakit karena memiliki kadar kalium rendah, dan didiagnosis menderita osteoporosis yang dikaitkan dengan asupan cuka apel berlebihan.

Wanita itu mengonsumsi sekitar 240 mililiter cuka apel setiap hari selama enam tahun, dan dokter menduga asupan cuka apel dalam dosis besar menjadi penyebabnya.

5. Rasa terbakar di tenggorokan

Ada dua alasan mengapa minum terlalu banyak cuka apel dapat menyebabkan sensasi terbakar di tenggorokan.

Pertama, cuka apel adalah zat asam yang bisa menyakitkan bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Kemudian, cuka apel memicu refluks asam yang menyebabkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, dan cenderung menyebabkan rasa terbakar.

Berapa hari sekali pakai cuka apel?

Gunakan 1-3 Kali Seminggu Namun jika terlalu banyak akan membuat kulit menjadi kering. Cuka apel mengandung asam organik, seperti laktat, sitrat, asam malat dan asam asetat yang dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat.

Apakah boleh memakai toner cuka apel setiap hari?

Menggunakan toner cuka apel perhatikan juga intensitas penggunaanya. Jika terlalu sering dan dalam waktu yang berdekatan, kemungkinan besar akan memberikan reaksi negatif pada kulit. Biasakan kulit wajah menerima pH cuka apel sebelum digunakan secara rutin dan dalam waktu berdekatan.

Berapa kali menggunakan cuka apel untuk wajah?

Telah banyak diketahui bahwa cuka apel juga dipercaya bermanfaat untuk membantu mencegah penuaan dini secara efektif, khususnya untuk mencegah kerutan wajah. Caranya sangat mudah kamu hanya perlu rutin menggunakan toner cuka apel dua kali sehari dan ulangi pemakaiannya selama 6 minggu.

Apa efek samping cuka apel untuk wajah?

Bahaya cuka apel untuk wajah :.
Kulit kemerahan, iritasi,.
Kulit terasa panas,.
Kulit terasa perih,.
Kulit mengelupas,.
Timbul warna hitam, atau flek setelah kulit yang radang..