Jika berdampak negatif bagaimana usaha untuk memperbaiki nya


Harianjogja.com, SOLO — Agar anak terhindar dampak negative atau bahaya Internet, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua. Selain mengawasi secara langsung, orang tua dapat mengaktifkan fitur yang dapat membantu anak agar tidsak mengakses website yang dilarang.

Ketua Lembaga Riset Keamanan Sistem Informasi CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan pengguna bisa mengaktifkan fitur atau aplikasi parental control pada gadget dan komputer untuk membatasi akses terhadap situs-situs berkonten negatif.

Berikutnya, pengguan diimbau agar tidak mengumbar informasi pribadi anak pada media sosial. “Batasi informasi apa yang ditampilkan dan bisa dilihat oleh siapa saja. Apabila dirasa tidak penting sebaiknya tidak usah memposting informasi yang bersifat pribadi,” kata Pratama, dikutip dari Okezone, Senin (8/2/2016).

Lebih lanjut ia mengatakan, 80% anak antara usia 12 sampai 17 menggunakan media sosial setiap hari. Anak laki-laki cenderung lebih sering bermain game online, sedangkan anak perempuan mendominasi media sosial.

Orang tua perlu memastikan agar anak tidak berkomunikasi dengan orang asing lewat media sosial. Orang tua juga bisa memastikan pengaturan privasi akun media sosial, agar dibuat privat dan hanya bisa dilihat oleh kawan-kawan yang dikenal saja.

Pembatasan akses Play Store pada anak juga dapat dilakukan, bukan terkait masalah kekhawatiran mengunduh berbagai aplikasi dewasa, namun lebih jauh juga mengamankan dompet orang tua yang ada pada Play Store.

Ada kejadian di Inggris, seorang anak menghabiskan uang orang tuanya sampai lebih dari Rp80 juta, hanya karena bermain game dan mengunduh banyak fitur berbayar yang langsung terdebet ke kartu kredit ayahnya.

Pemerintah sebagai pengatur kebijakan diharapkan juga ikut berperan melalui pemblokiran situs-situs yang berisi konten negatif. Selain melalui Internet positif, Kementrian Kominfo juga melakukan sosialisasi bimbingan Internet sehat dan aman.

Sosialisasi ini dilakukan ke berbagai daerah-daerah di Indonesia. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat, terutama anak-anak dan pelajar, menjadi lebih mengerti manfaat dari Internet dan juga sisi negatifnya, serta dapat mengembangkan potensi melalui Internet.

Seperti dikutip dari Liputan6.com, Senin, Pegiat ICT Watch, Heru Tjatur, mengatakan, soal Internet sehat dan Internet safety, selain dampak positif, Internet juga dapat memberi ancaman.

“Ada empat ancaman di Internet, antara lain konten negatif, kecanduan, bullying, dan child predator. Empat ancaman ini yang sebenarnya paling banyak,” kata Heru.

Bahaya Internet yang agak sulit dihindari dari empat ancaman tersebut adalah konten negatif. Terkadang anak-anak mengakses konten negatif bukan karena mereka tertarik, melainkan terpapar secara tidak sengaja. “Coba sekarang teman-teman googling pelajaran SMA. Di hasil pencarian, coba lihat konten apa yang muncul,” ungkap Heru.

Artinya, menurut Heru, anak-anak sebetulnya tidak mencari konten negatif, tetapi mungkin pada saat mereka melakukan pencarian, konten negatif itulah yang muncul. Artinya, kita tidak bisa dengan mudahnya melakukan pelarangan atau pemblokiran.

Masyarakat juga bisa berperan langsung dengan melaporkan situs-situs berkonten negatif melalui situs pelaporan resmi yang dikelola oleh Kemenkominfo, yaitu trustpositif.kominfo.go.id.

sumber: http://m.harianjogja.com/baca/2016/02/09/bahaya-internet-begini-cara-cegah-dampak-negatif-internet-untuk-anak-688962

Jika berdampak negatif bagaimana usaha untuk memperbaiki nya

Pemerintah berkomitmen mengakselerasi akses internet di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di seluruh wilayah Indonesia, yakni di puske Selengkapnya

Jika berdampak negatif bagaimana usaha untuk memperbaiki nya

Pemerintah berkomitmen mengakselerasi akses internet di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di seluruh wilayah Indonesia, yakni di puske Selengkapnya

Jika berdampak negatif bagaimana usaha untuk memperbaiki nya

SENTANI - Distrik Airu yang menjadi bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Jayapura, yang merupakan salah satu daerah tersulit, terdepan Selengkapnya

Jika berdampak negatif bagaimana usaha untuk memperbaiki nya

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pemasangan internet untuk 1.000 masjid dan 1.000 pesantren di Selengkapnya

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol. 8 No. 1 (2011): Edisi Januari 2011 /
  4. JPTK

https://doi.org/10.23887/jptk-undiksha.v8i1.2890

Sampai saat ini perkembangan ilmu pengetahuan telah menghantarkan masyarakat menuju babak baru yaitu babak yang memanfaatkan peralatan-peralatan yang merupakan hasil dari teknologi. Penggunaan tenaga manusia yang semakin hari semakin kecil volumenya sering kali menyebabkan orang kehilangan pekerjaannya karena tugasnya telah tergantikan oleh peralatan atau mesin. Sebagai sarana penyampaian informasi dan komunikasi, komputer bisa dipakai sebagai sarana berinternetan. Lewat internet orang bisa mencari bermacam-macam informasi dan berkomunikasi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Selain memberikan keuntungan, ternyata peralatan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Dampak negatif tersebut muncul sebagai akibat dari penggunaan yang salah atau tidak bertanggung jawab dari yang menggunakan. Beberapa dampak negatif tersebut adalah 1). Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya (seperti belajar dan olah raga), 2). Anak kehilangan kemampuan berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online, 3) Adanya pelanggaran hak cipta, 4).  Kejahatan di internet, 5). Penyebaran virus komputer, dan 6). Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan. Adapun cara mengatasi dampak-dampak negatif tersebut adalah : 1). Gunakan teknologi untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah dikenal, 2). Cari komunitas positif  yang sering melakukan pertemuan didunia nyata, 3). Perlunya penegakkan hukum yang berlaku dengan dibentuknya polisi internet, 4). Menghindari pemakaian telepon seluler yang berfitur canggih oleh anak-anak dibawah umur dan lebih mengawasi penggunaan telepon seluler, 5). Perbanyak membaca buku-buku yang bersifat edukatif dan bersifat keimanan serta aplikasi komputer yang bersifat mendidik, dan 6). Perlunya pengaturan waktu untuk berada di depan komputer atau televisi.

Kata kunci : informasi, komunikasi, perkembangan teknologi

Vol. 8 No. 1 (2011): Edisi Januari 2011

Asked by wiki @ 26/08/2021 in IPS viewed by 4600 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in IPS viewed by 4520 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in IPS viewed by 4068 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in IPS viewed by 3830 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in IPS viewed by 3519 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in IPS viewed by 3288 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in IPS viewed by 3065 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in IPS viewed by 2715 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in IPS viewed by 2590 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in IPS viewed by 2499 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in IPS viewed by 2434 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in IPS viewed by 2397 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in IPS viewed by 2321 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in IPS viewed by 2300 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in IPS viewed by 2271 persons