Apakah baik makan buah saat perut kosong?

Makan Buah Saat Perut Kosong

Tantangan hari ke 39

Dokter Stephen Mak merawat pasien kanker stadium akhir dengan unik. Banyak pasiennya sembuh. “Ini merupakan strategi saya untuk menyembuhkan kanker. Tingkat keberhasilannya 80 persen,” tegas Mak.

Pasien kanker seharusnya tidak mati. Terapi anti kanker sudah ditemukan yakni makanlah buah-buahan saat perut kosong dan sangat lapar.

“Saya mohon maaf kepada ratusan pasien kanker yang telah meninggal akibat pengobatan konvensional,” pungkasnya.

Hindarilah makan buah setelah makan nasi dan lauk. Cara ini sangat dilarang atau “haram,” jikalau anda ingin bebas dari penyakit mematikan lainnya.

Jika anda makan buah saat perut kosong, maka detoksifikasi system tubuh anda meningkat berkali-kali lipat. Problem kelebihan berat badan dan penyakit mematikan lainnya teratasi.

Jika anda makan nasi, lalu menyusul buah, maka buah dicegah oleh nasi sebelum menuju usus. Nasi dan buah membusuk, berfermentasi, dan berubah menjadi asam. Tubuh yang sangat asam menyebabkan kanker dan penyakit mematikan lainnya.

Saat buah bersentuhan dengan nasi di usus, maka seluruh massa nasi perlahan rusak. Jadi, silakan makan buah saat perut kosong atau sebelum makan nasi dan lauk.

Mungkin anda pernah mendengar keluhan yakni setiap kali makan semangka, ada orang menderita sendawa, ketika makan durian perutnya kembung, ketika makan pisang rasanya ingin segera ke toilet, dan lainnya.

Kondisi ini tidak bakal terjadi, jikalau anda makan buah apa saja saat perut kosong. Karena buah-buahnya bercampur dengan pembusukan makanan lain, sehingga menghasilkan gas dalam usus.

Rambut uban, rambut rontok, botak, gugup, dan lingkaran hitam di bawah mata tidak akan terjadi, jikalau anda makan buah saat perut kosong.

“Jeruk lemon yang bersifat asam, tetapi menjadi alkalin (basa) di dalam tubuh, jikalau dimakan saat perut kosong,” ulas dokter Herbert Shelton yang melakukan riset khusus tentang asam tubuh.

Jika anda menguasai cara makan buah yang benar, maka anda memiliki rahasia keindahan tubuh, umur Panjang, kesehatan, vitalitas, kebahagian, dan berat badan ideal.

Saat anda minum jus buah, minumlah jus buah segar, bukan dari kemasan kaleng, bungkusan atau botol.

Jangan minum jus yang dipanaskan, jangan makan buah yang dimasak, karena semua nutrisi sudah hilang.

Anda hanya mendapat rasanya saja. Memasak buah-buahan akan menghancurkan semua vitamin yang ada dalam buah. Makan buah utuh lebih baik dari pada minum jus.

Jika pun anda minum jus buah segar, minumlah dengan perlahan, karena anda harus membiarkannya bercampur dengan air liur (ensim di mulu) sebelum menelannya.

Silakan coba mengkonsumsi buah selama 3 hari berturut-turut untuk membersihkan semua racun (detoksifikasi) di tubuh, hanya makan buah segar selama 3 hari berturut-turut tanpa makan nasi dan lauk.

Teman-teman anda akan melihat anda lebih segar, cantik, dan enerjik.

Sumber : Dr. Harsono Njoto

(pernah dimuat di FB, Tips dan inspirasi berkebun)

#tantangan menulis hari ke 39#

#tantangan menulis MG 60 hari#

#semoga bermanfaat#

KOMPAS.com - Buah-buahan menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Kandungan vitamin dan serat di dalamnya dapat membantu melancarkan sistem pencernaan hingga memelihara kesehatan tubuh secara umum.

Di Indonesia, sering kali kita mengonsumsi buah setelah makan sebagai pencuci mulut.

Tapi apakah kebiasaan tersebut benar? Sebenarnya, kapan waktu yang tepat mengonsumsi buah-buahan?

Baca juga: Bisa Bikin Gemuk, Hindari Makan Buah di Malam Hari

Makan buah sebelum makan berat

Selain makan buah setelah makan, sebenarnya ada juga orang Indonesia yang mengonsumsi buah saat perut kosong dan juga sebelum makan.

Tetapi, kapankah waktu yang tepat mengonsumsi buah agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal?

Banyak orang percaya bahwa makan buah sebaiknya dilakukan saat perut kosong atau sebelum makan berat. Ini karena sistem pencernaan diyakini akan menyerap seluruh manfaat dari buah-buahan yang dikonsumsi.

Pada dasarnya, nutrisi yang didapat dari makan buah sebelum dan setelah makan berat tetap akan dicerna oleh tubuh dengan baik.

Jika Anda makan buah sebelum makan, buah tidak akan tertimbun dan menyebabkan masalah pencernaan.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh seorang ahli gizi dan diabetes asal Amerika Serikat bernama Jill Weisenberger. Ia mengatakan bahwa proses fermentasi buah-buahan yang dimakan sebelum makan berat tidak akan terjadi di dalam lambung.

Pasalnya, proses fermentasi membutuhkan banyak koloni bakteri.

Sementara, lambung Anda dipenuhi oleh asam klorida yang akan membunuh berbagai bakteri, bahkan sebelum bakteri tersebut membangun koloni dan menyebabkan fermentasi.

Makan buah saat perut kosong

Mitos lain yang beredar berkaitan dengan makan buah saat perut kosong adalah bisa menyebabkan perut kembung, merasa tidak nyaman, dan muncul gangguan pencernaan lainnya.

Faktanya, makan buah saat perut kosong memang benar dapat memperlambat proses pencernaan, bahkan dapat menyebabkan makanan tersebut lebih lama berada di dalam perut.

Hal tersebut karena serat yang terkandung dalam buah dapat membuat kondisi lambung yang kosong menjadi bekerja lebih lambat dalam menyerap nutrisi buah.

Ada beberapa jenis buah, seperti apel dan pir, yang membuat Anda lebih cepat kembung daripada buah lainnya.

Ini terjadi karena buah-buahan tersebut mengandung fruktosa dan sorbitol yang sulit dicerna oleh tubuh dan menyebabkan perut kembung. Karena itu, pilihlah buah lain yang Anda sukai dan jangan terlalu banyak mengonsumsinya.

Baca juga: Yang Harus Diperhatikan Penderita Diebetes Sebelum Makan Buah

Makan buah setelah makan berat

Beberapa orang percaya bahwa makan buah setelah makan adalah hal yang paling baik dan tepat untuk dilakukan. Makan buah sesudah makan dapat menghindarkan Anda dari pilihan pencuci mulut yang manis.

Kandungan serat yang tinggi dan rendah kalori membuat buah menjadi pilihan pencuci mulut yang tepat dibandingkan kue dan es krim.

Pencuci mulut selain buah biasanya mengandung lemak jenuh, gula tambahan, dan kalori yang lebih tinggi.

Jadi, tidak ada salahnya jika Anda ingin menjadikan buah sebagai makanan pencuci mulut.

Namun, yang seharusnya Anda khawatirkan bukanlah kapan waktu terbaik untuk makan buah, melainkan seberapa banyak kombinasi makanan yang harus dicerna oleh tubuh.

Meski buah merupakan salah satu pilihan pencuci mulut yang menyehatkan dan menyegarkan, Anda tetap perlu memerhatikan porsinya. Ini karena buah-buahan tetap mengandung kalori dan gula.

Kelebihan kadar kalori dan gula dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes, obesitas, penyakit hati, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol naik, hingga penyakit jantung.

Waktu makan buah yang tepat

Buah dapat dimakan kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan. Bahkan, makan buah saat pagi, siang, atau malam hari pun sah-sah saja.

Tidak ada penelitian ilmiah yang menyebutkan makan buah harus dilakukan pada waktu tertentu.

Buah-buahan adalah jenis makanan sehat dan bernutrisi yang dapat dikonsumsi sepanjang hari.

Kendati demikian, ada beberapa waktu makan buah terbaik yang disarankan untuk kondisi kesehatan tertentu. Misalnya:

1. Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan

Buah mengandung banyak serat yang dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, asupan kalori yang Anda dapatkan dari buah cenderung lebih sedikit sehingga membantu Anda dalam menurunkan berat badan.

Makan buah saat atau sebelum makan besar dapat meningkatkan manfaat ini. Jadi, jika Anda memiliki misi ingin menurunkan berat badan, Anda dapat mengonsumsi buah-buahan sebelum makan berat.

Baca juga: Mengakali Diri Sendiri Supaya Lebih Banyak Makan Buah

2. Penderita diabetes tipe 2

Kandungan gula dalam buah-buahan dapat masuk ke aliran darah secara lebih cepat dibandingkan makanan lain.

Oleh karena itu, bagi penderita diabetes tipe 2 sebaiknya makanlah buah bersamaan saat makan berat (makanan yang mengandung tinggi protein, serta lemak).

3. Penderita diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah suatu kondisi meningkatnya kadar gula dalam darah selama masa kehamilan. Makan buah merupakan pilihan yang baik bagi penderita diabetes gestasional.

Namun, jika Anda merasa kesulitan dalam mengontrol gula darah, sebaiknya hindari mengonsumsi buah-buahan saat pagi hari.

Perlu diingat, bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna mendapatkan waktu yang tepat dan pilihan buah yang dianjurkan.

Selain makan buah, konsumsi pula berbagai jenis makanan sehat dan bergizi seimbang. Serta jangan lupa untuk melakukan olahraga secara rutin agar tubuh Anda lebih bugar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah boleh makan buah saat perut kosong?

Makan buah di pagi hari saat perut kosong bukanlah masalah. Tapi ingat perhatikan kondisi lambung dan jenis buah yang akan dimakan. Kandungan gula pada buah akan menjadi energi yang baik untuk tubuh beraktivitas. Selain itu, buah memiliki kandungan vitamin, mineral, serat dan air yang baik untuk tubuh.

Buah apa saja yang boleh dimakan saat perut kosong?

6 Makanan Terbaik untuk Dimakan saat Perut Kosong dalam Waktu Lama.
Pisang. Pisang adalah buah yang aman dimakan saat perut kosong. ... .
Telur. Telur adalah sumber protein yang sehat. ... .
Pepaya. Satu buah pepaya dengan ukuran sedang, mengandung sekitar 120 kalori, 30 gram karbohidrat. ... .
Yoghurt. ... .
Madu. ... .
Semangka..

Apakah baik makan buah sebelum makan?

Buah bisa dimakan kapan saja, baik sebelum maupun setelah makan. Tidak ada aturan tertentu yang terbukti secara ilmiah kapan waktu terbaik menikmati buah. Jika kita makan buah setelah makan, buah tidak akan tertimbun dan menyebabkan masalah pencernaan.

Apa saja makanan yang tidak boleh dimakan saat perut kosong?

Makanan yang tidak boleh dimakan saat perut kosong.
Makanan pedas. Makanan yang wajib Anda hindari saat perut kosong adalah makanan yang pedas atau sangat berbumbu. ... .
Makanan atau minuman manis. ... .
Makanan tinggi lemak. ... .
Makanan berserat tinggi. ... .
Buah-buahan sitrus. ... .
6. Makanan berkalori tinggi. ... .
7. Minuman berkafein..