Sebutkan upaya yang dilakukan saat terjadi tanah longsor

Bagikan:

Sebutkan upaya yang dilakukan saat terjadi tanah longsor

JAKARTA - Bencana alam tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada awal tahun 2021. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 31 kejadian tanah longsor sejak 1 hingga 25 Januari 2021. 

Peristiwa longsor salah satunya terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Daerah tersebut mengalami longsor, Senin 25 Januari, dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia. 

“Longsor terjadi sekitar pukul 05.00 WITA tadi di sekitar bantaran kali Liliba di RT 16/RW04 Keluarahan Tuak Daun Merah," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Maxi Didok, dilansir Antara, Senin, 25 Januari.

Longsor yang datang secara tiba-tiba membuat beberapa orang terjebak di dalam timbunan tanah. Untuk menghindari hal tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) membeberkan sejumlah langkah yang harus dilakukan ketika longsor terjadi. 

Sebelum terjadi longsor 

Apabila daerah yang menjadi tempat bermukim pernah terjadi bencana alam tanah longsor, besar kemungkinan, daerah tersebut akan kembali terlintasi longsoran. Untuk mengantisipasi terjadinya longsor, lakukan beberapa hal berikut ini: 

1. Lakukan pemetaan wilayah dan tandai daerah mana saja yang kerap terjadi longsor atau berpotensi longsor. Adanya peta daerah rawan longsor akan membantu Anda menemukan titik yang aman dan yang berbahaya. 

2. Melakukan kegiatan pengurangan risiko longsor, misalnya melakukan penghijauan di lereng yang rawan longsor 

3. Pelajari tanda-tanda terjadinya longsor, seperti hujan lebat secara terus menerus, warna air berubah menjadi keruh, muncul rembesan atau retakan yang memanjang di tanah, dan turun runtuhan tanah, batu, atau ranting. 

4. Warga yang tinggal di daerah rawan longsor melakukan patroi secara bergantian pada malam hari. 

5. Apabila tanda-tanda longsor sudah mulai terlihat, pertimbangan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

Saat longsor terjadi 

Berikut cara menyelamatkan diri saat terjadi longsor: 

1. Jangan panik dan segeralah bergerak ke tempat yang aman dari jalur longsoran. 

2. Jika memungkinkan, bantu orang lain yang lemah, seperti orang yang sakit, balita, dan lansia 

3. Bertahan di tempat pengungsian sampai situasi benar-benar aman 

4. Hubungi pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti PMI, BPBD, polisi dan lain sebagainya. 

Setelah longsor 

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan setelah bencana longsor: 

1. Hubungi pemerintah setempat, PMI, polisi, atau organisasi lain ketika belum ada pertolongan. 

2. Tetaplah bertahan di tempat yang akan dan ikuti arahan dari petugas. 

3. Meminta tolong kepada petugas untuk menemukan keluarga atau orang lain yang belum ditemukan. 

4. Patuh ketika tempat tinggalnya direlokasi oleh pemerintah agar tidak lagi tinggal di daerah yang rawan longsor. 

Selain banjir, tanah longsor merupakan bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Indonesia. Musibah tanah longsor terjadi karena adanya ketidakstabilan tanah atau batuan suatu lereng. Tanah atau batuan, maupun campuran keduanya, menuruni lereng mengarah dataran yang lebih rendah pada saat terjadi longsor. Longsor menjadi salah satu masalah besar, terutama bagi Kamu yang mau membangun rumah di kawasan pegunungan atau pinggir sungai. Kamu harus mengetahui cara menghindari tanah longsor untuk mengurangi efek tanah menjadi longsor.

Longsor biasanya terjadi karena terdapat gangguan kestabilan pada lereng tanah. Tanah yang labil serta tidak mempunyai pohon sebagai tumpuan natural dapat mengalami pergeseran. Pada umumnya, beberapa kondisi morfologi seperti kemiringan lereng, kondisi bebatuan, maupun tanah penyusun lereng, serta kondisi tata air atau hidrologi pada lereng dapat memicu atau malah menghindari gangguan itu terjadi. Baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui cara menghindari tanah longsor serta mengenali penyebabnya!

Sebutkan upaya yang dilakukan saat terjadi tanah longsor

Tanah longsor dapat dicegah dengan membangun penahan tanah pada tepian lereng. (Foto: Pixabay – sandid)

Baca juga: Kunjungi ngundang.com situs penyedia undangan digital online terbaik di Indonesia

Apabila dilihat dari sudut pandang konstruksi bangunan, tanah merupakan sebuah elemen paling penting dalam mendirikan sebuah bangunan. Tanah mempunyai fungsi untuk menahan beban dari bangunan serta menjadi sebuah penentu apakah bangunan dapat bertahan serta digunakan dalam waktu yang lama. Perlu Kamu ketahui, tanah sangat rentan mengalami pengikisan serta dapat menyebabkan longsor. Berikut ini adalah sepuluh cara menghindari adanya pemicu longsoran agar tidak terjadi bencana tanah longsor dilansir dari penelitian oleh Arthur W. Root tentang Prevention of Landslides.

1. Pembuangan serta Penggantian Materials

Setiap tanah mempunyai struktur tanah yang berbeda-beda. Tanah serta batuan yang mempunyai struktur rapuh serta rawan longsor dapat dipindahkan serta diganti dengan materials yang lebih kuat, seperti tanah berlumpur atau berpasir. Karena pelapukan serpih dapat membentuk tanah yang rawan longsor, prosedur pemindahan serta penggantian harus mencakup langkah-langkah untuk menghindari pelapukan lanjutan dari batuan yang tersisa. Materials longsor tidak boleh didorong kembali ke atas lereng. Ini hanya akan menyebabkan gerakan tanah longsor yang berkelanjutan.

2. Memperbaiki Drainase Permukaan serta Bawah Permukaan Tanah

Karena air merupakan faktor utama terjadinya tanah longsor, perbaikan drainase di permukaan serta bawah permukaan di lokasi dapat meningkatkan stabilitas lereng yang rawan longsor. Air permukaan harus dialihkan jauh dari wilayah rawan longsor dengan mengalirkan air di saluran drainase berjajar atau pipa saluran pembuangan ke dasar lereng.

Baca juga: XPLORE.ID Menampilkan Destinasi Wisata Terbaik diKota Anda

Air harus dialihkan sedemikian rupa untuk menghindari memicu tanah longsor yang berdekatan dengan lokasi. Air permukaan tidak boleh dibiarkan menggenang di lereng yang rawan longsor. Apabila dibiarkan, maka tanah akan melembek yang pada akhirnya akan terbawa oleh aliran air menuruni lereng mengarah ke bawah. Hal itu akan mengakibatkan longsor.

3. Merawat Quantity Air Di Atas Lereng

Air dapat diminimalisir dari tanah di atas lereng dengan menggunakan parit yang diisi dengan kerikil serta pipa berlubang atau sumur air yang dipompa. Penampungan air seperti kolam renang, saluran air, serta saluran pembuangan harus dipelihara untuk menghindari kebocoran.

Penyiraman rumput serta tumbuh-tumbuhan pada tanah di atas lereng harus dijaga seminimal mungkin. Tanah liat mempunyai konduktivitas hidrolik yang rendah serta sulit untuk dikeringkan. Dengan keringnya tanah, maka meringankan berat beban tanah pada atas lereng sehingga kemungkinan terjadinya tanah longsor dapat dicegah.

4. Melestarikan Vegetasi

Pepohonan, rerumputan, serta vegetasi dapat meminimalkan jumlah air yang meresap ke dalam tanah. Selain itu, dengan adanya tanaman sanggup memperlambat erosi yang diakibatkan oleh aliran air permukaan. Air tanah pun diserap oleh akar tumbuhan sehingga dapat menghilangkan air dari permukaan tanah.

Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin pada portal Warta Institut Pertanian Bogor, menanam berbagai jenis tanaman vetiver seperti akar wangi pada kawasan lereng dapat menghindari serta mengurangi risiko terjadinya longsor. Tanaman vetiver mempunyai akar yang dapat tumbuh panjang sampai 2 meter ke dalam tanah yang sangat baik untuk menopang tanah supaya konturnya tidak mengalami perubahan serta mengakibatkan longsor.

Buat jangka panjangnya, Kamu dapat menanam pohon trembesi pada kawasan lereng sebagai salah satu bentuk pencegahan longsor. Selain menghindari longsor, manfaat kayu trembesi lainnya adalah dapat menyerap sekaligus menyaring air hujan dengan baik.

5. Menggali Bagian Atas Lereng

Memindahkan tanah serta batu di bagian atas tanah longsor mengurangi tekanan penggerak serta dapat memperlambat atau bahkan menghentikan tanah longsor. Tanah serta batuan tambahan di atas tanah longsor perlu disingkirkan untuk menghindari tanah longsor baru terbentuk di lereng atas. Meratakan sudut kemiringan di puncak bukit dapat membantu menstabilkan lereng yang rawan longsor.

6. Menopang Permukaan Lereng

Apabila kaki tanah longsor berada di dasar lereng, timbunan dapat ditempatkan di atas kaki serta di sepanjang dasar lereng. Timbunan tersebut sanggup meningkatkan gaya penahan di sepanjang permukaan runtuh di wilayah kaki. Timbunan tersebut akan menghindari bagian tanah atau batuan di atas lereng turun ke dasar lereng. Namun, kalau kaki lebih tinggi pada lereng, penambahan timbunan akan membebani tanah serta batuan di bawah kaki sehingga menyebabkan tanah longsor membentuk lereng bawah timbunan.

7. Membangun Tiang Pancang

Tiang pancang menyerupai balok logam yang didorong ke dalam tanah atau ditempatkan di lubang bor. Tiang pancang yang ditempatkan dengan benar harus meluas ke lapisan batuan yang kompeten di bawah tanah longsor. Selain tiang pancang, juga diperlukan balok penopang. Balok penopang ditempatkan pada kemiringan lereng tiang untuk menghindari tiang agar tidak jatuh atau miring. Balok kayu serta tiang telepon tidak disarankan untuk digunakan sebagai tiang pancang karena kurang kuat serta dapat membusuk.

8. Membangun Tembok Penahan

Karena tanah longsor dapat merembes melalui celah di antara tumpukan, dinding penahan tanah kerap kali dibangun. Tembok penahan dapat dibangun dengan menambahkan balok logam, beton, atau kayu secara horizontal di antara tiang penahan. Tembok tersebut dapat diperkuat lebih lanjut dengan menambahkan pengikat serta balok penopang.

Tembok penahan tanah juga dibikin dari beton, balok kayu, batu, rel kereta api, atau kayu gelondongan, tetapi ini mungkin tidak cukup kuat untuk menahan gerakan tanah longsor serta dapat roboh. Setelah dibangun, maka dinding penahan harus dipelihara serta dirawat. Kurangnya perawatan dapat menyebabkan gerakan tanah longsor yang baru.

9. Memasang Sambungan atau Jembatan

Pencegahan longsor, terutama pada jalur jalan raya, dapat dilakukan dengan membangun jembatan untuk menyambung space satu dengan lainnya. Dengan adanya jembatan ini, maka beban yang ditanggung oleh tanah yang dilalui oleh kendaraan akan berkurang. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya longsor dapat diminimalisir.

10. Membatasi Jumlah Bangunan Pada Lahan Rawan Longsor

Buat menghindari terjadinya peningkatan beban tanah pada atas lereng, yang dapat memicu ketidakstabilan tanah, maka jumlah bangunan yang boleh dibangun di atas lereng harus dicermati. Apabila perlu, untuk sebuah kawasan miring dengan tanah serta batuan yang kurang kuat, sebaiknya pembangunan di atasnya tidak diijinkan.