Penulisan huruf miring untuk apa saja?

JAKARTA, KalderaNews.com – Kerap kali, kita harus menulis dengan huruf miring dan huruf tebal. Nah, Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) edisi kelima yang baru saja diluncurkan terdapat beberapa aturan yang mesti kita perhatikan.

EYD edisi kelima ini merupakan pemutakhiran dari pedoman ejaan sebelumnya, yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala Badan No. 0321/I/BS.00.00/2021.

EYD ini menjadi pedoman resmi yang dipergunakan bagi instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

BACA JUGA:

  • Simak, Ada 23 Aturan Pemakaian Huruf Kapital Sesuai EYD yang Baru
  • Bukan Lagi PUEBI Tapi Kembali ke EYD, Ini Link Resmi EYD dari Kemendikbud
  • Cek di Sini, 50 Kata Baku dan Tidak Baku yang Sering Salah Tulis

So, inilah aturan yang terdapat di EYD edisi kelima tentang penulisan huruf miring dan huruf tebal seperti dikutip dari ejaan.kemdikbud.go.id:

Huruf miring

Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, judul film, judul album lagu, judul acara televisi, judul siniar, judul lakon, dan nama media massa yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.

Contoh:

  • Sinetron Keluarga Cemara sudah ditayangkan sebanyak belasan episode.
  • Acara Bulan Bahasa dimuat di kabarbahasa.com.
  • Saya sudah membaca buku karangan Abdoel Moeis.

Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.

Contoh:

  • Huruf terakhir kata abad adalah d.
  • Imbuhan ber- pada kata berjasa bermakna ‘memiliki’.
  • Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan!

Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

Contoh:

  • Kita perlu memperhitungkan rencana kegiatan dengan baik agar tidak malapeh awo.
  • Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
  • Weltanschauung bermakna ‘pandangan dunia’.

Dalam penulisan huruf miring catatannya:

  1. Nama diri, seperti nama orang, lembaga, organisasi, atau merek dagang dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
  2. Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak tebal ditandai dengan garis bawah dua.

    Penggunaan huruf miring yang tepat tentunya harus diperhatikan. Huruf miring dapat memberikan makna dan pemahaman kepada pembaca. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) telah memberikan ketentuan tentang penggunaan huruf miring dalam sebuah ragam bahasa tulisan. Di dalam buku pedoman EBI yang dikeluarkan oleh Kemendikbud pada 2016 disebutkan tentang kriteria-kriteria penggunaan huruf miring. Simak uraian berikut ini untuk mengetahui fungsi dan penggunaannya yang tepat.

    1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka

    Contoh:

           Buku yang saya jadikan bahan penelitian skripsi adalah  Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka dan Kasih Tak Sampai karangan Marah Rusli.

           Setiap bulan Tempo mempublikasikan majalah, awal bulan November ini majalah yang diterbitkan bertajuk Umi Sardjono dan Stigma Masyarakat.

           Silaban, D. M. P., Situmorang, H., & Takari, M. (2015). Tradisi Lisan Nyanyian Rakyat
    Anak-Anak pada Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten
    Humbang Hasundutan. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Sumatera Utara.

           Soemodidjojo, R. (1994). Kitab Primbon Betaljemur Adammakna. Yogyakarta: Penerbit
    Soemodidjojo Mahadewa.

     

    2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata dalam kalimat

    Contoh:

              Penulisan di- pada kata ditinggalkan memang seharusnya disambung seperti itu.

              Seharusnya yang ditulis bukan bukan, melainkan tidak.

     

     

    Penulisan huruf miring untuk apa saja?
    Penulisan huruf miring untuk apa saja?

    3.Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

    Contoh:

              Sekolah menengah atas pada zaman Belanda disingkat AMS (Alegemene Middelbare School)

              Ketika perayaan musim semi di Cina, mereka lazim mengucapkan chun jie kuai le yang artinya semoga bahagia di musim semi.

              Gong Xi Fat Chai memiliki arti semoga selalu diberikan kemakmuran, biasanya ungkapan tersebut diucapkan pada tahun baru Imlek.

              Ungkapan untuk memberi selamat atau salam di Hawai adalah aloha, yang berarti kasih.

    Selain tiga ketentuan di atas, digunakan atau tidaknya huruf miring juga perlu diperhatikan dalam beberapa kondisi. Setiap nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring. Namun, kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia harus ditulis dengan huruf miring.

    Di samping itu, penggunaan huruf miring pada era mesin tik (bukan komputer) memiliki ketentuan yang khusus. Ketika perlu menggunakan keterangan huruf miring, fungsi tersebut bisa digantikan dengan menggunakan garis bawah pada kata, bagian kata, atau kelompok kata dalam kalimat naskah tulisan tersebut. Hal itu berlaku juga pada saat membuat tulisan tangan. Cukup tambahkan garis bawah, maka fungsinya akan sama dengan penggunaan huruf miring.

    Apa saja yang harus ditulis miring?

    Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, judul film, judul album lagu, judul acara televisi, judul siniar, judul lakon, dan nama media massa yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.

    Kapan saja huruf miring digunakan?

    Huruf miring dipakai untuk menusliskan setiap unsur dari judul karya seperti nama buku, nama majalah, nama situs, ataupun nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Penulisan miring tersebut juga berlaku dalam daftar pustaka, contohnya: Buku favorit saya adalah Dunia Sophie karya Jostein Gaarder.

    Apa itu huruf miring dan contohnya?

    I.G.1 Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Misalnya: Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis. Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.

    Mengapa bahasa asing ditulis miring?

    Kata asing yang ditulis dengan huruf kecil, DITULIS miring (karena itu artinya istilah asing). Lagi ya: Kata asing yang ditulis kapital JANGAN ditulis miring. Kata asing yang ditulis dengan huruf kecil, DITULIS miring (karena itu artinya istilah asing). Cuma itu pilihannya.