Apakah pandu pelindo berlaku pada tuks

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pelindo III mengoperasikan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik Semen Indonesia di Gresik, Jawa Timur.

Pengoperasian tersebut merupakan bentuk sinergi dan kerja sama antara Semen Indonesia dan Pelindo III untuk melayani melayani jasa sandar dan bongkar kapal tongkang batu bara dalam negeri.

Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung mengatakan, pelayanan sandar dan bongkar muat kapal tongkang batu bara tersebut akan memberikan banyak manfaat. Di antaranya peningkatan efisiensi biaya logistik dan memaksimalkan potensi bisnis antarperusahaan BUMN.

Berita Terkait : Nasionalisme Terbuka (2)

"Layanan jasa sandar dan bongkar kapal tongkang batu bara ini tidak hanya memberikan manfaat antar-BUMN, tapi juga semakin mempercepat produk sampai ke pelanggan dengan biaya logistik yang lebih rendah," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3).

Adapun kapal tongkang pertama yang sandar di TUKS Semen Indonesia sejak perjanjian kerja sama dengan Pelindo III adalah kapal tongkang Polaris 02 milik PT Mulya Aji Nugraha Sentosa. Kapal tongkang ini bermuatan batu bara dengan kapasitas muatan 7.501,491 MT.

Sementara itu, Direktur Utama Semen Indonesia Group Hendi Prio Santoso mengaku punya komitmen kuat dalam melayani masyarakat melalui pemanfaatan excess kapasitas infrastruktur yang dimiliki perusahaan.

Berita Terkait : Nasionalisme Terbuka (1)

"Saat ini, Semen Indonesia sedang melaksanakan transformasi bisnis dan ini merupakan salah satu program strategis perusahan dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan. TUKS di Gresik adalah salah satu satu aset yang menjadi prioritas untuk program optimalisasi tersebut," jelasnya.

TUKS milik Semen Indonesia sebelumnya digunakan untuk keperluan logistik interal. Dengan semangat sinergi antar-BUMN, Pelindo III diberikan kewenangan pengelolaan pelabuhan.

"Tujuannya untuk mengoptimalisasikan bersama potensi bisnis masing masing BUMN sehingga bisa saling berbagi manfaat ekonomi," ucapnya. [KPJ]

JASA ARMADA LAYANI PEMANDUAN DAN PENUNDAAN KAPAL DI TUKS PLTU KANCI I CIREBON

IQPlus, (28/09) - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Indonesian National Shipowners. Association (INSA) Cirebon pada 25 September menandatangani kerjasama IPCM di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PLTU KANCI I Cirebon untuk melakukan peningkatan standar jasa pelayanan pemanduan dan penundaan kapal yang dilakukan oleh IPCM. Penandatanganan dan sosialisasi dihadiri Manajemen IPCM, Ketua DPC INSA Cirebon, Adhe Purnama, dan beberapa perusahaan pelayaran atau keagenan di wilayah PLTU Kanci I Cirebon.

"Dengan kerjasama ini, IPCM akan melakukan pelayanan dengan standar yang lebih baik lagi termasuk penyediaan fasilitas pendukungnya.. ujar Direktur Komersial dan Operasi IPCM, Shanti Puruhita, usai menandatangani kerjasama tersebut di Jakarta.

IPCM sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) penyedia jasa pemanduan dan penundaan kapal melaksanakan kegiatan pemanduan dan penundaan kapal sementara sampai dengan ditetapkannya perairan pandu dan pelimpahan pemanduan untuk menunjang keselamatan dan keamanan berlayar di perairan Kanci I sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor 57 Tahun 2015.

Kerjasama ini tidak hanya sebagai bagian dari pengembangan bisnis IPCM di Cirebon. Lebih lanjut Shanti menambahkan, "Dengan peningkatan pelayanan ini, kami yakin akan disambut baik oleh para pengguna jasa guna menjaga keselamatan dan keamanan berlayar, khususnya di wilayah perairan PLTU Kanci I-Cirebon".(end)

Optimis Kinerja Meningkat, Pelindo 1 Pekanbaru Perkuat Strategi

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 Cabang Pekanbaru optimistis dapat mencapai target tahun 2020 dengan didorong dua strategi yang disiapkan, yakni: intensifikasi layanan bisnis cargo handling baik itu peti kemas maupun general cargo serta intensifikasi marine services.

Arus kunjungan kapal sampai dengan Juli 2020 di Pelindo 1 Cabang Pekanbaru tercatat 246 callatau 877.943 GT (Gross Tonnage). Trafik bongkar muat barang sampai dengan Juli 2020 mengalami peningkatan yang signifikan, dengan melayani bongkar muat barang sebanyak 166.384 Ton, naik dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 yang sebesar 61.836 Ton.

Sementara itu, untuk layanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Perawang yang dikelola Pelindo 1 Cabang Pekanbaru juga mengalami peningkatan. Sampai dengan Juli tahun 2020, Pelabuhan Perawang melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 48.177 box, naik 4,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 46.104 box. Angka tersebut setara dengan 53.577 TEUs, tumbuh 4,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 51.315 TEUs.

“Pendapatan usaha sampai dengan bulan Juli tahun 2020 sebesar Rp 77,029 Miliar, dan kami optimis dapat mencapai bahkan melebihi target RKAP tahun 2020 yang telah ditetapkan. Strategi yang kami siapkan untuk mencapai target RKAP, dengan melakukan intensifikasi layanan cargo handling, baik untuk general cargo maupun peti kemas. Untuk layanan bongkar muat peti kemas, Pelindo 1 Pekanbaru terus melakukan pendekatan dan koordinasi dengan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) untuk kegiatan muat empty container melalui Pelabuhan Perawang agar lebih efisiensi dan mampu menekan biaya logistik,” terang General Manager Pelindo 1 Cabang Pekanbaru, I Wayan Wirawan.

Selain itu, Pelindo 1 Pekanbaru terus melakukan pendekatan door to door kepada para pemilik barang dan kapal agar melakukan kegiatan bongkar muat general cargo di Pelabuhan Perawang. Seperti contoh, bongkar muat pupuk atau besi proyek yang biasanya dilakukan di Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) maupun di pelabuhan lain, Pelindo 1 mengajak pemilik barang untuk melakukan bongkar muat di Pelabuhan Perawang. 

Pelindo 1 juga melakukan intensifikasi marine services yang bekerja sama dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk meningkatkan layanan jasa pemanduan dan penundaan terhadap kapal-kapal yang melewati Sungai Siak, karena wilayah tersebut merupakan perairan wajib pandu. Pelindo 1 akan terus melakukan koordinasi serta pendekatan secara personal yang intens pada kapal-kapal yang melewati perairan tersebut dengan mengoptimalkan layanan digital inaportnet dan Indonesia Gateway Master Terminal (IGMT) yang diterapkan di Pelindo 1 demi menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran. 

I Wayan Wirawan memproyeksikan pertumbuhan arus barang sampai dengan bulan Desember 2020 naik 96,13 persen dari capaian tahun 2019, yaitu 367.160 Ton dari 187.198 Ton pada 2019. Sama halnya dengan peti kemas, diproyeksikan akan tumbuh 26,33 persen dari capaian tahun 2019, yaitu 114.489 TEUs dari 90.625 TEUs pada tahun 2019.

“Kami optimis dapat mencapai target meskipun masih di tengah situasi pandemik seperti saat ini, namun ada kecenderungan pertumbuhan arus barang pada semester dua tahun ini. Oleh karena itu kami terus melakukan pendekatan secara personal dan lebih aktif menjemput bola dalam memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan customer,” jelas I Wayan Wirawan.

Pelabuhan Perawang yang berada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini merupakan pelabuhan yang dikelola Pelindo 1 Cabang Pekanbaru. Pelabuhan ini memiliki dua dermaga, yaitu dermaga cargo memiliki panjang 88 meter dengan luas lapangan penumpukan 12.000 m2 dan dermaga peti kemas yang memiiki panjang 320 meter dengan luas lapangan penumpukan 24.000 m2. Saat ini Pelabuhan Perawang dilengkapi dengan 3 unit forklift, 1 unit sideloader, 6 unit reach staker, 10 unit head truck, 1 unit speed boat dan 1 unit Kapal Pandu Cepat (KPC) untuk armada pandu, serta 1 unit kapal tunda.

Apa itu Pandu di Pelindo?

Surabaya (13/4) – Pandu merupakan garda terdepan Pelindo III dalam hal pelayanan kapal, dimana pada saat kapal masuk di perairan pelabuhan maka disitulah kapal akan disambut oleh petugas pandu yang siap memberikan pelayanan pemanduan maupun penundaan kapal yang akan sandar di dermaga.

Apakah PT Pelindo milik swasta?

Masing-masing Pelindo memiliki cabang dan anak usaha untuk mengelola bisnisnya. Pelindo I, II, III, IV adalah Perusahaan BUMN Non Listed yang sahamnya 100% dimiliki oleh Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham Negara Republik Indonesia.

Apa fungsi Pelindo?

Pelindo menjalankan pelayanan terpadu dalam menangani layanan barang, menggunakan fasilitas : Dermaga: Bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang digunakan atau tempat kapal untuk ditambatkan atau merapat untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang kapal.

PT Pelindo ada berapa?

Pelindo merupakan perusahaan hasil integrasi dari empat (4) BUMN pelabuhan yaitu PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero) dan PT Pelindo IV (Persero) yang resmi berdiri pada tanggal 1 Oktober 2021.