Sementara untuk porsi setiap kali makan MPASI, bayi biasanya mampu melahap sekitar 2-3 sendok makan hingga ½ mangkuk ukuran 250 mililiter (ml). Show
Anda bisa tetap memberikan camilan sebanyak 1-2 kali makanan selingan setiap hari di antara waktu makan utamanya. Tekstur makananBayi biasanya sudah terbiasa makan MPASI tekstur lembut di usia ini. Anda bisa melanjutkan dengan memberikan makanan lumat yang memiliki tekstur agak tebal (mashed food). Menu MPASI bayi 8 bulanContoh menu MPASI bayi 8 bulan yang bisa Anda buat yakni nasi tim campur tofu dan sawi putih. Untuk membuat menu ini, rebus tofu dan sawi putih hingga matang sembari memasak nasi sampai menghasilkan tekstur yang lembut sebagaian bagian dari pembuatan resep MPASI bayi 6 bulan. Selanjutnya masukkan tofu dan sawi putih ke dalam blender atau food processor, kemudian campur bersama nasi untuk menghasilkan menu makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI usia 9 bulanBerikut panduan pemberian MPASI usia 9 bulan: Frekuensi dan porsi makanFrekuensi pemberian MPASI di usia 9 bulan yakni sekitar 3-4 kali per hari. Di usia bayi 9-11 bulan ini Anda bisa memberikan porsi sekitar ½ mangkuk ukuran 250 ml. Anda juga bisa memberikan camilan di antara waktu makan utamanya sekitar 1-2 kali sehari sesuai dengan keinginan bayi. Tekstur makananSementara untuk tekstur dan jenis makanannya, Anda dapat menyajikan beberapa pilihan meliputi makanan yang dicincang halus, cincang kasar, dan finger foods. Finger foods adalah makanan yang dipotong kecil-kecil hingga seukuran dengan jari bayi agar lebih mudah saat digenggam. Menu MPASI bayi 9 bulanCoba buat kentang tumbuk dengan tambahan daging asap dan brokoli sebagai menu MPASI bayi 9 bulan. Cara membuatnya yakni dengan mengukus kentang, brokoli, dan daging asap hingga matang kemudian hancurkan dengan alat tumbuk atau garpu. Kemudian, tumis margarin dan bawang putih sembari memasukkan telur dan susu secukupnya. Tambahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan dan parutan keju. MPASI usia 10 bulanBerikut panduan pemberian MPASI usia 10 bulan: Frekuensi dan porsi makanFrekuensi makan bayi usia 10 bulan yakni sekitar 3-4 kali setiap harinya. Selain makanan utama, Anda juga bisa rutin memberikan makanan selingan atau camilan untuk bayi 10 bulan sebanyak 1-2 kali. Secara perlahan, Anda dianjurkan untuk meningkatkan jumlah MPASI bayi 10 bulan menjadi 250 mililiter (ml) atau sekitar setengah mangkuk. Tekstur makananAnda boleh memberikan berbagai macam tekstur MPASI bayi di usia 10 bulan. Ini karena gigi bayi di usia 10 bulan sudah mulai tumbuh sehingga akan lebih melatihnya saat makan beragam tekstur makanan pendamping ASI. Beragam makanan mulai dari yang dicincang halus (minced), dicincang kasar (chopped), maupun makanan yang mudah digenggam (finger food). Menu MPASI bayi 10 bulanContoh menu MPASI bayi 10 bulan yaitu sup kacang merah dengan daging. Olah sup kacang merah mula-mula dengan menumis bawang bombay dan seledri sembari memasak nasi hingga mendapatkan tekstur yang pas untuk bayi. Selanjutnya, masak air dan daging hingga mendidih, lalu masukkan kacang merah serta wortel kemudian tunggu hingga semuanya matang. Kemudian masukkan bawang bombai dan seledri yang telah ditumis sebelumnya lalu masak lagi sampai matang. Campurkan nasi, sup kacang merah, daging, serta sayuran ke dalam blender dan food processor lalu haluskan sampai mendapat tekstur yang diinginkan bayi. MPASI usia 11 bulanBerikut panduan pemberian MPASI usia 11 bulan: Frekuensi dan porsi makanPorsi MPASI bayi di usia 11 bulan ini sekitar setengah mangkuk atau 250 mililiter (ml). Sementara untuk frekuensi atau jumlah makannya bisa Anda berikan sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Jika ternyata masih kurang, Anda bisa menambahkan pemberian makanan selingan atau camilan sebanyak 1-2 kali per hari. Tekstur makananTekstur makanan yang bisa Anda berikan untuk bayi 11 bulan yakni dicincang halus (minced), dicincang kasar (chopped), dan makanan yang mudah digenggam (finger food). Menu MPASI bayi 11 bulanPilihan menu makan bayi 11 bulan misalnya dengan membuat pasta spageti dan daging cincang. Caranya dengan merebus spageti seperti biasa lalu gunting atau potong sampai berukuran kecil agar memudahkan bayi saat memakannya. Terakhir, jangan lupa tambahkan daging cincang yang telah dimasak dan dibumbui ke atas spageti tersebut. Menu makanan pendamping ASI (MPASI) selingan bayi 6 sampai 11 bulanBerikut contoh resep menu makanan pendamping ASI atau MPASI selingan bayi sejak 6 bulan sampai 11 bulan: 1. Puree buah manggaHaluskan buah menggunakan food processor maupun blender. Pastikan Anda menghaluskan sampai tekstur menu MPASI sudah menjadi seperti bubur. Anda bisa memberikan buah sebagai makanan selingan atau camilan bayi. Hanya saja, buah yang diberikan sebaiknya bukan dalam bentuk potongan kecil maupun besar bila bayi masih berusia 6-8 bulan. Anda harus memblender atau menghaluskan buah sampai mendapatkan tekstur lumat (puree). Sementara bila usia bayi sudah menginjak 9 bulan ke atas, Anda bisa memberikan buah seukuran jari tangan bayi. 2. Sup krim kentang dan jagungResep MPASI untuk bayi usia 6 sampai 11 bulan bisa Anda olah dengan menumis bawang bombai hingga harum kemudian tambahkan air kaldu, jagung, dan kentang. Jika sudah mendidih masukkan susu, lalu blender hingga halus sebagai bagian dari resep untuk menyajikan menu MPASI bayi 6 bulan sampai 11 bulan. Tekstur sup krim kentang dan jagung bisa Anda sesuaikan dengan usia dan kemampuan makan bayi. Aturan pemberian makanan pendamping ASI bayiPemberian makanan bayi sebenarnya tidak susah. Beberapa pilihan MPASI untuk bayi menurut WHO yaitu:
Tidak ada urutan tertentu mengenai jenis atau bahan makanan yang sebaiknya diberikan terlebih dahulu pada bayi. Setelah bayi sudah menerima makanan tersebut dengan baik, Anda bisa memberikan makanan lainnya yang lebih bervariasi. Berbagai jenis makanan yang bisa Anda berikan selanjutnya seperti daging, ayam, ikan, telur, hati sapi, dan lainnya. Bolehkah menambahkan gula, garam, dan MSG?Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperbolehkan penambahan gula dan garam untuk meningkatkan kelezatan rasa makanan padat bagi bayi. Begitu pula dengan MSG atau micin untuk makanan bayi sebenarnya sah-sah saja. Dengan catatan, penambahan gula, garam, dan MSG ke dalam makanan bayi masih dalam batas wajar dan tidak terlalu banyak. Penting juga untuk diperhatikan, saat mengenalkan makanan pendamping ASI kepada bayi usahakan satu per satu. Hal ini bertujuan agar Anda lebih mudah menilai apabila bayi mengalami alergi karena satu atau beberapa jenis makanan tertentu. Peralatan atau perlengkapan untuk membuat MPASI bayi sebenarnya tidak harus lengkap semuanya, kok. Yang penting Anda bisa memastikan setiap alat masak yang Anda punya bisa mendukung dan mempermudah proses pemberian MPASI nantinya. Nah, berikut ini rekomendasi peralatan atau perlengkapan MPASI yang sebaiknya Anda miliki: 1. Alat tumbukBayi yang baru mulai belajar makan makanan pendamping ASI (MPASI) butuh tekstur makanan yang sangat lumat dan lembut sehingga mudah saat dikunyah dan ditelan. Sebenarnya Anda bisa menghaluskan makanan bayi secara manual dengan menumbuknya perlahan-lahan. Namun, kekurangan cara manual tersebut terletak pada prosesnya yang terbilang butuh waktu agak lama. Melansir dari laman Healthy Children, pilihan lain untuk menghaluskan makanan bayi bisa menggunakan peralatan MPASI blender dan alat pengolah makanan (food processor). Blender dan food processor merupakan contoh alat tumbuk elektrik. Alat tumbuk elektrik bisa dipakai untuk menghaluskan makanan padat yang masih mentah atau dalam bentuk segar (misalnya buah atau sayur utuh) menjadi bentuk bubur halus. Hasil makanan yang diolah dari food processor tidak selalu menjadi benar-benar halus dan lumat, tetapi cukup kental. 2. Slow cookerSlow cooker dapat dikatakan sebagai alat pengolah makanan bayi yang praktis dan multifungsi. Anda bisa memasak, mengukus, dan menghangatkan makanan hanya dengan pakai satu alat yang sama. Selain memasak, slow cooker biasanya juga mampu menghangat atau memanaskan kembali makanan bayi yang sebelumnya telah matang. Peralatan atau perlengkapan MPASI yang satu ini diyakini dapat menjaga kandungan nutrisi asli makanan berkat teknik slow cooking-nya yang pakai panas sedang. Artinya, nutrisi di dalam makanan tersebut, misalnya karbohidrat, protein untuk bayi, lemak untuk bayi, hingga mineral dan vitamin bayi tetap terjaga. 3. Food containerPeralatan atau perlengkapan MPASI yang tak kalah penting untuk dimiliki para ibu yakni food container. Food container berfungsi untuk menyimpan makanan, entah di dalam kulkas (lemari pendingin) maupun freezer. Makanan yang disimpan pun dapat berupa makanan mentah per porsi yang nantinya langsung dimasak maupun makanan yang sudah matang. Bahan makanan mentah yang bisa disimpan dalam peralatan atau perlengkapan MPASI food container yakni kaldu matang, sayuran, buah, keju, dan lainnya. Sementara itu, makanan yang telah matang dapat disimpan per porsi sekali makan. Dengan begitu, Anda hanya perlu menghangatkan MPASI kembali saat hendak diberikan pada bayi. Peralatan atau perlengkapan MPASI yang satu ini juga biasanya dirancang kedap air dan kedap udara guna menjaga kualitas makanan di dalamnya. 4. Peralatan makan lengkap untuk menyajikan menu MPASI sejak 6 bulanSelain melengkapi peralatan memasak MPASI, jangan lupa untuk mempersiapkan perlengkapan makan yang akan dipakai anak nantinya. Jika ingin lebih mudah, Anda bisa memilih satu set peralatan makan lengkap yang sudah termasuk piring, mangkok, sendok, garpu, dan gelas. Cara menyimpan MPASI yang perlu diperhatikanCara menyimpan menu MPASI bayi yang baik dan benar sejak usia 6 bulan sebenarnya tidak sulit. Dengan catatan, Anda memahami aturan penyimpanan makanan bayi ini. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) anjuran menyimpan menu MPASI bayi sejak 6 bulan yakni dengan cara sebagai berikut:
Usahakan untuk selalu menempatkan MPASI bayi dalam wadah kedap udara kemudian biasakan menyimpan di dalam lemari es atau freezer sebagai cara yang tepat. Berbeda dengan makanan padat atau makanan bayi bayi yang diolah sendiri, MPASI instan tidak perlu disimpan di dalam lemari es selama belum dibuka. Nah, jangan lupa untuk menghangatkan kembali menu MPASI bayi sejak 6 bulan yang telah disimpan sebelumnya saat waktu makan tiba dan biarkan hingga agak dingin sebelum disajikan. |