Berapa lama proses ular ganti kulit

Bahkan, manusia juga berganti kulit. Pada mamalia, terutama manusia, proses “pergantian kulit” ini memang jarang diperhatikan karena terus terjadi.

Namun pergantian kulit pada reptil seperti ular memang berbeda.

Reptil tidak melepaskan sel kulit mati terus-menerus, melainkan setiap periode waktu tertentu.

Ular menjadi reptil yang paling terlihat pergantian kulitnya karena seluruh kulit mati yang terlepas dari tubuhnya bisanya lepas dalam satu bagian yang menyerupai tubuhnya. Seperti ketika kita melepaskan pakaian dari tubuh!

Proses ular melepaskan kulit bagian luarnya itu disebut ekdisis.

Baca Juga: Dulu Terbuat dari Kulit Hewan dan Kulit Pohon, Cari tahu Perkembangan Pakaian dari Zaman ke Zaman

Alasan Ular Berganti Kulit

Ular perlu berganti kulit supaya pertumbuhannya berjalan lancar, sekaligus menyingkirkan parasit yang mungkin menempel di kulit lamanya.

Semakin besar ular tumbuh, kulitnya akan semakin meregang. Namun kulit ular tidak seperti kulit manusia yang ikut tumbuh seiring kita bertambah besar.

Kulit ular pada akhirnya tidak bisa meregang lagi sehingga kulitnya harus dilepaskan.

Namun, saat itu ada lapisan baru yang tumbuh di bawah kulit lamanya dan saat kulit barunya sudah selesai tumbuh, kulit lamanya mulai terlepas.

Apa yang Terjadi Kalau Ular Tidak Berganti Kulit?

Jika ular mengalami kesulitan melepaskan kulit lamanya, masalah kesehatan bisa terjadi dan bahkan bisa menyebabkan kematian pada ular.

Saat ular akan melepaskan kulitnya, ada cairan yang keluar dari tubuhnya dan membuat tubuh ular menjadi berwarna buram. Cairan itu berfungsi sebagai pelumas yang melonggarkan kulit lama ular supaya mudah terlepas.

Kemudian, warna ular akan kembali normal dan segera melepaskan kulit lamanya.

Tapi apabila kulit lama ular tidak segera mengelupas, cairan di antara lapisan kulit baru dan kulit lama ular bisa mengeras  dan seperti merekatkan kulit lama ular ke tubuhnya.

Baca Juga: Benarkah Warna Sisik Ikan Mas yang Kekurangan Cahaya akan Berubah Warna Menjadi Pucat?

Nah, jika seluruh tubuh ular masih tertutup kulit lamanya ini lebih lama lagi, maka bisa menyebabkan kematian ular.

Jika beberapa bagian tubuh ular masih ada sisa kulit lamanya, mungkin ia masih bisa bertahan. Tapi jika bagian ekornya tertutup kulit lamanya, bagian ekor ular bisa mengering, mati, dan terputus, kemudian ular tidak akan menumbuhkan bagian ekor itu lagi.

Cara Ular Melepaskan Kulit

Di alam liar, ular mungkin akan berenang untuk memudahkan kulit lamanya terlepas.

Ular juga mungkin akan membuat sobekan di bagian kulit lamanya dengna cara menggesekkan bagian kepalanya pada batu atau batang kayu.

Ular biasanya melepaskan kulit lamanya sekitar dua sampai empat kali dalam setahun. Ular yang masih kecil juga bisa melepaskan kulit setiap dua minggu sekali, lo.

Tak hanya manusia, ular juga suka berganti kulit, lo! Ular berganti kulit karena tubuhnya semakin membesar.

4-8 Kali

Ular mengganti kulit sebanyak 4-8 kali dalam setahun. Ada beberapa hal yang membuat ular berganti kulit, misalnya suhu udara di tempat tinggalnya, aktivitasnya, dan banyaknya makanan yang dimakan. O iya, ular muda lebih sering berganti kulit, dibandingkan ular tua. Kenapa? Karena tubuh ular muda lebih cepat tumbuh, daripada tubuh ular tua.

Kulit Kepala

Pergantian kulit ular dimulai dari kulit kepala, baru ke kulit tubuhnya. Untuk mengelupaskan kulit lama di kepalanya, ular akan menggesekkan kepalanya ke permukaan batu. Setelah kulit kepalanya terkelupas, ular akan menggoyangkan tubuhnya supaya kulit yang ada di tubuhnya terkelupas juga. Lucu, ya, cara berganti kulitnya.

Berlindung

Sebelum dikelupaskan, ular memerlukan waktu beberapa hari untuk menyempurnakan kulit barunyanya. Setelah kulit barunya siap, barulah ular mengelupaskan kulit lamanya. Selama proses ini berlangsung, ular akan diam di tempat yang aman. Kenapa? karena proses ini membuat penglihatannya terganggu. Hal itu akan membuat ular mudah dimangsa.

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki musim hujan, ternyata bukan hanya banjir saja yang harus diwaspadai. Beberapa hewan seperti ular bisa jadi mulai mengganggu Anda.

Table of Contents Show

  • Apakah ular pergi setelah ganti kulit?
  • Apa yg dilakukan ular setelah ganti kulit?
  • Berapa lama proses ganti kulit pada ular?
  • Apakah ular meninggalkan jejak?

Ular akan mencari tempat berlindung dari banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Tempat yang seringkali menjadi perlindungan ular adalah halaman rumah bahkan bisa sampai masuk ke dalam rumah.

Fakta/Hoax Mengusir Ular Dengan Garam

Mitos yang beredar adalah garam dapat membuat kulit ular merasa panas dan terbakar sehingga ular akan pergi dari rumah.

Memang benar adanya garam bisa membunuh beberapa hewan yang berlendir seperti siput, cacing dan lintah. Namun, ular bukan merupakan hewan yang berlendir.

Sehingga jika menggunakan cara mengusir ular dengan garam justru akan sia-sia. Jadi sudah jelas bahwa mengusir ular dengan garam adalah informasi yang keliru.

Bagaimana Cara Mengusir Ular Yang Benar?

Cara mengusir ular bisa dilakukan dengan memanggil jasa pawang ular. Tetapi tenang saja, Anda juga bisa mengusir dan mencegah ular masuk ke dalam rumah dengan cara sederhana di bawah ini.

1. Minimalisir Lubang, Ruang Lembab dan Gelap di Rumah

Cara mengusir ular pertama adalah dengan mengecek kembali keadaan rumah. Ular sangat menyukai tempat yang gelap, berlubang dan lembab.

Selalu periksa lubang-lubang yang ada di rumah Anda seperti saluran air dan pipa pembuangan. Tutup dengan aman agar tidak menjadi tempat persembunyian ular.

Jika Anda memiliki lubang tanah maka segera lah untuk ditutup. Karena lubang tersebut bisa menjadi sarang ular.

2. Singkirkan Sarang Tikus dan Burung

Ular merupakan hewan predator yang menyukai tikus, kayak dan burung. Sebagai salah satu cara mengusir ular, Anda harus menyingkirkan hewan-hewan tersebut.

Rajin lah untuk membersihkan rumah agar tidak ada tikus yang bersarang. Jangan membuang sampah makanan dengan sembarangan karena bisa mengundang tikus datang.

Jika Anda memelihara burung, simpanlah pada tempat yang tinggi dan aman agar tidak memancing ular masuk ke dalam rumah.

Berapa lama proses ular ganti kulit

Foto: Ilustrasi Ular (mark broadhurst from Pexels)

3. Gunakan Aroma-Aroma Menyengat

Ular sangat tidak menyukai aroma menyengat seperti cuka dan cabai. Jika Anda mengkhawatirkan akan ada ular yang masuk, coba semprotkan cairan cuka pada area yang sekiranya disukai oleh ular.

Menyemprotkan cairan cuka adalah salah satu cara mengusir ular yang cukup efektif saat musim hujan tiba. Opsi lain yang bisa digunakan sebagai aroma-aroma menyengat adalah jeruk dan cabai.

Selain itu, Anda bisa menggunakan bubuk belerang untuk mengusir ular. Belerang akan membuat kulit ular iritasi sehingga pastinya ular akan menjauh dari rumah.

4. Semprot Parfum, Kayu Manis atau Minyak Cengkeh

Selain dengan aroma menyengat seperti cuka, Anda bisa menyemprotkan pewangi ruangan atau parfum di tempat rawan untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah.

5. Memelihara Rakun atau Kucing

Rakun adalah hewan predator alami yang memakan ular. Jika sulit bagi Anda untuk menemukan rakun, kucing bisa menjadi pilihan alternatif.

Namun kucing tidak bisa menjadi cara mengusir ular yang efektif. Karena kucing tidak bisa memakan jenis ular yang berukuran besar dan berbisa.

Jenis Ular Yang Sering Masuk ke Rumah

Jika rumah Anda sangat rawan untuk dimasuki ular, maka Anda harus mengetahui jenis-jenis ular yang sering masuk ke dalam rumah.

Apalagi jika rumah Anda ada di sekitar rawa dan sawah yang menjadi tempat hidup dari ular-ular. Tidak sedikit ular yang berbahaya juga masuk ke dalam rumah. Ini dia jenis ular yang sering masuk ke dalam rumah:

1. Ular Tanah, ular yang hidup di tanah ini sering masuk ke rumah dalam kondisi tertentu. Memiliki panjang 80 - 120 cm dan berbisa menjadikan ular ini cukup berbahaya karena warnanya yang menyerupai tanah.

2. Ulah Hijau, ular yang memiliki habitat di pepohonan. Jika ular ini masuk ke dalam rumah, itu berarti habitatnya sudah rusak atau dirusak.

3. Ular Kobra, ular yang paling beresiko karena semburannya bisa membunuh manusia dalam sekejap. Beberapa waktu lalu sempat ada fenomena ular kobra yang masuk ke dalam rumah. Jika ular kobra masuk ke rumah Anda, maka segera usir.

4. Ular Welang, jenis ular yang sering masuk ke dalam rumah dan berbisa. Racun yang terkandung di dalam ular ini adalah neurotoxin. Ular ini memiliki kulit bergaris hitam dan kuning dengan ukuran 2 - 3 meter.

5. Ular Weling, kasus ular weling masuk ke dalam rumah sering ditemui di tengah-tengah masyarakat. Ular weling ini merupakan jenis ular yang tidak seagresif ular lainnya.

6. Ular Pipa, ular yang sering ditemui saat terjadi banjir. Walaupun tidak berbisa, ular berukuran 50 - 60 cm ini juga harus menjadi perhatian jika masuk ke dalam rumah.

Jika mengalami kejadian ular masuk ke dalam rumah, usahakan Anda tidak panik dan segera menemukan pertolongan.

Apalagi jika ular yang masuk adalah ular berbisa, segera panggil pihak berwenang seperti pemadam kebakaran dan pawang ular yang memiliki kemampuan menjinakkan ular.

Berapa lama pergantian kulit ular?

Secara umum, ular akan mengalami pergantian kulit setiap sebulan sekali. Proses pelepasan kulit lama hanya akan terjadi selama beberapa menit. Akan tetapi, proses bagi kulit ular dari normal hingga benar-benar sudah siap untuk dilepaskan memakan waktu lebih kurang satu minggu.

Apakah ular akan pergi setelah ganti kulit?

Setelah ular berganti kulit, kulit lamanya akan ditinggalkan, dan terkadang orang menemukan kulitnya. Adanya kulit ular yang mengelupas kela merupakan bukti keberadaan ular di sekitar lingkungan tersebut, tetapi kulit juga menunjukkan banyak detail, termasuk sisik dan di mana mata ular itu berada.

Bagaimana proses ular ganti kulit?

Ular biasanya berganti kulit dengan menghimpitkan tubuhnya di antara 2 bongkah batu, menyebabkan kulit lamanya lepas dan diganti kulit baru. Namun beberapa kasus membuktikan bahwa Ganti Kulit, dapat juga terjadi pada manusia.

Apa yang terjadi jika ular tidak berganti kulit?

Apa yang Terjadi Kalau Ular Tidak Berganti Kulit? Jika ular mengalami kesulitan melepaskan kulit lamanya, masalah kesehatan bisa terjadi dan bahkan bisa menyebabkan kematian pada ular. Saat ular akan melepaskan kulitnya, ada cairan yang keluar dari tubuhnya dan membuat tubuh ular menjadi berwarna buram.