Pemutih makanan pada wafer keju
Suatu rangkaian proses pengolahan informasi mengenai sifat, penjelasan mengenai apa yang diamati, prosedur percobaan yang dilakukan, dan penyampaian i … nformasi hasil pengamatan yang diperoleh merupakan pengertian dari…. A. Ilmu fisika b. Ilmu biologi c. Ilmu kimia d. Metode ilmiah e. Materi (zat.
Pada sistem periodik unsur ( SPU ) modern, pernyataan-pernyataan berikt benar, kecuali. …. *A. Golongan berdasarkan elektron valensiB. Periode berdasa … rkan jumlah kulit atom unsurC. Golngan adalah nama kolom vertikal dalam SPUD. Periode adalah nama baris horizontal dalam SPUE. Elektron valensi adalah elektron yang letaknya paling dalam pada susunan kulit. .
Sebutkan berapa banyak emisi karbon yang dihasilkan oleh minyak bumi
Larutan standar Mn dibuat dengan cara melarutkan MnSO4.2H2O dengan sejumlah air. Jika diinginkan larutan standar Mn 550 ppm sebanyak 100 mL. Hitungla … h: a. Massa Mn dalam larutan (Ar Mn = 55) b. Massa MnSO4.2H2O yang harus ditimbang (Mr = 187 g/mol)tolong pake penjelasannya ya kak:)
Apabila ke dalam sebuah zat pelarut ditambahkan zat terlarut, maka akan terjadi proses penurunan tekanan uap jenuh larutan. Adanya penurunan tekanan uap jenuh larutan akan mengakibatkan penurunan titik beku larutan. Dapat dikatakan bahwa, larutan akan membeku pada temperatur yang lebih rendah. Jadi, penambahan zat terlarut akan menyebabkan titik beku larutan semakin rendah. LAPORAN KIMIA
PENGARUH
ZAT TERLARUT PADA TITIK BEKU LARUTAN
Disusun Oleh: KELOMPOK 8 XII-A7 Bangkit Ilham Mulana (04) Prima Dana W.A (24) Rara Sinta A.A (27) Valencia Geovanny (31) PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH UNGGULAN TERPADU R-SMA-BI SMA NEGERI 2 LUMAJANG Jl. Hos Cokroaminoto no. 159 Lumajang 67311 Telp/Fax (0334) 881036 /www.sman2-lmj.sch.id email : Tahun Ajaran 2012-2013 I. Tujuan Percobaan : · Mengetahui penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut · Menentukan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit · Menyimpulkan pengaruh zat terlarut terhadap penurunan titik beku · Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
II. Dasar Teori
|
Larutan yang mudah mengion(elektrolit) akan mempunyai titik beku lebih rendah dari pada larutan non elektrolit, karena larutan elektrolit akan terurai sehingga partikelnya pun akan lebih banyak dari pada non elektrolit, sehingga larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar dari pada non elektrolit.
Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di dalamnya. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. (untuk larutan elektrolit)
Keterangan: ∆Tf: Penuruan titik beku m : Molalitas larutan
Kf : Tetapan penurunan titik beku molal
IV. Hasil Pengamatan
No | Zat terlarut | Kemolalan | Titik beku (°C) |
1. | CO(NH2)2 | 1 m | -5 |
2. | CO(NH2)2 | 2 m | -6 |
3. | NaCl | 1 m | -6 |
4. | NaCl | 2 m | -7 |
Pada molal
yang sama, titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berbeda karena zat
elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion. Larutan elektrolit
mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit.
V. Analisa
Titik beku pada air adalah 0°C. Dengan adanya zat terlarut dalam air akan menurunkan titik beku (<0°C), peristiwa inilah yang dikenal sebagai sifat koligatif larutan. Untuk konsentrasi yang sama (molalitas yang sama) larutan polar akan memberikan pengaruh yang lebih besar.
Urea senyawa non polar dan NaCl adalah senyawa polar (terurai menjadi 1 kation Na dan 1 anion Cl). Oleh karena itu, pada konsentrasi yang sama NaCl akan menurunkan titik beku lebih besar daripada urea.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada kemolalan yang sama, larutan elektrolit (NaCl) memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan non elektrolit {CO(NH2)2}. Hal ini dikarenakan, larutan elektrolit memiliki sifat koligatif larutan, yaitu kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang lebih besar dari pada larutan non elektrolit pada konsentarsi yang sama. Selain itu, suatu zat elektrolit akan mengalami disosiasi (penguraian) menjadi ion-ion (anion kation) dalam larutan. Garam dapur (NaCl) merupakan zat elektrolit, dan di dalam larutan NaCl akan mengalami ionisasi menjadi Na+ dan Cl-. Sedangkan urea CO(NH2)2 merupakan zat elektrolit yang dalam larutannya terdiri dari molekul-molekul urea dengan konsentrasi tetap. Oleh karena larutan elektrolit mengalami ionisasai, sehingga memiliki jumlah partikel yang lebih banyak dari pada larutan non elektrolit, maka sifat koligatif NaCl berbeda dengan sifat koligatif CO(NH2)2 . Maka 0,1 mol NaCl dalam larutan akan terurai menjadi 0,2 mol partikel (ion) dengan persamaan reaksi : NaCl(aq) —> Na+(aq) + Cl –(aq). Selain itu, diperoleh juga bahwa NaCl 1molal memiliki titik beku -6,00C dan penurunan titik beku 6,0 0C. sedangkan NaCl 2molal memiliki titik beku -7,00C dan penurunan titik beku 7,00C. Dimana hal tersebut menandakan bahwa semakin besar kemolalan suatu larutan maka semakin rendah titik beku larutannya dan semakin besar penurunan titik bekunya.
Diketahui juga bahwa air memiliki titik beku terbesar dari semua larutan. Ini dikarenakan sebagian partikel air dan sebagian partikel – partikel terlarut membentuk ikatan baru. Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya.
VI. Jawab pertanyaan
Pertanyaan :
1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni (lebih tinggi, lebih rendah atau sama)?
2. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan urea Terhadap :
a.Titik beku larutan?
b. Penurunan titik beku larutan?
3. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan NaCl terhadap :
a.Titik beku larutan?
b. Penurunan titik beku larutan?
4. Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh NaCl(elektrolit) dibandingkan dengan pengaruh urea(nonelektrolit) terhadap :
a. Titik beku larutan?
b. Penurunan titik beku larutan?
Menurut anda apakah yang menyebabkan perbedaan itu?
Jawaban :
1. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut.
2. a. Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya
b. Semakin tinggi kemolalan, maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan penurunan titik beku
3. a. Semakin tinggi kemolalan NaCl, semakin rendah titik bekunya karena larutan NaCl merupakan larutan elektrolit sehingga terurai atas ion - ion
b. Semakin tinggi kemolalan NaCl, semakin besar penurunan titik bekunya karena selain dipengaruhi kemolalan, penurunan titik beku juga dipengaruhi oleh jenis larutannya elektrolit atau non elektrolit.
4. a. Pada kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah daripada larutan non elektrolit (urea) b. Pada kemolalan yang sama, penurunan titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih besar daripada larutan non elektrolit
Hal yang menyebabkan perbedaan adalah jenis larutannya (elektrolit atau non elektrolit)
- Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah daripada larutan non elektrolit( urea) karena pada NaCl dapat dionisasikan (terdiri atas 2 ion) sedangkan non elektrolit tidak dapat dionisasikan
- Begitu pula halnya dengan penurunan titik beku.. Larutan elektrolit(NaCl) mempunyai i=2 sehingga ΔTf = mx Kf x i sedangkan larutan non elektrolit (urea) tidak memiliki i sehingga ΔTf = mx Kf . Jadi penurunan titik beku NaCl lebih besar daripada urea
Rumus ΔTf= mx Kf (larutan non elektrolit)
ΔTf = mx Kf x i (larutan elektrolit)
ΔTf = ΔTf pelarut - ΔTf larutan
i= 1+(n-1)a
VII. Kesimpulan
1 Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
2 Penurunan titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
3 Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
4 Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama
5 Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion – ion semakin bebas
6 Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit
7 Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit
8 Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya
9 Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku
VIII. Daftar Pustaka
mediana-magdalena.blogspot.com/2008/01/tugas-kimia.html
getupbangkit.blogspot.com/2010/09/laporan-kimia-titik-beku-oleh-bangkit.html
Purba, Michael.2007.Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga