Apakah kolesterol bisa sembuh total

Di Indonesia, penderita kolesterol bisa dibilang cukup tinggi, yaitu mencapai 28%. Lebih mengejutkan lagi, ternyata 7,9% orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Jika terlambat diatasi, kolesterol tinggi memang akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian. 

Kolesterol merupakan senyawa lemak menyerupai lilin. Ada beberapa penyakit yang bisa timbul akibat tingginya kolesterol, seperti jantung, penyumbatan pembuluh darah, dan strok. Tidak ada gejala khusus yang menandakan tingginya kadar kolesterol dalam darah, tetapi tubuh tetap akan memberikan sinyal sebagai indikator yang harus Anda waspadai. Indikator apa saja yang menunjukkan jika kolesterol kita mulai di atas rata-rata?

Mudah Mengantuk 

Seringnya menguap terjadi akibat pasokan oksigen ke otak berkurang. Kalau frekuensi menguap sudah tidak wajar, Anda patut curiga karena bisa jadi, hal itu disebabkan menumpuknya kolesterol yang tinggi sehingga pasokan oksigen menuju otak tidak optimal.

Kesemutan 

Sering merasakan kesemutan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh tertentu merupakan salah satu gejala aliran darah tidak lancar. Akibatnya, ada syaraf yang tidak mendapat pasokan darah yang optimal. Secara umum, penyebab aliran darah tidak lancar disebabkan oleh kolesterol.

Pegal pada Tengkuk atau Pundak

Tengkuk atau pundak terasa pegal? Ada kemungkinan hal itu terjadi karena kurangnya suplai oksigen serta darah ke daerah tersebut akibat penumpukan kolesterol. Segera atasi agar tidak berkelanjutan.

Rasa Nyeri di Kaki

Nyeri pada kaki bisa jadi merupakan gejala kolesterol tinggi akibat tersumbatnya aliran di arteri sehingga aliran darah ke kaki terhambat.

Xanthelasma 

Yaitu endapan kolesterol yang berada di bawah jaringan kulit. Jika ini terjadi, biasanya tampak noda kuning muda di ujung kelopak mata atau mucul bentolan kecil padat di lipatan tubuh seperti tumit, siku, atau lutut.

Perlemakan Hati

Ketika hati dipenuhi lemak berkadar tinggi, timbul keluhan berupa rasa tidak nyaman, begah, bahkan mual. Keadaan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit sirosis, bahkan kanker hati.

Gejala Strok

Tingginya kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena kurangnya asupan oksigen dan darah. Kondisi ini yang menyebabkan seseorang mengalami gejala melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.

Kram

Gejala kolesterol tinggi juga bisa berupa kram di beberapa bagian tubuh pada malam hari saat terbangun dari tidur. Kram terjadi pada tumit, telapak kaki, dan lainnya. Rasa nyeri itu akan hilang saat tubuh digerakkan. 

Nyeri Dada

Kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi ini berperan penting dalam terbentuknya plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Plak adalah penyebab tersumbatnya pembuluh darah jantung yang dapat memicu meningkatnya risiko penyakit jantung dan strok. Gejalanya, nyeri pada dada. 

Nah, sekarang Anda sudah mengenal 9 gejala kolesterol tinggi. Jika Anda merasakan salah satu di antaranya, segera berkonsultasi dengan dokter. Jangan salah, di era milenial ini, tak hanya orang tua yang berisiko terkena penyakit kolesterol tinggi. Usia produktif pun bisa mengalaminya akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan siap saji yang tinggi lemak, jarang berolahraga, dan merokok. 

Untuk mengatasinya, selain dengan mengonsumsi obat dari dokter yang sifatnya hanya mengatasi sementara, ubahlah pola hidup menjadi lebih sehat. Konsumsi  banyak buah dan sayuran, lakukan diet rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans, kurangi konsumsi minyak, garam, dan gula secara berlebihan, rutin berolahraga, serta berhentilah merokok. Jangan biarkan kolesterol tinggi diam-diam merenggut Anda dari orang-orang tercinta. (AH)

image source: http://www.thebluediamondgallery.com/handwriting/c/cholesterol.html

Halodoc, Jakarta - Untuk menurunkan kolesterol dalam tubuh sebenarnya enggak harus melulu melalui obat-obatan. Sebab, masih banyak kok cara menurunkan kolesterol lainnya yang bisa kamu coba. Nah, berikut beberapa caranya.

Lawan Lewat Makanan

Cara menurunkan kolesterol tanpa obat sebenarnya enggak ribet kok. Kita bisa memilih cara paling sederhana, yaitu rutin mengonsumsi makanan penggempur kolesterol. Nah, berikut contohnya:

  1. Alpukat

Hasil studi dari Penn State University mengungkapkan, orang yang mengonsumsi alpukat setiap hari, kadar kolesterolnya menurun dibandingkan dengan mereka yang enggak mengonsumsinya.

  1. Probiotik

Studi dalam American Journal of Clinical Nutrition menyatakan, wanita yang rutin makan yoghurt dengan kandungan probiotik selama lebih dari 12 minggu, kadar kolesterolnya menurun dalam jumlah yang cukup signifikan.

  1. Oatmeal

Cara menurunkan kolesterol juga bisa melalui konsumsi oatmeal. Bubur gandum ini kaya serat larut yang bisa menurunkan kadar kolesterol LDL. Serat larut juga bisa kamu temukan pada apel, pir, dan buah prune. Serat jenis ini diyakini bisa menurunkan penyerapan kolesterol dalam pencernaan kamu.

Baca juga: Program Diet Untuk Mengurangi Kolesterol

  1. Teh hijau

Teh ini kaya akan senyawa penting yang bisa membantu kamu untuk mengatasi masalah kesehatan. Menurut studi, secangkir teh hijau yang baru diseduh cukup efektif untuk menurunkan kolesterol LDL.

5. Jus Anggur

Jus ini bisa menjadi cara menurunkan kolesterol tanpa obat. Jus anggur mengandung antioksidan, seperti piceatannol dan resveratrol. Tak cuma itu, anggur juga mengandung flavonoid yang bertindak sebagai antioksidan. Nah, untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, cobalah konsumsi jus anggur minimal sehari sekali secara rutin.

6. Brokoli

Sayuran ini kaya serat yang bisa bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Di samping itu, brokoli juga bisa membantu tubuh dalam proses detoksifikasi secara alami.

Diet Rendah Lemak

Cara menurunkan kolesterol tanpa obat tak cukup dengan makanan penggempur kolesterol saja. Program menurunkan kolesterol ini perlu didukung dengan diet rendah lemak. Lemak sendiri terbagi menjadi tiga.

Pertama, lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated), lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated), dan terakhir lemak jenuh (saturated).

Pengidap kolesterol tinggi harus menghindari makanan dengan kandungan lemak jenuh. Contohnya, jeroan, kuning telur, dan otak sapi. Sedangkan makanan lemak jenuh tunggal, mesti dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Kepiting dan udang, misalnya.

Lalu, apa dong yang boleh dimakan? Konsumsilah lemak tak jenuh ganda yang bisa kamu temukan dari ikan laut. Contohnya, ikan tuna atau tenggiri karena mengandung minyak tak jenuh ganda dan omega-3, yang baik untuk pengidap kolesterol tinggi. Menurut studi, kedua kandungan itu bisa menaikan kadar HDL dan menurunkan LDL.

Baca juga: Makan Malam Sehat Untuk Pengidap Kolesterol

Jangan Lupakan Olahraga

Olahraga juga bisa menjadi cara menurunkan kolesterol tanpa obat. Biasanya, dokter akan menyarankan seseorang untuk rutin berolahraga sebelum mengonsumsi obat-obatan.

Enggak cuma itu, orang gemuk juga harus menurunkan berat badannya terlebih dahulu. Bagi mereka yang kadar trigliserida (salah satu jenis lemak yang dibawa dalam aliran darah) tinggi, juga perlu mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat.

Lalu, apa hubunganya olahraga dengan kolesterol tinggi? Nah, menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, mengatakan bahwa olahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Hal senada pun juga ditemukan para ahli dalam Lipids in Health and Disease. Menurut periset, wanita yang rajin berolahraga memiliki kadar HDL yang jauh lebih tinggi daripada perempuan dengan gaya hidup sedentary (tak aktif secara fisik).

Namun, dalam memilih jenis olahraganya kamu harus cermat. Sebab, pengidap kolesterol tinggi memiliki penumpukan plak di pembuluh darahnya. Nah, olahraga berat bisa membuat plak ini terlepas dan terbawa aliran darah. Imbasnya bisa menyumbat pembuluh darah, bahkan membuatnya pecah. Mau tahu akibatnya?

Bila pecahnya terjadi di otak bisa berakibat stroke, sedangkan di jantung bisa berakibat serangan jantung, lho. Jadi, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memilih olahraga yang tepat.

Mau tau cara menurunkan kolesterol lainnya?Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Apakah kolesterol bisa kembali normal?

Waktu yang dibutuhkan agar kolesterol bisa kembali normal bisa berbeda tiap orangnya, tergantung dari kondisi kesehatan dan metode yang dipilih. Penurunan kadar kolesterol dapat mulai terlihat dalam waktu 4 minggu setelah ada perubahan pola makan dan gaya hidup.

Berapa lama kolesterol bisa hilang?

Dilansir dari Healthline, Nieca Goldberg, Direktur Medis dari Joan H. Tisch Center for Women's Health di NYU Langone Medical Center, mengatakan, perlu waktu antara tiga hingga enam bulan untuk melihat angka kolesterol jahat yang lebih rendah, jika hanya melalui pola makan dan olahraga.

Apa tanda kolesterol sudah turun?

Tanda kolesterol sudah turun pertama adalah hilangnya rasa kesemutan. Kesemutan menjadi salah satu gejala kolesterol tinggi yang kerap dirasaan pengidapnya. Maka, apabila rasa kesemutan itu sudah hilang, kadar kolesterol dalam darah pun sudah normal kembali.

Apakah kolesterol bisa sembuh tanpa minum obat?

JAKARTA - Kolesterol bisa turun tanpa obat . Caranya pun bisa dilakukan dengan cepat dan mudah dilakukan di rumah. Pasalnya, Anda hanya cukup mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Seperti halnya mengatur pola makan hingga rutin olahraga.