Jelaskan tentang Architecture dalam Konsep inti dan perencanaan komponen pemasaran produk

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menggelar Webinar Marketing Series bertajuk “Refresher Talk: Service, Sales, and Branding” pada Rabu (2/9/2020) dengan dimoderatori oleh Shinta Mustikarini, S.E., M.Si. (Dosen Prodi Administrasi Bisnis). Webinar mengundang dua dosen prodi Administrasi Bisnis yang sudah berlisensi marketing dari BNSP yaitu Dian Sadeli, S.E., M.AK. dan Yosefa S.T., M.M. sebagai pembicara.

Tidak dapat dipungkiri adanya perubahan yang pesat di landscape bisnis Indonesia belakangan ini. “Dulu ketika membayar sesuatu harus membawa cash, bepergian harus memiliki kendaraan sendiri, dan berbelanja pun harus ke lokasi. Di era modern ini kita dimudahkan dengan adanya gawai cerdas yang setia menemani untuk berbelanja dan memesan kebutuhan lainnya secara cepat dan responsif,” ucap Dian menjelaskan terkait kemudahan dalam gaya hidup masa kini.

Sustainable Marketing Enterprise

Sustainable Marketing Enterprise (SME) merupakan model pemasaran yang dikembangkan Hermawan Kartajaya dalam menghadapi perubahan pasar yang semakin kompleks dan komprehensif. Model ini dibutuhkan karena perubahan dalam lingkungan bisnis yang semakin cepat dan sulit untuk diramalkan. Selain itu persaingan semakin terbuka (free market) dan jumlah pesaing semakin meningkat. Pelanggan juga semakin tereduksi dan semakin tinggi tingkat kepuasannya sehingga loyalitas pelanggan makin sulit didapatkan. 

Ada tiga tahapan dalam model SME yaitu Outlook, Architecture, dan Scorecard. Outlook merupakan tahap awal yang menjadi tinjauan untuk masa mendatang. Architecture adalah cara mendesain bisnis agar sesuai dengan keinginan di mata publik. Scorecard ialah perhitungan secara matematis untuk menentukan worker, buyer, dan investor.

Outlook

Outlook disebut juga 4C-Diamond (Change, Competitor, Customer, dan Company). Perubahan dipengaruhi oleh kepastian dan pentingnya perubahan yang mungkin terjadi. Analisis kompetitor diperlukan untuk mengetahui seberapa kompetitif market yang dituju. Konsumen sebagai peminat mungkin bisa menjadi loyal, tidak berminat, atau muncul konsumen baru. Perusahaan sebagai penentu harus melakukan analisis terhadap kompetensi yang ada dalam perusahaan tersebut. Perusahaan memiliki beberapa pilihan yakni lanjut berinvestasi, bertahan, memanen hasil, atau melepas. Pilihan tergantung kepada risiko yang dapat ditanggung perusahaan.

Architecture

Architecture terbagi menjadi strategy, tactic, dan value. Strategi merupakan tahap eksplorasi untuk memahami segmentasi pasar, memilah target pasar, dan menetapkan posisi perusahaan yang akan dibentuk di benak pelanggan. Taktik merupakan langkah konkrit dari strategi yang telah dikembangkan dalam arsitektur marketing. Aspek value digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dengan membangun brand yang kuat, diperkuat oleh layanan yang sesuai dan proses yang baik.

Komunikasi Sebagai Penunjang

Selain dari cara-cara yang telah disebutkan diatas, ada satu hal yang esensial dalam berbisnis yaitu komunikasi. “Dari komunikasi kita dapat meningkatkan kerjasama tim, membangun reputasi dengan pelanggan, dan mengatasi masalah dengan efektif,” tutur Yosefa. Cara agar komunikasi menjadi lebih efektif adalah dengan mengenali gaya komunikasi diri sendiri dan lawan bicara. 

Empat tahap gaya komunikasi yaitu directive (direktur), reflective (pemikir), emotive (ekspresif), dan supportive (penghubung). Cara berinteraksi dengan orang directive adalah puji pencapaian yang telah mereka lakukan dan tunjukkan pertimbangan logis dan fakta karena biasa mereka berlatar belakang bisnis atau politik. Lain halnya dengan tipe emotive, kita harus menunjukkan sisi positif dari diri kita dan tunjukkan bahwa kita mengagumi dan menyukainya karena mereka berlatar belakang artis atau seni.

Bagi orang reflective, lebih baik berikan mereka ruang untuk bekerja sendiri dan kesempatan untuk berpikir, bertanya, dan menganalisa. Sedangkan untuk tipe supportive baiknya kita mengakui sikap mereka yang mudah diajak bergaul dan upaya mereka untuk memberi bantuan juga ciptakanlah suasana santai dan ramah.

Keluhan dari pelanggan tentu merupakan sesuatu yang membangun. Maka dari itu kita harus mendengarkan dengan tenang dan simpatik. Jangan berusaha untuk menginterupsi pelanggan. Selanjutnya klarifikasi akan keluhan tersebut dengan mengulangi fakta dari keluhan pelanggan untuk menjamin bahwa kita memahami masalah yang dialami pelanggan dan minta maaf jika ada masalah yang menyebabkan pelanggan kecewa. 

Adapun kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Webinar Marketing Series yang dilakukan selama dua hari oleh Jurusan Administrasi Bisnis Unpar. Pada hari kedua, webinar menghadirkan Albert MPL Tobing, S.T., M.AB. dan Dr. Fransisca Mulyono sebagai narasumber dengan membawakan materi Research Marketing & Event Management dan Selling Skill. (JNS/DAN – Divisi Publikasi)

A. Pengertian Konsep Inti Pemasaran Menurut William J. Stanton (2009 : 181) Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsep merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.Konsep inti Pemasaran memiliki kedudukan yang sama dengan fungsi-fungsi lainnya, seperti fungsi keuangan, fungsi operasional dan lainnya. 4 faktor yang mempengaruhi konsep pemasaran yaitu : 1. target pemasaran, Seorang pemasar harus menentukan siapa yang akan ditawarkan barang atau jasanya. Tidak bisa semua orang diberikan produk yang sama sebab kebutuhan dan seleranya akan berbeda-beda. Sasar kelompok yang berpotensi untuk mengonsumsi barang atau jasa yang diproduksi. 2. Kebutuhan Konsumen. Seperti yang disebutkan di atas bahwa kebutuhan konsumen akan bervariasi. Untuk mengetahuinya bisa melalui survey, menyebar kuesioner, dan wawancara. Selain itu, seorang pemasar pun harus sensitif terhadap kebutuhan pasar. Sebab terkadang kebutuhan ini tidak tertulis bahkan tanpa disadari oleh konsumen itu sendiri. 3. Aktivitas Terpadu. Aspek ini dikenal juga dengan mix marketing, artinya ada perpaduan antar elemen-elemen pemasaran, yakni product, price, place, dan promotion (4P). Keempatnya harus disusun secara terintegrasi agar tujuan pemasaran tercapai. Apabila hal ini dilakukan dengan baik, maka hasilnya akan maksimal. 4. Profitabilitas. Bagaimanapun tujuan akhir sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan, maka faktor profitabilitas tidak dapat dilupakan dari kegiatan pemasaran. Namun fokus dari konsep pemasaran tidak hanya mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Kepuasan konsumen menjadi pertimbangan juga karena mereka adalah investasi jangka panjang yang terus memberikan pemasukan bagi perusahaan.

Konsep pemasaran berfokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen, sedangkan penjualan berfokus pada volume atau jumlah produk yang terbeli.Pemasaran mengedepankan kepada kegiatan yang terintegrasi (integrated marketing), namun penjualan hanya melakukan aktivitas promosi yang tujuan akhirnya adalah pembelian.Laba yang didapatkan dari kegiatan pemasaran didukung dengan kepuasan pelanggan, sedangkan penjualan hanya melihat seberapa banyak barang atau jasa yang terjual.B. Macam-Macam Konsep Inti Pemasaran

Menurut Kotler (2003:6-12) 1. Target markets and segmentation Segmentasi berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. 2. Marketplace, marketspace and metamarket Marketplace bersifat fisik seperti seseorang berbelanja di suatu toko. Sedangkan marketspace bersifat digital seperti seseorang berbelanja melalui internet. Adapun metamarket bersifat komplementer dari barang dan jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile metamarkets, terdiri dari: pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan asuransi dan lainnya. 3. Marketers and prospects Marketer adalah seseorang atau organisasi yang berusaha mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan dan pembelian) dari pihak lain atau prospect. 4. Need, wants and demand Marketer harus berusaha memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. 5. Product, offering, and brand Produk berkaitan dengan nilai yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya. 6. Value and satisfaction Kesesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan konsumen akan membentuk kepuasan bagi konsumen yang bersangkutan. 7. Exchange and transactions Pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui penawaran. 8. Relationships and networks Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor dan lainnya. 9. Marketing channels Untuk mencapai pasar sasaran, marketer menggunakan tiga jenis saluran pemasaran, yaitu: cummunication channels, distribution channels, service channels. 10. Supply chain Menggambarkan rentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke pembeli akhir. Supply chain ini menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai. 11. Competition Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial. 12. Marketing environment Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen dan lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, limgkungan politik-legal dan lingkungan sosial-budaya. 13. Marketing program Bertugas mengembangkan suatu program pemasaran atau rencana untuk mencapai tujuan perusahaan.


C. Konsep Inti Pemasaran di Era Digital

yang menjadi perhatian dalam pemasaran di era digital saat ini, yaitu: 1. Interaksi Dua Arah Pemasaran di era digital berfokus pada komunikasi timbal-balik artinya antara penjual dan pembeli harus terbangun interaksi seputar penawaran produk sehingga dari interaksi inilah akan tercipta transaksi. 2. Manfaatkan Media Sosial media sosial lebih efektif dalam menyebarkan informasi. Melihat tren masyarakat zaman sekarang gemar untuk saling berbagi (sharing). Oleh sebab itu, di era digital dikenal dengan istilah “viral”. 3. Pemilihan Media Digital Cara pemilihan media ini tidak terbatas berdasarkan demografi (jenis kelamin, usia, lokasi, pekerjaan, dan sebagainya), namun perlu dilihat dari gaya hidup, kebiasaan menggunakan gadget, lingkungan sosial, dan lainnya. 4. Kolaborasi Seorang pemasar harus bisa mencari partner kerjasama yang dapat memperkuat posisi produknya. Kolaborasi yang baik adalah kerjasama antara dua produk yang saling melengkapi.

D. Analisis Pasar dan Transaksi

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Sedangkan transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah adanya barang yang diperjualbelikan, pedagang, pembeli, kesepakatan harga barang, serta tak ada paksaan dari pihak manapun. Analisis pasar memang sangat penting untuk dilakukan, khususnya bagi para pemasar yang berorientasi pada Marketing Concept. Sebuah pemahaman tentang pasar sangat dibutuhkan agar dapat memilih dan menetapkan keputusan-keputusan pemasaran yang efektif atau tepat.

E. Lima hal utama yang harus diketahui dalam analisis pasar, yaitu:

1. Gambaran struktur produk pasar 2. Batasan pasar yang relevan 3. Analisis permintaan industry 4. Analisis permintaan terhadap merek 5. Identifikasi

F. Terdapat 6 langkah atau tahapan yang akan dilakukan yaitu:

1. Menentukan Pasar Relevan (Relevant Market)2. Menganalisis Permintaan Primer untuk Pasar Relevan3. Menganalisis Permintaan Selektif Dalam Pasar Relevan4. Menetapkan Segmen Pasar 5. Menilai Persaingan6. Mengidentifikasi Pasar Sasaran Potensial

LINK PPT : https://drive.google.com/file/d/1ZfLv-JFYChFFn1Yrk1XB_bw-SQhibL/view?usp=drivesdk