Apa saja jenis permainan untuk anak usia dini?

Bermain tentu menjadi kegiatan yang paling menyenangkan bagi si Kecil. Dan tanpa disadarinya, segala hal yang ia lakukan saat bermain se...

Apa saja jenis permainan untuk anak usia dini?

Artikel ini belum diulas


Bermain tentu menjadi kegiatan yang paling menyenangkan bagi si Kecil. Dan tanpa disadarinya, segala hal yang ia lakukan saat bermain sebetulnya merupakan bagian dari proses belajar, lho! 

Oleh karena itu, Bu, salah satu peran Ibu sebagai orang tua adalah menyediakan pilihan permainan yang dapat mengasah akal kreatif, imajinasi, hingga kemampuan bicara dan bersosialisasi anak. Apalagi di usia ini si Kecil juga sudah mulai masuk sekolah. Lalu, apa saja, ya, contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun?

Mengapa Anak Perlu Bermain?

Mainan adalah salah satu stimulasi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Tidak cuma untuk perkembangan motorik kasar dan halusnya saja, lho! Memberikan mainan yang tepat juga bisa bantu mengasah perkembangan otak, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan bahkan keterampilan sosial dan emosionalnya juga. Kenapa begitu?

Di rentang usia ini, anak-anak usia prasekolah sebetulnya sudah siap bersosialisasi, lebih bersemangat mencoba hal-hal baru, dan punya rasa ingin tahu yang besar untuk mengeksplorasi lebih banyak tentang dunia yang mereka lihat. Nah, melalui bermainlah anak-anak bisa belajar berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. 

Dengan bermain, anak-anak juga punya kesempatan untuk belajar berinteraksi dan bergaul dengan anak-anak sebayanya. Anak-anak akan banyak belajar bagaimana caranya bergiliran menggunakan mainan, tanggap untuk berbagi, bernegosiasi, menyelesaikan konflik, dan berkomunikasi menggunakan kata-kata yang baik dengan tiga kata ajaib, yaitu “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Ibu menyediakan pilihan permainan yang mampu mendorong rasa rasa empati, mendukung perkembangan akal kreatif anak, serta keinginan kerja sama dan bersosialisasi dengan orang lain. 

Baca Juga: Perkembangan Anak 4 Tahun dan Cara Tepat Menstimulasinya

Contoh Permainan Kreatif Anak Usia 4-5 Tahun

Nah supaya waktu bermain anak semakin seru dan menyenangkan, berikut ini adalah rekomendasi permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang bagus untuk mengasah keterampilan sosial emosional serta akal kreatifnya si Kecil:

1. Role Play

Bermain peran adalah cara yang menyenangkan bagi anak untuk belajar tentang berbagai situasi sehari-hari dan profesi yang pernah mereka lihat di sekitarnya, Bu. 

Dengan bermain peran, anak akan terdorong menggunakan akal kreatifnya untuk “menghidupkan” skenario yang selama ini mungkin hanya ada di dalam imajinasinya.

Role play juga memungkinkan anak-anak mencicipi seperti apa rasanya jadi orang dewasa. Karena lewat permainan ini, anak-anak bisa mempraktikkan bagaimana seorang karakter itu berdialog dan bertindak dari situasi-situasi yang mungkin pernah mereka amati sebelumnya.

Misalnya, anak memilih berpura-pura menjadi dokter untuk menolong temannya yang “sakit” karena si Kecil sudah pernah mengalami hal itu sebelumnya dan melihat bagaimana dokter bertindak untuk mengobati pasien.

Di lain waktu, anak dan teman-temannya mungkin memeragakan drama dari film atau tokoh fiksi favorit mereka. Misalnya, princess Disney atau superhero dari Marvel Avengers. 

Jadi, permainan role play cocok untuk mengasah imajinasi dan kreativitas anak, melatihnya berkomunikasi, berempati, dan sekaligus mengajarkan cara menyelesaikan masalah dari “skenario” yang berbeda-beda. Memutuskan siapa yang akan “berakting” sebagai siapa bisa jadi kesempatan untuk anak belajar bernegosiasi dan bergiliran, lho! 

Ibu hanya perlu menyediakan alat peraga, kostum, dan peralatan yang sesuai dengan tema role play anak, dan biarkan anak bermain mewujudkan imajinasinya.

2. Escape Room

Escape room adalah salah satu contoh permainan kreatif yang bisa Ibu lakukan di rumah bersama anak di rumah. Supaya lebih seru, undang teman-teman dekatnya untuk bermain bersama, ya!

Ini adalah pengalaman bermain yang menyenangkan dan produktifbagi anak-anak di usia ini, karena untuk bisa menyelesaikan permainannya si Kecil harus dapat berpikir kreatif untuk menyusun strategi dan berkolaborasi dengan teman-temannya untuk memecahkan setiap teka-teki.

Untuk membuat escape room di rumah, cukup pilih sekitar 5 buah teka-teki atau puzzle dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda (tapi harus tetap sesuai usia si Kecil ya, Bu!) dan buat skenario bagaimana cara untuk mengarahkan anak dari satu petunjuk ke petunjuk berikutnya.

Nah, semakin banyak teka-teki yang Ibu tambahkan, akan semakin menantang anak untuk menyelesaikan permainan ini. Ibu pun tidak perlu khawatir anak-anak akan cepat bosan, karena di rentang usia ini anak sudah lebih mandiri sehingga bisa bermain sendiri sampai merasa puas.

3. Bermain dengan Pasir dan Air

Salah satu contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun adalah dengan bermain pasir dan air. Eits, jangan anggap remeh permainan pasir dan air ini, Bu. Tahukah Ibu? Bermain dengan pasir dan air merupakan salah satu bagian dari pembelajaran sains yang sederhana bagi anak? 

Ya! Saat bermain dengan pasir dan air, anak akan belajar tentang sifat-sifat zat padat dan cair serta konsep tenggelam dan terapung dengan melihat perilaku benda bila dimasukkan ke dalam air. 

Misalnya, apa yang terjadi bila anak menaruh wadah plastik di atas air, atau bagaimana pasir yang kecil bisa menjadi berat. Semua ini merupakan dasar-dasar dari pelajaran fisika yang akan dipelajarinya saat ia sudah besar nanti.

Baca Juga: Sharing is Caring! Berikut 5 Aktivitas Sederhana untuk Melatih Anak Berbagi dengan Orang Lain

4. Bermain Boneka

Bermain boneka sambil bermain peran juga merupakan contoh permainan kreatif anak usia 4 atau 5 tahun yang direkomendasikan. Permainan ini bagus untuk mengasah imajinasi, kreativitas, dan empati anak, terlepas apa pun jenis kelamin mereka.  

Selain itu, bermain boneka juga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Ini karena anak-anak akan belajar berkomunikasi yang mampu membantu mereka mempelajari kosakata baru. 

Saat mengajak dan menemani anak bermain peran, coba pancinglah imajinasi mereka untuk membuat jalan cerita dari kegiatan sehari-hari.

Misalnya, ketika anak diberikan dua boneka, ia akan otomatis membuat permainannya hidup dengan menciptakan percakapan antar boneka. Ibu bisa mengajarkannya membuat jalan cerita bahwa salah satu boneka yang dimainkan sedang sakit, kemudian boneka lainnya menghibur atau menemani boneka yang sedang sakit tersebut. 

Selanjutnya, biarkan anak Ibu menyampaikan perasaan dan pendapatnya mengenai tokoh yang ia perankan. Selain melatih anak untuk berimajinasi dan memecahkan masalah, cara ini dapat membantu meningkatkan kemampuan empati dan bersosialisasi sekaligus mengajarkannya untuk menanam hal-hal kebaikan. 

Contoh lainnya, si Kecil juga bisa belajar merawat diri lewat permainan boneka Barbie dengan menggantikan pakaiannya, memasangkan kancing dan ritsleting, menyisir dan mendandani rambut, hingga menidurkan boneka. Ibu bisa meminta anak memastikan bonekanya dalam keadaan baik serta berimajinasi tentang apa yang diinginkan atau dibutuhkan boneka tersebut.

Permainan ini juga dapat membantu anak mengingat karakter yang diperankannya serta dialog yang diucapkan. Tak ada salahnya untuk melibatkan anggota keluarga atau teman anak di sekitar rumah untuk bermain peran dengan boneka.

5. Menggambar Ekspresi Wajah

Pada fase usia ini, anak perlu mengenal dan memahami emosi serta perasaannya agar kelak ia bisa berkomunikasi dengan efektif, membangun hubungan yang lebih baik, dan menghindari atau menyelesaikan konflik. 

Mengenal emosi juga dapat membantu anak mengekspresikan apa yang anak rasakan atau butuhkan dengan jelas, Bu.

Untuk itu, Ibu bisa mengajarkan mereka bagaimana mengenali dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat. Salah satu caranya dengan mengajak anak menggambar ekspresi wajah dan buat cerita sesuai dengan ekspresi tersebut.

Kegiatan ini bisa dilakukan bersama-sama dengan adik, kakak ataupun sepupu yang sebaya. Ajak anak menggambar bermacam ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, atau takut di sebuah kertas.  

Setelah selesai, Ibu dan anak bisa saling menunjukkan ekspresi wajah yang sudah dibuat. Kemudian, buat sebuah cerita, bisa dari contoh kegiatan sehari-hari atau buku dongeng, lalu minta anak-anak memilih ekspresi wajah yang sesuai.

Sebagai contoh, Ibu bisa bercerita tentang seorang anak yang sedang sakit berat tapi tidak bisa berobat ke rumah sakit karena tidak punya uang. Kemudian, tanyakan kepada si Kecil, bagaimana kira-kira ekspresi wajah anak tersebut. 

Contoh lainnya, Ibu bisa bercerita tentang seorang anak yang berhasil memenangkan sebuah kompetisi di sekolahnya. Lalu, tanyakan kepada anak, bagaimana ekspresi wajah yang tepat anak tersebut. 

Bila anak menunjukkan ekspresi wajah yang tepat, ia bisa menempelkan ekspresi wajah tersebut di dinding kamarnya. 

Cerita yang Ibu ungkapkan akan menggugah rasa empati anak, serta membuat mereka berusaha memahami perasaan orang lain melalui ekspresi wajah.

6. Menggambar dengan Mata Tertutup

Mengenali dan menumbuhkan empati anak terhadap orang lain juga bisa dengan mengajaknya bermain menggambar dengan mata tertutup. Caranya, pertama-tama mintalah anak menggambar dengan mata tertutup kain. Setelah ia selesai, bukalah penutup matanya, lalu lihat gambarnya bersama-sama. 

Selanjutnya, gantian Ibu yang menggambar dengan mata tertutup. Di akhir permainan, Ibu bisa menjelaskan makna dari permainan kreatif ini, yaitu mengenai betapa sulitnya bagi anak-anak yang tidak bisa melihat berjuang melakukan pekerjaan sehari-hari.

Baca Juga: Ajari Si Kecil Agar Suka Menolong Teman, Ini 4 Nilai Kebaikan yang Bisa Dipelajarinya

7. Tebak Kata dengan Telinga Ditutup

Contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun ini mirip dengan menggambar dengan mata tertutup, tapi dimodifikasi untuk menunjukkan keterbatasan fisik lainnya. Sebagai contoh, Ibu mengajak anak bermain tebak kata dengan telinga tertutup untuk memahami bagaimana rasanya tidak bisa mendengar. 

Ibu bisa meminta si Kecil menutup kedua telinganya, kemudian Ibu mengucapkan satu kata tanpa bersuara. Lalu, giliran Ibu yang menebak ucapan kata anak dengan kedua telinga ditutup.

Di akhir permainan, Ibu bisa menjelaskan makna dari permainan ini, yakni merasakan bagaimana sulitnya anak-anak yang tidak bisa mendengarkan karena keterbatasan fisik.

8. Permainan Goresan Rahasia

Permainan ini juga menuntut kreativitas anak dalam memainkannya. Caranya, minta anak duduk memunggungi Ibu, lalu Ibu membuat goresan gambar di punggung, seperti angka, huruf, atau gambar tertentu. Selanjutnya, minta anak menebak apa yang Ibu goreskan atau gambarkan.

Selain di punggung, Ibu bisa menggambar di telapak tangan, telapak kaki, lengan, atau paha anak agar permainan terasa lebih menyenangkan. Pastikan anak memejamkan mata saat Ibu membuat goresan atau gambar di tubuhnya, ya!

9. Permainan Tebak Sampah 

Ibu bisa mengajarkan anak memilah-milah sampah sejak dini untuk menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnta serta melatih kepeduliannya terhadap alam dan lingkungan melalui permainan kreatif ini. 

Pertama, siapkan dulu beberapa tempat sampah. Ibu bisa mengajak anak membuatnya sendiri dari kardus bekas yang dilapisi kertas atau kalender yang sudah tidak terpakai. 

Kemudian, buat gambar pada sisi kardus untuk menandakan jenis sampah, seperti kumpulan kertas, plastik, botol plastik, atau sampah dapur. Jelaskan kepada anak fungsi dari masing-masing tempat sampah tersebut.

Selanjutnya, siapkan lima jenis sampah berbeda di sebuah kardus besar dan jejerkanlah. Lalu, ajak si Kecil untuk menebak jenis sampah tersebut. 

Misalnya, bila Ibu mengambil plastik makanan ringan, minta si Kecil menyebutkan jenis sampah ini dan minta ia memasukkannya pada tempat sampah yang sesuai. 

Selanjutnya, Ibu bisa mengambil sampah dapur berupa cangkang telur, kemudian minta anak menyebutkan  jenis sampah ini dan minta ia memasukkannya pada tempat sampah yang sesuai. Setelah si Kecil paham, ajarkan ia untuk selalu membuang sampah sesuai dengan tempatnya.

10. Membuat Kerajinan Tanaman 

Permainan kerajinan tangan adalah salah satu kegiatan kreatif anak usia 4 hingga 5 tahun yang menyenangkan karena dapat membantu mengeksplorasi kreativitas mereka.

Anak-anak pun bisa belajar melalui prakarya yang dibuatnya. Caranya, pertama-tama Ibu bisa mengajak anak menyiapkan spidol, stik es krim bekas, dan kertas berwarna untuk membuat gambar tanaman di atas kertas.

Jika sudah selesai, labeli semua bagian tanaman, seperti bunga, kelopak, batang, daun, akar, dan lain-lainnya. Dengan demikian, si Kecil bisa mengenal bagian-bagian dari tanaman.

11. Permainan Tradisional

Setelah anak banyak menghabiskan waktu bermain di dalam rumah akibat pandemi, sekarang ia bisa bermain lagi di luar bersama teman-temannya. Ini bisa menjadi momen waktu yang tepat bagi Ibu memperkenalkan permainan tradisional. 

Banyak sekali permainan tradisional yang bisa mengasah perkembangan anak. Contohnya saja, bermain englek dan layangan untuk mengasah ketrampilan motoriknya, bermain congklak untuk mengasah kemampuan kognitifnya, sampai permainan tak benteng, petak umpet, dan ular naga yang bisa membantu mengasah kemampuan sosial dan emosional anak.

Baca Juga: Contoh Kegiatan Motorik Kasar untuk Anak Usia 4-5 Tahun

Nah, itulah, contoh permainan kreatif anak usia 4-5 tahun yang bisa menjadi inspirasi Ibu. 

Untuk mendampingi si Kecil belajar sambil bermain, Ibu bisa berikan si Kecil segelas susu Bebelac 3 untuk mengoptimalkan asupan nutrisinya.

Susu Bebelac 4 GroGreat+ dilengkapi dengan Triple A, DHA yang lebih tinggi, serta kombinasi serat pangan FOS:GOS dalam rasio 1:9 yang penting untuk dukung si Kecil tumbuh hebat!

Dengan asupan nutrisi optimal dari makanan dan susu Bebelac, anak akan memiliki pencernaan yang baik (happy tummy) sehingga ia bisa lebih aktif dan bersemangat untuk bermain bersama teman-temannya.

Ketika pencernaannya baik, anak juga akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria (happy heart) yang akan membantu proses tumbuh kembangnya selama bermain dan belajar di rumah (happy brain).

Tertarik mencoba? Jangan lupa mendaftar jadi member Bebeclub untuk menikmati promo dan fitur menarik lainnya ya, Bu!


Referensi:

  1. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones. Diakses pada 29 Agustus 2022. 
     
  2. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/4-year-old-developmental-milestones-2764713#toc-how-to-help-4-year-old-learn-and-grow. Diakses pada 29 Agustus 2022. 

  3. Child Ventures. https://childventures.ca/2014/12/20/benefits-playing-dolls/. Diakses pada 29 Agustus 2022. 
     
  4. Mom Junction. https://www.momjunction.com/articles/games-and-activities-for-your-4-years-old-kid_00368665/. Diakses pada 29 Agustus 2022. 
     
  5. Kids Health. https://kidshealth.org/en/teens/understand-emotions.html. Diakses pada 29 Agustus 2022.
     

Apa saja jenis permainan anak usia dini?

10 Permainan Seru yang Dapat Mendukung Stimulasi Perkembangan Anak.
Puzzle. Jenis permainan yang satu ini sangat baik untuk anak-anak usia 3 tahun ke atas. ... .
Membuat Origami. ... .
Mewarnai dan Menggambar. ... .
Bermain Plastisin (Lilin Mainan) ... .
Balon Sabun. ... .
Balok Susun. ... .
Bermain Peran. ... .
Petak Umpet..

Apa saja jenis jenis atau tipe bermain anak?

Kenali berbagai jenis permainan anak yang penting untuk perkembangannya.
Permainan 'bebas' (Unoccupied play) ... .
2. Bermain sendiri (Independent play) ... .
Permainan mengamati (Onlooker play) ... .
Permainan paralel (parallel play) ... .
Permainan Asosiatif. ... .
6. Permainan berkelompok (Cooperative play).

Permainan untuk anak TK apa saja yang edukatif?

Jenis Alat Permainan Edukatif.
Puzzle. Puzzle diperuntukkan bagi anak balita yang masih belajar mengenal bentuk. ... .
Balok. ... .
Kartu. ... .
Boneka Jari. ... .
Melatih Kemampuan Motorik Si Kecil. ... .
Melatih Konsentrasi Si Kecil. ... .
Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Si Kecil. ... .
Memperkenalkan Konsep Logika Sederhana..

Permainan apa yang seru untuk anak

Berikut beberapa contoh permainan yang mendidik untuk anak:.
Puzzle. Bermain puzzle dapat melatih kecerdasan otak anak. ... .
Petak umpet. Permainan yang melibatkan 4-6 orang pemain ini memang seru dan mendidik. ... .
Kelereng. ... .
4. Teka-teki silang. ... .
Freeze dance. ... .
6. Sambung kata. ... .
7. Congklak. ... .
8. Lego..