Apakah seorang rasul setelah nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam jelaskan

Sinjai (Humas Sinjai)-Kepala Kantor Kementerian agama Kab. Sinjai  Masykur  hadiri  sekaligus memberikan sambutan pada acara Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 13 rabiul awal 1443 H/ 2021 M yang diadakan majeli taklim AT. Attaubah bersama GP Ansor Kabupaten Sinjai di halaman Kantor KPU Sinjai berlangsung aman dan lancar. Sabtu, (23/10/2021).Malam

Kegiatan tersebut dihadiri Kasi Bimas Islam Kemenag sinjai,Kepala KUA Kec.sinjai Utara,Perwakilan Camat Sinjai Utara beserta  Warga Nahdliyin yang tergabung dalam KKJS (kerukunan warga jawa Sinjai) diisi dengan sejumlah acara dan ceramah oleh KH. Hendra Zakaria. BA. MA dengan tetap mengedepankan Prokes Covid 19,

Apakah seorang rasul setelah nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam jelaskan

Kakankemenag Sinjai mengatakan Nabi Muhammad adalah rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam. Beliau dinobatkan sebagai Nabi yang paling mulia di antara seluruh nabi, Nabi Muhammad disebut sebagai rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT jadi Ketika ada Isu atau kabar bahwa ada nadi di belakang Nabi Muhammad adalah Nabi Hoax,Katanya Tegas di awal sambutanya

Sehingga di Dalam kalender Hijriah, Rabiul awal merupakan  salah satu bulan teristimewa berharap dari pemerintah khususnya Kementerian Agama ada yang mengajak untuk berkumpul dengan tujuan untuk menanamkan kembali rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW dengan harapan kegiatan ini dapat meningkatkan rasa cinta kita kepada Rasul Kembali Kuat,Imbuh Masykur

Lanjut dikatakan Kegiatan ini juga untuk mengikat kembali sejarah perjalanan Nabi Muhammad pun disebut sebagai utusan Allah yang menjadi teladan seluruh umat di dunia, baik dari zaman kenabian hingga zaman modern saat ini.Nabi Muhammad merupakan nabi paling akhir yang diutus Allah untuk menuntun umat di dunia. Di mana, Allah menjadikan Nabi Muhammad sebagai nabi penutup dan tidak ada lagi nabi setelahnya yang menjadi utusanNya.

Apakah seorang rasul setelah nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam jelaskan

Hal inilah yang menyebabkan Nabi Muhammad mempunyai sebutan sebagai Khataman Nabiyyin, atau nabi paling akhir.Sebagai utusan Allah paling akhir, Nabi Muhammad menyempurnakan ajaran Allah yang telah disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya.

Seperti  yang disebutkan  bahwa  sebagai nabi terakhir, perjalanan Nabi Muhammad tidak lepas dari upaya menyeru seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah dan menunjukkan mereka jalan yang lurus dalam urusan dunia maupun akhirat.katanya

Sama seperti nabi-nabi sebelumnya, Nabi Muhammad pun mendapatkan wahyu yang luar biasa dari Allah SWT, Allah memberikan wahyu berupa petunjuk bagi Nabi Muhammad untuk membaca kitab suci Al-Qur’an agar terang dalam menjalani kehidupan sehari hari,Dengan adanya Kegitatan ini kita berharap apa yang di gaungkan pemerintah tentang moderasi dan toleransi agar kita mendapat harapan baru

Diakhir arahan nya Masykur berharap agar kegiatan seperti ini di tengah masyarakat berharap membantu pemerintah untuk menciptkan kerukunan antar pemeluk agama dan  sesama pemeluk agama untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur  untuk Sinjai Bersatu,Ungkap kakankemenag

Kaligrafi Nabi Muhammad. Foto: pixabay

Nabi Muhammad adalah rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam. Beliau dinobatkan sebagai Nabi yang paling mulia di antara seluruh nabi. Keistimewaannya ini disebutkan oleh Syeikh Tohir bin Sholih dalam kitabnya Al-Jawahirul Kalamiyah.

“Sifat yang membedakannya ada tiga. Beliau adalah Nabi yang paling mulia, beliau diutus untuk semua makhluk, dan beliau adalah Nabi terakhir, maka tidak akan pernah datang setelahnya Nabi yang lain.”

Lalu mengapa Nabi Muhammad disebut rasul terahir?

Nabi Muhammad Rasul Terakhir

Nabi Muhammad disebut sebagai rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Wahyu kenabian yang diembannya sudah terputus sejak beliau wafat.

Kaum Muslim sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup nabi-nabi dan siapapun yang menyatakan diri sebagai nabi setelahnya adalah seorang pembohong dan Kafir. Kesepakatan ini tentunya selaras dengan firman-firman Allah SWT, salah satunya Surat Al-Ahzab ayat 40:

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ اللَّـهِ وَ خَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Artinya: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Mengenai wahyu kenabian yang telah terputus ini juga sempat dibahas Rasulullah.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله :إن الرسالة والنبوة قد انقطعت فلا رسول بعدي ولا نبي، قال: فشق ذلك على الناس فقال: «ولكن المبشرات»، قالوا: يا رسول الله وما المبشرات؟ قال: «رؤيا الرجل المسلم وهي جزء من أجزاء النبوة» رواه الإمام أحمد والترمذي والحاكم

Artinya: Rasulullah Muhammad bersabda, "Sesungguhnya kerasulan dan kenabian itu sudah terputus. Maka tak ada rasul juga tak ada nabi setelahku." Anas ibn Malik (periwayat hadits) berkata: "Hal itu memberatkan manusia." Kemudian Rasulullah bersabda: "Tetapi (masih ada) al-mubasyirat." Para sahabat bertanya, " Ya Rasulallah, apakah maksud al-mubasyirat itu?" Rasulullah menjawab, "Mimpi (yang baik) dari seorang Muslim adalah bagian dari kenabian." (HR. Imam Ahmad, Tirmudzi, dan Al-Hakim).

Maka, sudah sepatutnya umat Muslim meyakini bahwa Rasulullah adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Tidak boleh ada keraguan soal itu, sebab syariat yang dibawanya adalah bentuk kesempurnaan akidah.

Mengutip buku Terjemahan Al-Jawahirul Kalamiyah karya Bahrudin Achmad, Syeikh Tohir bin Sholih pernah berkata:

"Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi karena hikmah dan tujuan diutusnya para nabi kepada umat manusia adalah: ajakan makhluk untuk menyembah Allah SWT, menujukkan mereka ke jalan yang benar / lurus dalam urusan dunia dan akhirat, memproklamirkan perkara ghaib dan semua hal yang tak bisa dicapai oleh akal pikiran manusia, menentukan dalil- dalil qhoth'i dan menghilangkan kerancuan-kerancuan yang bathil, sedangkan syari'at Nabi Muhammad SAW telah mencakup dan menjelaskan kesemuanya itu dengan sangat sempurna schingga eksistensinya yang relevan selalu dengan kondisi umat dalam berbagai masa, tempat dan keadaan. Dengan demikian manusia tidak butuh lagi seorang Nabi sepeninggal Nabi Muhammad SAW, sebenarnya karena kesempurnaan telah purna. Dari sini kita tahu rahasia diutusnya beliau untuk semua makhluk dan makhluk adalah makhluk yang paling sempurna baik postur tubuh ataupun akhlaknya."