Suntik vitamin c bertahan berapa lama

Halodoc, Jakarta - Tubuh manusia memiliki kolagen di tubuh sejak lahir. Namun, saat mencapai usia tertentu, tubuh akan berhenti memproduksinya. Pada saat tersebut, maka suntikan atau injeksi kolagen bisa memberikan manfaat. Injeksi kolagen akan mengisi kembali kolagen alami kulit. Selain menghaluskan kerutan, kolagen juga akan mengisi cekungan kulit dan bahkan secara signifikan mengurangi munculnya bekas luka.

Berkat kecanggihan teknologi di bidang kedokteran, suntikan kolagen telah menjadi prosedur yang ampuh digunakan untuk mengatasi kerutan, membuat bibir lebih tebal, dan memperbaiki penampilan kulit. Kolagen ini akan disuntikkan di bawah kulit dengan jarum halus. Kolagen sendiri adalah protein alami yang mendukung kulit dan area tubuh lainnya. Untuk prosedur injeksi kolagen, mungkin kolagen akan diambil dari hewan seperti sapi atau babi atau dari jaringan pasien sendiri. 

Baca juga: Ingin Suntik Vitamin C? Kenali Dulu Manfaat dan Bahayanya

Bagian Tubuh Mana yang Bisa Disuntikan Kolagen? 

Tak hanya berguna untuk menghaluskan berbagai area wajah, injeksi kolagen juga bisa menambah kekenyalan pada bibir, pipi, bekas luka jerawat, dan stretch mark. Beberapa orang mungkin tidak menduga bahwa stretch mark bisa diatasi dengan suntik kolagen, tetapi kenyataannya mereka bisa memberikan manfaat yang melebihi ekspektasi. 

Stretch mark terjadi saat kulit meregang atau menyusut terlalu cepat. Ini bisa jadi karena berbagai alasan, seperti kehamilan, percepatan pertumbuhan, kenaikan atau penurunan berat badan mendadak, dan pelatihan otot. Ketika ini terjadi, kolagen di kulit pecah, menyebabkan bekas luka yang tidak rata di kulit. Dengan menyuntikkan kolagen ke dalam stretch mark, maka kulit akan membaik dengan sendirinya dan tampak lebih halus.

Namun, suntikan kolagen untuk pembesaran payudara belum memiliki cukup bukti ilmiah pendukungnya. Selain itu, U. S. Food and Drugs Administration belum menyetujui penggunaan filler untuk memperbesar ukuran payudara.

Baca juga: Suntik untuk Mencerahkan Kulit, Berbahaya atau Tidak?

Berapa Lama Suntikan Kolagen Bertahan?

Suntikan kolagen bisa dianggap permanen, meskipun hasilnya dilaporkan hanya bertahan hingga 5 tahun saja. Suntikan kolagen mungkin bertahan lebih lama jika kamu melakukan lebih banyak perawatan suntik kolagen. 

Sebagai contoh, mengutip Healthline, sebuah penelitian pada 2005 menemukan bahwa hasil positif bertahan sekitar 9 bulan setelah suntikan pertama, 12 bulan setelah suntikan kedua, dan 18 bulan setelah suntikan ketiga. Tak hanya itu, lokasi juga dapat memengaruhi berapa lama hasil bertahan. Untuk menghaluskan kerutan di wajah, kamu mungkin harus melakukan touch-up beberapa kali sepanjang tahun. Sementara untuk mengurangi bekas luka, kamu mungkin hanya perlu melakukan satu hingga dua kali kunjungan dalam setahun, tergantung seberapa parah bekas luka tersebut. Selain itu, untuk memperbaiki bibir, kamu harus melakukannya setiap 3 bulan.

Efek suntikan kolagen akan langsung terasa, meskipun mungkin memerlukan waktu hingga seminggu atau bahkan berbulan-bulan untuk hasil yang lengkap. Ini merupakan pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin mendapatkan penampilan dengan kulit yang lebih bercahaya dan tampak lebih muda.

Jika kamu berminat melakukan injeksi kolagen, coba tanyakan dahulu informasi detailnya dengan dokter kulit di Halodoc. Dokter di Halodoc akan menjelaskan terperinci mengenai perawatan suntikan kolagen, baik itu manfaat dan efek sampingnya.

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan jika Ingin Melakukan Suntik Putih

Waspadai Efeknya Samping Injeksi Kolagen

Tes kulit akan dilakukan oleh ahli kesehatan dan dipantau selama seminggu sebelum penyuntikan kolagen. Untungnya, reaksi serius jarang terjadi. Namun, sangat penting untuk melakukan tes kulit jika kamu menggunakan kolagen sapi untuk menghindari pembengkakan alergi.

Namun, seperti halnya prosedur kosmetik, mungkin ada kemungkinan efek samping dari injeksi kolagen, seperti: 

  • Kemerahan pada kulit.
  • Rasa tidak nyaman pada kulit, termasuk pembengkakan, pendarahan, dan memar.
  • Infeksi di tempat suntikan.
  • Ruam kulit disertai gatal.
  • Kemungkinan muncul jaringan parut.
  • Benjolan.
  • Luka di wajah jika suntikan menembus terlalu dalam ke pembuluh darah (efek samping yang jarang terjadi).
  • Kebutaan jika suntikan terlalu dekat dengan mata (juga jarang terjadi).

Selain itu, kamu mungkin tidak puas dengan hasil dari ahli bedah plastik atau dokter kulit. Oleh karena itu, ajukan banyak pertanyaan sebelumnya pada dokter kulit dan berikan gambaran tentang hasil yang kamu inginkan untuk membantu dokter menentukan prosedur yang tepat. 

Suntik vitamin c bertahan berapa lama

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Benefits (and Side Effects) of Collagen Injections.
Stanford Healthcare. Diakses pada 2020. Collagen/Fat Injectable Fillers.
Winchester Hospital. Diakses pada 2020. Collagen Injection—Wrinkle Filler.

Selama ini kita mengetahui bahwa suntik Vitamin C merupakan satu cara untuk membuat kulit menjadi lebih cerah. Namun, adakah efek samping dari metode ini, karena seperti yang kita tahu, banyak sekali cara instan membuat kulit cerah yang ternyata cukup berbahaya?

Mulai penasaran tentang seluk-beluk suntik Vitamin C? Berikut adalah penjelasan dari seorang ahli, Dr. Sutirto Basuki, SpKK, M.Kes, FINSDV, FAADV, dari Meetdoctor.com yang bertempat praktik di Antam Medika.

Manfaat Vitamin C

Vitamin C adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia dan merupakan vitamin yang paling aman dikonsumsi tiap hari. Kebanyakan orang mengkonsumsinya bila terserang flu. Vitamin C sangat berperan dalam metabolisme tubuh, sintesis kolagen (faktor pengencangan kulit), mengurangi pigmentasi kulit dan sebagai antioksidan.

Vitamin C bekerja antara lain menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen. Bila proses pigmentasi dihambat, otomatis kulit menjadi bersih dan cerah. Sebagai antioksidan (anti penuaan), vitamin C berfungsi menghalangi kerusakan yang disebabkan radikal bebas, yang merupakan salah satu faktor penyebab penuaan.

Kebutuhan tubuh terhadap Vitamin C

Kecukupan vitamin C akan membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino yang mirip lem pengikat sel. Zat perekat ini menjadi bagian susunan utama jaringan penghubung seperti kulit, tulang, dan sendi. Akibatnya kulit menjadi kenyal, lentur, lembut dan cerah.

Pemenuhan kebutuhan akan vitamin C bisa dilakukan dengan mengkonsumsi langsung buah-buahan, suntikan dan pil suplemen. Ketiganya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Melalui suntik vitamin C (biasanya disuntik 100 – 4000 mg per kali) tubuh dapat memperoleh dosis tinggi langsung ke dalam darah.

Hanya saja, tidak seluruh vitamin C dosis tinggi itu akan diserap tubuh, sisanya akan tetap terbuang lewat urin. Sebaliknya, meski dosisnya tidak tinggi, dengan mengkonsumsi makanan atau buah-buahan yang kaya vitamin C, tubuh mendapat vitamin dan nutrisi lainnya (seperti vitamin E dan A) yang dapat memperkuat kerja vitamin C.

Cara terbaik mengonsumsi Vitamin C

Suplemen vitamin C memang sebaiknya diberikan secara kombinasi dengan vitamin nutrisi lainnya. Perlu diketahui, tubuh manusia hanya membutuhkan vitamin C 60-90 mg perhari. Bila diberikan dosis tinggi, sisanya pasti terbuang lewat urine.

Mengapa harus pakai suntik? Apakah dengan melahap buah sumber vitamin C seperti jeruk dan jambu biji masih belum cukup? Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, sedangkan jambu biji 183 mg per 100 ml.

Suntik vitamin C dianggap lebih efektif mencapai sasaran, karena langsung ke pembuluh darah. Kemungkinan “hilang” dalam metabolisme tubuh bisa dikurangi.

Jasa vitamin C ini memang besar bagi tubuh dan kulit. Penyuntikan seminggu sekali dengan dosis 1000-4000 mg perkali, biasanya manfaatnya sudah dapat dirasakan setelah penyuntikan 8-10 kali. Kulit menjadi lebih cerah, lebih lentur dan lebih kenyal, kerutan berkurang.

Sudah mulai mendapat gambaran tentang seluk-beluk Vitamin C? Jika sudah, informasi dalam Suntik Vitamin C Berbahaya Dan Dilarang Banyak Negara juga perlu untuk diketahui, Ladies. Semoga bermanfaat!

Sumber: MeetDoctor.com

(vem/rsk)