Apakah kita boleh membaca niat mandi wajib di kamar mandi?

Jakarta -

Perkara kebolehan membaca niat wudhudi kamar mandi mungkin masih membingungkan di kalangan muslim. Pasalnya, membaca bacaan ayat suci, zikir, atau pun doa di dalam kamar mandi kerap dianggap tidak elok.

Bahkan, dalam salah satu riwayat hadits, Rasulullah SAW pernah kedapatan tidak menjawab salam saat sedang buang air kecil.

أَنَّ رَجُلاً مَرَّ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَبُولُ فَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ.

Artinya: "Ada seseorang yang melewati Rasulullah SAW dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya." (HR Muslim).

Di sisi lain, ada kondisi di mana muslim harus berwudhu di dalam kamar mandi karena terbatasnya tempat untuk wudhu. Padahal membaca niat wudhu termasuk dalam fardhu wudhu yang menjadi penentu syarat sahnya seseorang dalam melaksanakan wudhu.

Persoalan ini telah dijawab oleh ulama terdahulu. Salah satunya Ibnu 'Abidin dalam Al Mawsu'atul Fiqhiyyah yang berpendapat soal prioritas mana yang sebaiknya diambil muslim antara tetap membaca niat wudhudemi menjaga kesunnahan atau meninggalkannya karena tempatnya.

"Pendapat yang jelas adalah meninggalkan kesunnahan karena kebanyakan ulama lebih memprioritaskan larangan dari perintah. Hal ini sesuai dengan pendapat ulama dari Mazhab Hambali yang mengatakan (lafaz) Bismillah wajib dalam wudhu," katanya yang diterjemahkan Kusnadi S. Ag., M. Ag. dalam QnA Persoalan Islam.

Ibnu 'Abidin menambahkan, ulama Mazhab Maliki juga tetap memakruhkan membaca zikir di dalam kamar mandi. Namun, hal itu tidak berlaku demikian bila dilakukan dalam hati.

Pendapat lain juga mengungkapkan, niat dan ucapan doa selama wudhu bisa diucapkan dalam hati. Sementara untuk ucapan Bismillah, ada yang berpendapat bisa dikatakan dengan jelas, bila tempat wudhu terpisah dengan toilet atau kamar mandi meski dalam satu lokasi.

Selain membaca niat wudhu di kamar mandi, ada beberapa aturan lain yang sifatnya makruh saat bersuci. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Menggunakan air berlebihan

2. Menyemprotkan air dengan kuat ke muka dan anggota tubuh lain

3. Berbicara

4. Minta tolong tanpa sebab yang jelas sehingga cenderung merepotkan

5. Mengusap leher

6. Berlebihan saat kumur atau memasukkan air dalam hidung, apalagi jika sedang puasa

7. Menggunakan air yang terlalu panas, dingin, atau dalam wadah berkarat.

Adapun Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 1 mengatakan, berwudhu di kamar mandi sendiri termasuk dalam perkara yang dimakruhkan sesuai dengan Mazhab Mailiki meskipun kamar mandi tersebut dalam kondisi baru digunakan.

"Berwudhu di tempat yang najis adalah makruh. Hal ini supaya ia tidak terkena najis. Ulama Hanafi menambahkan, makruh juga berwudhu menggunakan air lebihan," tulis buku tersebut.

Simak Video "Mainstage Vidi Aldiano: Dara - Salam Kenal"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/erd)

Apakah kita boleh membaca niat mandi wajib di kamar mandi?
Ilustrasi mandi. ©Shutterstock

Merdeka.com - Bagi umat muslim, tentu sudah tidak asing dengan istilah mandi wajib. Mandi wajib merupakan kegiatan membersihkan diri dari hadas besar agar tubuh kembali suci. Dengan begitu, umat muslim dapat melakukan berbagai ibadah dengan sah dan baik di hadapan Allah.

Biasanya mandi wajib ini dilakukan baik pira maupun wanita dalam keadaan junub. Junub di sini diartikan sebagai keadaan keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, atau gairah yang ditimbulkan dari penglihatan atau pikiran. Selain itu, kondisi junub juga terjadi ketika sepasang pria dan wanita melakukan hubungan seksual.

Ini menjadi kegiatan wajib yang perlu dilakukan setiap umat muslim untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah di kesehariannya. Dalam hal ini, terdapat niat mandi wajib yang perlu diucapkan ketika hendak mensucikan diri. Niat mandi wajib ini menjadi salah satu rukun yang tidak boleh dilupakan. Jika tidak, mandi wajib akan tidak sah dan kegiatan yang dilakukan menjadi sia-sia.

Dengan begitu, Anda perlu mengetahui niat mandi wajib dengan benar sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan tata cara mandi wajib sesuai syariat Islam dengan baik. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum niat mandi wajib, tata cara, dan informasi penting lainnya yang perlu diketahui.

2 dari 5 halaman

Niat Mandi Wajib

Apakah kita boleh membaca niat mandi wajib di kamar mandi?

©Shutterstock

Seperti yang telah dijelaskan bahwa membaca niat mandi wajib merupakan suatu kewajiban yang perlu dilakukan. Membaca niat ini merupakan salah satu syarat sah dari kegiatan mandi wajib. Sehingga jika ditinggalkan atau diabaikan, kegiatan mandi wajib untuk menyucikan diri menjadi tidak sah dan sia-sia. Dengan begitu, penting untuk mengetahui bagaimana lafal niat mandi wajib dengan benar. Berikut beberapa niat mandi wajib yang perlu diketahui:

Nawaitul ghusla li raf’il janâbati

Artinya : “Saya berniat mandi untuk menghilangkan jenabat”


Bagi perempuan yang haid atau nifas bisa membaca niat mandi wajib sebagai berikut :

Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi

Artinya : “Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidl” atau “untuk menghilangkan nifas”

Bagi orang yang junub, haid, atau nifas, juga bisa membaca niat sebagai berikut :

Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari

Artinya : “Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar.”

3 dari 5 halaman

Rukun Mandi Wajib

Setelah mengetahui niat mandi wajib, perlu juga untuk memahami apa saja rukun mandi wajib yang harus dilakukan. Menurut Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safinatun Naja, terdapat dua rukun dalam melakukan mandi wajib yang perlu diketahui. Kedua rukun ini meliputi, membaca niat hendak melakukan mandi wajib, dan meratakan air ke seluruh tubuh. Sesuai dalam kitab tersebut, Syekh Salin bin Sumair Al-Hadlrami menulsikan:

“Fardlu atau rukunnya mandi ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.”

Kedua rukun mandi wajib ini perlu dilakukan agar kegiatan mandi wajib dapat dilakukan dengan sah. Dengan begitu, tubuh kembali suci dan bersih sehingga bisa melaksanakan berbagai ibadah dengan baik. Bukan hanya itu, kewajiban mensucikan diri juga menjadi adab baik yang perlu dilakukan sebelum menghadap kepada Allah.

4 dari 5 halaman

Tata Cara Mandi Wajib

Apakah kita boleh membaca niat mandi wajib di kamar mandi?
©Shutterstock

Setelah mengetahui niat mandi wajib dan dua rukunnya, terdapat beberapa tata cara mandi wajib yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Tata cara mandi wajib ini perlu dilakukan sesuai dengan urutan agar kegiatan mandi wajib yang dilakukan sesuai syariat Islam. Berikut tata cara mandi wajib yang perlu diketahui:

1. Membaca Niat

Cara mandi wajib yang pertama adalah membaca niat. Membaca niat biasanya dilakukan bersamaan saat menyiramkan air ke anggota badan pertama kali. Anggota badan yang disiram pertama kali bisa dari mana saja, baik bagian atas, bawah, atau tengah. Jika saat pertama kali menyiramkan air ke badan tidak disertai dengan membaca niat, maka anggota badan yang disiram tersebut tidak sah. Sehingga Anda harus mengulang lagi, menyiram anggota tubuh pertama kali disertai dengan pembacaan niat dari dalam hati.

2. Meratakan Air ke Seluruh Tubuh

Setelah membaca niat mandi wajib, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah meratakan air ke seluruh tubuh. Perlu diingat bahwa seluruh bagian tubuh harus terkena air, termasuk bagian lipatan tubuh. Jika salah satu bagian tubuh tidak terkena air maka mandi wajib yang dilakukan dianggap tidka sah. Dengan begitu orang tersebut masih dalam keadaan hadast dan belum suci. Sehingga orang tersebut tidak boleh melakukan beberapa ibadah seperti sholat, thawaf, membaca, menyentuh, dan membawa Alquran, dan lain sebagainya.

5 dari 5 halaman

Adab Mandi Wajib

Setelah mengetahui niat mandi wajib dan tata cara melakukannya, terdapat beberapa adab mandi wajib yang bisa dilakukan. Beberapa adab ini hukumnya sunnah, yaitu akan memberikan kebaikan jika dilakukan, dan tidak menimbulkan dosa ketika tidak dilakukan. Berikut beberapa adab mandi wajib menurut Imam al-Ghazali:

  • Masuk kamar mandi lalu mengambil air untuk dibasuhkan ke tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali.
  • Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel pada badan.
  • Mengambil air wudhu seperti wudhu yang dilakukan ketika hendak sholat, termasuk dengan bacaan doanya.
  • Akhiri wudhu dengan menyiram kedua kaki.
  • Mulai mandi janabah atau mandi wajib dengan mengguyur kepala sampai 3 kali disertai dengan membaca niat untuk menghilangkan hadast.
  • Selanjutnya guyur bagian badan sebelah kanan hingga 3 kali, dilanjutkan dengan badan bagian kiri 3 kali.
  • Menggosok tubuh bagian depan, belakang sebanyak 3 kali.
  • Menyela dan membersihkan rambut dan jenggot.
  • Pastikan air mengalir di bagian lipatan tubuh dan pangkal rambut.
  • Sebaiknya hindari tangan menyentuh kemaluan, jika tidak sengaja menyentuh maka bisa berwudhu lagi.

[ayi]

Apakah boleh niat mandi wajib di dalam kamar mandi?

Ustaz Abdul Somad menjelaskan boleh berwudhu dan mandi wajib di kamar mandi yang ada WC namun jangan mengucapkan lafal Allah.

Pada saat apa kita membaca niat mandi wajib?

Niat yang dibaca ketika mandi wajib setelah berhubungan intim. "Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala." Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta'ala."