Wanita yang pertama kali mati syahid dalam sejarah islam adalah

PIKIRAN RAKYAT - Sumayyah binti Khayyat radhiyallahu anha (ra) adalah seorang wanita miskin pada masa itu, yang kemudian dinikahkan oleh majikannya dengan pria gagah bernama Yasir.

Dari hasil pernikahannya dengan Yasir, Sumayyah dikarunia seorang anak saleh yang telah Allah Swt gariskan menjadi tokoh islam terkenal, Ammar.

Meski Sumayyah, Yasir bahkan Ammar menjadi budak, namun mereka adalah tipe keluarga bahagia dan ideal, serta kerap kali dijadikan panutan bagi yang lain.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Darah Jemaah India Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19? Berikut Faktanya

Wanita mulia yang layak diteladani kaum hawa itu, mendapat kebahagian selepas Abu Hudzauifah membebaskan sang anak terkasihnya, Ammar dari perbudakan.

Hingga akhirnya, datang seorang manusia utusan Allah Swt membawa cahaya iman dan agama yang diridhai Allah Swt, yakni Islam. Muhammad saw adalah seorang Rasul pembawa kabar gembira dan penyempurna akhlak manusia.

Singkat cerita, selepas Ammar bin Yasir mengetahui kedatangan Nabi Muhammad saw, tiba-tiba Allah Swt anugerahkan kepadanya hati yang bersih untuk menerima Islam.

Baca Juga: Buat Spekulasi Soal Kematian Kim Jong Un, Pembelot Korea Utara: Saya Minta Maaf

Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Ammar akhirnya mengucapkan ikrar syahadatnya dan menjadi seorang Muslim sejati. Karena ia tak ingin mendapat kebahagiaan ini sendirian, Ammar segera mengajak orang tuannya melakukan hal yang sama.

Sumber: Khalid Basalamah Official


Page 2

Ternyata, cahaya iman tak hanya Allah Swt angurahkan kepada Ammar, Sumayyah dan Yasir pun begitu tertarik dengan agama yang tengah di sampaikan Rasul saw kepada penduduk Makkah dan Madinah.

Tanpa ragu, mereka mengikrarkan syahadat mengikuti sang anak, Ammar bin Yasir. Namun begitu kerasnya penolakan terhadap Islam yang terjadi saat itu, membuat satu keluarga ini menyembunyikan keimanan mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Sanksi Tilang Masker Dikabarkan Berlaku di Tarakan, Simak Faktanya

Tak berlangsung lama, ketauhidan Sumayyah dan Yasir pun mulai tercium suku Quraisy (suku yang menolak keras Islam), lantas setelah mereka mengetahui hal tersebut, siksaan demi siksaan setiap harinnya diterima kedua orang tua yang tengah tua renta itu.

Suatu ketika, kebencian mereka mulai memuncak sebab keduanya kekeh memegang erat Islam dengan teguh meski disiksa dan diteror habis-habisan, akhirnya mereka berdua di seret ke padang pasir yang panas dengan di perlakukan secara kasar.

Seperti ancaman yang dilontarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad saw yang lain, keduanya dipaksa untuk murtad dan mecela kekasih Allah Swt, Muhammad saw.

Baca Juga: Tiongkok Ejek Amerika Serikat Lewat 'Once Upon a Virus', Cuplikan Animasi: Itu Hanya Flu!

Di tengah siksaan yang kejam, Sumayyah dengan penuh keberanian justru menantang Abu Jahal, seorang pemimpin Quraisy yang ditakuti.

Abu Jahal murka mendengar seorang perempuan menantangnya. Ia lalu membunuh Sumayyah dengan cara yang keji, demi menutupi rasa gengsinya, yang telah ditantang seorang perempuan.

Sumayyah pun gugur sebagai syahidah pertama. Ia adalah pahlawan Islam pertama yang meninggal, karena membela agama Allah Swt. Rasulullah saw pun secara khusus berdoa untuk keluarga Sumayyah.

Sumber: Khalid Basalamah Official


Page 3

Baca Juga: Ekonom Prediksi Penduduk Miskin Indonesia Bertambah di Tahun 2020, Simak Penjelasannya

"Bersabarlah keluarga Yasir. Sesungguhnya balasan kalian adalah surga," sabda Rasulullah saw, yang diterangkan Ustaz Khalid Basalamah.

Sebagaimana diketahui, peran wanita dalam membela Islam sungguh begitu besar. Sumayyah, sebagai orang ketujuh yang masuk Islam, berani mengorbankan nyawannya untuk membela agama Allah Swt.

Oleh karena itu, Sumayyah patut dijadikan contoh bagi kaum hawa, meski sering dicemooh sebagai mahluk ciptaan Allah Swt yang lemah, namun kaum hawa juga mampu berjuang di jalan Allah Swt.***

Sumber: Khalid Basalamah Official

SEJAK awal, perempuan telah memainkan peran penting dalam sejarah Islam. Seorang wanita yang dikenal baik oleh umat Islam namun tidak selalu mendapat banyak perhatian adalah Sumayyah binti Khayyat. Sumayyah adalah syahidah pertama Islam.

Tidak banyak yang diketahui tentang Sumayyah sebelum dia menjadi Muslim, selain dia adalah seorang budak. Dia kemudian menikahi Yasir bin Amir dan mereka memiliki seorang putra, Ammar. Ketiganya termasuk di antara penganut agama Islam paling awal.

BACA JUGA: Tenggelam, Benarkah Mati Syahid?

Yasir, seperti Sumayyah, juga terbunuh. Ammar kemudian menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad dan akhirnya meninggal dalam Pertempuran Siffin.

Ketika Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam mulai berkhotbah di depan umum, mulailah muncul penganiayaan terhadap masyarakat Muslim yang masih kecil ketika itu. Yang pertama ditargetkan adalah mereka yang tidak memiliki perlindungan kesukuan. Sumayyah, Yasir, dan Ammar termasuk di antara kelompok ini. Ketiganya diikat dan dipukuli.

Sumayyah kemudian ditusuk oleh Abu Jahl, seorang pemimpin Mekah, ketika wanita mulia ini menolak untuk melepaskan imannya, menjadikannya syahidah pertama dalam Islam.

Nabi sangat terganggu oleh penganiayaan yang terjadi pada umat Islam ini, terutama terhadap keluarga Ammar. Dia berusaha menghibur keluarga Ammar dengan mengatakan dalam sebuah hadis, “Sabar oh keluarga Yasir, karena kalian ditakdirkan untuk surga,” (Sahih al-Tirmidzi).

BACA JUGA: Syahid, Hidup yang Mati di Tangan Muslim

Meskipun Sumayyah tidak cukup lama menyaksikan komunitas Muslim tumbuh, dia dikenang karena kekuatan, keberanian, dan keyakinannya pada masa ketika orang-orang Muslim dianiaya. Dia sangat penting karena komitmennya yang luar biasa terhadap keyakinannya akan menghilangkan citra wanita Muslim saat ini bahwa mereka tertindas dan tidak memiliki pilihan dalam hal bagaimana mereka menjalankan iman mereka.

Sumayyah memilih untuk menjadi seorang Muslim dan berdiri melawan orang-orang Mekah, bahkan mempertaruhkan nyawanya, dan memiliki kekuatan yang akan mengilhami pria dan wanita Muslim di kemudian hari saat mereka berjuang untuk membangun sebuah komunitas Muslim.

Karena itulah dia dianggap sebagai panutan bagi semua umat Islam. []

Wanita yang pertama kali mati syahid dalam sejarah islam adalah
yang pertama kali mati syahid

BincangSyariah.Com – Dalam kitab Tarikhul Hawadits wa Al-Ahwal Al-Nabawiyah, Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan bahwa sahabat dari kalangan perempuan yang pertama kali mati syahid dalam Islam adalah Sumayyah binti Khayyath. Ia adalah ibu dari Ammar bin Yasir. Ia meninggal pada tahun kelima dari kenabian akibat ditikam kemaluannya oleh Abu Jahal.

Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki berkata sebagai berikut;

Wanita yang pertama kali mati syahid dalam sejarah islam adalah

وفي هذه السنة ماتت سمية ام عمار بن ياسر وهي اول شهيدة في الاسلام

Pada tahun ini (kelima dari kenabian), Sumayyah, ibunya Ammar bin Yasir, meninggal. Ia adalah perempuan pertama yang mati syahid dalam Islam. (Baca: ‘Ammar bin Yasir: Intel di Zaman Nabi yang Selalu Ditawassuli oleh Gus Dur)

Dalam kitab Al-Thabaqat Al-Kubra disebutkan bahwa setelah Sumayyah dan keluarganya dengan terang-terangan menyatakan dirinya masuk Islam, mereka disiksa oleh orang-orang Quraisy. Mereka dipaksa kembali kepada agama semula. Namun mereka tetap bergeming. Mereka tetap tegar memeluk Islam meski mereka disiksa dengan cara dijemur di bawah teriknya matahari.

Saat mengalami penyiksaan dijemur di bawah teriknya matahari, Rasulullah menemui Sumayyah, suaminya Yasir, dan anaknya Ammar. Beliau bersabda;

صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ

Bersabarlah keluarga Yasir. Sungguh tempat kalian adalah surga.

Disebutkan bahwa bahwa meski dicaci maki oleh orang-orang Quraisy, dijemur di bawah teriknya matahari, semuanya tidak menggoyahkan keimanan Sumayyah. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Bidayah wa Al-Nihayah, Jabir bin Abdillah melukiskan ketegaran Sumayyah sebagai berikut;

يقتلوها فتأبى إلا الإسلام

Mereka membunuh Sumayyah. Tapi dia tolak semuanya kecuali Islam.

Dia tetap teguh walaupun disiksa hingga lewat Abu Jahal yang sudah berputus asa memaksanya. Kemudian Abu Jahal menghujamkan tombak pada kemaluan perempuan tegar itu. Sumayyah pun menjadi syahidah pertama di dalam Islam.

Saat Abu Jahal tewas di Perang Badar, Rasulullah berkata pada Ammar bin Yasir, putra Sumayyah, sebagai berikut;

قَتَلَ اللهُ قَاتِلَ أُمِّكَ

Allah telah menewaskan orang yang telah membunuh ibumu.

Wanita pertama yang mati syahid ialah Sumayyah binti Khayyat radhiyallahu anha (ra). Beliau adalah wanita miskin yang hidup di masa itu. Sumayyah kemudian dinikahkan oleh majikannya dengan seorang pria yang gagah bernama Yasir.

Dari pernikahan dengan Yasir, Sumayyah dikaruniai seorang putra Saleh bernama Ammar. Allah SWT telah menetapkan Saleh menjadi seorang tokoh Islam yang terkenal pada masanya.

Wanita Pertama yang Mati Syahid, Sumayyah

Walaupun Sumayyah, Yasir, dan Ammar adalah seorang budak, namun mereka menjadi keluarga yang bahagia sampai sering dijadikan panutan orang-orang.

Sumayyah merupakan wanita mulia yang bisa diteladani kaum hawa. Ia pantas berbahagia ketika sang anak yang amat beliau cintai dan saleh dibebaskan dari perbudakan oleh Abu Hudzauifah.

Baca Juga: Wafatnya Istri Rasulullah Saat Ramadhan, Khadijah dan Aisyah

Sebelum mengetahui wanita pertama yang mati syahid, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai keluarga Sumayyah serta keimanan mereka.

Keimanan Keluarga Sumayyah

Suatu hari datang utusan Allah SWT, seorang manusia yang membawa cahaya iman serta agama yang Allah SWT ridhoi yaitu Islam. Manusia yang dikirim Allah SWT untuk menemui Ammar tak lain adalah Nabi Muhammad SAW yang merupakan pembawa kabar gembira serta untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Cerita singkatnya, setelah Ammar mengetahui tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW, kemudian Allah SWT memberi sebuah anugerah hati yang bersih untuk menerima agama Islam. Tidak menunggu waktu yang lama, Ammar pun mengucapkan kalimat syahadat dan menjadi seorang muslim sesungguhnya.

Baca juga: Istri Rasulullah yang Sempat Menolak Islam, Raihanah binti Zaid bin Amru

Akan tetapi, bukan hanya Ammar saja yang tertarik dengan cahaya Islam, namun Sumayyah dan Yasir juga sangat tertarik dengan agama yang disampaikan Rasulullah kepada seluruh penduduk Makkah dan Madinah.

Tanpa berpikir panjang Sumayyah dan Yasir segera mengucapkan syahadat dan masuk Islam. Hal ini juga yang diinginkan Ammar untuk mengajak keluarganya masuk dan mengucapkan kalimat syahadat.

Namun penyebaran agama Islam saat itu mendapat penolakan yang keras sehingga membuat keluarga ini terpaksa menyembunyikan keimanan mereka. Sampai pada akhirnya wanita pertama yang mati syahid adalah Sumayyah.

Tercium Keimanan Keluarga Sumayyah

Keimanan yang awal mulanya disembunyikan dengan rapi, namun lama kelamaan penduduk mulai mencium keimanan mereka. Suku Quraisy merupakan suku yang menolak kehadiran Islam di tengah penduduk.

Setelah suku Quraisy mengetahui tentang keimanan keluarga Yasir, membuat mereka disiksa setiap hari tanpa ampun tanpa melihat jika mereka sudah tua renta.

Dengan sikap yang kekeh dan menolak meninggalkan keimanan agama Islam walaupun disiksa dan diteror setiap hari secara habis-habisan, mereka pada akhirnya diseret ke tengah padang pasir yang saat itu cuaca tengah panas-panasnya.

Baca juga: Kisah Sayyidah Hafshah Binti Umar Sebagai Istri Rasulullah SAW

Tanpa ampun serta diperlakukan dengan kasar dan kejam oleh suku Quraisy. Seperti diancam untuk segera murtad dan mencela kekasih Allah SWT yaitu Nabi Muhammad SAW.

Dengan penuh keberanian dan keteguhan, membuat Sumayyah menjadi wanita pertama yang mati syahid dalam Islam.

Keberanian Sumayyah

Di tengah siksaan yang diterima secara bertubi-tubi, membuat Sumayyah dengan berani menantang Abu Jahal yang merupakan pemimpin dari suku Quraisy yang sangat ditakuti seluruh penduduk.

Mendengar tantangan dari Sumayyah, membuat Abu Jahal sangat murka. Demi menutupi gengsinya, Abu Jahal membunuh Sumayyah dengan kejam.

Sumayyah yang gugur saat menerima siksaan dari Abu Jahal menjadi syahidah pertama untuk kaum perempuan. Beliau merupakan perempuan pertama yang meninggal saat membela agama Allah SWT.

Sumayyah menjadi wanita pertama yang mati syahid dan membuatnya gugur dalam membela agama Islam. Nabi Muhammad SAW secara khusus mendoakan keluarga Yasir atas keimanan yang dipegang teguh walau disiksa sekalipun.

Nabi Muhammad SAW pun mengatakan untuk bersabarlah keluarga Yasir karena sesungguhnya mereka akan menerima balasan surga atas keteguhan iman mereka.

Keteladanan Sumayyah dan Keluarga

Seperti yang telah diketahui jika peran seorang wanita dalam membela Islam sungguh sangat besar dan luar biasa.

Baca juga: Sayyidah Zainab Istri Rasulullah, Dermawan Bergelar Ummul Masakin

Sumayyah adalah orang ketujuh yang mau masuk agama Islam kala itu serta telah berani mengorbankan apapun, termasuk dengan nyawanya demi membela agama yang dicintainya yaitu agama Allah SWT.

Untuk itu, Sumayyah sudah selayaknya menjadi panutan untuk kaum hawa meskipun selalu dihina dan dicemooh penduduk sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang begitu lemah.

Kaum hawa juga bisa melakukan perjuangan di jalan Allah SWT seperti Sumayyah sebagai wanita pertama yang mati syahid demi agamanya. (R10/HR-Online)