Apakah tempe goreng boleh bagi penderita diabetes?

KAYA RASA: Suasana jual beli makanan dan minuman takjil di Pasar Sore Ramadan di Kampung Kauman, Kota Jogja Kemarin (20/5). (GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)

Bagikan

Facebook Twitter Whatsapp

Bebuka dengan makanan manis bisa mengembalikan energi tubuh kita yang terkuras selama kurang lebih 14 jam puasa. Kendati demikian, penderita diabetes harus benar-benar menjaga pola makan selama puasa. Sebab, jika terjadi kesalahan konsumsi makanan sedikit saja, gula darah bisa naik hanya dalam tempo 10-15 menit.

Ahli gizi Universitas Gadjah Mada Dr Toto Sudargo MKes menyarankan, penderita diabetes harus berani mengatakan “tidak” untuk makanan yang mengandung gula cukup tinggi. Terlebih setiap bulan puasa banyak beredar makanan dan minuman manis untuk takjil. Seperti es kepal Milo yang sedang ngetren saat ini. Itu harus dihindari. Demikian pula makanan dan minuman seperti biskuit, cake, donat, kolak, nugget pisang, bahkan kopi dan teh manis. Apalagi softdrink.

Sebagai ahli gizi moderat, Toto tidak melarang penderita diabetes untuk anti terhadap semua jenis makanan manis. Jika hanya sekadar mencicipi, tak masalah. Misalnya, cukup sepotong kue atau satu sendok kolak.

“Jika penderita diabetes bisa taat minum obat, pola makannya terkontrol, dan tidak hipoglikemi, dia punya hak untuk mengikuti puasa. Namun, ikuti aturan sehatnya agar bisa mengikuti puasa dengan aman,” tuturnya.

Biasakan berbuka dengan minum air putih dan makan kurma. Meskipun manis, jelas Toto, kurma baik bagi kesehatan. Bahkan dianjurkan untuk berbuka puasa. Karena kandungan gulanya tersimpan di dalam serat yang cukup baik bagi tubuh. “Buka puasa dengan kurma lebih baik daripada minum teh manis,” ucap Toto.

Adapun buah-buahan yang harus dibatasi adalah melon dan semangka. Sedangkan buah yang dianjurkan bagi penderita diabetes, di antaranya, apel, pir, dan jeruk. Ketiga buah ini aman dikonsumsi tanpa ada batasan. “Tapi sebaiknya makan secukupnya, karena yang berlebihan juga kurang baik, ” ungkapnya.

Makanan tradisional, seperti tiwul, asal tidak dibuat manis boleh dimakan. Demikian pula kacang almond dan kacang tanah.

Selain itu, jangan lupa cukupi kebutuhan cairan dengan minum delapan gelas sehari atau dua liter air.

Pada masa puasa penderita diabetes biasanya menghadapi hipoglikemi atau kekurangan gula darah. Gejalanya gemetaran, lemas, pusing, keringat dingin, dan detak jantung cepat. Jika sudah demikian, penderita diabetes harus segera membatalkan puasa jika gejala muncul sekitar pukul 13.00. Penanganannya, segera minum madu 1-2 sendok makan. Atau minum segelas teh manis dengan gula 1-2 sendok makan.

“Penderita diabetes harus benar-benar diingatkan tentang pola makan. Jika hiperglikemi, puncaknya bisa pingsan,” jelasnya.

Ketika sahur, utamakan di akhir waktu sebelum Imsak. Tutup sahur dengan kurma atau apel, pir, dan jeruk. Menu seperti nasi, tempe, tahu, dan ikan-ikanan bisa dikonsumsi sesuai porsi. Tempe dan tahu jangan dibacem.

Toto juga menyarankan penderita diabetes tidak mengonsumsi makanan yang diawetkan terlalu lama. Satu hal yang tak kalah penting, biasakan berhenti makan sebelum kenyang. Itu akan membuat penderita diabetes terhindar dari gangguan kesehatan selama berpuasa.

Batasi karbohidrat

Aris Misyari, dokter praktik di wilayah Kebon Agung, Seyegan, Sleman, mengatakan, tak sedikit penderita diabetes mengaku kuat berpuasa. Padahal kondisi kesehatan mereka berisiko. “Jadi, ada baiknya konsultasi dulu ke dokter demi mencegah risiko itu,” katanya.

Jika gula darah sudah terkontrol bagus, kata Aris, dokter akan mengizinkan puasa dengan tetap memperhatikan pola makan dan kebutuhan cairan supaya tidak dehidrasi.

Batasi konsumsi karbohidrat, seperti nasi, umbi-umbian, dan tepung. Serta lemak. Sebaliknya, perbanyak sayur. Sumber protein boleh dikonsumsi sesuai jumlah yang disarankan dokter masing-masing penderita diabetes. “Diet sebaiknya disesuaikan keadaan klinis dan kebutuhan khas tiap individu sesuai anjuran dokter,” jelasnya.

Pengalaman puasa pada tahun sebelumnya bisa menjadi rujukan untuk mengatur pola dan porsi makan saat berbuka dan sahur. Selain itu, olah raga teratur tetap diperlukan, meski sedang berpuasa. “Tidak perlu yang berat. Jalan kaki ke masjid setiap hari pun sudah cukup menjadi olah raga,” tuturnya.

Indikasi gula darah terkontrol ada di bawah angka 150. Jika mencapai angka 300 ke atas cukup berisiko hiperglikemi. Baik kondisi hipoglikemi atau hiperglikemi berisiko untuk pasien. Hipoglikemi bukan hanya berisiko pingsan, tapi bisa menyebabkan kematian jika tidak segera mendapat pertolongan. (cr2/cr3/yog/mg1)

Bolehkah penderita diabetes makan tahu? Tahu merupakan makanan yang cukup populer, khususnya di antara orang yang menjalani gaya hidup vegan atau vegetarian. Tahu merupakan makanan nabati yang mengandung protein dari kedelai. Protein nabati sangat baik untuk penderita diabetes karena mengandung lemak sehat serta serat. 

 

Jadi, tentunya penderita diabetes boleh makan tahu! Untuk tahu lebih jauh tentang manfaat tahu untuk diabetes, baca penjelasannya di bawah ini, ya!

 

Sumber: Menurut Studi, Sering Begadang Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
 

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Tahu?

Menurut American Heart Association (AHA), penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada penderita diabetes. Untuk kesehatan jantung, ahli merekomendasikan konsumsi protein dari kedelai untuk menggantikan asupan protein hewani. Protein kedelai tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak jenuh.

 

Meskipun karbohidrat merupakan nutrisi utama yang perlu dibatasi dan dipantau konsumsinya pada penderita diabetes, protein merupakan nutrisi yang juga penting.  Konsumsi protein tanpa lemak dengan nutrisi penting lainnya bisa membantu mengontrol kadar gula darah. 

 

Satu penelitian pada 2015 yang melibatkan 68 wanita dengan kondisi diabetes gestasional (diabetes kehamilan) menemukan bahwa mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai secara rutin dapat menurunkan kadar gula darah puasanya.

 

Jadi, makanan berbahan dasar kedelai bisa menjadi pilihan yang baik untuk dikonsumsi. Makanan berbahan dasar kedelai yang baik untuk dikonsumsi dan kaya serat diantaranya, edamame, tahu, dan kacang kedelai.

Baca juga: Awas, Minuman Kemasan dengan Pemanis Buatan Makin Memperlebar Pinggang
 

Risiko Mengonsumsi Makanan Berbahan Dasar Kedelai

Makanan berbahan dasar kedelai seperti tahu mungkin merupakan pilihan protein yang baik untuk penderita diabetes karena manfaatnya untuk kesehatan jantung, namun tetap perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.

 

Tidak ada makanan yang dapat sepenuhnya mengontrol gula darah. Oleh sebab itu, Diabestfriends tetap perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang cara mengonsumsi tahu yang aman sesuai dengan kondisi Diabestfriends. 

 

Menurut ahli, protein dari tanaman, termasuk protein kedelai tetap mengandung karbohidrat. Jumlah karbohidratnya beragam pada setiap jenis makanan berbahan dasar kedelai.

 

Jadi, kalau Diabestfriends menghitung kadar karbohidrat yang akan dikonsumsi untuk menjaga kestabilan kadar gula darah, pastikan Diabestfriends membaca label makanan sebelum membelinya.

 

Konsumsilah protein kedelai secara alami, bukan dalam bentuk suplemen. Menurut ahli, manfaatnya lebih maksimal dan lebih aman jika protein kedelai dikonsumsi secara alami.

 

Makanan berbahan dasar kedelai yang difermentasi, seperti miso, tempe, dan kecap mengandung gula dan protein yang terpecah akibat proses fermentasinya. Selain itu, kecap tidak mengandung protein, sehingga jika dikonsumsi, Diabestfriends tidak akan mendapatkan asupan protein.

 

Jadi, makanan berbahan dasar kedelai seperti edamame, tahu, dan susu kedelai dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, khususnya jika Diabestfriends berhenti mengonsumsi lemak hewani dan daging olahan. 

 

Jadi, Diabestfriends sebaiknya memilih makanan-makanan tersebut jika ingin mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai. Selain itu, pilihlah tahu yang diproses seminimal mungkin.

Apakah diabetes bisa makan tempe goreng?

Dosen IPB University dari Fakultas Teknologi Pertanian Made Astawan mengungkapkan bahwa tempe adalah salah satu makanan yang baik bagi penderita diabetes.

Apakah penderita diabetes boleh makan tahu dan tempe?

Tahu merupakan makanan nabati yang mengandung protein dari kedelai. Protein nabati sangat baik untuk penderita diabetes karena mengandung lemak sehat serta serat. Jadi, tentunya penderita diabetes boleh makan tahu!

Bolehkah diabet makan tahu goreng?

Pantangan diabetes berikutnya adalah daging yang digoreng, kulit ayam, ikan goreng, dan tahu goreng.

Mengapa penderita diabetes tidak boleh makan gorengan?

Makanan yang digoreng mempengaruhi kadar gula darah dengan cara berbeda, tergantung pada makanan apa yang digoreng. Kentang goreng meningkatkan gula darah lebih cepat daripada ayam goreng, terutama jika ayam tidak dilapisi tepung roti karena ayam adalah protein dan kentang adalah karbohidrat.