Apa saja etika bertelepon dalam bisnis?

Etika Bertelepon Bisnis

Uploaded by

Aditya Syahputra

0 ratings0% found this document useful (0 votes)

138 views6 pages

Document Information

click to expand document information

Copyright

© © All Rights Reserved

Available Formats

PPTX, PDF, TXT or read online from Scribd

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

  • Share on Facebook, opens a new window

    Facebook

  • Share on Twitter, opens a new window

    Twitter

  • Share on LinkedIn, opens a new window

    LinkedIn

  • Share with Email, opens mail client

    Email

  • Copy Link

    Copy Link

Did you find this document useful?

0%0% found this document useful, Mark this document as useful

0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful

Is this content inappropriate?

Report this Document

Download now

SaveSave Etika Bertelepon Bisnis For Later

0 ratings0% found this document useful (0 votes)

138 views6 pages

Etika Bertelepon Bisnis

Uploaded by

Aditya Syahputra

Full description

SaveSave Etika Bertelepon Bisnis For Later

0%0% found this document useful, Mark this document as useful

0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful

Embed

Share

Print

Download now

Jump to Page

You are on page 1of 6

Search inside document

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Buy the Full Version

Reward Your Curiosity

Everything you want to read.

Anytime. Anywhere. Any device.

No Commitment. Cancel anytime.

Apa saja etika bertelepon dalam bisnis?

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

  • Share on Facebook, opens a new window
  • Share on Twitter, opens a new window
  • Share on LinkedIn, opens a new window
  • Share with Email, opens mail client
  • Copy Link

Quick navigation

  • Home

  • Books

  • Audiobooks

  • Documents

    , active

Telepon, baik telepon tetap maupun mobile phone merupakan salah satu media komunikasi yang banyak digunakan orang saat ini. Dalam berbisnis, telepon menjadi salah satu kebutuhan vital yang menunjang kepentingan bisnis. Dengan sarana tersebut para pelaku bisnis dapat merasakan kinerja yang efisien dan efektif.

Menjalin kerjasama dan komunikasi bisnis yang sering dilakukan melalui jaringan telepon membutuhkan keterampilan khusus. Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan agar komunikasi bisnis yang diperbincangkan tepat sasaran dan mencapai tujuan yang dimaksud.

Berikut poin-poin penting yang sebaiknya anda terapkan saat melakukan komunikasi bisnis lewat telepon.

1. Menyiapkan Bahan Pembicaraan

Sebelum anda menghubungi mitra bisnis anda, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan materi yang akan didiskusikan. Agar anda tidak lupa mengenai hal-hal yang akan dibicarakan, maka tulis saja pada selembar kertas tentang masalah atau pun pertanyaan yang akan dirembugkan.

Urutkan mulai dari masalah yang terpenting untuk dipecahkan. Jangan sampai kurangnya persiapan materi akan membuat anda harus sering menelepon ulang rekan bisnis tersebut, sehingga bisa dianggap tidak profesional dan mengganggu.

2. Memilih Lokasi yang Nyaman

Saat ingin menelepon atau pun menerima telepon, segera cari lokasi yang nyaman. Upayakan untuk menjauh dari lokasi bising yang dapat mengganggu kelancaran komunikasi bisnis anda.

3. Etika Memberi Salam

Ketika memulai pembicaraan atau pun menerima sambungan telepon, maka salam sapa wajib anda ucapkan. Salam sapa yang umum adalah berkaitan dengan waktu, misalnya “selamat siang”, “selamat sore”, dan sebagainya.

Setelah itu diikuti dengan mengucapkan nama, jabatan dan nama perusahaan yang anda wakilkan. Hal ini merupakan cerminan salam yang terkesan profesional.

4. Ketika Anda Sedang Sibuk

Apa yang sebaiknya dilakukan ketika partner bisnis anda menghubungi anda ketika sedang sangat sibuk? Ya, angkat dan jawab saja! Berikan penjelasan agar rekan bisnis anda memahami situasi anda. Sampaikan juga bahwa anda akan segera menghubunginya kembali. Jangan pernah me’reject’ atau pun membiarkan begitu saja panggilan telepon tersebut.

5. Jaga Emosi

Saat melakukan pembicaraan bisnis lewat telepon, jagalah nada bicara dan emosi anda. Jangan sesekali memotong pembicaraan atau pun meluapkan emosi anda secara kekanak-kanakan.

6. Tetap pada Pokok Pembicaraan

Fokuslah mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan mitra bisnis anda. Pastikan anda tidak memperbincangkan sesuatu diluar konteks bisnis yang sedang dikomunikasikan.

7. Get Action

Ketika pembicaraan tersebut diakhiri, segeralah lakukan tindak lanjut sesuai dengan simpulan perbincangan tersebut. Menunda-nunda hal-hal yang telah disepakati hanya akan membuat citra ketidakprofesionalan melekat pada diri anda. So, lets take the actions sebagai wujud pelayanan terbaik dan kesungguhan bisnis anda.

Apa saja etika pada saat bertelepon?

Etika Menelepon yang Harus Diterapkan.
Menjawab dalam tiga dering. ... .
Menyapa dengan ramah. ... .
Memerhatikan bahasa tubuh. ... .
4. Berbicara dengan jelas. ... .
Melakukan active listening. ... .
6. Menggunakan bahasa yang tepat. ... .
7. Jujur ketika tidak tahu jawaban. ... .
Menjaga nada bicara..

Bagaimana etika bertelepon dalam pekerjaan atau bisnis?

Bersikaplah sabar dan bersahabat. Dengarkan secara seksama hal-hal yang klien atau pelanggan sampaikan. Hindari menyela atau melontarkan jawaban sebelum klien atau pelanggan menyelesaikan pembicaraannya. Segera tindak lanjuti telepon dari klien atau pelanggan.

Hal hal apa saja yang dipersiapkan saat akan menelepon?

4 Etika Penting Menelepon untuk Urusan Kerja.
Lakukan beberapa persiapan sebelum menelepon. Sebelum menekan nomor yang akan dihubungi, catatlah poin-poin yang hendak Anda bicarakan. ... .
Perkenalkan diri terlebih dahulu. ... .
Sampaikan ringkasan percakapan. ... .
Perhatikan kejelasan percakapan dalam panggilan konferensi..

Mengapa etika itu penting ketika bertelepon?

Jawaban ini terverifikasi. Agar orang yang berteleponan dengan kita merasa senang, bahagiadan nyaman, disamping itu kita tidak berbicara secara bertele tele dan si penelepon mendapat inti dati yang kita bicarakan.