Apa penyebab kista pada wanita

KOMPAS.com - Kista bisa terbentuk di indung telur yang berada di setiap sisi rahim.

Kista adalah pembengkakan jaringan tubuh, yang di bagian dalamnya terdapat kantong berisi cairan.

Banyak wanita memiliki kista di rahimnya tanpa gejala dan bisa hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan.

Namun, ada kalanya kista pecah dan menimbulkan gejala komplikasi serius.

Baca juga: Kista Ovarium: Jenis, Gejala, Komplikasi

Terdapat beberapa penyebab kista di rahim, di antaranya:

1. Faktor hormonal

Menurut Women's Health, penyakit kista dapat disebabkan oleh faktor hormonal.

Jenis kista yang biasanya berkembang karena perubahan hormon adalah kista fungsional yang muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi.

Melansir Mayo Clinic, indung telur atau ovarium secara alami membentuk struktur mirip kista yang disebut folikel setiap bulan.

Folikel ini bertugas memproduksi hormon estrogen dan progesteron, serta melepaskan sel telur saat wanita berovulasi.

Apabila folikel terus tumbuh di luar siklus bulanan, terbentuklah kista fungsional.

Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam tiga siklus menstruasi.

Baca juga: Bisakah Kista Ovarium Berkembang Menjadi Kanker Ovarium?

2. Efek samping obat terapi kesuburan

Penggunaan obat tertentu yang memengaruhi perubahan hormon juga bisa memicu kista di rahim.

Salah satunya, efek penggunaan obat untuk terapi kesuburan yang membantu wanita berovulasi.

Kendati penggunaan obat tertentu memiliki efek samping memicu kista, para wanita tidak perlu khawatir.

Konsultasikan dengan dokter terkait perawatan yang tepat untuk meminimalkan efek samping tersebut.

Baca juga: Makanan Penyebab Kista Ovarium Makin Parah yang Sebaiknya Dihindari

3. Endometriosis

Apa penyebab kista pada wanita
Shutterstock Ilustrasi

Endometriosis adalah munculnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga rahim atau uterus.

Wanita yang memiliki endometriosis lebih rentan mengalami kista di indung telurnya. Kondisi ini disebut endometrioma.

Jaringan endometriosis bisa menempel pada indung telur dan tumbuh membesar.

Jenis kista ini biasanya menimbulkan gejala nyeri, terutama saat berhubungan seks dan selama menstruasi.

Baca juga: Apa Beda Miom dan Kista Ovarium? Keduanya Kerap Punya Gejala Mirip

4. Kehamilan

Penyebab kista di rahim juga bisa karena kehamilan. Terkadang, kista terbentuk saat wanita berovulasi dan kista tersebut tetap berada di indung telur selama wanita mengandung.

Berkembangnya kista di awal kehamilan bertujuan untuk mendukung kehamilan sampai plasenta terbentuk.

Namun, pada beberapa kasus, kista menetap di indung telur yang menempel di rahim dan perlu dioperasi.

Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita

5. Infeksi panggul

Apa penyebab kista pada wanita
Shutterstock ilustrasi kanker ovarium, kista ovarium

Penyakit kista juga bisa disebabkan infeksi panggul yang tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Infeksi dari panggul dapat menyebar ke indung telur sampai ke tuba falopi dan memicu kista.

Wanita bisa mengetahui dirinya memiliki kista di rahim atau indung telur lewat pemeriksaan panggul.

Untuk itu, setiap wanita penting melakukan pemeriksaan panggul rutin secara berkala.

Baca juga: Jerawat di Kemaluan Wanita: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Selain itu, kenali beberapa ciri-ciri ada kista di rahim yang biasanya kerap diabaikan. Beberapa gejala kista yang dirasakan penderitanya antara lain:

Nyeri panggul atau sakit perut di bagian bawah tempat kista di rahim tumbuh
Perut begah dan terasa penuh
Kembung

Segera ke dokter apabila sakit perut atau nyeri panggul terasa parah, nyeri disertai demam, dan muntah.

Kondisi tersebut bisa jadi gejala kista membesar dan menyebabkan ovarium bergeser atau kista pecah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ciri-ciri kista ovarium adalah munculnya kantung berisi cairan akibat adanya masalah pada folikel di ovarium. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani secara medis. Maka dapat menyebabkan komplikasi. Simak tanda mengidap kista ovarium lengkapnya disini.

Apa penyebab kista pada wanita

Infeksi panggul parah yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke ovarium dan menyebabkan kista ovarium.

Baca Juga: Perawatan Kista Pilonidal dan Berapa Biayanya?

Kista Ovarium adalah

Kista ovarium adalah kondisi munculnya kantung berisi cairan pada ovarium atau indung telur. Kista ovarium biasanya muncul saat masa subur atau saat mengalami menstruasi. Umumnya, kista ovarium tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa dilakukan tindakan medis. Meski demikian, kista ovarium bisa berbahaya jika kantung berisi cairan pecah atau memiliki ukuran yang besar sehingga mengganggu suplai darah ke ovarium. Selain itu, kista ovarium yang telah parah dan tidak diobati sejak dini bisa menimbulkan penyakit lain seperti kanker. Oleh karena itu, rutin melakukan pemeriksaan organ reproduksi bermanfaat untuk menjaga kesehatan Anda.

Terdapat beberapa risiko seorang wanita bisa mengalami kista ovarium, antara lain:

  1. Mengalami kelainan hormonal
    Kelainan pada hormonal dapat terjadi akibat mengonsumsi obat kesuburan seperti clomiphene. Oleh karena itu, selalu tanyakan ke dokter tentang obat yang Anda konsumsi.
  2. Menderita penyakit endometriosis
    Penyakit endometriosis dapat menyebabkan sel-sel endometrium tumbuh di luar rahim.
  3. Mengalami infeksi panggul
    Infeksi panggul parah yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke ovarium dan menyebabkan kista ovarium.
  4. Memiliki riwayat penyakit kista ovarium
    Riwayat pernah mengalami kista ovarium akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami lagi kista ovarium.

Baca Juga: Tanda-tanda dan Pencegahan Kanker Serviks

Ciri-ciri Kista Ovarium

Kista ovarium memiliki beberapa jenis. Setiap jenisnya memiliki ciri-ciri yang berbeda. tanda mengidap kista ovarium dapat diketahui melalui gejala-gejalanya. Ciri-ciri kista ovarium berdasarkan jenisnya yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  1. Kista folikel
    Selama masa menstruasi, sel telur akan tumbuh dalam kantung yang disebut folikel. Normalnya, kantung yang berisi sel telur ini akan pecah. Namun, jika kantung tersebut tidak pecah, maka cairan di dalam folikel akan membentuk kista ovarium.
  2. Kista korpus luteum
    Folikel atau kantung tempat sel telur tumbuh akan larut saat telur terlepas. Namun, jika folikel tidak larut setelah melepaskan telur, pembukaan folikel akan menutup. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di dalam folikel dan menyebabkan kista korpus luteum. Kista folikel dan kista korpus luteum termasuk dalam kista fungsional. Kista fungsional merupakan jenis kista yang umum terjadi dan jarang menimbulkan bahaya. Kista fungsional umumnya terjadi karena adanya masalah pada folikel di dalam ovarium. Jenis kista fungsional biasanya dapat hilang dengan sendirinya setelah 2-3 siklus menstruasi. Selain itu, terdapat kista ovarium jenis lain, yaitu:
  3. Kista dermoid
    Kista dermoid memiliki ciri munculnya kantung pada ovarium yang berisi rambut, lemak, dan jaringan lainnya. Kista dermoid yang muncul biasanya tidak bersifat ganas. Kista dermoid bisa tumbuh besar jika tidak segera di tangani. Akibatnya, posisi ovarium dapat berpindah dari kondisi normalnya. Hal ini menyebabkan aliran darah ke ovarium berhenti.
  4. Cystadenoma
    Cystadenoma adalah kista yang dapat berkembang di permukaan luar ovarium. Kista yang muncul akan berisi cairan atau lendir. Kista cystadenoma yang tumbuh besar dapat menyebabkan ovarium berpindah posisi dari lokasi normalnya. Akibatnya, aliran darah ke ovarium akan terhenti dan menyebabkan rasa nyeri.
  5. Endometrioma
    Endometrioma adalah jaringan yang dapat tumbuh di bagian dalam serta luar rahim dan menempel pada ovarium. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kista ovarium.

Baca Juga: Gejala Kanker Serviks Kenali Lebih Jauh

Gejala Kista Ovarium

Umumnya, kista ovarium yang ukurannya masih kecil tidak akan menimbulkan gejala apapun. Gejala akan mulai tampak saat kista ovarium memiliki ukuran yang besar. Kista yang sudah membesar termasuk dalam kondisi yang serius. Selain itu, kista ovarium juga memiliki gejala lain meliputi:

  • Sering buang air kecil.
  • Mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual.
  • Mengalami nyeri panggul secara tiba-tiba.
  • Mengalami perut kembung.
  • Mudah merasa kenyang sekalipun hanya makan sedikit.
  • Mengalami siklus menstruasiyang tidak normal.
  • Merasa nyeri pada perut bagian bawah atau di sisi tempat kista muncul.
  • Mengalami pembengkakan di area munculnya kista.
  • Merasa mual dan muntah.
  • Kesakitan saat buang air besar.
  • Mengalami demam.

Jika Anda merasakan salah satu gejala di atas. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan. Kista yang terdeteksi lebih awal dan segera mendapat penanganan medis akan mencegah kondisi yang semakin parah.

Apa penyebab kista pada wanita

Gejala akan mulai tampak saat kista ovarium memiliki ukuran yang besar.

Baca Juga: Pengobatan Kanker di Ciputra Hospital CitraRaya Tangerang

Penyebab Kista Ovarium

Penyebab kista ovarium umumnya adalah karena siklus menstruasi. Kondisi tersebut tergolong normal dan jarang menjadi parah. Selain itu, pertumbuhan sel yang tidak normal juga menjadi penyebab kista ovarium. Pertumbuhan sel yang tidak normal dapat menyebabkan kista ovarium bersifat jinak hingga ganas. Jadi, untuk mengetahui apakah kista bersifat ganas atau tidak. Anda perlu melakukan diagnosis kista ovarium. Untuk mendiagnosisnya, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang yang berupa:

  1. Pemeriksaan USG
    Pemeriksaan USG menjadi langkah utama yang digunakan dokter untuk mendiagnosis kista ovarium. USG akan membantu dokter untuk melihat ukuran, lokasi, bentuk, dan tekstur dari kista ovarium.
  2. Biopsi
    Biopsi dilakukan dengan langkah mengambil sampel jaringan ovarium. Selanjutnya, jaringan yang diambil akan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan apakah kista ovarium bersifat jinak atau ganas.
  3. Tes darah
    Tes darah dilakukan untuk mendeteksi kadar protein CA-125 dalam darah. Sebab, meningkatnya kadar protein CA-125 bisa menjadi pertanda seseorang mengidap kista ovarium.

Pencegahan Kista Ovarium

Hingga saat ini belum ada cara pencegahan kista ovarium secara pasti. Meski demikian, dokter dapat menyarankan beberapa hal untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kista ovarium. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi adalah sebagai berikut:

  1. Rutin melakukan pemeriksaan panggul.
  2. Waspadai setiap perubahan siklus menstruasi. Jika terdapat gejala menstruasi yang tidak biasa dan terjadi lebih dari siklus seharusnya. Maka, Anda perlu untuk segera memeriksakan diri.
  3. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika terdapat gejala yang mencurigakan muncul.

Baca Juga: Kanker Payudara: Apakah itu?

Pengobatan Kista Ovarium

Pengobatan kista ovarium tergantung pada usia, jenis, ukuran dan gejala yang muncul. Pengobatan kista ovarium yang direkomendasikan dokter meliputi:

  1. Laparoskopi
    Laparoskopi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil. Selanjutnya, dokter akan memasukkan alat bernama laparoskop, yaitu selang yang dilengkapi kamera dan lampu. Laparoskop yang dimasukkan membantu untuk melihat kondisi rongga panggul serta organ reproduksi lainnya. Langkah tersebut bertujuan untuk mendeteksi apakah terdapat kelainan atau infeksi pada ovarium dan organ reproduksi lainnya.
  2. Laparotomi
    Laparotomi dilakukan dengan membuat sayatan yang lebih besar untuk mengangkat kista. Kista yang diangkat selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah dapat menimbulkan kanker. Jika telah dipastikan kanker, maka dokter akan melakukan pengangkatan satu atau kedua indung telur.

Berdasarkan jenisnya, setiap orang akan memiliki ciri-ciri kista ovarium yang berbeda-beda. Namun, salah satu gejala paling umum dari kista ovarium adalah siklus menstruasi yang tidak normal. Jika Anda mengalami hal ini. Sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter kandungan. Pemeriksaan akan mencegah terjadinya komplikasi kista ovarium. Sekian informasi tentang ciri-ciri kista ovarium. Semoga bermanfaat.

Source:

  • Kista Ovarium
  • Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kista Ovarium
  • Gambaran Kista Ovarium

Kista itu disebabkan oleh apa?

Penyebab Kista Infeksi. Kelainan pada perkembangan embrio. Cacat pada sel. Kondisi inflamasi kronis.

Apa ciri ciri orang kena kista?

Ciri-ciri kista ovarium yang perlu diwaspadai.
Sakit perut bagian bawah, rasa nyerinya seperti ditekan benda tumpul..
Punggung bagian bawah atau panggul terasa sakit dan tidak nyaman..
Berhubungan seks terasa sakit..
Berat badan turun atau naik secara drastis tanpa sebab jelas..
Perut rasanya cepat kenyang dan gampang begah..

Apa efek dari penyakit kista?

Kebanyakan kista bersifat jinak dan tidak berbahaya. Kendati demikian, kista bisa berbahaya jika mengalami infeksi, bertambah besar, menekan saraf dan pembuluh darah, atau tumbuh di organ-organ tertentu.

Apakah berhubungan badan bisa menyebabkan kista?

"Seks dapat mengiritasi kista ovarium, fibroid, atau mengenai sesuatu yang tidak diduga," ujar Carey. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada organ panggul yang menimbulkan rasa mual.