Osteoporosis adalah penyakit ketika kepadatan tulang secara perlahan berkurang, sehingga tulang menjadi lemah dan rentan akan fraktur (patah tulang). Tulang adalah jaringan hidup yang terus-menerus dipecah dan diganti. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak mengikuti hilangnya tulang yang lama. Penyakit tulang ini paling sering
menyebabkan fraktur di panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Show
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, kondisi ini bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
Penyebab OsteoporosisTulang mengalami proses pembaruan secara konstan. Tulang baru dibuat dan tulang lama dihancurkan. Ketika masih muda, tubuh bisa membuat tulang baru lebih cepat daripada memecah tulang tua dan massa tulang meningkat. Setelah awal usia 20-an, proses tersebut melambat, dan kebanyakan orang mencapai puncak massa tulang pada usia 30 tahun. Seiring bertambahnya usia, massa tulang hilang lebih cepat daripada pembentukannya. Risiko osteoporosis sebagian bergantung pada seberapa banyak massa tulang yang dicapai di masa muda. Semakin tinggi massa tulang puncak, semakin banyak tulang yang ‘disimpan’, dan semakin kecil pula kemungkinan terkena kondisi kesehatan ini. Faktor Risiko OsteoporosisFaktor risiko osteoporosis meliputi banyak kondisi, di antaranya bisa dimodifikasi dan sebagian lainnya tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
Gejala OsteoporosisOsteoporosis dikenal sebagai penyakit sunyi atau silent disease, sebab pengidap tidak merasakan gejala apa pun pada tahap awal penyakit. Namun, begitu tulang melemah karena osteoporosis, berikut gejala yang bisa dialami:
Diagnosis OsteoporosisDiagnosis osteoporosis biasanya dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat medis lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik. Bisa pula ditambah dengan pemeriksaan penunjang seperti rontgen tulang, densitometri tulang, dan tes laboratorium khusus. Jika dokter mendiagnosis massa tulang yang rendah, dokter mungkin melakukan tes tambahan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang dapat menyebabkan keropos tulang. Contohnya osteomalasia (penyakit tulang metabolik yang ditandai oleh mineralisasi tulang yang abnormal), atau hiperparatiroidisme (aktivitas berlebihan kelenjar paratiroid). Densitometri tulang biasanya dilakukan pada wanita yang menginjak usia menopause. Beberapa jenis densitometri tulang digunakan untuk mendeteksi keropos tulang di berbagai area tubuh. Dual-energi x-ray absorptiometry (DEXA) adalah salah satu metode yang paling akurat, tetapi teknik lain juga dapat mengidentifikasi osteoporosis. Misalnya photon absorptiometry tunggal (SPA), computed tomography kuantitatif (QCT), absorptiometri radiografi, dan USG. Dokter dapat menentukan metode mana yang paling cocok untuk pasien. Pengobatan OsteoporosisPengobatan osteoporosis meliputi mengobati dan mencegah patah tulang, serta menggunakan obat-obatan untuk memperkuat tulang. Berikut beberapa obat-obatan yang bisa diberikan untuk mengatasi osteoporosis:
Komplikasi OsteoporosisPatah tulang, terutama di tulang belakang atau pinggul, adalah komplikasi paling serius dari osteoporosis. Patah tulang pinggul sering terjadi akibat jatuh dan bisa mengakibatkan kecacatan dan bahkan meningkatkan risiko kematian dalam tahun pertama setelah cedera. Dalam beberapa kasus, patah tulang belakang bisa terjadi bahkan jika tidak jatuh. Tulang-tulang yang membentuk tulang belakang (vertebra) bisa melemah hingga kolaps, yang dapat mengakibatkan nyeri punggung, kehilangan tinggi badan, dan postur membungkuk ke depan. Pencegahan OsteoporosisPencegahan osteoporosis bisa dilakukan dengan berbagai cara:
Diet sehat dengan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup membantu membuat tulang pengidap kuat. Banyak orang mendapatkan kurang dari setengah kalsium yang mereka butuhkan. Sumber kalsium yang baik adalah susu rendah lemak, yoghurt, keju, jus jeruk, sereal, dan roti. Vitamin D juga dibutuhkan untuk tulang yang kuat. Beberapa pengidap mungkin perlu mengonsumsi pil vitamin D.
Jenis-jenis olahraga yang bisa mencegah osteoporosis, yaitu:
Untuk mencegah osteoporosis, gaya hidup yang dianjurkan yaitu berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol. Kapan Harus ke Dokter?Bagi kelompok orang yang berisiko tinggi mengalami osteoporosis, seperti sudah memasuki masa menopause atau berusia lanjut, dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan tulang pada dokter. Terutama bila mengalami patah tulang akibat jatuh. Kamu bisa memeriksakan diri ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihanmu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play. Referensi:Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2022. Osteoporosis.Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Osteoporosis.National Health Service. Diakses pada 2022. Osteoporosis.Apakah tulang keropos bisa kembali seperti semula?Apakah kondisi tulang dapat dikembalikan seperti semula pasca mengalami Osteoporosis? Tidak bisa. Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF), secara realistis, kita tidak bisa mengembalikan struktur tulang pasca osteoporosis secara total.
Apa ciri ciri tulang keropos?Jika tidak segera ditangani, gejala-gejala lain dari osteoporosis di antaranya sebagai berikut:. Nyeri tulang punggung bawah.. Nyeri leher.. Postur tubuh bungkuk.. Penurunan tinggi badan secara bertahap.. Mudah sekali mengalami patah tulang.. Apa yang harus dilakukan jika tulang keropos?Beberapa pilihan pengobatan osteoporosis yang bisa dilakukan adalah:. Penggunaan obat bifosfonat. Kelas obat ini dapat membantu memperlambat pengeroposan tulang di dalam tubuh. ... . 2. Obat-obatan antibodi monoklonal. ... . 3. Terapi hormon. ... . 4. Suplemen kalsium dan vitamin D.. Tulang keropos harus makan apa?6 Makanan untuk Memperkuat Tulang dan Mencegah Osteoporosis. Susu dan Produk Olahannya. Susu adalah sumber kalsium terbaik yang berguna untuk menguatkan tulang. ... . 2. Sayuran Hijau. Sayuran hijau banyak mengandung vitamin C yang berguna dalam memproduksi sel-sel pembentuk tulang. ... . Kacang Kedelai. ... . 4. Tahu. ... . Roti. ... . 6. Ikan.. |