Berapa tahun indonesia dijajah jepang

PADA TAHUN 1942 TENTARA DAI NIPPON (JEPANG) MENDUDUKI SELURUH WILAYAH INDONESIA. SELANJUTNYA PADA TANGGAL 3 MARET 1942 TENTARA JEPANG MENDARAT DI PERUPUK (TANJUNG TIRAM), DARI PERUPUK SEBAHAGIAN TENTARA JEPANG TERSEBUT MELANJUTKAN GERAKAN UNTUK MEREBUT KOTA TEBING TINGGI DAN SELANJUTNYA KOTA MEDAN. KEMUDIAN SEBAHAGIAN LAGI BERGERAK KE WILAYAH TANJUNG BALAI YANG PADA SAAT ITU SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN AFDELING ASAHAN. SELANJUTNYA DARI ASAHAN (TANJUNG BALAI) MENUJU WILAYAH LABUHANBATU UNTUK MEREBUT KOTA RANTAUPRAPAT.

PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG SISTEM PEMERINTAHAN ZAMAN HINDIA BELANDA TETAP DILANJUTKAN , YAITU SISTEM PEMERINTAHAN ZELF BESTUUR DAN KEKUASAAN SULTAN / RAJA TETAP BERLANGSUNG. UNTUK MEMONITORING KEGIATAN PEMERINTAHAN YANG DILAKSANAKAN OLEH SULTAN / RAJA, PEMERINTAH JEPANG MEMBENTUK FUKU BUNSYUCO.
DISAMPING ITU ISTILAH – ISTILAH PIMPINAN TINGKATAN PEMERINTAHAN DIGANTI DARI BAHASA BELANDA MENJADI BAHASA JEPANG SEPERTI :

  •     KERESIDENAN DIGANTI DENGAN SYUU DAN KEPALANYA DISEBUT SYUU COOKAN.
  •     REGENSHSCHAP (KABUPATEN) DIGANTI DENGAN KEN DAN KEPALANYA DISEBUT DENGAN KEN – COO.
  •     STADSGEMENTHE (PEMERINTAHAN KOTA) DIGANTI DENGAN SI, KEPALANYA DISEBUT DENGAN SI – COO.
  •     KAMPUNG / DESA DISEBUT DENGAN KU, KEPALNYA DISEBUT KU – COO.

Biologi   ♝ Daftar Isi   ♝ Elektronika   ♝ Gayo Lues   ♝ Harry Potter   ♝ Kimia   ♝ Matematika   ♝ Mitologi
Judul Topik (Artikel) A D L O R Z 2 +.-
Skrip sebelumnya
(Sejarah Nusantara (1800-1942))
Skrip berikutnya
(Sejarah Nusantara pada era ker.....)

Artikel ini bagian dari seri
Sejarah Indonesia
Berapa tahun indonesia dijajah jepang
Lihat pula:
Garis saat sejarah Indonesia
Sejarah Nusantara
Prasejarah
Kerajaan Hindu-Buddha
Kutai (abad ke-4)
Tarumanagara (358–669)
Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11)
Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)
Kerajaan Medang (752–1045)
Kerajaan Sunda (932–1579)
Kediri (1045–1221)
Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)
Singhasari (1222–1292)
Majapahit (1293–1500)
Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)
Kerajaan Islam
Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)
Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)
Kesultanan Malaka (1400–1511)
Kerajaan Inderapura (1500-1792)
Kesultanan Demak (1475–1548)
Kesultanan Aceh (1496–1903)
Kesultanan Banten (1527–1813)
Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)
Kesultanan Mataram (1588—1681)
Kesultanan Siak (1723-1945)
Kerajaan Kristen
Kerajaan Larantuka (1600-1904)
Kolonialisme bangsa Eropa
Portugis (1512–1850)
VOC (1602-1800)
Belanda (1800–1942)
Kemunculan Indonesia
Kebangkitan Nasional (1899-1942)
Pendudukan Jepang (1942–1945)
Revolusi nasional (1945–1950)
Indonesia Merdeka
Orde Lama (1950–1959)
Demokrasi Terpimpin (1959–1966)
Orde Baru (1966–1998)
Era Reformasi (1998–sekarang)

Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan habis pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda ditinggali oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan kondisi siaga dan di Juli mengalihkan ekspor sebagai Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang benar tujuan sebagai mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang sebagai mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang sebagai berkampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga mampu memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di kawasan yang diasumsikan penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang pautannya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target tujuan dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?) dalam bahasa Jepang. Badan ini bekerja membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan menciptakan landasan negara dan digantikan oleh PPKI yang bekerja menyiapkan kemerdekaan.

Daftar pokok

  • 1 Latar Belakangan
  • 2 Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang
  • 3 Sosial Aturan sejak dahulu kala
    • 3.1 Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang
    • 3.2 Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri Modern
  • 4 Perlawanan rakyat terhadap Jepang
  • 5 Garis saat
    • 5.1 1941
    • 5.2 1942
      • 5.2.1 Januari
      • 5.2.2 Februari
      • 5.2.3 Maret
      • 5.2.4 April
      • 5.2.5 Mei
      • 5.2.6 Juni
      • 5.2.7 Juli
      • 5.2.8 Agustus, September, Oktober
      • 5.2.9 November, Desember
    • 5.3 1943
    • 5.4 1944
    • 5.5 1945
      • 5.5.1 Januari-April
      • 5.5.2 Mei
      • 5.5.3 Juni
      • 5.5.4 Juli
  • 6 Periode menjelang Kemerdekaan RI
  • 7 Pasca-Kemerdekaan
  • 8 Sekutu
  • 9 Dampak Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia
    • 9.1 Aspek Politik
    • 9.2 Aspek Ekonomi dan Sosial
    • 9.3 Aspek Kehidupan Militer
  • 10 Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
    • 10.1 Dampak Positif Pendudukan Jepang
    • 10.2 Dampak Negatif Pendudukan Jepang
  • 11 Pustaka
  • 12 Tautan luar

Latar Belakangan

Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro sbg Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai belakang tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak menengah tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka berhasrat menguasai sumber kekuatan dunia di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik sebagai industri di Jepang, maupun sebagai kepentingan perang.

Laksamana Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya sebagai dua operasi akbar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan beristirahat dalam 150 hari. Laksamana Chuichi Nagumo memimpin armada yang diberi tugas menyerang Pearl Harbor.

Hari ahad pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri atas pembom pembawa torpedo serta sebanyak pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang akbar serta merusak 6 kapal perang pautan. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 pautannya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada masa itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat mencetuskan perang terhadap Jepang.

Perang Pasifik ini berpengaruh akbar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menguasai Hindia-Belanda adalah sebagai menguasai sumber-sumber dunia, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sbg pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sbg sumber minyak utama.

Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang

  • Pembela Tanah Cairan (Peta)
  • Gakukotai (laskar pelajar)
  • Heiho (barisan cadangan prajurit)
  • Seinendan (barisan pemuda)
  • Fujinkai (barisan wanita)
  • Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
  • Jawa Hokokai
  • Keibodan (barisan pembantu polisi)
  • Jibakutai (pasukan berani mati)
  • Kempetai (barisan polisi rahasia)

Sosial Aturan sejak dahulu kala

Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang

Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang meletakkan golongan bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali Jepang. Hal ini disebabkan oleh Jepang berhasrat yang mengambil hati rakyat Indonesia sebagai membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya.

Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri Modern

Masa ini, industrialisasi modern tentu membawa dampak yang jauh lebih lapang daripada industrialisasi pada masa Kolonial Belanda. Di perkotaan, terdapat pergeseran struktur pekerjaan dan angkatan kerja. Misalnya, sekarang muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang dahulu tidak hadir, yaitu perbuatan yang berguna konsultan, advokasi, dan lembaga bantuan hukum. Angkatan kerja juga mengalami pergeseran, terutama dalam hal gender. Dahulu, tenaga kerja sangat dimonopoli kaum laki-laki. Namun masa ini, kaum perempuan telah berperan di segala bidang pekerjaan.

Berlandaskan hal tersebut, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya ditentukan oleh aspek ekonomi semata, tetapi juga ditentukan oleh aspek pautan, seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal ini disebabkan oleh warga industri yang memang sangat mengahrgai kreativitas yang dapat memberi nilai tambah dalam pekerjaan. Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi sangat dihargai oleh warga industri. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah diletakkan pada strata bawah.

Perlawanan rakyat terhadap Jepang

Peristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942

Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang sebagai membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berupaya menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang sebagai kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pimpinan pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun kemudiannya tertembak masa sedang salat.

Peristiwa Singaparna

Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Dia menolak dengan tegas nasihat yang berbau Jepang, khususnya kewajiban sebagai melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan untuk Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat dampak tanam paksa.

Masa utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri sebagai mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang kemudiannya mundur ke Tasikmalaya.Jepang memutuskan sebagai menggunakan kekerasan sbg upaya sebagai mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit selang rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian dibawa ke Jakarta sebagai menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.Peristiwa Indramayu, April 1944

Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan hal hadir pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang sengaja berperan kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar kawasan pautan tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan.Pemberontakan Teuku Hamid

Teuku Hamid adalah seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan sebagai melakukan perlawanan. Ini terjadi pada bulan November 1944.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga kemudiannya mampu ditumpas.Di kawasan Aceh pautannya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan ditolong oleh satu regu Giyugun (perwira tentara sukarela), namun semua habis dengan kondisi yang sama yakni berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Jepang dengan sangat kejam.Pemberontakan Peta
  • Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945)

Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena masalah pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sbg putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga pautannya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.

  • Perlawanan PETA di Meureudu-Pidie, Aceh (November 1944)

Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar belakangan perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat biasanya dan prajurit Indonesia pada khususnya.

  • Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (April 1945)

Perlawanan ini dipimpin oleh pimpinan regu (Bundanco), Kusaeri bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 dikenal Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu.

Perlawanan Pang Suma

Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pang Suma berkobar di Kalimantan Selatan. Pang Suma adalah pimpinan suku Dayak yang akbar pengaruhnya di kalangan suku-suku di kawasan Tayan dan Meliau. Perlawanan ini bersifat gerilya sebagai mengganggu kegiatan Jepang di Kalimantan.

Momentum perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di selang sekitar 130 pekerja pada suatu perusahaan kayu Jepang. Peristiwa ini kemudian memulai suatu rangkaian perlawanan yang mencapai puncak dalam suatu serangan balasan Dayak yang dikenal dengan Perang Majang Desa, dari April sampai Agustus 1944 di kawasan Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kab. Sanggau). Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk Pang Suma.Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943

Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sbg budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Kemudiannya Jepang meninggalkan Pulau Biak.

Perlawanan di Pulau Yapen Selatan

Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat karenanya memberi bantuan senjata untuk pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang sebagai menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pimpinan gerilya yakni S. Papare.

Perlawanan di Tanah Akbar Papua

Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama selang gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.

Gerakan bawah tanah

Sebenarnya struktur perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang dilakukan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada struktur perlawanan fisik saja tetapi Anda mampu pula melihat betnuk perlawanan lain/gerakan bawah tanah seperti yang dilakukan oleh:

  • Kumpulan Sutan Syahrir di kawasan Jakarta dan Jawa Barat dengan cara menyamar sbg pedagang nanas di Sindanglaya.
  • Kumpulan Sukarni, Adam Malik dan Pandu Wiguna. Mereka berhasil menyusup sbg pegawai kantor pusat propaganda Jepang Sendenbu (sekarang kantor berita Antara).
  • Kumpulan Syarif Thayeb, Eri Sudewo dan Chairul Saleh. Mereka adalah kumpulan mahasiswa dan pelajar.
  • Kumpulan Mr. Achmad Subardjo, Sudiro dan Wikana. Mereka adalah kumpulan gerakan Kaigun (AL) Jepang.
Mereka yang tergabung dalam kumpulan di bawah tanah, berupaya sebagai mencari informasi dan peluang sebagai dapat melihat kelemahan pasukan militer Jepang dan usaha mereka akan mampu Anda lihat hasilnya pada masa Jepang telah kalah dari Sekutu, kumpulan pemudalah yang lebih cepat mampu informasi tersebut serta merekalah yang kemudiannya mendesak golongan tua sebagai secepatnya melakukn proklamasi.Demikianlah cerminan tentang aktifitas pergerakan Nasional yang dilakukan oleh kumpulan organisasi maupun gerakan sosial pada masa pemerintah pendudukan Jepang, tentu Anda mampu memahami sebab-sebab kegagalan dan mengapa para tokoh pergerakan lebih memilih sikap kooperatif menghadapi pemerintahan militer Jepang yang sangat ganas/kejam.

Garis saat

1941

  • 6 Januari, Belanda menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan beberapa tokoh nasionalis pautan. Thamrin meninggal di tahanan lima hari kemudian. Douwes Dekker diasingkan ke Suriname.
  • 11 Januari - Tim perundingan Jepang yang baru dan lebih sifat menyerang di bawah Yoshizawa tiba di Batavia.
  • Februari - Tekanan Jepang yang kian meningkat terhadap pemerintah Hindia Belanda sebagai "bergabung dengan Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" ditampik Van Mook.
  • 14 Mei - Jepang mengirimkan suatu ultimatum untuk pemerintah Hindia Belanda, menuntut agar pengaruh dan kehadiran Jepang dibiarkan di wilayah ini.
  • 6 Juni - Perundingan selang Belanda dan Jepang gagal. Pemerintah Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan hadir konsesi yang akan diberikan untuk Jepang, dan bahwa semua produk strategis (termasuk minyak dan karet) telah dikontrakkan sebagai dikapalkan ke Inggris dan Amerika Serikat.
  • 11 Juli - Volksraad membentuk suatu milisi Indonesia.
  • 25 Juli - Jepang mengumumkan pembentukan suatu "protektorat" atas Indochina.
  • 26 Juli - Semua asset Jepang di Hindia Belanda dibekukan.
  • 30 Juli - Pemerintah Belanda di pembuangan menjanjikan sebagai mengadakan konferensi tentang Indonesia setelah perang.
  • 30 November - Angkatan Laut Belanda di Hindia mulai dimobilisasi.
  • 5 Desember - Pemerintah Hindia Belanda mengirim permintaan untuk Australia sebagai mengirimkan pasukannya ke Ambon dan Timor. Pesawat-pesawat Angkatan Udara Australia dan personilnya tiba pada 7 Desember.
  • 8 Desember - Jepang menyerang Malaya, mendarat di ujung selatan Thailand dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang Filipina. Belanda, di selang bangsa-bangsa pautannya, perang terhadap Jepang.
  • 10 Desember - Kapal-kapal perang Inggris, Prince of Wales dan Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan beberapa jam saja satu sama pautan di lepas sama sekali pantai Malaya.
  • 16 Desember - Orang-orang Aceh yang anti Belanda mengadakan hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya.
  • 17 Desember – Pasukan yang dipimpin oleh Australia mendarat di Timor Portugis. Diktator Portugal Salazar memprotes.
  • 17 Desember - Jepang melakukan serangan udara atas Ternate.
  • Jepang mendarat di Sarawak.
  • 22 Desember – Pasukan invasi utama Jepang mendarat di Filipina.
  • Hatta menulis suatu artikel surat kabar yang menyerukan agar bangsa Indonesia melawan Jepang.
  • 24 Desember - Jepang menyerang pasukan-pasukan Inggris di Kuching, Sarawak.

1942

Januari

  • 2 Januari - Jepang menduduki kota Manila.
  • 3 Januari - Jepang menduduki Sabah.
  • 6 Januari - Jepang menduduki Brunei.
  • 6 Januari – Serangan udara Jepang pertama atas Ambon.
  • 10 Januari - Jepang mulai menginvasi Indonesia di Kalimantan (Tarakan) dan Sulawesi (Manado).
  • 11 Januari - Jepang menduduki Tarakan.
  • 12 Januari - Van Mook melakukan perjalanan darurat ke Amerika Serikat, berharap tambahan pasukan, dan agar Hindia Belanda tidak dilupakan dalam pertahanan Sekutu.
  • 13 Januari - Jepang menduduki Manado.
  • 15 Januari - Jen. Wavell dari Inggris mengambil alih komando atas ABDACOM, komando gabungan Sekutu pertama (Australia, Inggris, Belanda, Amerika) di dalam perang.
  • 16 Januari – Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan janji-janji dukungan Jepang dalam melawan Belanda.
  • 23 Januari - Jepang menduduki Balikpapan meskipun terdapat serangan balasan dari Belanda dan A.S.
  • 25 Januari - Jepang menduduki Kendari di Sulawesi.
  • 30 Januari - Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan KNIL dan Australia menghancurkan pasokan agar tidak jatuh ke tangan Jepang. Kota Ambon direbut dalam tempo 24 jam. Pertempuran berlanjut sampai 2 Februari. Sebanyak 90 persen pasukan pertahanan Australia menjadi korban, banyak di selangnya yang dibantai pada Februari setelah ditawan.
    • Pasukan Inggris mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura.

Februari

  • 1 Februari - Jepang menduduki Pontianak.
  • 3 Februari - Jepang mengebom Surabaya, memulai serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Jawa.
  • 4 Februari – Pertempuran Selat Makassar (pertempuran laut selang Kalimantan dan Sulawesi): Angkatan Udara dan Laut Jepang memaksa Sekutu sebagai mundur sampai ke Cilacap. Jepang maju sampai ke Sulawesi.
  • 6 Februari - Jepang mulai mengebom Palembang.
  • 8 Februari - Jepang mulai melakukan serangan utama atas Singapura.
  • 9 Februari - Jepang mengebom Batavia, Surabaya dan Malang.
  • 10 Februari - Jepang menduduki Makassar.
  • 13 Februari - Jepang mendaratkan pasukan parasut di Palembang, menduduki kota dan industri minyaknya yang berharga.
  • 15 Februari - Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah komando Inggris ditawan sbg tawanan perang.
  • 18 Februari - Van Mook, di Australia, memohon agar pasukan Sekutu melakukan serangan. Bali ditinggali Jepang.
  • 19 Februari – Pertempuran Selat Badung (pertempuran laut selang Bali dan Lombok): suatu satuan kecil pasukan Jepang memukul mundur pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat di Bali. Serangan udara pertama Jepang atas Darwin, Australia.
  • 20 Februari - Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari tentara Jepang telah menguasai Timor.
  • 23 Februari – Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan Sumatera Utara, dengan dukungan Jepang.
    • Belanda memindahkan Soekarno ke Padang; Soekarno lolos dalam kekacauan sementara Belanda melakukan evakuasi.
    • Belanda mengevakuasi Sjahrir dan Hatta dari Banda lewat udara beberapa menit sebelum Jepang mulai mengebom pulau itu.
    • Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus melakukan perang gerilya.
  • 27 Februari

Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut Jawa akrab Surabaya yang berlanjut selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Laksamana Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut Hindia-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang utamanya (flagship) De Ruyter.

  • 28 Februari

Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten, kedua adalah Resimen ke-230 di Eretan Wetan, akrab Indramayu dan yang ketiga adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah menduduki Pangkalan Udara Kalijati (sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura menciptakan markasnya di sana. Imamura memberikan ultimatum untuk Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, karenanya tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda.

Maret

Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa diceritakan oleh mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang sebanyak 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya hanya sepersepuluh banyak itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan bagian dari argumen mengapa Sekutu menyerah di Jawa.

Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.

  • 1 Maret - Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat di Banten.
    • Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya.
    • Serangan udara Jepang atas Medan.
  • 5 Maret - Serangan udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke Batavia.
  • 7 Maret - Jepang menduduki Cilacap.
  • 7 Maret - Rangoon jatuh ke tangan Jepang.
  • 8 Maret - Jepang menduduki Surabaya.
  • 9 Maret - Belanda menyerah tanpa syarat untuk Jepang

Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan selang Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura mencetuskan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan untuk seluruh tentara Hindia Belanda sebagai juga menyerahkan diri untuk balatentara Kekaisaran Jepang.

Para penguasa pautannya, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal sebagai Hindia Belanda bagian timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa pautan dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa.

Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berfaedah berhasil menguasai Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira dan disambut baik karena akan memerdekakan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda.

  • 11 Maret - Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan Belanda yang sedang mengundurkan diri.
  • 12 Maret - Jepang mendarat di Sabang. Operasi-operasi di Aceh beristirahat sekitar 15 Maret.
  • 12 Maret - Jepang tiba di Medan.
  • 18 Maret - Jepang menduduki Padang.
  • 28 Maret - Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di Kutatjane, di selatan Aceh.
    • Jepang melarang semua kegiatan politik dan semua organisasi yang hadir. Volksraad dihapuskan. Bendera merah-putih dilarang.
    • Angkatan Darat ke-16 Jepang menguasai Jawa; Angkatan Darat ke-25 di Sumatra (markas akbar di Bukittinggi); Angkatan Laut menguasai Indonesia timur (markas akbar di Makassar).

April

Pada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus bertempur, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dibawa masuk ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api buka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara sedang berada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura diberitahukan benar kekeliruan atas kekejaman ini oleh suatu peradilan militer Australia setelah perang.

  • 7 April – Tiga orang pegawai Radio Hindia Belanda dihukum mati karena memainkan lagu kebangsaan Belanda pada 18 Maret, setelah menyerahnya Belanda.
  • 7 April - Jepang menduduki Ternate.
    • Jepang mencoba sebagai membentuk gerakan Tiga A; memulai kampanye propaganda.
    • ABDACOM dicerai-beraikan. Inggris dan Amerika membagi tanggung jawab perang: Inggris akan mencoba sebagai menduduki kembali Malaya dan Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan Indonesia menjadi tanggung jawab AS (yang melakukan pekerjaan sama dengan Australia).
  • 19 April - Jepang menduduki Hollandia (kini Jayapura).

Mei

  • 9 Mei - Jepang menguasai Lombok.
  • 13 Mei - Jepang menguasai Sumbawa.
  • 16 Mei - Jepang menguasai Sumba.

Juni

  • 17 Juni – Pemerintah Belanda di pengungsian di London membentuk dewan konsultatif sebagai urusan-urusan Hindia Belanda.

Juli

Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah pura-pura melakukan pekerjaan sama dengan Jepang. Tujuan kemudiannya, sudah tentu, bukanlah sebagai mendukung Jepang, melainkan sebagai mendapatkan kemerdekaan sebagai Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba sebagai menuduh Soekarno sbg kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Inggris dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk.

Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, akrab Bogor. Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.

  • Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan Kepualuan Tanimbar.
  • Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di Jakarta.
  • Soekarno, Hatta, Sjahrir berjumpa secara rahasia: Soekarno sebagai mengumpulkan massa sebagai kemerdekaan, Hatta sebagai menangani hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir sebagai mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawah tanah.
  • Soekarno menerima tawaran Jepang sebagai menjadi pimpinan pemerintah Indonesia, tetapi bertanggung jawab untuk militer Jepang.
  • 30 Juli - Jepang menguasai Kep. Kai dan Aru, setelah sebanyak perlawanan di Kai.
  • 31 Juli - Jepang menduduki Kep. Tanimbar sebanyak perlawanan oleh KNIL dan detasemen-detasemen Australia di Saumlaki.

Agustus, September, Oktober

  • 29 Agustus - Jepang mulai memindahkan sebanyak pasukan dari Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon.
  • September, orang-orang Muslim Indonesia menolak sebagai memberi hormat untuk Kaisar Jepang di Tokyo. Peristiwa di Sukamanah, Singaparna Tasikmalaya-Jawa Barat bukti nyata penolakan tersebut. Haji Zaenal Mustafa mengangkat senjata untuk Jepang walaupun kemudian berhasil ditumpas dan dia dihukum mati di Ancol. Sbg penghormatan, nama Haji Zaenal Mustafa menjadi nama jalan terpenting di Tasikmalaya.
  • Oktober, Kemajuan militer Jepang di Pasifik terhenti; para komandan Jepang disuruh mengembangkan sentimen-sentimen pro-Jepang di wilayah-wilayah pendudukan.
  • 16 Oktober – Tentara ke-16 Jepang mengirimkan pasukan-pasukan pengawal ke Lombok, Sumba dan Timor.

Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang sebagai dibuat menjadi pekerja paksa, sehngga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik.

Militer Jepang menciptakan tiga kekeliruan akbar terhadap bangsa Indonesia:

  1. kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim sampai ke Burma sebagai melakukan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat pautannya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
  2. pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan pautannya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.
  3. perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia yang dibuat menjadi "wanita penghibur" bagi tentara-tentara Jepang.

Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam kondisi yang buruk pula.

Namun, kejahatan-kejahatan perang di tempat yang sangat serius pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang dilakukan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama. Sebanyak komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara buka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan hadir sebanyak perwira Jepang yang bersimpati dengan pendapat kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka untuk tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, sampai untuk Soekarno sendiri.

November, Desember

  • November, Pemberontakan di Aceh diredam oleh Jepang.
  • Jenderal Imamura digantikan oleh Jenderal Harada.
  • 7 Desember - Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di pengasingan berpidato menjanjikan perbaikan hubungan kembali dengan yang dijajah setelah perang beristirahat.
  • 27 Desember - Jepang buka kamp interniran pertama sebagai perempuan Belanda di Ambarawa.

1943

  • Januari, Jepang menangkap Amir Sjarifuddin sebagai mematahkan gerakan perlawanannya. Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi Soekarno mengintervensi dan membelanya atas nama pribadi. Kasus Amir Sjarifuddin ini cukup unik. Beliau seorang komunis namun menerima dana dari pemerintah Belanda sebagai mendukung perlawanan terhadap Jepang.
  • 9 Februari - Jepang mengirim tambahan pasukan ke Tanimbar, Kepulauan Kai dan Irian Barat.
  • 10 Februari - Gerilyawan Australia ditarik dari Timor Portugis setelah setahun bertempur di dalam hutan.
  • 9 Maret - Jepang membentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat), suatu sayap organisasi politik. Soekarno menjadi ketuanya, Hatta dan Ki Hadjar Dewantara salah satu bagiannya.
  • Jepang membentuk sayap militer lokal, disebut Heiho sebagai menjadi unit reguler Jepang. Tentara Heiho dari Indonesia adalah kombinasi selang sukarelawan dan milisi. Tentara Jepang membedakan perlakuan terhadap Heiho dan tentara Jepang.
  • Juli, Jepang menangkap sekitar 1000 pejuang di Kalimantan Selatan
  • 7 Juli - Perdana Menteri Jepang Tojo menjanjikan pemerintahan otonomi terbatas bagi Indonesia dalam pidatonya di Gambir.
  • 13 Agustus - Amerika melancarkan serangan bom dari Australi terhadap Balikpapan.
  • Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula sebagai menguasai produksi gula. Para manajer Eropa dikirim kamp interniran. Di sekitar saat ini, banyak Gereja Kristen Protestan didirikan oleh orang Indonesia setelah pendeta dan misionaris Belanda dikirim ke kamp interniran Jepang.
  • September, pemberontakan melawan Jepang berhasil ditumpas di Kalimantan Selatan dan Barat.
  • 8 September - Perintah dari Markas Akbar Militer Jepang di Saigon sebagai membentuk "Giyugun" (angkatan bersenjata lokal) di sepanjang Asia Tenggara. Pada belakang peperangan, sekitar dua juta orang Indonesia telah direkrut sebagai menjadi Giyugun atau menjadi Heiho. Jepang merasa perlu merekrut orang lokal sebagai pertahanan, karena tentara Jepang terus ditarik sebagai perang dengan Sekutu di Pasifik.
  • 3 Oktober - Jepang membentuk Giyugun di Sumatra dan Jawa. Pasukan di Jawa disebut PETA (Pembela Tanah Cairan). Banyak tokoh yang tergabung dalam PETA, termasuk Soedirman dan Soeharto. Aktivis kemerdekaan menganggap pelatihan militer tidak begitu mendukung kekuatan Jepang dibanding persiapan sebagai probabilitas kemerdekaan. Pada menengah 1945, hadir 120.000 pejuang tergabung dalam PETA. Kumpulan ini yang kemudian akan membentuk inti Angkatan Bersenjata Indonesia.
  • 24 Oktober, payung organisasi MIAI berproses dan berubah nama menjadi Masyumi (Majelis Syurah Muslimin Indonesia).
  • Jepang mulai melancarkan kerja paksa terhadap warga desa (romusha), ribuan orang mati dan hilang. Jepang mulai menjarah beras.
  • Brigade Angkatan Laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan pada Camp Lejeune, North Carolina, dengan tujuan belakang menduduki kembali Hindia Belanda.
  • 3 November - Hatta berpidato menghimbau orang Indonesia sebagai bergabung dengan PETA.
  • 10 November - Soekarno, Hatta, dan Kyai Bagus Hadikusumo berangkat ke Tokyo sebagai berjumpa dengan Kaisar Jepang. Ini adalah pertama kali Soekarno pergi ke luar negeri.
  • Desember, Barisan Hizbullah diwujudkan oleh Jepang, suatu angkatan perang pemuda Muslim yang berhubungan dengan Masyumi.

1944

  • Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno menjadi pimpinannya.
  • 19 April - Sekutu menjatuhkan bom di Sabang, Aceh.
  • 22 April - Sekutu menguasai Hollandia (sekarang Jayapura).
  • 9 Mei - Komandan Jepang memutuskan meninggalkan Irian Barat.
  • 17 Mei - Serangan udara Sekutu di Surabaya.
  • 21 Mei - Tentara Amerika mendarat di Biak.
  • 4 Juni - Jepang melancarkan serangan balik ke Biak.
  • Agustus, Barisan Pelopor yang diwujudkan oleh sayap pemuda Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan berproses dan berubah nama menjadi Barisan Benteng).
  • 11 Agustus - Serangan udara Sekutu di Palembang.
  • 28 Agustus - Ambon luluh lantak dampak serangan udara Sekutu.
  • 8 September - Jenderal Koiso menjanjikan Indonesia akan merdeka dalam saat yang tidak lama lagi.
  • 8 September - tentara Amerika berhasil mengusir Jepang dari Biak.
  • 15 September - Sekutu mendarat di Morotai. Otoritas Jepang mulai mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan sbg penasehat saja).
  • Oktober, tentara Australia mulai melancarkan serangan bom ke Balikpapan. Jepang mengorganisir suatu Dewan Penasehat Pusat, serupa dengan Volksraad, namun tanpa kekuasaan legislatif.
  • November, Gubernur Militer Kumashaki Harada digantikan oleh Shigeichi Yamamoto. Pakubuwono XII menjadi Susuhunan Surakarta.

1945

Berapa tahun indonesia dijajah jepang

Makam Kalibanteng, tempat dimakamkannya banyak warga sipil Belanda yang meninggal di kamp interniran Jepang.

Januari-April

  • 14 Februari - tentara Peta di Blitar menyerang gudang senjata Jepang.
  • 1 Maret - Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), suatu komite sebagai mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia, diumumkan pembentukannya oleh Jepang. Anggota-anggotanya ditengahnya Soekarno, Hatta, Wahid Hasyim, dsb-nya. Pimpinannya adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
  • April, Laksamana Maeda, pimpinan intelijen Angkatan Laut di Indonesia, mendukung perjalanan pidato keliling Soekarno dan Hatta ke Makassar.
  • 30 April - Tentara Australia dan Belanda mendarat di Tarakan.

Mei

  • 3 Mei - Gerilyawan Aceh menyerang pos Jepang di Pandrah, berhasil membunuh seluruh tentara Jepang.
  • 29 Mei - Diadakan sidang pertama BPUPKI yang berlanjut sampai 1 Juni. Soepomo berpidato tentang integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan. Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Timor Portugis, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang. Yamin juga menyarankan bahwa Indonesia baru harus mengabaikan hukum internasional dan mendeklarasikan semua area samudra selang pulau-pulau sbg perairan teritorial. Kontroversi terus berlanjut di selang peserta sidang BPUPKI mengenai perhitungan Islam dalam Indonesia yang baru.

Juni

  • Maeda mendukung perjalanan Soekarno dan Hatta ke Bali dan Banjarmasin sebagai berpidato.
  • 1 Juni - Soekarno menjelaskan tentang doktrin "Pancasila" di depan BPUPKI.
  • 10 Juni - Tentara Australia mendarat di Brunei, tentara Belanda mendarat di Sumatera Utara.
  • 22 Juni - Suatu komisi khusus dipimpin Soekarno diwujudkan sebagai memecahkan perselisihan atas peran Islam dalam Republik yang baru, dan setuju dengan menghadiahkan bahasa kompromi, yang kemudian dikenal sbg Piagam Jakarta. Bahasa kompromi ini menyebutkan bahwa hanya yang beragama Islam yang diwajibkan sebagai mengikuti Hukum Islam.
  • 24 Juni - Tentara Sekutu mendarat di Halmahera.

Juli

  • Militer Jepang mengadakan pertemuan di Singapura. Merencanakan pengalihan kekuasaan Indonesia untuk pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia.
  • 1 Juli - Tentara Australia menguasai Balikpapan, pesawat Amerika menjatuhkan bom di Watampone.
  • 8 Juli - Sekolah Tinggi Islam didirikan di Jakarta (sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII)) yang berpusat di Yogyakarta seiring perpindahan ibukota Indonesia ke Yogyakarta masa Serangan Militer Belanda ke-II)
  • 10 Juli-17 Juli - Diadakan sidang kedua BPUPKI sebagai membicarakan rancangan undang-undang landasan sebagai Indonesia. Hatta melakukan kritik terhadap pernyataan Yamin, dan menyarankan Irian Barat sebaiknya tidak dibawa masuk ke dalam Indonesia. Soekarno mendukung Yamin. Haji Agus Salim menyarankan agar rakyat yang berada di bawah bekas kekuasaan Inggris dan Portugis mampu memilih apakan akan bergabung dengan Indonesia atau tidak. Mayoritas bagian memilih bahwa Indonesia harus memasukkan Malaya, Sarawak, Sabah dan Timor Portugis, seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.
  • 11 Juli - Amerika melancarkan serangan udara di Sabang.

Periode menjelang Kemerdekaan RI

  • Pada 6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah untuk Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai memproklamasikan kemerdekaannya.
  • 7 Agustus - BPUPKI berproses dan berubah nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
  • Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam sebagai berjumpa Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
  • Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada tanggal 10 Agustus 1945, bahwa Jepang telah menyerah untuk Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak struktur kemerdekaan yang diberikan sbg hadiah Jepang. Masa Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah cairan pada tanggal 14 Agustus 1945, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI masa itu mampu menimbulkan pertumpahan darah yang akbar, dan mampu berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
  • 15 Agustus - Jepang menyerah untuk Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang sedang berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.
  • Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sbg peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap sebagai melawan Jepang, apa pun risikonya.

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, berjumpa dengan Jenderal Moichiro Yamamoto dan bermalam di kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi selang Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah untuk Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi sebagai memberikan kemerdekaan.

  • Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumbahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan bagian PPKI pautannya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.

Tentara Pembela Tanah Cairan, kumpulan muda radikal, dan rakyat Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran kemudian dibagi-bagikan mengandung tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan. Adam Malik juga mengirim pesan singkat pengumuman Proklamasi ke luar negeri.

Pasca-Kemerdekaan

Berapa tahun indonesia dijajah jepang

Rapat kedua KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26 November 1945

18 Agustus - PPKI membentuk suatu pemerintahan sementara dengan Soekarno sbg Presiden dan Hatta sbg Wakil Presiden. Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila, dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru.

Republik Indonesia yang baru lahir ini terdiri 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.

Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan menghentikan PETA Dan Heiho. Banyak bagian kumpulan ini yang belum mendengar tentang kemerdekaan.

23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh negeri Indonesia. Badan Keamanan Rakyat, angkatan bersenjata Indonesia yang pertama mulai diwujudkan dari bekas bagian PETA dan Heiho. Beberapa hari sebelumnya, beberapa batalion PETA telah diberitahu sebagai menghentikan diri.

29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang telah diumumkan pada 18 Agustus, dikuatkan sbg UUD 45. Soekarno dan Hatta secara resmi dinaikkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden. PPKI kemudian berubah nama menjadi KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). KNIP ini adalah lembaga sementara yang bekerja sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang baru, Kabinet Presidensial, mulai bekerja pada 31 Agustus.

Sekutu

Berlandaskan dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat sebagai mengembalikan wilayah-wilayah yang sekarang ditinggali Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang berhasil dihalau dari kawasan pendudukannya.

Menurut Sekutu sbg pihak yang memenangkan Perang Dunia II, Lord Mountbatten sbg Komandan Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara adalah orang yang diserahi tanggung jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian Timur.

Pada 23 Agustus 1945 tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh.

15 September 1945, tentara sekutu tiba di Jakarta, beliau didampingi Dr Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr Hubertus J van Mook.

Dampak Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia

Aspek Politik

Kebijakan pertama yang dilakukan Dai Nippon (大日本?)(pemerintah militer Jepang) adalah melarang semua rapat dan kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang menghentikan semua organisasi politik dan semua struktur perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional.

Selain itu, Jepangpun melakukan propaganda sebagai menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:

  • Menganggap Jepang sbg saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
  • Melancarkan semboyan 3A (Jepang pimpinan, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
  • Melancarkan simpati lewat pendidikan benar struktur beasiswa pelajar.
  • Menarik simpati umat Islam sebagai pergi Haji
  • Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
  • Melancarkan politik dumping
  • Mengajak sebagai bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara memerdekakan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.

Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:

  • Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan daya pikirnya sebagai mengabdi untuk Jepang.
  • Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri atas berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).

Pelaksanaan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 kawasan, Sumatera 3 kawasan, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut) 3 kawasan. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda untuk Jepang di Kalijati karenanya seluruh kawasan Hindia Belanda menjadi 3 kawasan pemerintahan militer:

  • Kawasan bagian tengan meliputi Jawa dan Madura direbut oleh tentara keenambelas denagn kantor pusat di Batavia (Jakarta).
  • Kawasan bagian Barat meliputi Sumatera dengan kantor pusat di Bukittinggi direbut oleh tentara keduapuluhlima.
  • Kawasan bagian Timur meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya dibawah kekuasaan armada selatan kedua dengan pusatnya di Makassar.

Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, ditengahnya adalah pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Sebagai mempermudah pengawasan diwujudkan tiga pemerintahan militer yakni:

  • Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sbg pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.
  • Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.
  • Pembentukan Angkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Laksamana Maeda.

Sebagai letak pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam.

Aspek Ekonomi dan Sosial

Pada kedua aspek ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda dapat membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sbg berikut:

  • Kegiatan ekonomi diarahkan sebagai kebutuhan perang karenanya seluruh potensi sumber kekuatan dunia dan bahan mentah digunakan sebagai industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak area pertanian yang terbengkelai dampak titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.
  • Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara sempit dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan benda/barang. Pengendalian harga sebagai mencegah meningkatnya harga benda/barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada area pertanian dan perkebunan merusak tanah.
  • Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan kawasan sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan sebagai kebutuhan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik maupun material.

Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Sebagai mengatasinya pemerintah Jepang berkampanye penyerahan bahan pangan dan benda/barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% sebagai pemerintah, 30% sebagai lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda hampir di setiap desa di pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka kematian 53,7% dan sebagai Purworejo (Jateng) angka kematian mencapai 224,7%. Dapat Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan binatang seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian).

Aspek Kehidupan Militer

Pada aspek militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang dibuat Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik.

Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran (Asia – Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut Karang (Agustus ’42 – Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang merupakan basis kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943).

Situasi di atas menciptakan Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sbg tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu.

Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Indonesia, selain itu hampir tidak hal hadir tantangan yang berfaedah untuk Belanda sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak yang positif dan juga membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia biasanya. Biasanya kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang adalah masa-masa yang kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak semuanya itu adil, hadir beberapa kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme Indonesia dan pelatihan militer bagi pemuda Indonesia.

Dampak Positif Pendudukan Jepang

Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menguasai Indonesia. Hadir pun dampak positif yang mampu dihadirkan selang lain :

  • Diperbolehkannya bahasa Indonesia sebagai menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sbg bahasa nasional.
  • Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Ditengahnya menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
  • Sebagai mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pimpinan nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pimpinan nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
  • Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang benar tujuan sebagai kebutuhan bersama.
  • Membangun sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
  • Pembentukan strata warga sampai tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
  • Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang benar tujuan sebagai meningkatkan produksi pangan.
  • Diwujudkannya BPUPKI dan PPKI sebagai mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
  • Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kebutuhan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dibuat menjadi modal sebagai bertempur yang dikemudian hari digunakan sebagai menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
  • Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.

Dampak Negatif Pendudukan Jepang

Selain dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa selang lain :

  • Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak ditengahnya yang hadir gunanya bagi kemajuan ilmu ilmu, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
  • Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) sebagai kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
  • Pengumpulan segala sumber kekuatan seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kebutuhan perang. Hasilnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
  • Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
  • Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar kawasan.
  • Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang lepas sama sekali melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sbg mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pegadilan.
  • Pembatasan pers sehingga tidak hadir pers yang independen, semuanya dibawah pengawasan Jepang.
  • Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dsb-nya.
  • Pelarangan terhadap buku-buku bercakap Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa absurd.
  • Banyak guru-guru yang dipekerjakan sbg pejabat-pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

Pustaka

Tautan luar

  • (Inggris) Sidang dengan Bung Karno @ YouTube.com
  • (Jepang) The Heroes of Indonesia @ YouTube.com
  • (Jepang) Japanese Samurai in Indonesia @ YouTube.com



edunitas.com

Home

Tautan
Program Perkuliahan Khusus (Perkuliahan Online / Daring)


Maksud dan Tujuan
Pendahuluan
Pendaftaran Mhs Baru

  • Persyaratan Calon Mahasiswa, Cara & Jadwal Pendaftaran
  • Beban Studi (Beban SKS yang ditempuh) & Lamanya Kuliah (Lama Kuliah)

Pengajuan Beasiswa
Letak Kampus PTS

Tulisan Bermutu
 ♝ Afrika
 ♝ Anime Manga
 ♝ Antartika
 ♝ Bagian bagian Dunia
 ♝ Djibouti
 ♝ Eropa
 ♝ Fakfak
 ♝ Indralaya
 ♝ Negara di Eropa
 ♝ Pendidikan
 ♝ Sejarah

Daftar Situs Kuliah Reguler
Daftar Situs Program Pascasarjana (S2)
Daftar Situs Kuliah Karyawan
Daftar Situs Perkuliahan Reguler Sore/Malam
Daftar Situs Semua PTS

Update Menyeluruh

Corona

di Dunia, per Negara,

per Hari
Indonesia, per Provinsi, per Kabupaten
Jakarta, per Kecamatan, per Kelurahan


Corona Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua

Covid Sukoharjo, Bintan, Jayapura, Makasar, Makasar

(+ Pertanyaan & Jawaban)

https://m.nomor.net

Kode Wilayah Indonesia


Angka Kecukupan Gizi
(AKG)


Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, sejarah nusantara, 1942, 1945, 1942 1945, program, kuliah pegawai, kelas, weekend, sejarah, nusantara, pusat, ilmu pengetahuan, eksekutif, ensiklopedi bahasa, indonesia, ensiklopedia

Berapa lama Jepang menjajah Indonesia brainly?

Jawaban ini terverifikasi Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, terhitung dari menyerahnya Belanda setelah serangan militer Jepang pada Perjanjian Kalijati (8 Maret 1942), hingga menyerahnya Jepang pada Sekutu di akhir Perang Dunia II (15 Agustus 1945).

Berapa lama bangsa Indonesia dijajah?

Jadi berapa tahun Indonesia dijajah? Jadi, Belanda baru bisa dinyatakan menjajah Indonesia adalah pada tahun 1912. Kalau dihitung-hitung dari 1912 sampai 1945, maka Belanda hanya menjajah Indonesia selama 33 tahun Sobat Mudal.

Berapa kali Indonesia di jajah?

Indonesia pernah dijajah oleh enam negara sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Negara yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris, dan Jepang. Alasan penjajahan ini beragam.

Siapa yang paling lama menjajah Indonesia?

Negara yang pernah menjajah Indonesia ialah Portugis yang pada tahun 1512, disusul oleh Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris dan Jepang. Di antara negara-negara penjajah tersebut, Belanda bisa dibilang sebagai negara yang paling lama menjajah, yaitu selama 350 tahun.