Zaman Neolitikum terjadi sekitar 1.500 SM. Zaman Neolitikum menjadi titik balik perkembangan kebudayaan manusia. Pada masa itulah terjadi revolusi kebudayaan yang signifikan untuk perdaban manusia. Peralihan zamann Mesolitikum ke Neolitikum menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing, di mana manusia praaksara tidak hanya mengumpulkan makanan, tetapi juga mencoba memproduksi makanan dengan bercocok tanam. Kegiatan bercocok tanam dilakukan ketika mereka sudah mulai bertempat tinggal/menetap. Karena telah tinggal menetap dan memproduksi makanan sendiri, maka budaya gotong royong pun mulai dikembangkan. Dengan demikian, pengaruh penting masa Neolitikum dalam kehidupan masa praaksara adalah terjadinya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing, di mana mereka mulai memproduksi makanan dengan bercocok tanam dan tinggal secara menetap. Karena telah tinggal menetap dan memproduksi makanan sendiri, maka budaya gotong royong mulai dikembangkan. tirto.id - Kebudayaan atau sejarah peradaban manusia purba pada zaman praaksara ternyata memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat di masa kini. Setidaknya ada 10 pengaruh yang masih dapat ditemukan hingga sekarang. Zaman praaksara atau zaman nirleka atau prasejarah merupakan sebutan bagi kehidupan sebelum manusia mengenal tulisan. Awal mula zaman ini dimulai saat manusia purba jenis Hominini (Homo) memanfaatkan perkakas batu sekira 3,3 juta tahun lalu sampai bermulanya sistem tulis. Petunjuk mengenai zaman praaksara didapatkan melalui berbagai bidang ilmu seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi, dan lainnya.Meski informasi zaman praaksara tidak tercatat detil, namun diyakini kebudayaan manusia zaman juga sudah cukup tinggi. Dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas X (2020), J.L. Brendes meyakini sebelum masuknya budaya Hindu-Buddha dari India, Nusantara sudah memiliki dasar-dasar kebudayaan cukup tinggi. Bahkan, sampai sekarang unsur kebudayaan masa praksara diyakini tetap bertahan sampai sekarang. Ditemukan ada 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia sebelum masuknya budaya India dan berpengaruh terhadap masyarakat sampai sekarang, yaitu: 1. Mengenal astronomi untuk berbagai keperluan Ilmu astronomi yang masih dipakai sampai saat ini dalam kehidupan yaitu untuk memberikan petunjuk berlayar di malam hari. Dalam bercocok tanam, masyarakat juga menggunakan informasi mengenai musim untuk menentukan masa tanam yang tepat.2. Mengatur masyarakat Sampai saat ini, masyarakat Indonesia masih mengenal musyawarah dan mufakat untuk mencari solusi atas masalah. Ini adalah budaya turun menurun yang bermula dari desa-desa kuno di Indonesia. Pemimpin juga dipilih melalui musyawarah yang diharapkan bisa melindungi dari gangguan masyarakat luar atau pun roh jahat, dan memimpin dengan baik.3. Sistem macapat Sistem macapat adalah tatacara untuk menata kota yang didasarkan pada jumlah empat, dengan pusat pemerintahan diletakkan pada tengah-tengah wilayah yang dikuasai. Misalnya pada pusat pemerintahan terdapat tanah lapang (alun-alun) yang dikelilingi bangunan empat penjuru seperti keraton, tempat ibadah, pasar, dan penjara. Konsep ini masih ditemukan pada kota-kota lama. 4. Kesenian wayang Wayang merupakan kesenian yang ceritanya terpengaruh dari kitab Mahabarata dan Ramayana. Di Jawa, wayang disesuaikan dengan tema kehidupan zaman dulu dengan penambahan tokoh khas seperti Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong.5. Seni gamelanGamelan juga diyakini merupakan peninggalan zaman praaksara di Indonesia. Kesenian ini warisan dari zaman logam yang biasa dipakai mengiringi pertunjukan wayang maupun pelaksanaan suatu acara. 6. Seni batik Seni batik yang kini menjadi bagian dari Warisan Budaya TakBenda menurut UNESCO, berasal dari zaman praaksara yang kini makin disukai sebagai bagian dari berbusana. Ragam coraknya tidak lagi monoton dan telah mendapatkan sentuhan kekinian.7. Menanam padi di sawah Budaya menanam padi sudah ada sejak Zaman Logam yang waktu itu ditandai dengan penggunaan kapak corong sebagai alat cangkul. Kapak corong adalah prototipe cangkul yang ada di zaman sekarang. Aktivitas menanam padi dari zaman lampau membuat Indonesia sampai sekarang menjadi negara agraris.8. Alat tukar dalam berdagang Manusia zaman praaksara sudah mengenal barter untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidupnya. Tukar menukar barang (barter) telah ada semenjak zaman Neolithikum. Barter masih terjadi sampai sekarang. 9. Kemampuan berlayar Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki catatan hebat dalam pelayaran. Mereka mengarungi lautan berbekal ilmu astronomi sederhana. Hal itu tampak dari perpindahan masyarakat Yunan di Cina menuju Nusantara pada zaman Logam.10. Seni logam Kemampuan membuat barang dari logam diturunkan sejak zaman dulu menggunakan teknik a Cire Perdue. Teknik ini diterapkan dengan membuat lebih dulu cetakannya, lalu logam cair dimasukkan ke dalamnya. Cetakan dibuat dari batu, tanah liat, dan sebagainya.
Ada beberapa hal yang menjadi pengaruh kehidupan manusia yang hidup di masa praaksara terhadap kehidupan manusia di masa kini. Di antaranya adalah: 1. Adanya Peralatan manusia purba masih dijadikan sebagai peralatan yang penting hingga saat ini, seperti cangkul, bejana, kapak, dan lain sebagainya 2. Masih dipakainya teknik pembuatan patung atau arca dari masa manusia purba baik itu A Cire Perdue dan Bivalve untuk membuat patung dan perhiasan logam 3. Kita mengenal kearifan lokal dari tradisi nenek moyang kita sebelum mengenal tulisan, yakni masih dikenalnya tradisi lisan di masa sekarang. Contoh tradisi lisan ini adalah legenda, mitologis, cerita rakyat atau folkor dan lain sebagainya. Pelajari lebih lanjutJelaskan pengaruh manusia yang hidup di masa praaksara terhadap kehidupan manusia di masa kini brainly.co.id/tugas/14419801 ===================Detail jawabanKode : 10.3.4 Kelas : 10 SMA Mapel : Sejarah Kategori : Bab 7.Manusia purba di Indonesia dan Dunia Kata Kunci : Pengaruh kehidupan manusia yang hidup di masa praaksara terhadap kehidupan manusia di masa kini |