Kondisi daerah yang menunjukkan terjadinya perubahan ruang adalah

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

tirto.id - Ada beberapa aspek yang menjadi pengaruh perubahan dari interaksi keruangan terhadap kehidupan di negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Salah satu aspeknya, adalah kehidupan ekonomi.

Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi terus berkembang. Puncaknya adalah ketika pemimpin negara-negara ASEAN bersepakat untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Istilahnya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Kesepakatan itu bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN di tengah persaingan ketat ekonomi Asia, terutama dengan adanya kebangkitan ekonomi China (Tiongkok) dan India.



Selain itu, MEA juga dibentuk untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di kawasan Asia Tenggara dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan perkembangan industri dan mengerek pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi akan semakin luas dan bersaing bebas antarnegara-negara ASEAN.

Seperti dilansir dari Modul Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi COVID-19 untuk Jenjang SMP, perubahan ruang dan interaksi antar-ruang dapat terjadi dalam berbagai ruang lingkup ataupun skala.

Contohnya dalam skala sempit, perubahan ruang dan interaksi antar-ruang terjadi antara desa dengan kota. Sementara dalam skala luas, perubahan ruang dan interaksi antar-ruang dapat terjadi antar-negara dan antar-benua.

Perubahan yang paling tampak di Asia adalah alih fungsi lahan. Tidak sedikit daerah di Asia yang berubah menjadi daerah perkotaan. Maka dari itu, perubahan tersebut mendorong terjadinya interaksi antar-ruang dalam bentuk perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pada tahun 2015, sekitar 47 persen penduduk Asia tinggal di daerah perkotaan. Lantas, bagaimana pengaruh perubahan ruang terhadap kehidupan ekonomi di ASEAN?

Perubahan ruang terhadap kehidupan ekonomi di ASEAN

Sebagai upaya membangun kehidupan ekonomi di ASEAN, negara-negara Asia Tenggara menerapkan ASEAN Free Trade Area (AFTA), demikian dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial. Secara ekonomis, AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas. Terdapat banyak pilihan konsumsi dari segi kuantitas dan kualitas. Kerja sama berbagai negara di ASEAN ini mendorong terjadinya perubahan tatanan kerja sama antar-negara dalam bidang ekonomi. Persaingan dalam kegiatan ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetitor dari luar negeri. Kegiatan produksi suatu negara ASEAN bisa dengan mudah dilakukan dan dipasarkan ke negara lain dalam lingkup ASEAN. Kerja sama ASEAN menjadikan jangkauan proses distribusi menjadi lebih jauh. Barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen sampai ke tangan masyarakat (konsumen) melalui distributor. Tidak hanya itu, perkembangan teknologi transportasi dapat memperpendek jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang atau jasa sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa, lautan luas tidak lagi menjadi penghalang untuk mendistribusikan barang dan jasa. Kemudahan distribusi ini sangat menguntungkan pelaku kegiatan ekonomi dan memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Pasalnya, kegiatan distribusi antar-negara dalam bentuk ekspor dan impor yang melibatkan dua negara atau lebih identik dengan pergerakan barang atau jasa antar-negara. Dalam hal ini, kegiatan produksi dan distribusi bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Konsumen adalah pengguna barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen dan didistribusikan oleh distributor.

Contoh perubahan ruang terhadap kehidupan ekonomi di ASEAN

  1. Indonesia dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh petani di Thailand dan Myanmar. Produk elektronik Singapura dapat lebih mudah diperoleh oleh masyarakat di negara ASEAN.
  2. Singapura adalah negara yang mengutamakan sektor perdagangan dan sangat bergantung pada ekspor dan impor. Dalam hal ini, banyak negara-negara lain yang ingin berinvestasi di Singapura karena iklim investasi yang sangat menarik dan suhu politik yang stabil.
  3. Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah mengekspor produknya ke Singapura, Indonesia, dan negara anggota ASEAN lain tanpa dibebani pajak, begitupun sebaliknya.


Baca juga artikel terkait ASEAN atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati

Kondisi daerah yang menunjukkan terjadinya perubahan ruang adalah

Photo by Tom Fisk from Pexels

Kondusi alam yang hampir sama di wilayah ASEAN mengakibatkan adanya kerja sama untuk meringankan dampak bencana alam.

Bobo.id - ASEAN atau disebut juga Association of South East Asian Nations merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. 

Setiap negara yang tergabung dalam ASEAN saling bekerja sama dari berbagai bidang untuk membantu kemajuan masing-masing negara. 

Adapun anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. 

Untuk mewujudkan kerja sama pada masing-masing negara yang tergabung dalam ASEAN, maka negara-negara tersebut melakukan interaksi.

Namun, interaksi antarnegara ASEAN juga dapat menimbulkan beberapa dampak yaitu adanya perubahan. 

Adapun beberapa perubahan yang terjadi pada negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam adalah iklim, geologi, dan ketersediaan sumber daya alam. 

Baca Juga: 5 Negara yang Bergabung dalam ASEAN Setelah Deklarasi Bangkok

Bagaimana perubahan yang terjadi akibat faktor alam tersebut? Mari kita pahami bersama dari penjelasan berikut ini. 

1. Faktor Iklim

Negara-negara ASEAN berada di antara Benua Australia dan Benua Asia, sehingga menyebabkan wilayah tersebut memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. 

Angin ini disebut Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur, yang masing-masing menyebabkan hujan dan musim kemarau. 

Iklim yang dipengaruhi oleh angin muson dinamakan iklim muson.

Nah, negara-negara ASEAN mengalami perubahan iklim yang tidak bisa diduga, akibat adanya perubahan penggunaan lahan dan perilaku manusia yang menyebabkan pemanasan global. 

Perubahan iklim ini juga dapat mengakibatkan bencana alam dan kerusakan-kerusakan yang terjadi di alam. 

Dalam upaya menganggulangi bencana dan kerusakan tersebut, ASEAN melakukan kerja sama untuk membantu meringankan beban yang dialami negara-negara di dalamnya. 

Contohnya, ketika terjadi kebakaran hutan di Sumatra pada tahun 2015, ASEAN memberikan bantuan pinjaman pesawat pemadam kebakaran. 

Selain itu, ASEAN juga membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan tahun 2014. 

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Sejarah Berdirinya, Latar Belakang, Tujuan, Perbedaan dan Persamaan Negara di ASEAN

2. Faktor Geologi

Faktor geologi mencakup kondisi tanah dan batuan penyusun di bumi. 

Negara-negara ASEAN berada pada keadaan geologi yaitu tumbukan antarlempeng. Pergerakan lempeng yang bertumbukan mengakibatkan terjadinya bencana. 

Beberapa contoh bencana yang dapat terjadi akibat dari pengaruh geologi negara-negara ASEAN adalah gempa bumi dan bencana tsunami. 

Pada tahun 2006, Aceh mengalami bencana tsunami yang memakan banyak korban jiwa.

Ketika itu juga ASEAN melalui Pusar Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan, dan donasi untuk pemulihan dan perbaikan lingkungan.

3. Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam

Hampir semua negara-negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki sumber daya alam berupa bahan tambang, kecuali Singapura. 

Wilayah negara Singapura yang sempit mengakibatkan adanya keterbatasan sumber daya alam berupa bahan tambang. 

Namun, Singapura menguasai bidang perdagangan dan industri. 

Adapun beberapa jenis bahan tambang yang dihasilkan masing-masing negara ASEAN yaitu sebagai berikut. 

- Indonesia memiliki minyak bumi, batu bara, timah, emas, dan perak. 

- Malaysia memiliki biji timah, bauksit, biji besi, minyak bumi.

- Filipina memiliki tembaga, nikel, emas, timber, seng, kobalt, batu bara, krom, dan mangan. 

Baca Juga: Profil Negara ASEAN, Lengkap dengan Bentuk Pemerintahan dan Nama Ibukota Negara ASEAN

- Thaliand memiliki timah dan mangan. 

- Brunei Darussalam memiliki minyak bumi dan gas alam. 

- Vietnam memiliki batu bara, besi, timah, emas, ntimon , krom, fosfat. 

- Laos memiliki timah, briket batu bara, besi, tembaga, emas, gips, dan belerang. 

- Myanmar memiliki timbal, seng, perak, timah, minyak bumi, mangan, emas, tungsten, batu mulia, batu giok. 

- Kamboja memiliki bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, dan emas. 

Nah, itulah perubahan ruang dan interaksi antarruang akibat faktor alam. 

Sumber: Buku siswa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs kelas VIII.

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News