Data yang diperoleh dari hasil sensus penduduk dengan cara dari rumah ke rumah termasuk jenis data

Sebelum belajar tentang pengolahan data statistik, ada baiknya terlebih dahulu tahu arti data dan statistik. Data adalah suatu kumpulan yang berisikan fakta-fakta serta gambaran yang dikumpulkan dari sumber-sumber tertentu, dianalisis dan diinterpretasikan. Statistik merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data yang disajikan sehingga menjadi suatu informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan. 

Data dalam statistik ada beberapa jenis tergantung dari cara mendapatkannya. Data dapat berasal dari mana saja sehingga perlu dikelompokkan. Sebagai praktisi data, penting untuk mengetahui jenis-jenis data agar tidak keliru ketika menerapkan metode dalam pengolahannya. Ada banyak patokan dalam pengelompokkan data, namun secara umum biasanya dikelompokkan berdasarkan sifatnya, waktu pengumpulannya, dan dari mana data tersebut berasal. Yuk, kita bahas satu per satu.

1. Jenis Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

Terdapat dua jenis data jika dikelompokkan berdasarkan waktu pengumpulannya yaitu cross-sectional data dan time series data. Cross-sectional data merupakan data yang dikumpulkan dalam waktu tertentu yang sama atau hampir sama yang kemudian akan digabungkan dengan data terkait dan dibandingkan. Contohnya seperti data hasil ujian yang diperoleh oleh siswa setelah ujian dilaksanakan atau jumlah mahasiswa di suatu universitas untuk periode tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan time series data merupakan data yang dikumpulkan dalam kurun waktu atau periode tertentu dimana kurun waktu atau periode tersebut perlu didefinisikan. Contohnya seperti perolehan nilai mata kuliah oleh mahasiswa dalam satu semester, kenaikan harga BBM dalam kurun waktu tertentu, dan sebagainya.

Baca juga : Ini yang Akan Kamu Pelajari di Kelas Data Science DQLab!

2. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya jenis data dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk label atau nama yang mendefinisikan suatu atribut atau elemen. Data bisa berupa numeric atau non numeric dengan skala pengukuran nominal atau ordinal. Contohnya nomor rumah atau nilai mata kuliah mahasiswa diklasifikasikan dalam kelompok "rendah", "sedang", dan "tinggi". Sedangkan data kuantitatif adalah data yang merujuk pada jumlahnya. Data selalu berupa numeric dengan skala pengukuran interval dan rasio. Contoh data kuantitatif adalah jumlah mahasiswa di sebuah universitas.

3. Jenis Data Berdasarkan Sumbernya

Data bisa didapatkan dari berbagai sumber dan berbeda pula cara memperolehnya. Berdasarkan sumbernya data dibagi menjadi dua yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan sendiri yang diperoleh dari sumber terdahulu misalnya dari buku, jurnal, dan lainnya. Sedangkan data primer adalah data yang yang dikumpulkan oleh sebuah badan dan data yang diperoleh bersumber dari badan yang sama. Misalnya data kependudukan oleh Badan Pusat Statistik yang diperoleh dengan melakukan sensus penduduk. 

Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist

4. Yuk Mulai Belajar Pengolahan Data Sekarang!

Tidak memiliki background IT? Jangan khawatir, kamu tetap bisa menguasai Ilmu Data Science untuk siap berkarir di revolusi industri 4.0. Bangun proyek dan portofolio datamu bersama DQLab untuk mulai berkarir di industri data yang sebenarnya! Sign up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab!

Simak informasi di bawah ini untuk mengakses gratis module "Introduction to Data Science":

  1. Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  2. Akses module Introduction to Data Science

  3. Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab

  4. Subscribe DQLab.id untuk Akses Semua Module Premium!

Penulis : Dita Kurniasari

Editor : Annissawd

DQLab Data Science belajar data science Python Data Scientist Big Data

Sebuah data pada dasarnya menjadi salah satu komponen penting dalam melakukan penelitian. Baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif yang berhubungan dengan statistika. Hal ini sangatlah wajar, melihat data yang akan digunakan dalam penelitian pastinya perlu dikumpulkan terlebih dahulu dengan cara-cara tertentu berdasarkan jenis penelitiannya. Berdasarkan cara pengambilannya, data terbagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer maupun sekunder ini mempunyai karakteristik tersendiri yang menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing. Meskipun begitu, kedua jenis data ini dapat saling melengkapi sehingga bisa memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatannya. Pada artikel kali ini, DQLab akan membahas perbedaan utama yang membedakan kedua jenis data ini. Simak hingga akhir ya!

1. Perbedaan Menurut Pengertian

Data Primer

Dilihat dari definisinya, data primer adalah data basis atau utama yang digunakan dalam penelitian. Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber utamanya seperti melalui wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya. Data primer biasanya selalu bersifat spesifik karena disesuaikan oleh kebutuhan peneliti.

Data Sekunder

Sedangkan data sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian. Biasanya data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti sensus penduduk. Data sekunder bisa dikumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen pemerintah. 

Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?

2. Sifat, Proses dan Sumber Data

Perbedaan data primer dan sekunder berikutnya dapat dilihat dari sifat, proses, dan sumber data. Pada data primer biasanya mengacu pada data real-time atau data yang terus berkembang setiap waktu. Sedangkan data sekunder biasanya merupakan data yang berhubungan dengan masa lalu atau lebih bersifat tetap.

Dalam proses pengumpulannya, data primer didapatkan dengan melibatkan partisipasi aktif dari peneliti. Biasanya, data primer dikumpulkan melalui kegiatan survei, observasi, eksperimen, kuesioner, wawancara pribadi dan media lain yang digunakan untuk memperoleh data lapangan.

Sementara itu, proses pengumpulan data sekunder lebih cenderung mudah dan cepat dilakukan. Peneliti bisa mendapatkan berbagai data sekunder dengan memanfaatkan sumber publikasi pemerintah, situs, buku, artikel jurnal, catatan internal organisasi dan lain sebagainya.

3. Keakuratan Data

Di samping itu, dalam hal kemampuan akurasi, data primer dikatakan lebih akurat karena dikumpulkan dari data mentah yang ditemukan di lapangan. Data primer tersedia dalam bentuk mentah yang belum diolah dan disempurnakan.

Sedangkan data sekunder, sedikit kurang akurat karena telah mengalami berbagai tahap pengolahan atau analisis. Bentuk data sekunder umumnya telah disusun dan diolah sedemikian rupa menggunakan metode statistik. 

Dengan begitu, data primer dapat dikatakan sebagai data pokok yang diandalkan, namun keberadaan data sekunder dapat melengkapi dan memberikan sudut pandang lain dapat mengamati objek penelitian. Sehingga keduanya memiliki kekuatan masing-masing yang dapat memudahkan peneliti dalam mengolah hasil temuan yang ada.

4. Teknik dan Waktu Pengumpulan Data

Pada dasarnya, teknik pengumpulan data primer dan sekunder kurang lebih sama. Peneliti perlu mendatangi sebuah sumber data untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam riset mereka. Namun kedua data ini memiliki perbedaan dari segi teknik dan waktu pengumpulan datanya.

Data Primer

Sumber data primer adalah responden atau objek penelitiannya langsung. Sehingga peneliti bisa terjun mengamati dan menulis jawaban langsung dari objek penelitian. Teknik pengumpulan data ini bisa kamu dapatkan dengan beberapa cara seperti melalui kuesioner, wawancara langsung, atau survei. Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data primer pun lebih lama dibandingkan data sekunder. Seperti contoh, peneliti perlu mengamati subjek penelitian selama beberapa waktu sambil mencatat data penting ketika mengamati perilaku sekelompok orang atau spesies tertentu.

Data Sekunder

Berbeda sedikit dari pengertian data primer, data sekunder adalah data yang diambil dari sumber lain oleh peneliti. Biasanya data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti sensus penduduk. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen pemerintah. Dalam mendapatkannya, data sekunder membutuhkan waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan data primer. 

Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?

5. Sudahkah Kamu Dapat Membedakan Data Primer dan Data Sekunder?

Nah, itulah beberapa poin utama yang membedakan antara data sekunder dan data primer saat melakukan penelitian. Diharapkan setelah ini, kamu dapat membedakan kedua jenis data ini ketika hendak melakukan penelitian. Pada dasarnya, data primer maupun sekunder ini mempunyai karakteristik tersendiri yang menunjukkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun begitu, kedua jenis data ini dapat saling melengkapi sehingga bisa memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatannya.

Setelah memahami perbedaan data primer dan sekunder, langkah selanjutnya adalah mencoba mengolah data dari dua jenis data ini. Kamu bisa mencobanya dengan bergabung di DQLab. Caranya mudah, kamu hanya perlu SIGN UP di DQLab.id dan kamu sudah bisa mencoba berbagai jenis dataset secara GRATIS dan mengakses module-module di DQLab

Penulis : Salsabila Miftah Rezkia

Editor : Annissa Widya Davita