Frasa adalah satuan gramatikal berupa gabungan kata dengan kata yang bersifat nonpredikatif. Frasa hanya dapat mengisi satu fungsi sintaksis. Misalnya, frasa anak yang berpakaian warna merah bermotif polkadot itu hanya dapat memenuhi fungsi subjek. Frasa memiliki beberapa ciri, antara lain Show
Jenis-Jenis FrasaFrasa juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Frasa EksosentrisFrasa eksosentris adalah frasa yang sebagian atau seluruhnya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan komponen-komponennya. Frasa ini mempunyai dua komponen, yaitu:
Contoh frasa eksosentris.
Frasa di aula sekolah mempunyai tiga unsur di, aula, dan sekolah. Sebagai frasa preposisional, ketiga unsur tersebut tidak dapat sama-sama menggantikan. Berbeda halnya dengan frasa endosentris. 2. Frasa EndosentrisFrasa endosentris adalah frasa yang keseluruhannya mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan salah satu bagiannya. Contoh dari frasa eksosentris
Karena memiliki distribusi yang sama, tidak masalah jika salah satunya dihilangkan sebab bisa saling menggantikan.
Pola frasa bahasa Indonesia secara tepat digambarkan oleh Alisyahbana (1949: 59). Beliau mengemukakan mengenai hukum DM. Maksud dari hukum DM adalah kata yang menerangkan/ menjelaskan selalu terletak di belakang kata yang diterangkan. Kemudian pada tahun 1972, muncul tokoh yakni Bertsch dan Vennemann. Mereka mengemukakan prinsip pengurutan wajar, maksudnya adalah urutan semua jenis modifikator dalam hubungan dengan induknya (kata yang dimodifikasikan) sama dengan urutan verba dan objek. Cara Menentukan Pola FrasaPenentuan pola frasa pada umumnya dijumpai dalam soal Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) pada bagian Pemahaman dan Pengetahuan Umum (PPU). Langkah-langkah dalam menentukan pola frasa, antara lain
Jenis Frasa berdasarkan Kelas Kata pada IntinyaJika dilihat dari kelas kata pada inti frasa, frasa dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, antara lain
Frasa preposisional adalah frasa yang diawali dengan kata depan yang kemudian diikuti oleh kata atau kelompok kata lain. Contohnya, di sepanjang jalan kenangan, kepada guru yang terhormat, bagi mantan yang tersakiti, dsb.
Frasa nominal adalah frasa yang berinti pada kata berkelas kata nomina. Contohnya, burung biru, sehamparan alun-alun, ketinggian pesawat, dsb.
Frasa verbal adalah frasa yang berinti pada kata berkelas kata kerja. Contohnya, memperoleh hadiah, memakan buah-buahan, melompati pagar, dsb.
Frasa adjektiva adalah frasa yang berinti pada kata berkelas kata sifat. Contohnya, sangat merah, tidak pernah bersih, selalu baik, dsb.
Frasa adverbia adalah frasa yang berinti pada kata berkelas kata keterangan. Contohnya, tidak pernah sekalipun, hanya sesekali, tidak akan, dsb. Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum. Materi Bahasa Indonesia lainnya di StudioBelajar.com:
5.10.16
INIRUMAHPINTAR - Pada kesempatan ini, pembahasan jendela ilmu mengenai Pengertian, Macam, Jenis, Pola Pembentuk Frasa. Materi ini merupakan bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia yang perlu diketahui dan dipahami oleh siswa, mahasiwa, guru, dosen, dan peneliti yang berkecimpung di bidang pendidikan dan sastra Bahasa Indonesia. Materi tentang frasa ini tidak boleh diabaikan karena jika kurang teliti, pembaca bisa saja kesulitan dalam mengidentifikasi perbedaan antara frasa dengan kata majemuk. Oleh karena itu, penjelasan tentan frasa ini sangat penting untuk diperhatikan secara mendalam. Tanpa berpanjang lebar, berikut ini adalah pembahasan lengkapnya: Frasa atau kelompok kata adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan, tetapi tidak membentuk Subjek-Predikat dan tidak membentuk makna baru. Bentuk baru itu tidak menimbulkan makna yang berbeda dengan makna kata sebelumnya. Misalnya dalam frasa: buku saya artinya tetap, yaitu buku milik saya. Berbeda dengan kata majemuk yang dapat menimbulkan makna baru, misalnya rumah sakit bukan bermakna rumah yang sakit, atau kamar tidur bukan bermakna kamar yang tidur, dsb.
1. Frasa endosentris
yaitu frasa yang salah satu unsur atau kedua unsurnya menjadi inti frasa itu. Frasa endosentris dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
yaitu frasa yang unsur-unsurnya tidak menjadi inti frasa itu. Frasa eksosentris dibagi empat, yaitu:
Pola pembentukan frasa sebagai berikut:
Judul buku: Big Book SBMPTN SOSHUM 2016 oleh Dewi Rossalia, M.Pd., Moch. Amin Mukhyiddin, Lusi Susilawati, Nurul Hudha, Alvina Kusuma, Muh. Amien, Adip M.S., Estiwi R.P., Yuli Pratiwi, Triyani, D. C. Ningsih Demikian pembahasan tentang Pengertian, Macam, Jenis, Pola Pembentuk Frasa. Semoga bermanfaat! Related Posts : |