Jelaskan apa saja perubahan yang terjadi pada masa pubertas anak perempuan?

Pubertas adalah fase terjadinya perubahan pada tubuh saat anak-anak beranjak dewasa. Pada masa pubertas, banyak perubahan yang akan terjadi, baik pada anak perempuan atau laki-laki. Perubahan tersebut tidak saja sebatas perubahan fisik saja, tetapi juga perubahan secara emosional.

Ada perbedaan perubahan fisik yang terjadi pada anak laki-laki dan anak perempuan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan hormon yang ada di dalam tubuh. Cepat atau lambatnya perubahan fisik pada masa pubertas juga ditentukan oleh kinerja hormon di dalam tubuh masing-masing anak.

Perubahan fisik anak perempuan pada masa pubertas

Masa pubertas pada anak perempuan bisa dimulai saat menginjak usia 8-13 belas tahun. Namun, sering kali perubahan fisik pertama kali terjadi di sekitar usia 10 -11 tahun. Perubahan ini dapat terus berlanjut hingga usia 18 tahun.

Ketika anak perempuan akan mengalami pubertas, ovarium atau indung telur akan membesar dan memproduksi dua jenis hormon. Hormon tersebut bernama estrogen dan progesteron. Kedua hormon inilah yang akan menyebabkan perubahan fisik pada anak perempuan.

Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan saat pubertas, di antaranya:

  • Tubuh tumbuh semakin tinggi, berat, dan kuat
  • Payudara yang semakin besar
  • Alat reproduksi, seperti vagina, rahim, dan tuba falopi, mulai berkembang
  • Tubuh mulai terbentuk seperti wanita dewasa, misalnya pinggang, panggul, dan bokong yang mulai membesar
  • Mulai tumbuh rambut di kemaluan dan area lainnya, seperti ketiak, kaki, dan lengan
  • Mulai mengalami keputihan
  • Mulai mengalami menstruasi
  • Bertambahnya produksi keringat
  • Kulit menjadi lebih berminyak. Jika tidak dirawat dengan baik, kondisi ini akan memicu pertumbuhan jerawat.

Setelah melalui masa pubertas, anak perempuan akan mulai mengalami menstruasi secara rutin. Oleh sebab itu, sebagai orangtua, penting untuk menjelaskan kepada anak tentang menstruasi dan konsekuensinya.

Perubahan fisik anak laki-laki pada masa pubertas

Masa pubertas pada anak laki-laki dapat dimulai saat usia 10- 15 tahun. Biasanya masa pubertas anak laki-laki mulai lebih lambat dari perempuan. Anak lak-laki umumnya pertama kali mengalami perubahan fisik saat berusia 11-12 tahun.

Perubahan fisik pada anak laki-laki dipengaruhi oleh hormon testosteron. Hormon ini dihasilkan oleh testis. Pada masa pubertas, hormon testosteron akan meningkat drastis.

Setelah produksi testosteron mencapai tahap yang cukup tinggi, hormon ini akan mulai memproduksi sperma. Perubahan fisik anak laki-laki lainnya pun akan terjadi, seperti:

  • Tubuh anak laki-laki akan semakin tinggi, berat, dan kuat
  • Otot-otot semakin besar
  • Dada dan bahunya semakin lebar (bidang)
  • Mulai tumbuh rambut di kemaluan, ketiak, lengan, dan kaki
  • Mulai tumbuh rambut di wajah, seperti kumis, janggut, dan jambang
  • Mengalami perubahan suara yang diawali dengan suara sering serak
  • Mulai tumbuh jakun di lehernya
  • Penis dan testis semakin besar
  • Lebih sering terjadi ereksi, kadang tanpa alasan
  • Mulai mengalami ejakulasi khususnya setelah mengalami mimpi basah
  • Bertambahnya produksi keringat
  • Kulit menjadi lebih berminyak. Kondisi ini bisa menimbulkan jerawat jika tidak dirawat dengan baik.

Dukungan orangtua kepada anak di masa pubertas

Pubertas bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak dan orangtua. Selain perubahan fisik, pubertas juga menyebabkan perubahan emosi. Jangan heran jika ada kalanya anak menjadi pemurung atau mengalami perubahan perilaku.

Beberapa anak bisa merasa tidak aman dan nyaman dengan perubahan yang terjadi padanya. Misalnya, anak perempuan dapat mengalami perubahan suasana hati saat menstruasi, atau anak laki-laki merasa minder karena jerawatnya atau hal lain terkait kondisi mereka.

Penting sekali bagi orangtua untuk bertanya dan mendengarkan. Cobalah untuk memberikan reaksi dengan penuh kesabaran dan pengertian. Bicarakan tentang perubahan fisik dan emosi tersebut, lalu yakinkan kepada anak bahwa semua itu adalah bagian normal dari tahap kedewasaan.

Ajarkan pula beberapa hal yang diperlukan saat anak mengalami perubahan fisik karena pubertas, seperti:

  • Menjaga kebersihan tubuh agar tidak bau badan
  • Merawat wajah agar tidak berjerawat
  • Gigi geraham kedua biasanya tumbuh pada usia 13 tahun, pastikan anak selalu menjaga kesehatan giginya
  • Jika diperlukan, anak laki-laki bisa bercukur
  • Ajarkan untuk menjaga kebersihan organ intim saat anak perempuan menstruasi.

Apabila ada sesuatu yang dirasa sangat mengganggu oleh anak dan juga Anda sebagai orangtua, ada baiknya konsultasikan hal tersebut dengan dokter.

Jika Anda punya pertanyaan seputar perubahan fisik di masa pubertas, jangan ragu untuk tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store maupun Google Play.

tirto.id - Pubertas merupakan tahap seorang anak mengalami perkembangan menuju dewasa. Masa pubertas ditandai dengan matangnya organ-organ seksual. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pubertas berarti masa akil balig atau masa remaja.

Masa pubertas terjadi pada semua anak, baik itu laki-laki atau perempuan. Waktu muncul pubertas tidak sama antara satu anak dengan anak lainnya.

Hal itu bergantung pada hormon dan perkembangan tubuh masing-masing. Namun, secara umum masa pubertas dimulai sekitar usia 8 tahun pada perempuan dan 12 tahun untuk laki-laki.

Saat pertama kali anak mengalami pubertas, mereka cenderung shock terhadap apa yang sedang terjadi pada tubuh mereka.

Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memiliki wawasan mengenai apa itu pubertas dan bagaimana cara menjelaskannya kepada anak saat baru pertama mengalami masa pubertas.

Memberikan penjelasan kepada anak mengenai masa pubertas dapat dengan memberitahu sejak awal sebelum masa pubertas datang. Dengan demikian, anak-anak akan bersiap mengenai apa yang akan terjadi pada tubuhnya.

Selain itu, mereka juga akan lebih sadar terhadap perubahan yang akan dirasakan kelak. Hal itu dilakukan agar anak tidak bingung sewaktu-waktu terjadi pubertas.

Baca juga:

  • Usia Pubertas Semakin Dini, Bisakah Kita Mencegahnya?
  • Hati-Hati Gejala Pubertas Dini

Ciri-ciri Pubertas pada Anak Perempuan

Anak perempuan yang sedang mengalami masa pubertas mengalami perubahan signifikan pada dirinya, baik secara fisik maupun psikologis.

Perubahan itu dapat berupa fluktuasi emosi yang akan naik turun dalam waktu yang singkat, hingga bentuk fisik yang kian matang, perubahan payudara, hingga bulu-bulu yang tumbuh di bagian ketiak dan sekitar kelamin.

Untuk mengetahui apakah anak sedang mengalami masa pubertas, ciri-cirinya dapat diperhatikan sebagai berikut:

  • Terjadi pada usia 8 – 13 tahun
  • Perubahan emosi yang signifikan
  • Perubahan pada bentuk fisik
  • Mengalami menstruasi setiap bulan

Baca juga:

  • Sejarah Hari Anak Perempuan Internasional 11 Oktober & Hak Asasinya
  • Pentingnya Program Perlindungan Anak Perempuan Pasca-Gempa

Perubahan-perubahan yang Terjadi Saat Pubertas

Ketika mengalami pubertas, terdapat perubahan fisik cukup signifikan yang akan dialami anak perempuan. Melansir laman NHL, perubahan tersebut berupa:

1. Bentuk payudara yang terus bertumbuh

Pertumbuhan dan perkembangan pada payudara perempuan akan terlihat ketika anak mengalami masa pubertas.

2. Mengalami menstruasi

Menstruasi merupakan keluarnya darah dari kemaluan yang berlangsung kurang lebih 3-7 hari berturut-turut. Periode menstruasi setiap perempuan berbeda-beda, paling sedikit sehari semalam, sedangkan paling lama adalah 15 hari.

Warna darah yang keluar beragam, mulai dari merah segar sampai merah tua. Hal ini terjadi setiap bulan selama sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma.

3. Munculnya rambut pada bagian-bagian tertentu

Pada area kemaluan akan muncul rambut yang kasar dan keriting. Selain itu, rambut juga akan muncul pada belahan ketiak.

4. Tingkat keluarnya keringat semakin banyak

Keringat akan muncul pada tubuh semakin banyak dibandingkan sebelum pubertas. Oleh karena itu, keringat berlebih pada anak yang baru pubertas adalah hal normal.

5. Munculnya jerawat pada wajah

Perubahan hormon pada kulit mengakibatkan munculnya jerawat. Kondisi itu adalah gejala normal yang dialami setiap perempuan baru pubertas.

Perubahan kondisi kulit tidak hanya jerawat, melainkan juga komedo, maupun bintik-bintik pada kulit.

6. Perubahan berat badan dan tinggi badan

Salah satu tanda masa pubertas adalah perubahan fisik pada seluruh bentuk badan, baik itu berat maupun tinggi yang terus tumbuh dan berkembang setiap waktu.

Baca juga:

  • KPPPA: Satu dari Enam Anak Perempuan Indonesia Menikah Usia Dini
  • Boko Haram Paksa Anak Perempuan Pindah Agama dan Nikah Dini

Baca juga artikel terkait TAHAP PUBERTAS atau tulisan menarik lainnya Wulandari
(tirto.id - wnd/hdi)


Penulis: Wulandari
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Wulandari

Subscribe for updates Unsubscribe from updates