Surabaya- Pagi tadi (18/03/2016) sekitar pukul 09.00 WIB Universitah Nahdlatul Ulama menggelar kuliah umum bersama Drs. Hengki kurniadi. S.H., M.H. yang kini aktif sebagai anggota DPR RI komisi IV. Kuliah umum tersebut mengangkat tema “peran mahasiswa dalam menghadapi krisis identitas nasional”. Diikuti oleh sekitar 100 mahasiswa, dosen, karyawan, dan mahasiswa dari luar Unusa. Bapak Hengki menegaskan bahwa generasi muda saat ini merupakan tonggak penting dari kemajuan bangsa dan masa depan, globalisasi menjadi salah satu pengaruh besar terhadap pergeseran budaya yang menyebabkan krisisnya identitas bangsa. Penguatan identitas bangsa merupakan upaya untuk menyiapkan upaya generasi emas di tahun 2045. Menurutnya, bangsa Indonesia harus menjadi kreator bukan follower”, dengan menjaga identitas nasional yang menjadi ruh kebangsaan kita, dan tetap berpikir global, jangan Ibarat katak dalam tempurung yang hanya berkutat pada satu tempat. Sebagai penutup beliau menambahkan, bahwa kunci utama untuk menjaga identitas nasional dengan mendisiplinkan diri, “Banyak latihan, Jangan takut kesulitan, hadapilah karena kita akan bisa menaklukkan kesulitan yang ada”. Respon peserta cukup antusias terlihat ada beberapa tanggapan dan pertanyaan yang dilakukan oleh peserta. (Humas Unusa, 18/3/2016)
Pemberdayaan memiliki arti memuat sesuatu menjadi berdaya, mempunyai daya atau mempuyai kekuatan. Dapat disimpulkan pemberdayaan identitas nasinal adalah suatu upaya, daya dan kekuatan bangsa dalam menjaga eksistansi identitas nasional ditengah era globalisasi. Pada saat ini, Indonesia sedang mengalami degradasi identitasi nasional dimana kebudayaan asli Indonesia mulai terkikis bahkan pudar oleh kebudayaan barat yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Baca juga: Identitas Nasional di Persimpangan Jalan Globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap generasi muda dengan alasan hanya ingin mengikuti tren yang sedang mendunia, mulai dari sifat hedonisme, konsumerisme, sikap individualisme sampai materialisme. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberdayaan identitas nasional khususnya bagi generasi muda dengan cara menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila. Baca juga: Tantangan dan Upaya Mempertahankan Identitas Nasional di Era Globalisasi Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk, yang ditandai dengan banyak etnis, suku, agama, bahasa, budaya dan adat istiadat. Disisi lain Indonesia dikenal sebagai Negara yang multikultural karena masyarakatnya yang memiliki latar belakang budaya dan agama yang sangat beragam. Multikultural dapat berkembang dengan baik apabila ditanamkan sejak awal terhadap generasi muda memalui jalur pendidikan. Pendidikan berbasis multikutular membantu peserta didik mengerti, menerima dan menghargai antar suku, budaya, nilai, dan agama yang berbeda sebgai apresiasi pemberdayaan identitas nasional menuju multikularisme. Baca juga: Sekali Lagi tentang Identitas Nasional Identitas Nasional dan Multikularisme memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Keduanya memiliki peran penting dalam membangun kesatuan Indonesia. Identitas memiliki fungsi mengelola dan mengatur prinsip kebhinnekaan agar diterepkan oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan Multikularisme memiliki fungsi mewujudkan masyarakat yang memiliki sifat toleransi dan lebih mementingkan kepentingan bersama dalam memutuskan sesuatu tentang Negara.  Page 2
Pemberdayaan memiliki arti memuat sesuatu menjadi berdaya, mempunyai daya atau mempuyai kekuatan. Dapat disimpulkan pemberdayaan identitas nasinal adalah suatu upaya, daya dan kekuatan bangsa dalam menjaga eksistansi identitas nasional ditengah era globalisasi. Pada saat ini, Indonesia sedang mengalami degradasi identitasi nasional dimana kebudayaan asli Indonesia mulai terkikis bahkan pudar oleh kebudayaan barat yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Baca juga: Identitas Nasional di Persimpangan Jalan Globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap generasi muda dengan alasan hanya ingin mengikuti tren yang sedang mendunia, mulai dari sifat hedonisme, konsumerisme, sikap individualisme sampai materialisme. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberdayaan identitas nasional khususnya bagi generasi muda dengan cara menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila. Baca juga: Tantangan dan Upaya Mempertahankan Identitas Nasional di Era Globalisasi Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk, yang ditandai dengan banyak etnis, suku, agama, bahasa, budaya dan adat istiadat. Disisi lain Indonesia dikenal sebagai Negara yang multikultural karena masyarakatnya yang memiliki latar belakang budaya dan agama yang sangat beragam. Multikultural dapat berkembang dengan baik apabila ditanamkan sejak awal terhadap generasi muda memalui jalur pendidikan. Pendidikan berbasis multikutular membantu peserta didik mengerti, menerima dan menghargai antar suku, budaya, nilai, dan agama yang berbeda sebgai apresiasi pemberdayaan identitas nasional menuju multikularisme. Baca juga: Sekali Lagi tentang Identitas Nasional Identitas Nasional dan Multikularisme memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Keduanya memiliki peran penting dalam membangun kesatuan Indonesia. Identitas memiliki fungsi mengelola dan mengatur prinsip kebhinnekaan agar diterepkan oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan Multikularisme memiliki fungsi mewujudkan masyarakat yang memiliki sifat toleransi dan lebih mementingkan kepentingan bersama dalam memutuskan sesuatu tentang Negara. Page 3
Pemberdayaan memiliki arti memuat sesuatu menjadi berdaya, mempunyai daya atau mempuyai kekuatan. Dapat disimpulkan pemberdayaan identitas nasinal adalah suatu upaya, daya dan kekuatan bangsa dalam menjaga eksistansi identitas nasional ditengah era globalisasi. Pada saat ini, Indonesia sedang mengalami degradasi identitasi nasional dimana kebudayaan asli Indonesia mulai terkikis bahkan pudar oleh kebudayaan barat yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Baca juga: Identitas Nasional di Persimpangan Jalan Globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap generasi muda dengan alasan hanya ingin mengikuti tren yang sedang mendunia, mulai dari sifat hedonisme, konsumerisme, sikap individualisme sampai materialisme. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberdayaan identitas nasional khususnya bagi generasi muda dengan cara menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila. Baca juga: Tantangan dan Upaya Mempertahankan Identitas Nasional di Era Globalisasi Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk, yang ditandai dengan banyak etnis, suku, agama, bahasa, budaya dan adat istiadat. Disisi lain Indonesia dikenal sebagai Negara yang multikultural karena masyarakatnya yang memiliki latar belakang budaya dan agama yang sangat beragam. Multikultural dapat berkembang dengan baik apabila ditanamkan sejak awal terhadap generasi muda memalui jalur pendidikan. Pendidikan berbasis multikutular membantu peserta didik mengerti, menerima dan menghargai antar suku, budaya, nilai, dan agama yang berbeda sebgai apresiasi pemberdayaan identitas nasional menuju multikularisme. Baca juga: Sekali Lagi tentang Identitas Nasional Identitas Nasional dan Multikularisme memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Keduanya memiliki peran penting dalam membangun kesatuan Indonesia. Identitas memiliki fungsi mengelola dan mengatur prinsip kebhinnekaan agar diterepkan oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan Multikularisme memiliki fungsi mewujudkan masyarakat yang memiliki sifat toleransi dan lebih mementingkan kepentingan bersama dalam memutuskan sesuatu tentang Negara.
Jawaban: Pemberdayaan memiliki arti memuat sesuatu menjadi berdaya, mempunyai daya atau mempuyai kekuatan. Dapat disimpulkan pemberdayaan identitas nasinal adalah suatu upaya, daya dan kekuatan bangsa dalam menjaga eksistansi identitas nasional ditengah era globalisasi. Penjelasan: MAAF KALAU SALAH :'D SEMOGA MEMBANTU :')
Jawaban: adalah suatu upaya, daya dan kekuatan negara dalam memjaga eksistensi identitas nasional di tengah era globalisasi. Penjelasan: maaf kalau salah |
Bagaimana pemberdayaan identitas nasional Indonesia Brainly
Pos Terkait
Copyright © 2024 membukakan Inc.
