Apakah jantung lemah bisa sembuh

Mengalami napas tersengal-sengal ketika Anda beristirahat bukanlah hal yang normal. Bisa jadi, itu adalah ciri-ciri jantung lemah. Dalam bahasa medis, lemah jantung disebut sebagai kardiomiopati.

Kardiomiopati adalah kondisi ketika otot jantung membesar, menebal, atau menjadi kaku sehingga menyebabkan jantung menjadi lemah.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala jantung lemah (kardiomiopati) ini agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

Ciri-ciri lemah jantung yang perlu Anda ketahui

Melansir Cleveland Clinic, kardiomiopati menyebabkan jantung tidak dapat memompa secara efektif ke seluruh bagian tubuh. Pada tahap awal, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala jantung lemah. Tanda-tandanya akan muncul bila kondisi semakin berat seiring berjalan waktu.

Berikut adalah ciri-ciri jantung lemah yang mungkin dirasakan:

  • Sesak napas, baik saat beraktivitas atau istirahat
  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak
  • Perut kembung akibat penumpukan
  • Batuk saat berbaring
  • Sulit tidur terlentang
  • Kelelahan
  • Detak jantung lebih cepat atau berdebar
  • Nyeri dada atau dada terasa berat
  • Pusing, sakit kepala ringan, dan pingsan

Anda perlu berhati-hati karena gejala kardiomiopati bisa memburuk kalau tidak diobati. Pada sebagian orang, kondisinya bisa memburuk dengan cepat atau perlu waktu yang lama.

Baca Juga

  • Dari 5 Jenis Malaria, Kenali Mana yang Paling Mematikan
  • 5 Dampak Negatif Akibat Buka Puasa dengan Fast food
  • Penyebab Sariawan di Lidah dan Pilihan Obat untuk Mengatasinya

Jenis-jenis kardiomiopati (jantung lemah) dan penyebabnya

Sering kali, penyebab kardiomiopati atau jantung lemah tidak diketahui. Pada sebagian orang, ini terjadi karena kondisi kesehatan lainnya atau faktor keturunan.

Terdapat beberapa jenis lemah jantung yang dibedakan berdasarkan area yang terdampak. Berikut adalah jenis-jenis kardiomiopati yang umum terjadi:

1. Dilated cardiomyopathy

Dilated cardiomyopathy terjadi ketika ruang pemompaan utama jantung (ventrikel kiri) jadi membesar atau melebar. Akibatnya, pompa jantung tidak bisa maksimal. 

Penyebab lemah jantung jenis ini umumnya adalah penyakit arteri koroner atau serangan jantung. Selain itu, jenis kardiomiopati ini juga bisa disebabkan oleh perubahan genetik.

2. Hypertrophic cardiomyopathy

Kardiomiopati hipertrofik adalah kondisi yang menyebabkan penebalan otot jantung tidak normal. Kondisi ini sebagian besar memengaruhi ventrikel jantung.

Kondisi ini bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi cenderung memburuk jika terjadi sejak kecil.

Selain mengalami gejala yang disebutkan di atas, ciri-ciri lemah jantung jenis kardiomiopati hipertrofik adalah murmur jantung. Murmur jantung adalah suara tambahan berdesing yang terdengar oleh dokter saat melakukan pemeriksaan. 

Biasanya, penyebabnya adalah mutasi gen, sehingga mengakibatkan otot jantung menebal.

3. Restrictive cardiomyopathy

Kardiomiopati restriktif adalah jenis lemah jantung yang membuat otot jantung kaku dan kurang fleksibel. Jadi, tidak dapat mengembang dan terisi darah saat jantung berdetak.

Ini adalah jenis yang paling jarang terjadi, tetapi paling sering menyerang orang tua.

Penyebabnya pun biasanya tidak diketahui. Namun, ada beberapa penyakit yang diduga menyebabkan risikonya jadi lebih tinggi, seperti:

  • Amyloidosis
  • Penyakit jaringan ikat
  • Hemakromatosis (kelebihan zat besi)
  • Sarcoidosis

4. Arrythmogenic right ventricular cardiomyopathy

Arrythmogenic right ventricular cardiomyopathy (ARVC) adalah jenis kardiomiopati langka, yang membuat otot di ventrikel kanan digantikan oleh jaringan parut, sehingga menyebabkan masalah irama jantung.

Venttikel kanan meregang, tipis, dan berkontraksi dengan buruk. Gejala atau ciri-ciri jantung lemah jenis ARVC biasanya muncul pada usia 20 dan 50 tahun.

Mutasi genetik diperkirakan menjadi penyebab kardiomiopati jenis ini. Sekitar 605 orang yang mengalami ARVC mengalami mutasi genetik. Selain itu, kemungkinan penyebab lainnya adalah:

  • Kelainan bawaan sejak lahir
  • Miokarditis virus

Baca Juga

  • 8 Penyebab Jempol Kaki Bengkak dan Cara Mengatasinya
  • Ikuti Pola Diet Diabetes Ini Agar Gula Darah Tetap Terkendali
  • Terbilang Unik dan Langka, Apa itu Alergi Ayam?

Cara mengatasi lemah jantung

Kardiomiopati tidak dapat disembuhkan. Namun, ada beberapa pengobatan yang bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah perburukan kondisi, ataupun mengurangi risiko komplikasi.

Jenis pengobatan yang dilakukan pun akan menyesuaikan dengan jenis kardiomiopati serta tingkat keparahan gejalanya.

Beberapa pengobatan lemah jantung yang mungkin direkomendasikan dokter, antara lain:

1. Obat-obatan

Setelah mendiagnosis ciri-ciri lemah jantung yang Anda alami dan melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter mungkin akan memberikan beberapa obat jantung. Obat jantung berfungsi meningkatkan aliran darah, mengontrol gejala, atau mengobati kondisi yang menjadi penyebab lemah jantung.

Beberapa obat lemah jantung yang mungkin diresepkan, antara lain obat pengencer darah, seperti warfarin, beta blocker seperti propranolol, atau obat-obatan untuk menurunkan kolesterol.

2. Terapi

Ini adalah prosedur non-bedah yang bermanfaat untuk mengobati gejala jantung lemah, seperti:

  • Ablasi septum. Sebagian kecil otot jantung yang menebal akan dihancurkan dengan cara menyuntikkan alkohol melalui kateter, ke dalam arteri yang memasok darah.
  • Ablasi frekuensi radio. Ini dilakukan untuk mengatasi irama jantung tidak teratur. Elektroda di ujung kateter akan mengirimkan energi pada titik kecil jaringan jantung.

3. Pembedahan atau prosedur lainnya

Beberapa jenis perangkat akan dimasukkan melalui pembedahan jantung untuk meningkatkan fungsi jantung sekaligus meredakan gejala jantung lemah, seperti:

Implantable cardioverter defibrillator (ICD)

Ini adalah perangkat yang akan memonitor irama jantung dan memberikan kejutan listrik, sehingga mampu mengontrol irama jantung yang tidak teratur.

Alat bantu ventrikel (VAD)

Alat ini akan membantu mengalirkan darah melalui jantung. Pemasangan VAD biasanya dipertimbangkan jika pengobatan lainnya tidak berhasil.

Biasanya, digunakan untuk perawatan jangka pendek atau jangka panjang sambil menunggu transplantasi jantung.

Alat pacu jantung (pacemaker)

Perangkat kecil ini akan ditempatkan di bawah kulit dada atau perut. Biasanya, alat pacu jantung menggunakan impuls listrik untuk mengontrol detak jantung tidak teratur.

Miektomi septum

Ini adalah prosedur operasi jantung terbuka, untuk mengangkat bagian dari dinding otot jantung menebal, yang memisahkan dua bilik jantung bagian bawah (ventrikel).

Biasanya, prosedur miektomi septum digunakan untuk mengobati kardiomiopati hipertrofik.

Transplantasi jantung

Transplantasi jantung adalah prosedur yang umumnya dilakukan untuk orang-orang dengan gagal jantung stadium akhir dan tidak bisa mendapatkan perawatan lainnya.

Ingatlah bahwa perawatan serta pengobatan kardiomipati sedini mungkin akan membantu untuk mencegah jantung melemah dan juga gagal jantung.  

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai ciri-ciri serta cara mengatasi jantung lemah (kardiomiopati)? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Apakah jantung lemah dapat sembuh?

Bisa dikendalikan Kendati penyakit jantung tidak dapat disembuhkan seperti kondisi jantung normal, namun penyakit jantung dapat dikendalikan. Dokter Nissen menyebut, sebagian besar penyakit jantung dapat dikendalikan.

Bagaimana cara mengobati jantung lemah?

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi jantung lemah?.
Pola makan yang sehat untuk jantung..
Menjaga berat badan ideal..
Mengelola atau mengatasi stres..
Olahraga ringan secara rutin..
Berhenti merokok..
Mengurangi minum alkohol..
Tidur yang cukup..

Jantung lemah dikarenakan apa?

Jantung lemah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor pendorong. Mulai dari faktor usia (lansia), riwayat dalam keluarga, penyakit tertentu (hipertensi, diabetes, infeksi, dll.), kebiasaan merokok, hingga efek samping obat-obatan.

Apa ciri ciri jantung lemah?

Gejala lemah jantung yang umum dirasakan pasien antara lain: Pembengkakan bagian tubuh tertentu, biasanya kaki atau perut bawah, karena kelebihan cairan. Kelelahan. Susah bernapas, terutama saat beraktivitas berat.