*** Page 2
WEDA Weda sebagai kitab suci. Weda sebagai Ilmu pengetahuan. Weda di dalam bahasa sansekerta berarti pengetahuan. Kata weda berasal dari urat kata Wid, yang artinya mengetahui. Apabila kita artikan Weda itu sebagai pengetahuan, maka setiap pengetahuan dapat dikatakan weda. INI TIDAK BENAR PULA. Weda adalah pengetahuan dan diturunkan oleh Tuhan kepada umat manusia sebagai wahyunya. Sebaliknya kata “Widya” adalah segala macam pengetahuan yang dikembangkan oleh penemuan berbagai risetnya. Widya lebih bersifat duniawi sedangkan Weda lebih bersifat rohani. Ada pula penjelasan lain yang kita jumpai mengatakan bahwa kata Weda yang huruf akhirnya ditulis dalam huruf â (panjang) mengandung pengertian kata – kata yang diucapkan dan dinyanyikan dengan aturan – aturan tertentu. Nyanyian itu atau hymnedi dalam weda itu disebut ‘Rca’ atau Chanda yang dibedakan menurut jumlah bait dan banyaknya kata atau suku kata dalam satu syair. Rca ini juga dikenal dengan nama ‘Mantra’. Dan karena itu tidak heran hampir semua tulisan dalam kitab weda itu ditulis dalam bentuk mantra tau Rca atau Chanda. Hanya beberapa saja yang kita jumpai di dalam kitab Yajur Weda yang ditulis dalam bentuk prosa. Pengetahuan ini dapat dibedakan menjadi dua bidang, yaitu: Pengetahuan Rohani, baik di dunia ini maupun di dunia kelak sesudah kematian. Pengetahuan semacam ini tergolong nwrtti jnana dan jalannya sendiri disebut nrwtti marga. Adapun yang menjadi sumber nwrtti jnana ini adalah Sruti. Pengetahuan Duniawi, yaitu pengetahuan yang akan menuntun manusia pada upaya peningkatan kesejahteraan dan hidup bahagia di dunia ini. Ilmu pengetahuan yang tergolong jenis ini adalah disebut prawrti marga. Adapun sumber utama dari pengetahuan ini disebut Dharmasastra. Weda Sebagai wahyu Tuhan. Weda adalah Mantra. MANTRA Mantram atau mantra juga disebut Puja merupakan suatu doa, berupa kata atau rangkaian kata kata yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Mantra berarti persembahyangan, hymne Weda, teks suci. Mantra dapat digolongkan seni suara karena diucapkan sesuai chanda, yaitu tinggi rendahnya intonasi secara teratur sehingga menimbulkan suara yang harmonis. Pengucapan mantra yang tepat memerlukan latihan, agar intonasi dan tekanan tekanan suara dapat diucapkan dengan tepat. Mantra yang diucapkan sesuai dengan aturan tersebut dapat menggerakkan kekuatan yang paling dasar dalam diri manusia dan disebutkan pula dapat mengandung segala kekuatan alam yang ada. Cara untuk dapat menguasai suatu mantra, sehingga dinyatakan menjadi orang siddhi mantra (mantra siddhi) adalah dengan melalui latihan dan bimbingan (Pudja: 1979). Dalam kehidupan beragama, umat Hindu, ada tiga kewenangan pemakaian mantra/syair pujaan, yaitu: untuk Shadaka, Pemangku/Pinandita dan Walaka. Mantra mantra yang ditetapkan ialah mantra untuk doa sehari hari, bukan untuk melaksanakan Lokapalasraya. Mantra ini dapat dipakai untuk sembahyang Tri Sandhya. Mantra Upasana yang digunakan untuk sehari hari bertujuan untuk memuliakan/memuja Sang Hyang Widhi dan memohon kerahayuan kepadaNya. Dalam mengucapkan mantra mantra ini hendaknya mengambil sikap sedemikian rupa, sehingga dapat mengucapkan mantra – mantra dengan penuh khidmat serta dilandasi dengan kesucian lahir dan batin. Mantra mantra ini dapat diucapkan tanpa dilagukan dan dapat diterkemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing masing (seperti Tri Sandya) Titib (1986:6,14,15). Fungsi Mantra Mantra memiliki fungsi yang utama dalam upacara yadnya maupun dalam kehidupan sehari hari. Upacara yadnya tidak akan berpahala jika tidak disertai dengan pengucapan mantram. Nilai Magis Mantram Mantram yang memiliki kekuatan magis tertinggi adalah mantram suci OM/Ongkara. Mantra suci OM adalah Brahman dan dalam Weda Smerti disebutkan bahwa Prajapati memerasnya dari tiga Weda, suara A, U, M dan wiyakrti dengan suara OM disebutkan bahwa itu adalah bentuk suara suci Brahman. Prajapati yang bersemayam di sorga tertinggi, mengeluarkan inti sari dari tiga weda (Rg Weda, Sama Weda, Yajur Weda) dan mantram mantram Rg Weda yang suci bagi Sawitri (Dewi Fajar). Kekuatan magis dari mantram OM, sebagai pengucapan awal dari mantram mantram untuk upacara Panca Yadnya adalah mengantarkan persembahyangan kepada yang dipuja dan tercapainya tujuan upacara tersebut. Mengenai kekuatan magis mantram OM dalam mengamalkan ajaran agama sehari hari adalah dapat tercapainya segala tujuan. Beberapa hal yang penting harus dilaksanakan adalah:
Pemujaan Setiap Hari -8.543835 115.325703 |