Apakah jam 4 masih bisa sholat Isya?

BATAS AKHIR SHALAT ISYA

Oleh
Ustadz Anas Burhanuddin MA

Pertanyaan.
Ustadz, Pengasuh rubrik Soal-Jawab ! Saya ingin menanyakan, sebenarnya sampai sekitar jam berapakah waktu untuk melaksanakan shalat Isya ? Apakah masih boleh melaksanakan shalat Isya  saat sudah lewat tengah malam menjelang jam 2 pagi ? Misal jika kita tertidur.

Apakah dalam tiap-tiap waktu shalat wajib, ada waktu jeda yang pada waktu itu waktu shalat sebelumnya telah habis ? Misal seperti shalat Shubuh ke shalat Dhuhur. Mohon penjelasannya ! Terima kasih.

Jawaban.
Semoga Allâh memberikan kita taufik untuk menegakkan shalat pada waktunya yang telah ditentukan. Permasalahan yang diangkat dalam pertanyaan ini adalah salah satu permasalahan fiqih yang cukup sulit ditarjih, karena kuatnya perbedaan pendapat di antara para Ulama dan adanya dalil-dalil yang shahih pada masing-masing pihak. Karenanya alangkah baiknya jika dalam permasalahan ini kita mengambil langkah hati-hati (ihtiyâth) demi keselamatan ibadah kita.

Waktu shalat Isya berakhir saat tengah malam; berdasarkan sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut :

وَوَقْتُ صَلاةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الأَوْسَطِ

Dan waktu shalat Isya adalah sampai pertengahan malam. [HR. Muslim no. 612]

Inilah hadits shahih yang paling tegas menjelaskan tentang batasan akhir waktu shalat Isya.

Ibnu Hajar berkata :

وَلَمْ أَرَ فِي امْتِدَادِ وَقْتِ الْعِشَاءِ إِلَى طُلُوعِ الْفَجْرِ حَدِيثًا صَرِيحًا يَثْبُتُ

Mengenai memanjangnya waktu Isya sampai terbit fajar, saya belum mengetahui ada hadits yang tegas dan shahih.[1]

Jadi jika panjang malam di suatu wilayah adalah sebelas jam, maka pertengahan malamnya adalah lima setengah jam setelah matahari terbenam. Jika matahari tenggelam pada pukul 18.00, maka pertengahan malamnya adalah jam 23.30.

Berdasarkan keterangan ini, tidak boleh sengaja mengakhirkan shalat Isya hingga melewati pertengahan malam. Dan jika karena tertidur orang baru bangun setelah melalui waktu itu, hendaknya dia segera melaksanakan Isya begitu bangun, sebagaimana diperintahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

إِذَا رَقَدَ أَحَدُكُمْ عَنِ الصَّلاةِ، أَوْ غَفَلَ عَنْهَا، فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا

Jika seorang di antara kalian tidur hingga shalat terlewatkan, atau lupa shalat, hendaklah ia shalat ketika mengingatnya. [HR. Muslim no. 684]

Namun perhatikan pula hadits berikut ini agar hal itu tidak sering terjadi,

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  يُؤَخِّرُ الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ، وَيَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا، وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya sampai sepertiga malam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol setelahnya.” [HR. al-Bukhâri no. 547 dan Muslim no. 647]

Dengan demikian bisa pula disimpulkan bahwa jeda antar waktu shalat terdapat di antara waktu shalat Isya dan shalat Shubuh, juga di antara shalat Shubuh dan shalat Zhuhur. Adapun waktu shalat yang lain saling menyambung dan tidak ada jeda. Hal ini selaras dengan kandungan firman Allâh :

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Tegakkanlah shalat sejak matahari tergelincir hingga gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Shubuh. Sungguh, shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat).” [Al-Isrâ/17: 78].

Tergelincirnya matahari adalah awal waktu Zhuhur. Dan yang dimaksud dengan gelapnya malam adalah pertengahannya, karena itulah puncak gulita malam. Dalam ayat di atas, waktu antara Zhuhur hingga  akhir Isya dijadikan satu karena sambung menyambung tanpa jeda. Sementara waktu Shubuh dipisahkan; karena ada jeda antara Isya dengan  Shubuh, juga antara  Subuh dengan Zhuhur.[2]

Wallahu A’lam.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 07/Tahun XVII/1435H/2014. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ]
_______
Footnote
[1]  Fathul Bâri 2/52.
[2]  Lihat: Asy-Syarh al-Mumti’ 2/115.

SHALAT Isya adalah shalat yang dikerjakan malam hari setelah shalat maghrib. Jika akhir waktu shalat maghrib itu cepat, bagaimana dengan akhir waktu shalat isya?

Perlu diketahui bahwa sebenarnya dalam masalah akhir waktu shalat Isya terdapat perselisihan di antara ulama.

Tentu saja untuk menguatkan pendapat yang ada kita harus melihat dari berbagai dalil, lantas merojihkannya (mencari manakah pendapat yang terkuat). Ini berarti kita pun nantinya tidak hanya sekedar ikut-ikutan apa kata orang.

Berikut pembahasan singkat dari kami tentang akhir waktu shalat Isya’.

Pendapat pertama: Waktu akhir shalat Isya’ adalah ketika terbit fajar shodiq (masuknya shalat shubuh) tanpa ada perselisihan antara Imam Abu Hanifah dan pengikut ulama dari ulama Hanafiyah. Pendapat ini juga jadi pegangan ulama Syafi’iyah, namun kurang masyhur di kalangan ulama Malikiyah.

BACA JUGA: Tertawa ketika Shalat, Batal?

Pendapat kedua: Waktu akhir shalat Isya’ adalah sepertiga malam. Inilah pendapat yang masyhur dari kalangan ulama Malikiyah.

Pendapat ketiga: Waktu akhir shalat Isya’ adalah sepertiga malam, ini waktu ikhtiyari (waktu pilihan). Sedangkan waktu akhir shalat Isya’ yang bersifat darurat adalah hingga terbit fajar. Waktu darurat ini misalnya ketika seseorang sakit lantas sembuh ketika waktu darurat, maka ia masih boleh mengerjakan shalat Isya’ di waktu itu.

Begitu pula halnya wanita haidh, wanita nifas ketika mereka suci di waktu tersebut. Inilah pendapat ulama Hanabilah. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, Asy Syamilah, 2/2561, index “awqotush sholah”, point 13).

Pendapat keempat: Waktu akhir shalat Isya’ adalah pertengahan malam. Yang berpendapat demikian adalah Ats Tsauri, Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Ash-habur ro’yi dan Imam Asy Syafi’i dalam pendapatnya yang terdahulu. (Shahih Fiqh Sunnah, Abu Malik, Al Maktabah At Taufiqiyah, 1/245-246).

Waktu malam dihitung dari shalat Maghrib hingga waktu Shubuh. Sehingga pertengahan malam, jika Maghrib misalnya jam 6 sore dan Shubuh jam 4 pagi, kira-kira jam 11 malam.

Dalil yang Menjadi Pegangan

Dalil yang menjadi pegangan bahwa waktu akhir shalat Isya’ itu sampai terbit fajar shodiq (masuk waktu shubuh) adalah hadits Abu Qotadah,

“Orang yang ketiduran tidaklah dikatakan tafrith (meremehkan). Sesungguhnya yang dinamakan meremehkan adalah orang yang tidak mengerjakan shalat sampai datang waktu shalat berikutnya.” (HR. Muslim no. 681)

Dalil lainnya lagi adalah hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

“Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan shalat ‘atamah (isya`) sampai berlalu malam dan penghuni masjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda, ‘Sungguh ini adalah waktu shalat isya’ yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku’,” (HR. Muslim no. 638).

Hadits di atas menunjukkan bahwa tidak mengapa mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam. Jika shalatnya dikerjakan pertengahan malam, berarti shalat Isya’ bisa berakhir setelah pertengahan malam. Ini menunjukkan bahwa boleh jadi waktunya sampai terbit fajar shubuh. (Shahih Fiqh Sunnah, 2/246).

BACA JUGA: Hukum Kerjakan Shalat Subuh ketika Matahari Sudah Terbit karena Kesiangan

Sedangkan dalil bagi ulama yang menyatakan bahwa waktu akhir shalat Isya’ itu sepertiga malam adalah hadits di mana Jibril menjadi imam bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada hari kedua Jibril mengerjakan shalat tersebut pada sepertiga malam. Dalam hadits disebutkan,

“Beliau melaksanakan shalat ‘Isya’ hingga sepertiga malam,” (HR. Abu Daud no. 395. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Adapun dalil bahwa waktu akhir shalat Isya adalah pertengahan malam dapat dilihat pada hadits ‘Abdullah bin ‘Amr,

“Waktu shalat Isya’ adalah hingga pertengahan malam,” (HR. Muslim no. 612).

Juga dapat dilihat dalam hadits Anas,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam,” (HR. Bukhari no. 572). []

SUMBER: RUMAYSHO

Apakah boleh shalat isya jam 4 pagi?

Jadi, ustaz yang kerap disapa UAH ini tidak merekomendasikan sholat isya melewati tengah malam. Menurutnya, batas paling akhir sholat isya hanya sampai pukul 12 malam. Sementara, pada pukul 1 dini hari hingga 4 pagi disebut olehnya sebagai waktu terbaik untuk mengerjakan sholat tahajud.

Apakah masih bisa sholat Isya jam 3 malam?

Menurut Daeng, waktu mukhtar untuk sholat isya adalah sejak masuk waktu yakni ba'da maghrib, hingga 1/3 malam atau tengah malam.

Apakah boleh shalat Isya di waktu subuh?

“Jika Anda mempunyai pilihan, Anda tidak boleh menunda sholat Isya sampai menjelang waktu Subuh. Namun, jika Anda tidak bisa sholat lebih awal karena keadaan di luar kendali, maka Anda boleh sholat sebelum datangnya Subuh,” ujar Sheikh Ahmad.

Bagaimana jika tidak sholat Isya karena ketiduran?

“Barangsiapa yang terlewat sholat karena tidur atau karena lupa, maka ia wajib sholat ketika ingat” HR. Al Bazzar 13/21, shahih).