PADA TAHUN 1942 TENTARA DAI NIPPON (JEPANG) MENDUDUKI SELURUH WILAYAH INDONESIA. SELANJUTNYA PADA TANGGAL 3 MARET 1942 TENTARA JEPANG MENDARAT DI PERUPUK (TANJUNG TIRAM), DARI PERUPUK SEBAHAGIAN TENTARA JEPANG TERSEBUT MELANJUTKAN GERAKAN UNTUK MEREBUT KOTA TEBING TINGGI DAN SELANJUTNYA KOTA MEDAN. KEMUDIAN SEBAHAGIAN LAGI BERGERAK KE WILAYAH TANJUNG BALAI YANG PADA SAAT ITU SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN AFDELING
ASAHAN. SELANJUTNYA DARI ASAHAN (TANJUNG BALAI) MENUJU WILAYAH LABUHANBATU UNTUK MEREBUT KOTA RANTAUPRAPAT. Show
PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG SISTEM PEMERINTAHAN ZAMAN HINDIA BELANDA TETAP DILANJUTKAN , YAITU SISTEM PEMERINTAHAN ZELF BESTUUR DAN KEKUASAAN SULTAN / RAJA TETAP BERLANGSUNG. UNTUK MEMONITORING KEGIATAN PEMERINTAHAN YANG DILAKSANAKAN OLEH SULTAN / RAJA, PEMERINTAH JEPANG MEMBENTUK FUKU BUNSYUCO.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan habis pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda ditinggali oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan kondisi siaga dan di Juli mengalihkan ekspor sebagai Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang benar tujuan sebagai mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang sebagai mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942. Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang sebagai berkampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga mampu memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di kawasan yang diasumsikan penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang pautannya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target tujuan dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?) dalam bahasa Jepang. Badan ini bekerja membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan menciptakan landasan negara dan digantikan oleh PPKI yang bekerja menyiapkan kemerdekaan. Daftar pokok
Latar BelakanganBulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro sbg Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai belakang tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak menengah tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka berhasrat menguasai sumber kekuatan dunia di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik sebagai industri di Jepang, maupun sebagai kepentingan perang. Laksamana Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya sebagai dua operasi akbar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan beristirahat dalam 150 hari. Laksamana Chuichi Nagumo memimpin armada yang diberi tugas menyerang Pearl Harbor. Hari ahad pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri atas pembom pembawa torpedo serta sebanyak pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang akbar serta merusak 6 kapal perang pautan. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 pautannya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada masa itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat mencetuskan perang terhadap Jepang. Perang Pasifik ini berpengaruh akbar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menguasai Hindia-Belanda adalah sebagai menguasai sumber-sumber dunia, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sbg pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sbg sumber minyak utama. Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang
Sosial Aturan sejak dahulu kalaSistem Stratifikasi Sosial pada Zaman JepangSistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang meletakkan golongan bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali Jepang. Hal ini disebabkan oleh Jepang berhasrat yang mengambil hati rakyat Indonesia sebagai membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya. Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri ModernMasa ini, industrialisasi modern tentu membawa dampak yang jauh lebih lapang daripada industrialisasi pada masa Kolonial Belanda. Di perkotaan, terdapat pergeseran struktur pekerjaan dan angkatan kerja. Misalnya, sekarang muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang dahulu tidak hadir, yaitu perbuatan yang berguna konsultan, advokasi, dan lembaga bantuan hukum. Angkatan kerja juga mengalami pergeseran, terutama dalam hal gender. Dahulu, tenaga kerja sangat dimonopoli kaum laki-laki. Namun masa ini, kaum perempuan telah berperan di segala bidang pekerjaan. Berlandaskan hal tersebut, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya ditentukan oleh aspek ekonomi semata, tetapi juga ditentukan oleh aspek pautan, seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal ini disebabkan oleh warga industri yang memang sangat mengahrgai kreativitas yang dapat memberi nilai tambah dalam pekerjaan. Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi sangat dihargai oleh warga industri. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah diletakkan pada strata bawah. Perlawanan rakyat terhadap JepangPeristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang sebagai membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berupaya menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang sebagai kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pimpinan pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun kemudiannya tertembak masa sedang salat. Peristiwa SingaparnaPerlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Dia menolak dengan tegas nasihat yang berbau Jepang, khususnya kewajiban sebagai melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan untuk Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat dampak tanam paksa. Masa utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri sebagai mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang kemudiannya mundur ke Tasikmalaya.Jepang memutuskan sebagai menggunakan kekerasan sbg upaya sebagai mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit selang rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian dibawa ke Jakarta sebagai menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.Peristiwa Indramayu, April 1944Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan hal hadir pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan. Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang sengaja berperan kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar kawasan pautan tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan.Pemberontakan Teuku HamidTeuku Hamid adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan sebagai melakukan perlawanan. Ini terjadi pada bulan November 1944. Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga kemudiannya mampu ditumpas.Di kawasan Aceh pautannya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan ditolong oleh satu regu Giyugun (perwira tentara sukarela), namun semua habis dengan kondisi yang sama yakni berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Jepang dengan sangat kejam.Pemberontakan Peta
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena masalah pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sbg putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga pautannya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.
Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar belakangan perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat biasanya dan prajurit Indonesia pada khususnya.
Perlawanan ini dipimpin oleh pimpinan regu (Bundanco), Kusaeri bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 dikenal Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu. Perlawanan Pang SumaPerlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pang Suma berkobar di Kalimantan Selatan. Pang Suma adalah pimpinan suku Dayak yang akbar pengaruhnya di kalangan suku-suku di kawasan Tayan dan Meliau. Perlawanan ini bersifat gerilya sebagai mengganggu kegiatan Jepang di Kalimantan. Momentum perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di selang sekitar 130 pekerja pada suatu perusahaan kayu Jepang. Peristiwa ini kemudian memulai suatu rangkaian perlawanan yang mencapai puncak dalam suatu serangan balasan Dayak yang dikenal dengan Perang Majang Desa, dari April sampai Agustus 1944 di kawasan Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kab. Sanggau). Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk Pang Suma.Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sbg budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Kemudiannya Jepang meninggalkan Pulau Biak. Perlawanan di Pulau Yapen SelatanPerlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat karenanya memberi bantuan senjata untuk pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang sebagai menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pimpinan gerilya yakni S. Papare. Perlawanan di Tanah Akbar PapuaPerlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama selang gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu. Gerakan bawah tanahSebenarnya struktur perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang dilakukan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada struktur perlawanan fisik saja tetapi Anda mampu pula melihat betnuk perlawanan lain/gerakan bawah tanah seperti yang dilakukan oleh:
Garis saat1941
1942Januari
Februari
Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut Jawa akrab Surabaya yang berlanjut selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Laksamana Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut Hindia-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang utamanya (flagship) De Ruyter.
Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten, kedua adalah Resimen ke-230 di Eretan Wetan, akrab Indramayu dan yang ketiga adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah menduduki Pangkalan Udara Kalijati (sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura menciptakan markasnya di sana. Imamura memberikan ultimatum untuk Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, karenanya tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda. MaretPada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa diceritakan oleh mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang sebanyak 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya hanya sepersepuluh banyak itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan bagian dari argumen mengapa Sekutu menyerah di Jawa. Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.
Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan selang Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura mencetuskan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan untuk seluruh tentara Hindia Belanda sebagai juga menyerahkan diri untuk balatentara Kekaisaran Jepang. Para penguasa pautannya, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal sebagai Hindia Belanda bagian timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa pautan dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa. Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berfaedah berhasil menguasai Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira dan disambut baik karena akan memerdekakan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda.
AprilPada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus bertempur, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dibawa masuk ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api buka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara sedang berada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura diberitahukan benar kekeliruan atas kekejaman ini oleh suatu peradilan militer Australia setelah perang.
Mei
Juni
JuliPilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah pura-pura melakukan pekerjaan sama dengan Jepang. Tujuan kemudiannya, sudah tentu, bukanlah sebagai mendukung Jepang, melainkan sebagai mendapatkan kemerdekaan sebagai Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba sebagai menuduh Soekarno sbg kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Inggris dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk. Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, akrab Bogor. Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.
Agustus, September, Oktober
Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang sebagai dibuat menjadi pekerja paksa, sehngga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik. Militer Jepang menciptakan tiga kekeliruan akbar terhadap bangsa Indonesia:
Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam kondisi yang buruk pula. Namun, kejahatan-kejahatan perang di tempat yang sangat serius pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang dilakukan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama. Sebanyak komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara buka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan hadir sebanyak perwira Jepang yang bersimpati dengan pendapat kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka untuk tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, sampai untuk Soekarno sendiri. November, Desember
1943
1944
1945Makam Kalibanteng, tempat dimakamkannya banyak warga sipil Belanda yang meninggal di kamp interniran Jepang. Januari-April
Mei
Juni
Juli
Periode menjelang Kemerdekaan RI
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, berjumpa dengan Jenderal Moichiro Yamamoto dan bermalam di kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi selang Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah untuk Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi sebagai memberikan kemerdekaan.
Tentara Pembela Tanah Cairan, kumpulan muda radikal, dan rakyat Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran kemudian dibagi-bagikan mengandung tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan. Adam Malik juga mengirim pesan singkat pengumuman Proklamasi ke luar negeri. Pasca-KemerdekaanRapat kedua KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26 November 1945 18 Agustus - PPKI membentuk suatu pemerintahan sementara dengan Soekarno sbg Presiden dan Hatta sbg Wakil Presiden. Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila, dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru. Republik Indonesia yang baru lahir ini terdiri 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan menghentikan PETA Dan Heiho. Banyak bagian kumpulan ini yang belum mendengar tentang kemerdekaan. 23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh negeri Indonesia. Badan Keamanan Rakyat, angkatan bersenjata Indonesia yang pertama mulai diwujudkan dari bekas bagian PETA dan Heiho. Beberapa hari sebelumnya, beberapa batalion PETA telah diberitahu sebagai menghentikan diri. 29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang telah diumumkan pada 18 Agustus, dikuatkan sbg UUD 45. Soekarno dan Hatta secara resmi dinaikkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden. PPKI kemudian berubah nama menjadi KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). KNIP ini adalah lembaga sementara yang bekerja sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang baru, Kabinet Presidensial, mulai bekerja pada 31 Agustus. SekutuBerlandaskan dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat sebagai mengembalikan wilayah-wilayah yang sekarang ditinggali Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang berhasil dihalau dari kawasan pendudukannya. Menurut Sekutu sbg pihak yang memenangkan Perang Dunia II, Lord Mountbatten sbg Komandan Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara adalah orang yang diserahi tanggung jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian Timur. Pada 23 Agustus 1945 tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh. 15 September 1945, tentara sekutu tiba di Jakarta, beliau didampingi Dr Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr Hubertus J van Mook. Dampak Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa IndonesiaAspek PolitikKebijakan pertama yang dilakukan Dai Nippon (大日本?)(pemerintah militer Jepang) adalah melarang semua rapat dan kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang menghentikan semua organisasi politik dan semua struktur perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional. Selain itu, Jepangpun melakukan propaganda sebagai menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:
Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:
Pelaksanaan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 kawasan, Sumatera 3 kawasan, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut) 3 kawasan. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda untuk Jepang di Kalijati karenanya seluruh kawasan Hindia Belanda menjadi 3 kawasan pemerintahan militer:
Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, ditengahnya adalah pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Sebagai mempermudah pengawasan diwujudkan tiga pemerintahan militer yakni:
Sebagai letak pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam. Aspek Ekonomi dan SosialPada kedua aspek ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda dapat membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sbg berikut:
Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Sebagai mengatasinya pemerintah Jepang berkampanye penyerahan bahan pangan dan benda/barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% sebagai pemerintah, 30% sebagai lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda hampir di setiap desa di pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka kematian 53,7% dan sebagai Purworejo (Jateng) angka kematian mencapai 224,7%. Dapat Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan binatang seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian). Aspek Kehidupan MiliterPada aspek militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang dibuat Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik. Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran (Asia – Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut Karang (Agustus ’42 – Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang merupakan basis kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943). Situasi di atas menciptakan Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sbg tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu. Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di IndonesiaMasa Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Indonesia, selain itu hampir tidak hal hadir tantangan yang berfaedah untuk Belanda sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak yang positif dan juga membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia biasanya. Biasanya kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang adalah masa-masa yang kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak semuanya itu adil, hadir beberapa kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme Indonesia dan pelatihan militer bagi pemuda Indonesia. Dampak Positif Pendudukan JepangTidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menguasai Indonesia. Hadir pun dampak positif yang mampu dihadirkan selang lain :
Dampak Negatif Pendudukan JepangSelain dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa selang lain :
PustakaTautan luar
edunitas.com Home Tautan
Update Menyeluruh Corona ★ di Dunia, per Negara, per Hari Corona Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua Covid Sukoharjo, Bintan, Jayapura, Makasar, Makasar (+ Pertanyaan & Jawaban) https://m.nomor.net Kode Wilayah Indonesia Angka Kecukupan Gizi
Berapa lama Jepang menjajah Indonesia brainly?Jawaban ini terverifikasi
Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, terhitung dari menyerahnya Belanda setelah serangan militer Jepang pada Perjanjian Kalijati (8 Maret 1942), hingga menyerahnya Jepang pada Sekutu di akhir Perang Dunia II (15 Agustus 1945).
Berapa lama bangsa Indonesia dijajah?Jadi berapa tahun Indonesia dijajah? Jadi, Belanda baru bisa dinyatakan menjajah Indonesia adalah pada tahun 1912. Kalau dihitung-hitung dari 1912 sampai 1945, maka Belanda hanya menjajah Indonesia selama 33 tahun Sobat Mudal.
Berapa kali Indonesia di jajah?Indonesia pernah dijajah oleh enam negara sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Negara yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris, dan Jepang. Alasan penjajahan ini beragam.
Siapa yang paling lama menjajah Indonesia?Negara yang pernah menjajah Indonesia ialah Portugis yang pada tahun 1512, disusul oleh Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris dan Jepang. Di antara negara-negara penjajah tersebut, Belanda bisa dibilang sebagai negara yang paling lama menjajah, yaitu selama 350 tahun.
|