Gerakan tari lenggang patah sembilan pada penari perempuan memiliki sikap

Hai semuanya! Apa kabarmu nih? Semoga kamu dalam keadaan sehat dan tetap semangat mengikuti pembelajaran ya. Nah, hari ini penulis akan melanjutkan materi Seni Budaya kelas 10 bab 13 mengenai Peragaan Gerak Tari Tradisional. Apakah kamu sudah siap? Yuk, langsung simak ulasan di bawah ini ya.

Bab 13: Meragakan Gerak Tari Tradisional

Gerakan tari lenggang patah sembilan pada penari perempuan memiliki sikap
Denpasar, Bali island, Indonesia – June 23, 2016: Young balinese woman in ethnic dancer costume, dancing traditional ritual dance Legong at religious ceremony in hindu temple.

Pengertian Seni Tari

Seni tari merupakan seni pertunjukan yang tidak dapat berdiri sendiri. Dalam pagelaran seni tari membutuhkan musik. Tanpa musik akan terasa kurang hidup dan kurang menarik untuk disaksikan.

Iringan musik dapat membantu menggambarkan suasana kegembiraan, kesedihan, kemarahan dan dapat memberikan penegasan dalam ungkapan gerak. 

Bunyi-bunyian yang mengiringi tarian dapat membantu mengenali tari tersebut, sehingga iringan tari sebagai unsur pendukung harus dapat mengiringi tari secara serasi  yaitu antara gerak dengan iringannya. 

Nama tari Lenggang Patah Sembilan diambil dari pepatah Melayu lama, “Lenggang Patah Sembilan, semut dipijak tidak mati, antan terlanda patah tiga”.

Makna yang tersirat pada tari  mengungkapkan corak tari sangat lembut namun pasti. Menyatakan bahwa seseorang harus memiliki budi pekerti yang halus dan luhur, tetapi mempunyai ketegasan dalam berpikir dan bertindak.

Setiap suku memiliki gerak dasar tari berbeda. Keragaman gerak tari berdasarkan tari tersebut dibuat. Gerak dasar tari tunggal berbeda dengan gerak dasar tari berpasangan dan juga gerak dasar tari kelompok.

Keragaman tari merupakan kekayaan yang tiada ternilai harganya. Untuk dapat melakukan praktik tari secara baik perlu mempelajari ritme musik iringannya. 

Tari tidak dapat ditampilkan secara baik jika tidak ada kesesuain dengan iringannya. Tari dengan iringan musik merupakan dua sisi yang saling melengkapi yang tidak bisa dipisahkan.

Praktik tari merupakan sarana untuk melakukan apresiasi terhadap karya seni budaya Indonesia. Melalui praktik tari, ada keterlibatan emosi dan rasa memiliki terhadap karya seni pertunjukan. 

Jika karya seni tari dipraktikkan, secara tidak langsung turut melestarikan keberadaan tari tersebut. Pada praktik tari berkelompok juga dapat memupuk saling kerjasama diantara para penari. Rasa empati dan simpati juga dapat tumbuh dan berkembang ketika menarikan secara berkelompok. 

Contoh Gerak Dasar Tari Betawi

Susunan Gerak TariGerak PokokBagianHitGambar
Sikap GibangKaki Kaki kanan di depan kaki kiri Ditekuk sehingga lutut menghadap serong kanan dan kiring
BadanMerendah, dada di busungkan dengan mengempiskan perut
Tangan Posisi tangan kanan di tekuk depan dada jari tangan mengarah kedepan telapak tangan samping kiri, tangan kiri ditekuk sejajar pinggang jari2 ke depan telapak tangan ke bawah
KepalaLurus memandang ke depan
Gibang Gibang Kaki Berjalan melangkah kanan kiri dengan posisi tangan sikap gibang5 x 8 + 4
BadanMerendah dada di busungkan dengan mengempiskan perut
TanganPosisi tangan kanan di tekuk depan dada jari tangan mengarah kedepan telapak tangan samping kiri, tangan kiri ditekuk sejajar pinggang jari2 ke depan telapak tangan ke bawah (bergantian posisi tangan kanan dan kiri setiap 8 hitungan.)
Kepala Goyang kepala sesuai dengan gerak langkah kaki
Koma putes Kaki Merapatkan kedua kaki jarak antara tumit 2 kepal, lutut terbuka Telapak kaki mengarah diagonal
Badan Badan sedikit condong kedepan
Tangan Kedua tangan direntangkan kesamping sebatas pinggul, telapak tangan kiri kanan menghadap ke atas. Kemudian jari2 tutup seperti menggenggam diputar lalu dibuka jari2 mengarah ke atas, telapak tangan kanan dan kiri menghadap ke samping
Kepala Menghadap ke depan

Contoh Gerak Tari Lenggang Patah Sembilan

1. Contoh Gerak Lenggang

2. Contoh Gerak Patah Sembilan

Ragam Gerak Tari Lenggang Patah Sembilan

Tari Cokek Onde-Onde

Contoh ragam tari yang sesuai iringan yaitu Tari Cokek Onde-Onde yang diciptakan oleh Joko S.S. Tari ini merupakan tarian pergaulan yang menceritakan kehidupan penari Cokek. Karena perkembangannya, tari Cokek dipentaskan oleh sepasang penari perempuan dan laki-laki dengan riang gembira. Penari tersebut menari sambil bernyanyi. 

Baca Juga:  Materi Seni Budaya Kelas 8 Bab 14 Menampilkan Tari Tradisional

Tari Cokek Onde-onde menampilkan gerakan-gerakan lucu dan lincah. Pada penari perempuan yaitu gerak jongkok loncat Nguk-nguk, gerak saling memegang tangan, memegang bahu, menunjuk dahi, selancar, rapat nindak, selut, blongter, dan melakukan gerak pencak silat selat yang merupakan bagian dari pencak silat beksi. Pencak silat ini hanya bersifat pengembangan. 

Tari Cokek Onde-Onde memiliki teknik gerak yang tidak terlau rumit yang setiap melakukan satu motif gerak pasti selalu dibarengi dengan gerak goyang, dalam melakukan gerak Cokek Onde-onde harus lincah dan dinamis, sehingga penari wanita dan laki-laki terlihat serasi. Yaitu dilakukan sambil goyang pinggul, saling membelakangi dan saling berhadapan dengan pasangannya. 

Tari Cokek diiringi orkes Gambang Kromong yang terdiri dari instrumen : gambang (dengan sumber suara 18 buah bilah, terbuat dari kayu), kromong (terdiri dari 10 buah), gihyan/teh yan (rebab berukuran kecil),  kendang, kenong (gong kecil), gong, kecrek (beberapa bilah perunggu yang diberi landasan kayu untuk dipukul-pukul sehingga berbunyi crek-crek). 

Judul lagu pengiring tari Cokek Onde-Onde adalah lagu Onde-Onde. Berikut contoh instrumen dan penabuh gambang tari Cokek: 

Daftar Pustaka: 
Soetedja, Zackaria dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Gerakan tari lenggang patah sembilan pada penari perempuan memiliki sikap