Apa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud as sesudah diangkat menjadi rasul

Apa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud as sesudah diangkat menjadi rasul
Ilustrasi bulan purnama. Shutterstock/Onyshchenko

JATENG | 10 Mei 2020 06:00 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Berbagai kisah nabi dalam agama islam memang menjadi suatu cerita yang menarik untuk disimak bagi seluruh umat muslim. Di sini, umat muslim bisa belajar tentang sejarah dan berbagai macam peristiwa yang terjadi di zaman nabi dan rasul. Bukan hanya itu, dengan membaca kisah nabi juga sebagai upaya bagi umat muslim untuk beriman dan memercayai adanya nabi dan rasul sebagai utusan Allah.

Seperti diketahui, dalam sejarah Islam terdapat berbagai kisah nabi dengan pesan-pesan tauladan yang patut dipelajari setiap umat muslim. Pesan-pesan tauladan ini terdapat dalam 25 kisah nabi. Salah satu di antaranya yang menarik untuk disimak adalah kisah Nabi Daud. Daud merupakan salah satu keturunan dari Nabi Ibrahim, yaitu tepatnya keturunan ke-12. Beliau termasuk salah satu dari nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil.

Sebelumnya, dikisahkan bahwa Nabi Daud adalah seorang bala tentara yang mampu memenangkan perang Thalut dan Jalut. Setelah kemenangan perang tersebut, Daud diangkat menjadi raja dan Allah pun menganugerahkan hikmah kerajaan yang kuat.

2 dari 5 halaman

Apa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud as sesudah diangkat menjadi rasul

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/JACK36

Kisah Nabi Daud yang pertama berawal dari peristiwa perang Thalut dan Jalut. Seperti dilansir dari laman Asy Syariah, Daud merupakan salah satu prajurit dalam pasukan Thalut yang akan berperang menghadapi pasukan Jalut. Pasukan Thalut memang mempunyai keberanian yang tinggi serta siasat perang dan ilmu pengetahuan yang luas. Hal ini juga tercermin di dalam diri Daud.

Meski begitu, pasukan Tahlut tetap berusaha bersabar dan terus memohon pertolongan Allah SWT saat berperang menghadapi pasukan Jalut. Dalam perang tersebut, dengan keberanian yang dimilikinya Daud maju menghadapi Jalut dan membunuhnya. Perlahan tapi pasti, jumlah pasukan Jalut semakin berkurang. Pasukan yang tersisa semakin lemah dan mulai menderita kekalahan. Setelah kekalahan Jalut, Daud kemudian diangkat menjadi raja.

Dalam hal ini, kemudian Allah SWT mengangkat Daud menjadi seorang nabi dan memberikan hikmah kerajaan yang kuat setelah usaha keras yang dilakukan Daud beserta pasukan Thalut lainnya. Bukan hanya itu, Allah juga memberikan Nabi Daud anugerah berupa ketaatan beribadah dan ilmu pengetahuan yang luas. Di sini Allah memberikan sifat awwab kepada Nabi Daud, yaitu seseorang yang mempunyai kesempurnaan pengetahuan tentang Allah SWT. Hal ini seperti yang tercantum dalam QS. Shad ayat 17 :

“Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Dawud yang mempunyai kekuatan. Sesungguhnya dia seorang yang awwab.” (Shad: 17)

3 dari 5 halaman

Apa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud as sesudah diangkat menjadi rasul
©2018 Rexshare.com

Selain diberikan pengetahuan yang luas dan ketaatan beribadah, Allah juga memberikan anugerah Nabi Daud berupa suara yang merdu. KIsah Nabi Daud dengan mukjizat suara yang merdu pun membuat orang-orang yang menjadi menderita sakit menjadi sembuh dan sehat kembali, ketika mendengar lantunan suara merdu Nabi Daud saat membaca kitab Zabur.

Seperti dikutip dari situs islam.co, lantunan kitab Zabur yang dinyanyikan merdu oleh Nabi Daud juga membuat air dan angin menjadi di sekitarnya menjadi tenang dan damai. Bahkan dalam hal ini, Allah telah menundukkan burung-burung dan gunung-gunung untuk turut bertasbih memuji Allah bersama Nabi Daud. Ini merupakan suatu mukjizat menakjubkan, yang diberikan Allah kepada Nabi Daud seorang diri tanpa dimiliki oleh siapapun.

“Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba Kami, Daud, yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Mereka semua amat taat kepada Allah.” (QS. Shaad : 17-19).

4 dari 5 halaman

Apa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud as sesudah diangkat menjadi rasul
© academy.allaboutbirds.org

Kisah Nabi Daud selanjutnya bercerita tentang kemampuan Nabi Daud yang dapat mendengarkan dan memahami percakapan burung-burung. Pada suatu ketika, Nabi Daud sedang merenung dan mendengarkan suara-suara di sekitarnya. Ia kemudian turut mendengarkan burung-burung yang saling mengoceh. Kemudian Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Daud yang dapat memahami percakapan burung-burung tersebut.

Seperti dilansir dari laman Islampos, sejak saat itu Nabi Daud mampu memahami bahasa hewan-hewan. Beliau pun memperlakukan hewan-hewan dengan penuh kasih sayang. Begitu pula dengan hewan-hewan, mereka pun patuh dan sangat menyayangi Nabi Daud. Allah kemudian juga menganugerahkan kemampuan ini kepada anak Nabi Daud, yaitu Nabi Sulaiman.

5 dari 5 halaman

Apa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud as sesudah diangkat menjadi rasul
© Al Jazeera

Selanjutnya, kisah Nabi Duad yang tidak kalah menarik adalah kemampuannya yang piawai membuat baju besi dan peralatan perang yang kuat. Dari laman Asy Syariah disebutkan, bahwa Allah telah melunakkan besi bagi Nabi Daud dan mengajarinya cara membuat baju besi, perisai, dan alat-alat perang yang kokoh. Atas izin dan anugerah yang diberikan Allah, Nabi Daud menjadi orang pertama yang mampu membuat baju besi dan peralatan perang yang tangguh. Kisah ini seperti tercantum dalam QS Saba ayat 10 – 11.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Daud, lalu Kami berfirman: “Hai gunung-gunung bacalah tasbih berulang bersama Daud, begitu pula burung-burung, dan besi itu kami jadikan lunak di hadapannya, Buatlah serta tenunkan baju besi, lalu kerjakan amalan yang shaleh, sesungguhnya Aku melihat apa-apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Saba, ayat 10-11).

Itulah beberapa kisah Nabi Daud, seorang mantan prajurit yang diangkat menjadi raja berkat kecerdasan dan keberaniannya. Serta beliau merupakan nabi yang menjadi tauladan bagi seluruh umat muslim untuk taat beribadah kepada Allah.

(mdk/ayi)

Apa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud as sesudah diangkat menjadi rasul

ilustrasi.Simak kunci jawaban PAI kelas 5 SD MI halaman 47 pelajaran 5 tentang Rasul Allah Idolaku, Semoga bermanfaat untuk adik-adik semua. /pexels/

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak kunci jawaban dari soal PAI untuk para siswa SD atau MI kelas 5 pada halaman 47 pelajaran 5 tentang Rasul Allah Idolaku.

Kunci jawaban ini bertujuan untuk membantu adik-adik siswa SD atau MI kelas 5 dalam menyelesaikan tugas halaman 47  tentang Rasul Allah Idolaku Pelajaran 5.

Pada halaman 47 SD atau MI kelas 5 ini, adik-adik diminta untuk menjawab pertanyaan dari pertanyaan-pertanyaan Rasul Allah Idolaku.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD MI Halaman 20 Mengenal Allah SWT Melalui Asma'ul Husna

Mari dibuka bukunya PAI halaman 47 SD atau MI kelas 5 milik adik-adik dan ayo kita kerjakan soal tersebut bersama-sama.

1. Apakah maksud “Rasul uswatun hasanah”?

Jawab: Uswatun hasanah artinya teladan yang baik, panutan dan teladan umat islam adalah Nabi Muhammad SAW. Karena akhlak Rasulullah adalah cermin dari perintah Allah SWT.

2. Apa yang diberikan Allah SWT. Kepada Nabi Daud a.s sesudah diangkat menjadi rasul?

Jawab: Nabi Daud a.s setelah diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT ia diberi kitab zabur dan sejumlah mukjizat.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 SD MI Halaman 23 24 Subtema 1 Tentang Berinteraksi

Sumber: buku.kemdikbud.go.id

SETELAH Nabi Musa dan Nabi Harun wafat, kaum Bani Israil dipimpin oleh Yusya’ bin Nun. Kepemimpinan Yusya’ bin Nun itu mereka dapat menguasai tanah Palestina dan bertempat tinggal di istana.

Namun setelah Yusya’ bin Nun meninggal, mereka terpecah belah. Isi kitab Taurat berani mereka rubah dan ditambah-tambah. Mereka suka bersaling pendapat akhirnya hilanglah kekuatan persatuan mereka.

Tanah Palestina diserbu dan dikuasai bangsa lain. Bani Israil menjadi bangsa jajahan yang tertindas. Mereka merindukan datangnya seorang pemimpin yang tegas dan gagah berani untuk berperang melawan penjajah.

Pada suat hari mereka pergi menemui Nabi Syami’un untuk minta petunjuk. “Wahai Syami’un,“ kata mereka. “Angkatlah salah seorang di antara kami sebagai Raja yang akan memimpin kita berperang melawan penjajah.”

BACA JUGA: Nabi Daud Meredakan Amarah Raja

“Aku khawatir bila sudah mendapat pemimpin yang dipilih Allah kalian justru tidak mau berangkat berperang,” kata Nabi Syami’un.

“Kita sudah lama menjadi bangsa tertindas,” kata mereka. “Kita tidak mau menderita lebih lama lagi.”

Karena terdesak oleh kaumnya Nabi Syami’un kemudian berdoa kepada Allah. Doanya dikabulkan dan Thalut diangkat sebagai raja yang memimpin mereka.

Begitu nama Thalut diucapkan oleh Nabi Syami’un, mereka justru menolak. Karena nama Thalut tidak begitu dikenal. Ia hanya seorang petani biasa. Malah bisa digolongkan orang yang miskin.

Nabi Samuel kemudian menjelaskan bahwa walaupun Thalut itu hanya petani biasa namun ia pandai strategi perang, tubuhnya kekar dan kuat dan pandai ilmu tata Negara. Akhirnya mereka mau menerima Thalut sebagai Raja mereka.

Thalut mengajak orang-orang yang tak punya ikatan rumah tangga dan perdagangan ke medan perang. Dengan memilih orang-orang terbaiknya itu, ia berharap mereka dapat memusatkan diri pada pertempuran dan tak menghiraukan lagi urusan rumah tangga dan perdagangan.

Salah seorang anak muda yang ikut dalam barisan Thalut adalah seorang remaja bernama Daud. Ia diperintah ayahnya untuk menyertai kedua kakaknya yang maju ke medan perang.

Daud tidak diperkenankan maju ke garis depan, ia hanya disuruh melayani kedua kakaknya. Tempatnya di garis belakang, jika kakaknya lapar atau haus dialah yang melayani dan menyiapkannya.

Tentara Thalut sebenarnya tidak seberapa banyak. Jauh lebih besar dan lebih banyak tentara Jalut sang penindas. Jalut sendiri adalah seorang panglima perang yang bertubuh besar seperti raksasa.

Setiap orang yang berhadapan dengannya selalu binasa. Tentara Thalut gemetar saat melihat keperkasaan musuh-musuhnya itu.

BACA JUGA:  Mukjizat Terbesar Nabi Daud

Demi melihat tentaranya ketakutan, Thalut berdoa kepada Allah : “Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir.”

Maka dengan kekuatan doa itu mereka menyerbu tentara Jalut. Mereka bertempur dengan gagah berani, tentara Jalut tak mengira lawan yang berjumlah sedikit itu mempunyai keberanian bagaikan singa yang sedang terluka.

Akhirnya Jalut dapat diporak-porandakan dan lari cerai berai. Tinggal Jalut sang panglima dan beberapa pengawalnya yang masih tersisa. Thalut dan pengikutnya tak berani berhadapan dengan raksasa itu.

Lalu diumumkannya oleh Thalut bahwa siapa yang dapat membunuh Jalut maka ia akan diambil sebagai menantunya. Tak disangka dan diguga Daud yang masih berusia remaja tampil ke depan. Minta izin kepada Thalut untuk menghadapi Jalut.

Mula-mula Thalut ragu, mampukah Daud yang masih muda itu mengalahkan Jalut, namun setelah didesak oleh Daud ia mengizinkan anak muda itu maju ke medan perang. Dari kejauhan Thalut melihat sepak terjang Daud yang menantang Jalut.

Jalut memang sombong, ia telah berteriak berkali-kali menantang orang-orang Israil untuk berperang tanding. Ia juga mengejek bangsa Israil sebagai bangsa pengecut dan hinaan-hinaan lainnya yang menyakitkan hati.

Tiba-tiba Daud muncul di hadapan Jalut. Jalut tertawa terbahak-bahak melihat anak muda itu menantangnya duel. Daud tidak membawa senjata tajam melainkan hanya senjata ketapel. Berkali-kali Jalut melayangkan pedangnya untuk membunuh Daud namun Daud dapat menghindar dengan gesitnya.

Pada suatu kesempatan Daud berhasil melayangkan peluru batu ketapelnya tepat diantara kedua mata Jalut. Jalut berteriak keras, roboh dengan dahi pecah dan mati. Dengan demikian menanglah pasukan Thalut melawan Jalut. Daud diangkat sebagai menantu Raja Thalut. Dijodohkan dengan anak Thalut yang bernama Mikyal.

Ketika Daud Menjadi Raja

Di samping menjadi menantu Raja, Daud juga diangkat sebagai penasihatnya. Ia dihormati semua orang, bahkan rakyatnya seolah lebih menghormati Daud dari pada Thalut. Hal ini membuat Thalut iri hati. Ia berusaha mencelakakan Daud ke medan perang yang sulit.

Daud ditugaskan membasmi musuh yang jauh lebih kuat dan besar jumlahnya. Namun Daud justru memenangkan pertempuran itu dan kembali ke istana dengan disambut luapan kegembiraan rakyatnya. Thalut makin merasa iri hati dan sakit hati atas kepopuleran Daud di mata rakyatnya.

Ia terus mencoba membunuh dan menyingkirkan Daud dengan berbagai cara namun selalu menemui kegagalan. Daud dilindungi oleh Allah SWT.

Akhirnya terjadilah perang terbuka, dalam peperangan itu Thalut tewas. Setelah Thalut mati dan putra mahkotanya juga mati dalam pertempuran melawan orang-orang yang berpihak kepada Daud, maka Daud diangkat sebagai Raja Israil yang baru.

Diangkat Jadi Nabi dan Rasul

Setelah menjadi raja, Nabi Dawud as kemudian menjadikan Baitul Maqdis (Yerusalem) sebagai ibu kota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Nabi Daud as menerima risalah kenabian. Allah memberinya kitab Zabur dan beberapa mukjizat. la diangkat oleh Allah SWT menjadi nabi dan rasul.

Daud dikaruniai hikmah kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan, serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. Daud diberi kitab suci bernama Zabur oleh Allah. Kitab suci ini menghimpunkan tasbih dan pujian-pujian kepada Allah, kisah umat-umat yang dahulu, dan berita nabi-nabi yang akan datang, di antaranya berita tentang akan datangnya Nabi Muhammad saw.

BACA JUGA: Nabi Syith, Putra Nabi Adam dan Nabi Kedua di Muka Bumi

Keistimewaan Nabi Daud as

Nabi Daud as diistimewakan Allah, yaitu dengan ditundukkannya gunung-gunung supaya bertasbih memuji Allah bersama Nabi Daud pada waktu pagi, siang dan malam. Demikian pula burung-burung telah ditundukkan kepada Daud untuk berkumpul memuji Allah bersama Nabi Daud as.

Mukjizat Nabi Daud as

Diantara mukjizat Nabi Daud yaitu besi dapat dilunakkan seperti lilin dan dapat dirubah sekehendaknya tanpa memakai api atau alat apapun. Dari besi itu pula ia dapat membuat baju besi yang dikokohkan dengan tenunan dari bulatan-bulatan rantai yang berkesinambungan jalin-menjalin. Jenis baju ini membuat pemakainya bebas bergerak. Tidak kaku seperti baju besi yang dibuat dari besi lembaran.

Nabi Daud juga dikaruniai suara yang sangat merdu sekali. Sedang kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud namanya adalah kitab Zabur yang berisikan pelajaran, peringatan, dan nyanyian pujian kepada Tuhan.

Asal-Usul Baitul Maqdis

Pada sautu hari berjangkitlah penyakit kolera di wilayah kerajaan yang dikuasai oleh Nabi Daud. Banyak rakyat yang mati karena penyakit ini. Nabi Daud kemudian berdoa kepada Allah maka hilanglah penyakit itu. Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah maka Nabi Daud mengajak putranya yaitu Sulaiman untuk membangun tempat suci yaitu Baitul Maqdis. []

SUMBER: DUNIA NABI