Warna apa yang identik dengan emosional kemarahan?

WARNA-warni memiliki efek psikologis. Efeknya berpengaruh terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan. Aplikasi warna pada sebuah ruangan dapat menghasilkan kesan perasaan yang semakin luas atau justru kebalikannya.

Berikut ini sifat-sifat psikologis beberapa warna:

  • Merah - Berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian. Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, gairah, berani, kuat, agresif, merdeka, kebebasan, dan hangat. Negatifnya adalah punya arti bahaya, perang, darah, anarki, dan tekanan.
     
  • Kuning - Menciptakan perasaan optimis, percaya diri, pengakuan diri, akrab, dan lebih kreatif. Kuning juga dapat merugikan kita karena menyampaikan pesan perasaan ketakutan, kerapuhan secara emosi, depresi, kegelisahan, dan keputusasaan. Pilihan warna kuning yang tepat dan penggunaan yang sesuai akan mengangkat semangat kita dan lebih percaya diri.
     
  • Hijau - berarti kesehatan, keseimbangan, rileks, dan kemudaan. Unsur negatif warna ini di antaranya memberi kesan pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat melemahkan pikiran dan fisik. Di dalam sejarah China, warna hijau adalah warna perempuan. Lain dengan budaya muslim, yang menganggap warna hijau adalah warna yang suci. Warna untuk perdamaian juga hijau.
     
  • Biru - Melambangkan intelektualitas, kepercayaan, ketenangan, keadilan, pengabdian, seorang pemikir, konsistensi, dan dingin. Selain itu, dapat memicu rasa depresi dan ragu-ragu. Biru gelap akan membantu berpikir tajam, tampil jernih, dan ringan. Biru muda akan menenangkan dan menolong berkonsentrasi dengan tenang. Terlampau banyak biru akan menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak punya emosi atau ambisi.
     
  • Ungu - Memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian, dan kebenaran. Ungu mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Kemerosotan dan mutu yang jelek adalah sifat-sifat negatif warna ini.
     
  • Putih - Warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral. Warna putih melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa berarti kematian karena berkonotasi kehampaan, hantu, dan kain kafan.
     
  • Abu-abu - Bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan, perangkat dapur, dan rumah.
     
  • Hitam - Berkesan elit, elegan, memesona, kuat, agung, teguh, dan rendah hati. Kesan negatifnya adalah hampa, sedih, ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau bisa juga penyakit. Tak seperti putih yang memantulkan warna, hitam menyerap segala warna. Dengan hitam, segala energi yang datang akan diserap. Walau mampu memesona dan berkarakter kuat, tapi banyak orang yang takut akan "gelap". Warna hitam berkonotasi gelap.

iDEA

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Liputan6.com, Jakarta Warna merupakan elemen yang paling dominan dan juga aspek yang paling relatif dalam desain dan kehidupan. Persepsi terhadap warna melibatkan respon psikologi dan fisologi manusia, apabila ditinjau dari psikologis atau emosi manusia, makna dan arti warna yang ada itu bisa menunjukan kesan perasaan akan sesuatu, objek, cahaya, mata dan otak terlibat dalam proses sensasi dan persepsi yang kompleks.

  • 12 Macam-Macam Warna dan Artinya, Bisa Mencerminkan Kepribadian
  • 11 Macam-Macam Warna dan Maknanya, Lambang Karakter Manusia
  • 10 Gambar Background Keren untuk Wallpaper, Pahami Arti Warnanya

Warna bukan hanya dapat dilihat dengan mata, ternyata bisa menyampaikan pesan untuk mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Filosofi dalam warna bisa memberikan kesan tertentu pada seseorang.

Menurut psikologi warna, arti warna mampu saling berhubungan antara manusia dan cara mereka memersepsikan warna-warna di sekitar. Dengan filosofi atau arti warna dalam psikologi, membuat warna menjadi simbol penting dalam logo perusahaan atau partai dan dapat menciptakan nuansa tertentu di tempat-tempat seperti rumah sakit, institusi pendidikan, hingga rumah makan.

Berikut ini arti warna dalam Psikologi yang harus Anda ketahui sebelum menggunakan warna dalam bisnis Anda, yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (9/6/2021).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ilustrasi Merah Credit: pexels.com/ShinyDiamond

Ada beberapa arti warna dalam psikologi yang harus Anda ketahui, berikut adalah penjelasannya :

1. Warna Merah

Arti warna dalam psikolog yang pertama adalah warna merah. Warna merah kerap berkonotasi dengan kekuatan, adrenalin, gairah, serta semangat. Dunia psikologi sering kali mengaitkan arti warna merah dengan energi, gairah, kekuatan, kegembiraan, cinta, enerjik, kemewahan, nafsu dan peringatan. Selain itu, warna merah juga identik dengan kekerasan, kecemasan, bahkan agresivitas.

Sedangkan warna merah muda atau campuran merah dengan putih atau kita kenal dengan warna pink dianggap melambangkan cinta dan romantisme. Itu sebabnya, merah muda populer dengan warna “cinta”, berhubungan dengan perempuan, dan kesan feminim.

2. Warna Hijau

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna hijau. Warna hijau sarat akan harmoni (keseimbangan), kesuburan, kesegaran, kedamaian, hingga efek relaksasi bagi seseorang. Warna hijau dipercaya mampu menurunkan stres, melambangkan penyembuhan, hingga mendorong perasaan empati. Dalam psikologi warna, hijau kerap digunakan untuk membantu seseorang yang berada dalam situasi tertekan agar lebih mampu menyeimbangkan dan menenangkan emosinya.

3. Warna Orange atau Jingga

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna orange. Warna orange dianggap mampu merangsang emosi, tidak heran jika warna orange kerap digunakan pada tempat-tempat makan atau justru di lingkungan kerja yang membutuhkan produktivitas. Dengan daya tariknya yang kuat, warna orange melambangkan kehangatan, kenyamanan, keceriaan, bahkan optimisme.

Sayangnya dalam dunia desain, penggunaan warna orange yang berlebihan dapat memberikan kesan “murah”, bahkan “mudah dijangkau”. Lebih dari itu, penggunaan warna orange secara dominan bahkan bisa menciptakan kesan ramai, gaduh, hingga merangsang perilaku hiperaktif. Sebagai penyeimbang, Anda dapat menggunakan warna ungu atau biru.

4. Warna Kuning

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna kuning. Secara umum, warna terang seperti halnya kuning, memberikan kesan ceria, bahagia, energik, dan rasa optimis. Adapun penggunaan warna kuning pada ruangan dipercaya mampu merangsang aktivitas pikiran dan mental, bahkan berdampak pada meningkatnya kemampuan analisis seseorang.

Muncul satu anggapan, mereka yang menyukai warna kuning cenderung lebih bijaksana, cerdas (akademis), kreatif, serta piawai dalam menciptakan ide dan berinovasi. Sayangnya seluruh manfaat positif tersebut tidak lepas dari risiko kecemasan, inkonsisten, rasa gelisah, bahkan tekanan stres khususnya bagi mereka si penggemar warna kuning.

Arti Warna dalam Psikologi

Ilustrasi Warna Biru (Photo by Luca Nicoletti on Unsplash)

Ada beberapa arti warna dalam psikologi yang harus Anda ketahui, berikut adalah penjelasannya :

5. Warna Biru

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna biru. Dalam ranah desain interior warna biru sering kali digunakan untuk menciptakan kesan luas, stabil, sejuk, dingin, dan relaksasi pada ruangan. Dari segi kesehatan, penggunaan warna biru diyakini mampu meningkatkan konsentrasi, mengatasi rasa cemas, tekanan darah tinggi, migrain, bahkan insomnia.

Adapun arti warna biru melambangkan suatu hubungan profesionalitas, kecerdasan, kepercayaan diri, bahkan menjadi simbol kekuatan. Sayangnya  warna biru juga kerap berasosiasi dengan sikap dingin, keras kepala, tidak ramah, dan kurangnya empati.

6. Warna Ungu

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna ungu. Jarang ditemukan di alam, membuat warna ungu kerap dipersepsikan dengan imajinasi, spiritualitas, dan sisi misterius. Itu sebabnya, penggunaan warna ungu dianggap mampu menarik perhatian, memancarkan kekuatan bahkan tidak lepas dari kesan lain, seperti ambisius, independen, kebijaksanaan, visioner, bahkan kemewahan. Sayangnya penggunaan warna ungu secara berlebihan juga memiliki sisi negatif dan memiliki kesan kurang teliti dan kesendirian.

7. Warna Hitam

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna hitam. Filosofi warna hitam dalam psikologi adalah elegan, misterius, namun atraktif. Tidak heran jika warna yang populer dalam ranah fashion ini menjadi favorit banyak orang. Bagaimanapun, warna hitam merepresentasikan kekuatan, rasa percaya diri, dramatis, misterius, klasik. Bahkan dalam banyak kasus, hitam melambangkan maskulinitas.

Namun, penggunaan warna hitam yang terlalu dominan bahkan secara tidak seimbang, dapat menciptakan kesan lain, seperti suram, gelap, bahkan menakutkan. Adapun pemakaian dalam intensitas besar bisa saja menimbulkan perasaan tertekan yang lekat dengan kondisi hampa, kerusakan, duka, hingga kematian.

8. Warna Putih

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna putih. Kontras dengan warna hitam, putih erat kaitannya dengan kesan bersih, suci, ringan, dan terang. Adapun diyakini punya kekuatan untuk mengurangi rasa sakit, tidak heran jika warna putih sering kali dijumpai dalam dunia kesehatan. Seperti halnya di rumah sakit.

Sementara warna putih dalam jumlah yang sesuai dapat memberi kesan keterbukaan dan kebebasan. Namun, penggunaan warna putih secara berlebihan bisa saja berdampak pada nyeri kepala dan mata lelah.

Arti Warna dalam Psikologi

Ilustrasi warna cokelat. (Pexels.com/Caroline Feelgood)

Ada beberapa arti warna dalam psikologi yang harus Anda ketahui, berikut adalah penjelasannya :

9. Warna Coklat

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna coklat. Masuk dalam kategori warna netral, warna coklat identik dengan stabilitas dan kehangatan. Biasa bersanding dengan warna hijau, paduan cokelat sendiri dipercaya mampu menciptakan kenyamanan, keakraban, serta rasa aman. Sayangnya penggunaan warna coklat secara berlebihan bisa saja memberikan kesan dominan yang kaku, kolot, pesimis, bahkan  tidak berperasaan.

10. Warna Abu-abu

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna abu-abu. Campuran antara warna hitam dan putih ini kerap kali digunakan sebagai penetral. Dalam sisi positif, warna abu-abu menggambarkan keseriusan, kestabilan, kemandirian, bahkan memberikan kesan bertanggung jawab.

Namun, penggunaan warna abu-abu yang terlalu dominan berdampak pada munculnya kesan membosankan dan tidak komunikatif. Selain itu, beberapa kesan negatif akan muncul seperti  kurang percaya diri,  kurang energi (tidak atraktif) bahkan Depresi.

11. Warna Emas

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna emas. Warna emas memiliki makna prestasi, kesuksesan, kemewahan, kemenangan dan juga kemakmuran. Sama seperti emas dalam bentuk fisik yang menjadi komoditas berharga dan juga prestise di setiap negara.

12. Warna Tosca

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna tosca. Dalam psikologi warna, warna tosca atau turquoise memiliki makna keseimbangan emosional, stabilitas, ketenangan dan juga kesabaran. Warna tosca dipercaya dapat memberikan semangat ketika seseorang stres atau kelelahan dan juga dihinggapi rasa kesepian.

Warna tosca adalah warna yang baik untuk membantu konsentrasi dan menenangkan sistem saraf sehingga pikiran menjadi lebih jernih juga percaya diri. Warna tosca cocok digunakan untuk pembicara ataupun untuk anda yang sering bekerja multi tasking.

13. Arti Warna Magenta

Arti warna dalam psikolog yang lainnya adalah warna magenta. Warna magenta merupakan perpaduan antara warna merah dan ungu. Kandungan warna merah yang bermakna semangat, kekuatan dan energi tertahan oleh energi tenang warna violet sehingga menciptakan keseimbangan.

Maka dari itu, warna magenta memiliki makna keseimbangan baik itu keseimbangan dalam aspek fisik, mental, spiritual ataupun emosional. Selain itu warna magenta memiliki filosofi perubahan atau transformasi. Perubahan dari rasa ketidakbahagiaan, frustasi dan marah menjadi kearah yang lebih baik.

Warna apa yang melambangkan kemarahan?

Warna merah memiliki efek fisik terhadap manusia. Seperti meningkatkan tingkat pernapasan dan meningkatkan tekanan darah. Selain itu, merah disebut juga dapat meningkatkan metabolisme manusia. Sebenarnya, banyak orang mengaitkan arti warna merah dengan kemarahan.

Apakah warna mempengaruhi emosi?

Dalam psikologi warna, panjang gelombang dari cahaya yang ditangkap oleh retina berubah menjadi impuls listrik, lalu menuju ke otak. Hal inilah yang membuat warna diyakini dapat memengaruhi suasana hati, perasaan, emosi, bahkan perilaku manusia.

Apa komponen warna yang menguatkan emosi?

Kelompok warna merah, seperti merah, jingga, dan kuning merupakan warna hangat yang dapat membangkitkan berbagai emosi, mulai dari perasaan hangat, nyaman, sampai marah dan kebencian.

Warna mood merah mengartikan emosi apa?

Warna merah umumnya menggambarkan cinta, gairah, kekuatan, dan kemarahan. Kecerahan merah dapat membangkitkan emosi dengan kuat. Selain itu, merah juga dikaitkan dengan rasa hangat dan nyaman.